Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ILMU KEDOKTERAN DASAR I


( SKENARIO I BLOK 4 )

KELOMPOK 3:

1. ACHMAD KHOIRUZZADUT TAQWA (10620001)


2. ADE NOKIA RECHITA VEBRIANY (10620002)
3. ADIT CHOERUL UMMAM (10620003)
4. ALADHIM WAHYU PANGESTU (10620004)
5. ALANJUNG HERFIAN PARAMAHARDIKA (10620005)
6. ALVINA DAMAYANTI (10620006)
7. ANDIKA ZAKARIA (10620007)
8. ANDRE GEROMIKO HIMANG (10620008)
9. ANISATUL AINI (10620009)
10. ASHABUL JANNAH (10620010)
11. CANTIKA TRI YOGO PANGESTU (10620011)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

2020

DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………… i

Daftar Isi.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………...................... 2

A.Sel…………….......................……………………………………… 2
B. Organ…………………………......……………………… 3
C. Jaringan……......……….........................................……................ 4

BAB III KERANGKA TEORI KONSEP DARI HIPOTESIS……….…… 6


A. Sel……………………………………………... 6
B. Hipotesis……………………………………………………………6

BAB IV DISKUSI…………………………………………………………….. 7

A. Sel,Organ dan Jaringan..........................................................................


7

BAB V KESIMPULAN & SARAN….................................................................8

A. Kesimpulan............................................................................................8
B. Saran……………………………………………………………..
9
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………..............
10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional dan herediter terkecil
dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk
hidup uniselular dan tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup
multiselluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk dalam kingdom hewan dan
tumbuhan tersusun atas milayaran sel. Sel tersebut dapat bekerja bersama-sama sesuai dengan
tugas masing-masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan aktivitasnya.
Sel yang menyusun makhluk hidup tingkat tinggi memang sangat kecil ukurannya sehingga
tidak dapat dilihat dengan alat bantu yang sederhana, tetapi memiliki tugas yang sangat besar
layaknya sebuah kota yang memiliki bagian-bagian untuk menunjang kehidupan kota. Bagian-
bagian yang menunjang kehidupan sel disebut organel-organel. Di muka bumi ini ada makhluk
hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Setiap makhluk hidup itu pasti tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berbeda-beda. Makhluk hidup
tubuhnya terdiri dari berbagai jenis ada yang disebut sel, jaringan, organ, system organ dan
Organisme. Makhluk hidup ada yang tubuhnya hanya tersusun dari satu sel disebut makhluk
hidup uniseluler (organisme uniseluler), dan ada yang tubuhnya mencapai ukuran sangat besar
dan kompleks tersusun dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler (organisme
multiseluler). Tubuh organisme multi seluler tersusun dari jaringan. Kumpulan beberapa
jaringan membentuk organ. Selanjutnya organ saling berinteraksi sehingga membentuk sistem
organ akhirnya akan membentuk organisme atau makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah

