pembentukan, organisasi dan tata kerja lembaga teknis Provinsi Lampung dan
Per-Gub Lampung No. 16 Tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja
yang berlaku.
rumah sakit
e) Pengelolaan administratif
39
Lampung
menyelenggarakan pemberian makanan bagi pasien rawat inap, pada waktu itu
instalasi gizi masih disebut ‘bagian dapur’. Setelah tenaga ahli ditempatkan di
dan tenaga pengatur gizimaka pada tahun 1977 nama ‘bagian dapur’ diganti
menjadi ‘bagian gizi’. Pada saat ini berkembang pula poliklinik konsultasi gizi.
susunan dan pengorganisasian rumah sakit dimana pelayanan gizi di rumah sakit
Kesehatan RI Nomor 134 tahun 1978 dimana struktur organisasi instalasi gizi
bersifat fungsional terdiri dari kepala instalasi gizi yang membawahi 5 sub
instalasi yaitu:
40
d) Sub. Instalasi Konsultasi dan penyuluhan gizi (Asuhan Gizi Rawat Jalan)
rumah sakit.
dan pegawai.
41
berikut :
terbatas pada makanan yang ada di instalasi gizi dan diserahkan kepada
pengambil makanan di loket instalasi gizi, keluar dari instalasi gizi makanan
tersebut menjadi tanggung jawab atau bagian dari ruangan yang mengambil.
b) Ketenagaan
Ketenagaan yang ada di Instalasi Gizi saat ini saat ini berjumlah 51 orang, yaitu :
Table 4.1
Ketenagaan di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Propinsi Lampung
S1 1
D III Gizi 7
D III Keputrian 1
D III Komputer 1
D I Gizi 4
SKKA 13
SMA 4
SMEA 3
KPPA 1
SM P 3
SD 9
penunjang medis di dalam struktur organisasi di rumah sakit dan dikelola oleh
kesehatan yang ada di rumah sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit di Instalasi Gizi
pasien rawat inap dan karyawan. Kegiatan ini terdiri dari 10 langkah kegiatan,
yaitu:
9) Pendistribusian Makanan
4) konsultasi gizi
yang meliputi penetapan diet (preskripsi diet), tujuan diet, dan strategi mencapai
tujuan.
disusun dalam hal penyediaan diet yang tepat secara oral, enteral, atau parenteral,
45
darah, dan urin, ntropometri, asupan makanan ,dan pengetahuan tentang diet yang
harus dijalani.
hingga evaluasi rencana kepada klien/pasien rawat jalan. Pelayanan gizi rawat
4) Konseling gizi
46
gizi terapan.
yang ada di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang termasuk
dalam kelas utama (VIP) dengan kapasitas 48 TT, sebagai kelas perawatan untuk
16 TT, dan 24 TT. Ahli gizi yang bertugas di Ruang Paviliun Sudhanirmala
sebanyak 2 orang, 1 ahli gizi bertanggung jawab di VIP A dan B, 1 ahli gizi
bertanggung jawab di VIP C. Ahli gizi yang bertugas bertanggung jawab atas
pelaksanaan asuhan gizi bagi pasien yang dirawat. Ruang Paviliun Sudhanirmala
f. Hasil Penelitian
1) Karakteristik Pasien
Hasil dalam penelitian karakteristik pasien dapat dilihat pada tabel 4.1
a) Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin Responden di Ruang
Kelas Utama Sudhanirmala RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung
Tahun 2010
(n=56)
2 Perempuan 34 60,7
Jumlah 56 100
Sumber : Diolah dari kuisioner Identitas Responden, 2010
Pasien yang menjalani rawat inap yang diteliti berdasarkan tabel pada
tabel 4.1 terlihat bahwa jenis kelamin terbanyak responden adalah perempuan
b) Umur
Tabel 4.3
Distribusi Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur Responden di Ruang Kelas
Utama Sudhanirmala RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung
Tahun 2010
(n=56)
Dari hasil penelitian pada tabel 4.2 terlihat bahwa umur responden
32,14%.
c) Pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur Responden di Ruang Kelas
Utama Sudhanirmala RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung
Tahun 2010
(n=56)
1 Tamat SD 3 5,35
2 Tamat SMP 0 0
3 Tamat SMA 36 64,3
4 Tamat PT 17 30,35
Jumlah 56 100
49
Pekerjaan
1 PNS 19 33,93
2 TNI/POLRI 0 0
3 Wiraswasta 5 8,93
4 Pensiunan 10 17,85
5 Mahasiswa 5 8,93
Jumlah 56 100
Makanan Diet
Tabel 4.5
DIET RESPONDEN
(n=56)
3 Makanan saring 0 0
4 Makanan cair 0 0
Jumlah 56 100
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas menunjukan jenis dan macam
diet responden. Makanan diet terbanyak yaitu responden dengan makanan diet
Diagnosa penyakit
Tabel 4.6
PENYAKIT RESPONDEN
(n=56)
1 DM 12 21,43
2 Post Op 7 12,5
3 Hipertensi 5 8,9
4 CRF 5 8,9
5 Fibris 4 7,14
6 Typhoid 4 7,14
7 DC 4 7,14
8 Ca 3 5,36
9 GE 3 5,36
10 Hepatitits 2 3,57
11 Asma 2 3,57
12 SN 1 1,78
13 DBD 1 1,78
52
14 Pre Op 1 1,78
15 Alergi 1 1,78
16 Dyspepsia 1 1,78
21,43%.
