DATA
Untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Konsep Dasar Biostatistik yang
diampu oleh Bapak Dedi Setiadi S.KM,M.Kes
Disusun Oleh :
P20637020035
2021
A. PENGUMPULAN DATA
Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung
dari subjek atau objek penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.
Menurut sumbernya
1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah
organisasi
2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar
sebuah organisasi
Menurut sifatnya
1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu
2. Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/
kegiatan
Data dapat dikumpulkan dengan menggunakan prosedur yang sistematis. Pengumpulan data
dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu:
1. Pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat
langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti (populasi). Pengamatan ini disebut juga
penelitian lapangan.
2. Penelusuran literatur, yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau
seluruh data yang telah ada. Cara ini disebut juga pengamatan tidak langsung.
3. Penggunaan kuesioner (angket), Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih
efisien bila peeliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa
yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian
untuk menjawab
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian.
Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode
kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah
diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kemauan mereka.
4. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya-jawab
kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek
yang diteliti Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan
melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi
atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar
pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen
penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat
poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
Dalam tahap pengolahan data ini, ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1. Penyuntingan (editing)
Kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan
responden. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
– Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan
– Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan
– Keajegan (consistency) jawaban responden
Dalam menyunting, penyunting harus diberitahu agar tidak mengganti atau menafsirkan
jawaban responden. Jadi kebenaran jawaban dapat terjaga
2. Pengkodean (coding)
– Pengkodean dapat dilakukan dengan memberi tanda (simbol) yang berupa angka pada
jawaban responden yang diterima.
– Tujuan pengkodean adalah untuk penyederhanaan jawaban responden
– Harus diperhatikan pemberian pada jenis pertanyaan yang diajukan (pertanyaan terbuka
atau pertanyaan tetutup)
– Untuk pertanyaan tetutup, kode ditentukan dengan mudah, misalnya: 1 untuk jawaban
ya/setuju dan kode 0 untuk tidak/tidak setuju; atau ditambah kode 99 untuk jawaban yang
kosong (responden tidak meberi jawaban).
– Untuk pertanyaan terbuka dilakukan dengan tahapan tertentu
1. jawaban responden diperiksa untuk dibuat kategori jawaban tertentu.
2. Apabila ternyata jawaban perlu dikategorikan, dibuat kategori yang sesuai
3. Setelah itu tiap kategori diberi kode
Seluruh kode yang ditentukan untuk tiap jawaban, disusun dalam buku kode. Buku kode ini
selain diperlukan dalam pengkodean juga digunakan sebagai pedoman untuk analisis data dan
penulisan laporan
3. Tabulasi (tabulating)
– Kegiatan yang dilakukan dalam tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil
pengkodean, untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel
– Pada dasarnya ada 2 cara pelaksanaan tabulasi, yaitu:
Tabulasi manual. Semua kegiatan dari perhitungan sampai penyajian tabel dilakukan
dengan tangan.
Tabulasi mekanis. Pelaksanaan dengan cara ini dibantu dengan peralatan tertentu,
yaitu: komputer. Semua kegiatan dilakukan dengan bantuan alat yang telah dipilih.
4. Analisis
Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan, sehingga mudah ditafsirkan. Ada dua
cara yang digunakan dalam analisis data, yaitu:
1. Analisis nonstatistika
2. Analisis Statistik
Setelah data selesai dianalisis, yang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil analisis
tersebut.
– Tujuannya untuk menarik kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan.
– Dilakukan dengan cara membandingkan hipotesis yang telah dirumuskan dengan hasil
analisis yang didapat.
– Jadi akhirnya peneliti memperoleh kesimpulan pokok, yaitu menerima atau menolak
hipotesis yang telah dirumuskan.
C. PENYAJIAN DATA
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitan yang
telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa
yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain.
Narasi
Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila
dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data dalam bentuk teks
merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan. Dalam bidang
kesehatan, penyajian dalam bentuk teks hanya digunakan untuk member informasi.
Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi dan
lain-lain, dan berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif, misalnya, untuk mengetahui
persepsi masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan, pendapat
serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan
kesehatan pada masyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.
Tabel
Kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori. Misalnya berat badan
menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis
barang dan daerah penjualan, dll.
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu :
Grafik/Diagram
Grafik data disebut juga diagram data, adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar.
Grafik data biasanya berasal dari tabel dan grafik biasanya dibuat bersama-sama, yaitu tabel
dilengkapi dengan grafik. Grafik data sebenarnya merupakan penyajian data secara visual
dari data bersangkutan. Dengan grafik dapat memberikan informasi dengan cepat yang
dikandung dari sekelompok data dalam bentuk yang ringkas.
Diagram biasanya lebih menarik dibandingkan penyajian data dengan menggunakan tabel.
Hal ini bisa dimungkinkan karena dengan diagram kita bisa ditambahkan manipulasi warna.
Grafik data dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :
Adalah grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-
titik pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan.
Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti
tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang
sifatnya berubah-ubah. Contohnya tentang perkembangan volume jumlah kendaraan yang
melintasi jalan A dalam kurun waktu pukul 0.00 s/d 19.12