“ Apakah ada hubungan Sel terhadap Struktur Jaringan? “

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sel

Sel (Sitologi) merupakan salah satu cabang Ilmu Biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara struktural dan fungsional
sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing–masing makhluk hidup.
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Dewasa ini pemahaman setiap orang mengenai sel dan juga cara mereka untuk mengetahui
keberadaan sel tersebut sudah mengalami perkembangan yang sangat jauh jika dibandingkan
dengan zaman dahulu saat pertama kali mengenai sel ini dilahirkan sebagai bahan
pembelajaranbagi kehidupan.Sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar) dalam ilmu
biologi. Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel tunggal. Makhluk bersel tunggal ini
hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat khusus berupa mikroskop.
Teori sel pertama kali diterbitkan oleh T Schwan dan M Schleiden(1839), yang selanjutnya
direvisi oleh peneliti yang lainnya hingga menjadi dasar Biologi Modern. Teori ini merupakan
interpretasi dari radikal tentang alam, yang menjadi dasar dalam kesatuanhidup dari suatu
makhluk hidup. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh para peneliti, mereka
menghasilkan beberapa teori yang dikenal sebagai Teori Sel, yaitu:
1.Setiap organisme hidup terdiri atas satu atau lebih sel.
2.Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter terkecil sebagai bagian
organisme multisel.
3.Semua sel hidup berasal dari sel dan berkembangbiak melalui pembelahan sel yang berasal
dari pembelahan sel lain yang sebelumnya hidup.
4.Sel merupakan unit aktifitas biologi yang dibatasi oleh membran semipermeabel, yang dapat
melakukan reproduksi sendiri pada medium diluar makhluk hidup.
5.Sel mengandung materi yang diwariskan kepada keturunannya selama pembelahan.
Teori yang telah diterbitkan oleh para peneliti tersebut mengenai keberadaan sel, banyak
ditemukan pada semua organisme makhluk hidup baik pada manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba lainnya yang terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya, dimana sel –sel ini berasal
dari sel –sel sebelumnya yang hidup. Setiap sel memiliki fungsi dan kehidupannya sendiri yang
tergabung dalam organisme multisel.

B. Organ

Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih. Berdasarkan letaknya,
organ tubuh terbagi menjadi organ dalam dan organ luar. Jantung, ginjal, lambung, dan usus
merupakan beberapa contoh organ dalam tubuh, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah
hidung dan kulit

Berbagai jenis organ ini saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada
tubuh manusia. Bila salah satu organ tidak berfungsi dengan baik, akan berdampak pada organ
tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi sistem organ agar
kesehatan tubuh tetap terjaga.

Berbagai Sistem Organ pada Manusia


Berdasarkan fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang
meliputi:

1. Sistem indra
Sistem indra pada manusia terdiri dari 5 indra atau yang biasa disebut pancaindra. Pancaindra
terdiri dari mata yang berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk
mencium bau, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.
Secara khusus, kulit juga merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi
organ dalam tubuh. Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga berperan sebagai pelindung
tubuh dari mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu tubuh, serta menjaga
tubuh agar tidak terlalu cepat kehilangan cairan.

2. Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular bertanggung jawab dalam memastikan sirkulasi darah berjalan lancar,
yaitu dengan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri
dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskular).
Darah sendiri merupakan sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain, seperti
hormon, untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu, darah juga bertugas untuk membawa zat
beracun, seperti karbon dioksida, agar bisa dikeluarkan dari tubuh.
3. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan merupakan salah satu sistem organ yang memiliki peran vital bagi
kelangsungan hidup manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang
dihirup dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorokan, laring, trakea dan bronkus, serta paru-paru.
Proses penyerapan oksigen dari udara untuk dialirkan ke seluruh sel dan jaringan tubuh
berlangsung di dalam paru-paru.

4. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan memungkinkan tubuh untuk menerima makanan, lalu mengolahnya menjadi
nutrisi dan energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme makanan menjadi
energi dan nutrisi ini melibatkan sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, dan usus.

5. Sistem reproduksi
Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Sistem reproduksi pria mencakup
semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan, seperti
penis, testis, epididimis, dan vas deferens.
Sementara itu, sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan, dan melahirkan anak. Organ reproduksi tersebut meliputi
vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi.

6. Sistem urogenital
Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra. Sistem organ ini
berfungsi untuk menyaring racun, cairan, dan elektrolit yang berlebihan, seperti kalium dan
natrium, di dalam darah.
Setelah disaring, darah akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa
limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.
Selain untuk membuang urine, sistem ini juga bertugas untuk mengatur jumlah elektrolit dan
cairan tubuh, serta memastikan tingkat asam-basa atau pH darah berada pada kadar yang
normal.

7. Sistem saraf dan muskuloskeletal


Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik.
Sistem saraf memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami, dan memberi respons
terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem saraf juga berperan dalam gerak tubuh bersama
dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem muskuloskeletal mencakup otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Secara umum, sistem
ini berfungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan tubuh,
menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme, serta melindungi organ dalam tubuh.
8. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormon yang digunakan tubuh untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh,
seperti pernapasan, metabolisme, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik, dan
perkembangan seksual.
Berbagai kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, testis, dan ovarium.

9. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi merupakan sistem organ pada manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan zat
sisa metabolisme dan zat-zat lain yang dianggap racun oleh tubuh.
Racun dan zat limbah di tubuh akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi yang terdiri dari
kelenjar keringat di kulit, urine yang dihasilkan oleh sistem urogenital, serta tinja atau feses
yang dihasilkan oleh sistem pencernaan.

10. Sistem imunitas


Sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh merupakan sistem tubuh yang meliputi sel-sel
khusus, seperti sel darah putih dan limfosit, serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa, hati,
kelenjar timus, dan kelenjar getah bening.
Sistem imunitas berperan dalam mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel kanker,
serta berbagai penyebab infeksi, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Selanjutnya, sistem
ini akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkannya.
Sistem organ pada manusia memiliki fungsi yang berbeda, tetapi tetap saling terkait dan saling
mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi optimal sangatlah
penting untuk memastikan tubuh tetap sehat.
dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu hukum kesehatan public (public health law) dan
Hukum Kedokteran (medical law). Hukum kesehatan public lebih menitikberatkan pada
pelayanan kesehatan masyarakat atau mencakup pelayanan kesehatan rumah sakit,
sedangkan untuk hukum kedokteran, lebih memilih atau mengatur tentang pelayanan
kesehatan pada individual atau seorang saja, akan tetapi semua menyangkut tentang
pelayanan kesehatan.

C. Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun fungsinya
berikut zat interselulernya. Meskipun sangat kompleks, pada mammalia diketahui 4 jenis
jaringan utama, yaitu :

1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah
luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah), berupa lapisan meristematik.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang rapat berdekatan satu sama lain dengan sedikit zat
interselulernya. Jaringan epitel tidak mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah yang
berfungsi sebagai pensuplai nutrien/zat makanan dan mengeluarkan sampah metabolisme
terletak pada jaringan ikat yang berada di bawahnya.
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena
mempunyai fungsi mekanik, jaringan ikat terdiri atas matriks yang menghubungkan dan
mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh. Jaringan ikat dengan
fungsi seperti itu tidak ditemukan pada permukaan luar tubuh, mengandung banyak pembuluh
darah kecuali rawan.
3. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot mengandung sel-sel khusus
yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu kontraksi. Berbeda dengan jaringan epitel atau
jaringan ikat yang mempunyai berbagai fungsi.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi terpadu.
Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk membentuk dan menjalarkan impuls.

Keempat jaringan utama tersebut tidaklah terpisah satu sama lain atau membentuk satu
kesatuan tersendiri akan tetapi biasanya saling berhubungan satu sama lain dan dalam
perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
BAB III
KERANGKA TEORI KONSEP DARI HIPOTESIS

A. Kerangka Teori
B. Hipotesis
Dari rumusan masalah diatas didapati kesimpulan sementara :
a. Terdapat hubungan struktur jaringan dan sistem organ terhadap sel guna untuk
mengatur dan menyesuaikan antara kerja struktur atau sistem yang satu dengan
yang lain.

