OLEH:
MONICHA YUZA UTAMI
183110221
Dosen Pembimbing :
Tasman, S. Kp. M. Kep. Sp. Kom
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaturan Diit Pada Pasien Hipertensi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya dosen pembimbing yang telah membimbing hingga
terselesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman atau pembaca
agar makalah ini dapat lebih sempurna.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................5
A. Definisi hipertensi........................................................................................5
B. Tanda Dan Gejala Hipertensi…………………………………………………….5
C. Faktor Risiko Hipertensi…………………………………………………………6
D. Klasifikasi hipertensi....................................................................................6
E. Konsep diit rendah garam............................................................................7
F. Pola makan sehat untuk mencegah hipertensi............................................10
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler secara tipikal menyerang usia pertengahan
keatas. Namun penyakit kardiovaskuler adalah hasil dari sebuah proses sepanjang
hidupmanusia. Kejadian penyakit kardiovaskuler pada usia dewasa tersebut tidak lepasdari
interaksi terus menerus dari masa kanak – kanak hingga remaja. Beberapafaktor
resiko yang memungkinkan menjadi penyebab penyakit kardiovaskuler pada remaja
secara pasti belum diketahui, meskipun demikian secara umumdikenal berbagai faktor resiko
seseorang untuk menderita penyakit kardiovaskuler contohnya hipertensi ditentukan
melalui interaksi dua atau lebih faktor risiko (Brian,dkk. 2015)
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas & morbiditas di'ndonesia
sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan
di berbagai tingkat fasilitas kesehatan (PERKI, 2015). Hipertensi d i d e f i n i s i k a n s e b a g a i
p e n i n g k a t a n t e k a n a n d a r a h l e b i h d a r i 1 4 0 / 9 0 m m H g , merupakan silent killer
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Hipertensi
2. Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Hipertensi
3. Untuk mengetahui Faktor Resiko Hipertensi
4. Untuk mengetahui pengertian kepatuhan hipertensi
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan diet pada pasien hipertensi
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan nutrisi untuk pasien hipertensi
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik
dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara
denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan
atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi
bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung),
gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab
penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan
hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol
tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat
seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif
atau tidak cukup.
5
5. Detak jantung berdebar cepat.
6. Pandangan agak kabur, susah tidur, sakit pinggang, dan mudah menjadi marah.
D. Klasifikasi Hipertensi
Beberapa klasifikasi hipertensi, diantaranya yaitu: klasifikasi hipertensi menurut JNC (Joint
Committe on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure).
6
Klasifikasi hipertensi menurut sebabnya dibagi menjadi dua yaitu sekunder dan
primer.Hipertensi sekunder merupakan jenis yang peyebab spesifiknya dapat diketahui. Faktor
yang mempengaruhi prevalensi hipertensi antara lain: ras, umur, obesitas, asupan garam yang
tinggi, adanya riwayat hipertensi dalam keluarga.
7
Pemberian makan sehari sama dengan diet rendah garam I, didalam dalam
pemasakan dibolehkan menggunakan ½ sendok garam dapur (2 gr). Makanan ini
diberikan pada penderita odema, asitesi dan hipertensi sedang (systole 160 – 179
mmHg, diastole 100 – 110 mmHg).
Contoh menu :
Pagi : Nasi, telur rebus, tumis kacang panjang, sayur lodeh, papaya atau
semangka.
Siang : Nasi, ikan acar, telur, bacem, pisang
Sore : Nasi, daging, tempe kering, sayuran.
c. Diet Rendah Garam III (1000 – 1200 mm Na)
Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I, dalam
pemasakannya boleh diberikan 1 sendok garam dapur (4 gr). Makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi ringan (systole 140 – 160 mmHg, diastole 90
– 99 mmHg).Untuk mempertinggi cita rasa dapat digunakan gula, cuka, bawang
merah / bawang putih, Dalimartha (2008).
3. Syarat dan bahan makanan diit rendah garam
a. Cukup energy, protein, mineral dan vitamin
b. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
c. Jumlah Natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam dan air
dan/atau hipertensi.
8
Sumber hidrat arang Beras, kentang, singkong Roti, biscuit dan kue yang
dimasak dengan garam dan
soda
Sumber protein hewani Ikan, telur Otak, keju, abon, dan
makanan yang diawetkan
dengan garam
Sumber protein nabati Semua kacang – kacangan dan Keju, kacang tanah dan
hasilnya yang diolah tanpa hasilnya yang dimasak dengan
garam garam
Sayuran Semua sayuran segar Sayuran yang diawetkan
dengan garam
Buah – buahan Semua buah – buahan segar Buah – buahan yang
diawetkan dengan garam
dapur
Lemak Minyak, margarin tanpa garam Margarin dan mentega biasa
Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, baking powder,
kering yang tidak soda kue, kecap, tauco
mengandung garam dapur
Minuman Teh dan minuman botol ringan Coklat
Waktu
Hari
Jam 07.00 Jam 10.00 Jam 12.00 Jam 16.00 Jam 20.00
Ke 2 Nasi, sayur,
Ketimus Nasi, tumis
Mi hokian bubur, Jus mentimun
nangka tahu, kentang
bakwan
Ke 3 Nasi, tempe
Nasi goreng Singkong Nasi, sayur
Mix fruit jus kukus cabai
kunyit manis rica rodoh
hijau
9
kangkung,
bumbu kare, telur bumbu
pesmol
pergedel semur
jagung
Ke 5 Nasi, tumis
Orak arik Talam Nasi, tumis Sari seledri
buncis wortel
bening soun nangka ikan tongkol campur
bintik
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa
mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan
dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila)
pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang
mengalami sklerosis (aterosklerosis), resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan
meningkat. Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi
11
muncul, terutama pada orang - orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada
orang menjelang usia lanjut.
B. Saran
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, diharapkan mahasiswa calon perawat
atau para pembaca bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana pelaksanaan pengaturan diit
pada pasien hipertensi sehingga bisa menjadi acuan untuk pembelajaran selanjutnya dalam
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Info DATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI. KEMENKES RI : Jakarta
PERKI. 2015. Pedoma Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler. Edisi Pertama.
Jakarta: PERKI
Djoko Pekik Irianto, (2006), Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta :
Andi Offset.
Anggara, F. H. D, Pratiyno, Nanang. 2013. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Tekanan
Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 5.No. 1.
12
Djoko Pekik Irianto, (2006), Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.Yogyakarta :
Andi Offset.
13