Tabel 4.7
(n=56)
yang diberikan
1 1 kali 40 71,43
2 2 kali 15 26,78
Jumlah 56 100
penelitian pada tabel 4.7, jumlah pemberian konsultasi terbanyak kepada pasien
Lama Dirawat
Tabel 4.8
(n=56)
≤2 hari 10 17,86
pasien dirawat lebih dari 2 hari yaitu sebanyak 46 responden atau 82,14%.
Kepuasan Pasien
di ruang kelas utama Sudhanirmala dapat dilihat pada tabel 4.9 sampai dengan
4.13 berikut:
Tabel 4.9
TANGIBLE
(n=56)
∑ (%) ∑ (%)
1 Tidak Puas 0 0 0 0
2 Kurang Puas 0 0 0 0
3 Cukup Puas 35 62,5 33 58,92
4 Puas 21 37,5 23 41,08
5 Sangat Puas 0 0 0 0
Jumlah 56 100 56 100
Sumber : Diolah dari kuisioner Kepuasan Responden, 2010
responden dilihat dari aspek tangible (dapat dilihat dan dirasa). Dari pertanyaan
tentang “penampilan ahli gizi” sebagian besar responden merasa cukup puas
“sikap” ahli gizi saat melakukan konsultasi gizi, 33 responden atau 58,92%
Tabel 4.10
55
RELIABILITY
(n=56)
∑ (%) ∑ (%)
1 Tidak Puas 5 8,93 5 8,93
2 Kurang Puas 15 26,79 18 32,14
3 Cukup Puas 25 44,64 22 39,29
4 Puas 11 19,64 11 19,64
5 Sangat Puas 0 0 0 0
Jumlah 56 100 56 100
Sumber : Diolah dari kuisioner Kepuasan Responden, 2010
responden dalam hal ini pasien dilihat dari aspek reliability (kehandalan).
25 responden atau 44,64% merasa cukup puas, namun masih terdapat responden
yang merasa tidak puas dan kurang puas. Sedangkan dari hasil pertanyaan tentang
Tabel 4.11
RESPONSIVENESS
(n=56)
∑ (%) ∑ (%)
1 Tidak Puas 0 0 0 0
2 Kurang Puas 12 21,43 10 17,86
3 Cukup Puas 31 55,36 31 55,36
4 Puas 13 23,21 15 26,78
5 Sangat Puas 0 0 0 0
Jumlah 56 100 56 100
Sumber : Diolah dari kuisioner Kepuasan Responden, 2010
atau 21,43% yang merasa kurang puas terhadap tanggapan dari ahli gizi tentang
Tabel 4.12
ASSURANCE
(n=56)
responden dalam hal ini pasien dilihat dari aspek assurance (jaminan), sebanyak
konsultasi gizi yang diberikan ahli gizi. Berdasarkan hasil penelitian dari
pertanyaan tentang
58
Tabel 4.13
EMPATHY
(n=56)
∑ (%) ∑ (%)
1 Tidak Puas 0 0 7 12,5
2 Kurang Puas 12 21,43 27 48,3
3 Cukup Puas 31 55,36 11 19,6
4 Puas 13 23,21 11 19,6
5 Sangat Puas 0 0 0 0
Jumlah 56 100 56 100
Sumber : Diolah dari kuisioner Kepuasan Responden, 2010
Tabel 4.10 di atas menunjukan kepuasan responden dalam hal ini pasien
diberikan ahli gizi” sebanyak 27 responden atau 48,22% memberi jawaban kurang
puas.
59
Pembahasan
Karakteristik Responden
untuk jenis kelamin pasien dari 56 pasien yang diwawancara sebagian besar
adalah perempuan (60,7%). Karakteristik pasien ini perlu diperhatikan oleh pihak
rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Lamb et.al (2002) yang menyatakan
sedangkan Kotler dan Amstrong (2001) menyatakan jenis kelamin dan budaya
Sebagian besar responden dirawat berapa lebih dari 2 hari yaitu sebanyak
pada kelompok umur 40 sampai dengan 60 tahun yaitu sebesar 42,86 %, sehingga
penurunan kesehatan.
responden sebagian besar adalah PNS sebanyak 33,93%. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prima (2005) di RSUD di Provinsi Sumatra Barat
dari 217 responden sebanyak 52 responden atau 24% pasien rawat inap bekerja
jasa. Hal ini sesuai dengan pendapat Schiffman dan Kanuk (2004) bahwa
jangka waktu 30 tahun penduduk Indonesia akan naik sebesar 40% dengan
peningkatan jumlah pasien diabetes yang akan jauh lebih besar yaitu 86-138%, hal
tersebut dipengaruhi oleh faktor geografi, gaya hidup yang ke barat-baratan serta
sebagian besar responden telah diberikan konsultasi gizi sebanyak 1 kali yaitu 40
61
responden atau 71,43%, untuk responden yang telah diberi konsultasi gizi
salah satu kegiatan dari asuhan gizi pasien rawat inap yang dilakukan oleh
instalasi gizi. Pelayanan ini bertujuan agar pasien memahami diit yang harus
dijalani sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Jumlah kunjungan ahli gizi
kepuasan pasien.
Kepuasan Pasien
kepuasan pelanggan dapat dijabarkan dalam kategori : puas (sangat puas, puas,
dan cukup puas) dan tidak puas (tidak puas dan kurang puas).
konsultasi gizi bagi pasien rawat inap. Pelayanan konsultasi gizi ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan pasien rawat inap terhadap diit yang harus
kasus malnutrisi terjadi pada pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit di
Jakarta akibat minimnya pengetahuan tentang diit, sehingga dukungan asuhan gizi
melalui konsultasi atau pendidikan gizi sangat dibutuhkan oleh pasien rawat inap.
Dimensi Tangible
yang terlihat secara fisik yang dilakukan oleh pelaku pelayanan tersebut. Dalam
62
penelitian ini terdapat lima indikator penentu kepuasan pasien terhadap pelayanan
konsultasi gizi.
gizi” dari 56 responden, semua responden atau 100% menyatakan puas, juga pada
Muhammadiyah Bantul sebesar 80% pasien rawat inap menyatakan puas terhadap
pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Sejalan dengan hal tersebut
rawat inap menyatakan puas terhadap pelayanan konsultasi gizi di RSU Meuraxa
gizi di RSUDAM Dsecara keseluruhan yang diberikan oleh ahli gizi ke pasien
sudah cukup baik dari segi penampilan dan sikap saat (tangible) melakukan
kunjungan ke pasien.
Dimensi Reliability
konsumen yang merupakan sisi kehandalan yang dimiliki oleh pemberi pelayanan.
dengan segera, akurat dan kemampuan yang dimiliki. Dalam penelitian ini
gizi.
responden atau 35,72 memberi persepsi tidak puas. Sedangkan dari hasil
dianggap penting diantara faktor lainnya, karena hal ini mencakup kemampuan
pemberi pelayanan (dalam hal ini ahli gizi) untuk memberikan pelayanan kepada
pasien rawat inap secara cepat, akurat sesuai dengan yang mereka inginkan karena
Dimensi Responsiveness
konsumen, yaitu keinginan para pemberi pelayanan untuk membantu klien atau
gizi.
responden atau 21,43 menyatakan tidak puas. Sedangkan dari hasil pernyataan
tidak puas, dan sisanya sebanyak 10 responden atau 17,86% menyatakan puas.
Hal tersebut menunjukan ahli gizi sudah cukup baik dalam menanggapi
keluhan pasien seputar masalah gizi yang dihadapi pasien. Namun perlu suatu
64
metode yang diterapkan agar pasien memahami informasi diit yang disampaikan.
Perlu ada kerjasama dengan berbagai pihak medis (dokter dan perawat) dalam
pasien tentang diit yang disampaikan, informasi diit yang disampaikan oleh ahli
Dimensi Assurance
konsumen, yaitu kemauan para personel untuk menimbulkan rasa percaya dan
aman kepada pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat lima indikator penentu
konsultasi gizi yang diberikan ahli gizi. Hal ini berarti persepsi kepuasan
konsultasi gizi secara keseluruhan yang diberikan oleh ahli gizi ke pasien sudah
cukup baik dari segi jaminan akan rasa percaya pasien kepada ahli gizi.
Dimensi empathy
atau 78,57% memberikan jawaban puas, dan sisanya sebanyak 12 responden atau
65
diberikan ahli gizi” sebanyak 34 responden atau 60,8% menyatakan tidak puas,
pasien sudah cukup baik. Namun ahli gizi perlu meningkatkan mutu pelayanan
yang lebih intensif dalam hal memberikan motivasi kepada pasien untuk
kemampuan ahli gizi untuk memberi perhatian dan motivasi kepada pasien.
Ketika pasien merasa nyaman karena rasa empati yang diberikan ahli gizi maka