DISKUSI/PEMBAHASAN

A. Sel Sebagai Unit Dasar Struktural pada Jaringan dan Organ


Penemuan sel ini yang menjadi salah satu objek pengetahuan manusia, pertama kali ditemukan
oleh para peneliti ketika menggunakan mikroskop elektrondalam melakukan pengamatan pada
beberapa jenis organisme. Peneliti melakukan fraksionasi sel serta menganalisis struktur
molekul dan fungsi –fungsi yang berhubungan dengan semua bagian sel. Ilmu yang
mempelajari sel disebut sitologi. Ilmu ini semakin berkembang setelah ditemukannya
mikroskop elektron. Dengan mikroskop elektron, para ahli dapat mempelajari lebih jauh apa
sebenarnya yang terdapat dalam sel. Pada organisasi kehidupan, baik pada hewan maupun
tumbuhan, sel menempati urutan tingkat organisasi yang terendah. Secara singkat, organisasi di
dalam organisme dapat digambarkan sebagai berikut: sel → jaringan → organ → sistem →
individu. Struktur sel secara umum. Sel yang sangat kecil itu disusun oleh bagian-bagian: 1.
membran plasma, 2. sitoplasma terdiri atas organel dan sitosol, 3. nukleus atau inti sel.
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Merupakan unit struktural terkecil yang sekaligus juga sebagai organisasi terkecil dari makhluk
hidup. Organisasi kehidupan yang lebih besar lagi baik pada hewan maupun tumbuhan pada
dasarnya berupa kumpulan berjuta-juta sel yang saling bekerja sama. Sel yang serupa akan
saling bekerja sama membentuk suatu jaringan yang khusus. Tubuh mammalia khusus manusia
yang sangat komplek tersebut tersusun atas 4 jaringan utama, yaitu: jaringan epitel, jaringan
ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Beberapa jaringan saling bekerja sama membentuk suatu
organ dan organ-organ itu saling bekerja sama membentuk suatu sistem yang saling tergantung
satu sama lain sehingga terbentuklah suatu individu. Pada hewan khususnya mammalia terdapat
11 sistem organ, yaitu sistem: pencernaan, sirkulasi, respirasi, kekebalan dan limfatik, ekskresi,
endokrin, reproduksi, saraf, integumen, rangka, dan otot.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uinsu.ac.id/9146/7/Buku%20Biologi%20Sel.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%2CKUSNADI_dkk/Kelas_XI/1._S_sel_
%26_transport/Bab_struktur_dan_fungsi_sel.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-
SAEFUDIN/Sel,_jaringan,_dan_organ.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132302517/pengabdian/teaching+guide_piloting.pdf
C. Rumusan Masalah

“ Apakah ada hubungan Sel terhadap Struktur Jaringan? “

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sel

Sel (Sitologi) merupakan salah satu cabang Ilmu Biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara struktural dan fungsional
sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing–masing makhluk hidup.
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Dewasa ini pemahaman setiap orang mengenai sel dan juga cara mereka untuk mengetahui
keberadaan sel tersebut sudah mengalami perkembangan yang sangat jauh jika dibandingkan
dengan zaman dahulu saat pertama kali mengenai sel ini dilahirkan sebagai bahan
pembelajaranbagi kehidupan.Sel memiliki sifat yang fundamental (mendasar) dalam ilmu
biologi. Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel tunggal. Makhluk bersel tunggal ini
hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat khusus berupa mikroskop.
Teori sel pertama kali diterbitkan oleh T Schwan dan M Schleiden(1839), yang selanjutnya
direvisi oleh peneliti yang lainnya hingga menjadi dasar Biologi Modern. Teori ini merupakan
interpretasi dari radikal tentang alam, yang menjadi dasar dalam kesatuanhidup dari suatu
makhluk hidup. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh para peneliti, mereka
menghasilkan beberapa teori yang dikenal sebagai Teori Sel, yaitu:
1.Setiap organisme hidup terdiri atas satu atau lebih sel.
2.Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan herediter terkecil sebagai bagian
organisme multisel.
3.Semua sel hidup berasal dari sel dan berkembangbiak melalui pembelahan sel yang berasal
dari pembelahan sel lain yang sebelumnya hidup.
4.Sel merupakan unit aktifitas biologi yang dibatasi oleh membran semipermeabel, yang dapat
melakukan reproduksi sendiri pada medium diluar makhluk hidup.
5.Sel mengandung materi yang diwariskan kepada keturunannya selama pembelahan.
Teori yang telah diterbitkan oleh para peneliti tersebut mengenai keberadaan sel, banyak
ditemukan pada semua organisme makhluk hidup baik pada manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba lainnya yang terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya, dimana sel –sel ini berasal
dari sel –sel sebelumnya yang hidup. Setiap sel memiliki fungsi dan kehidupannya sendiri yang
tergabung dalam organisme multisel.

B. Organ

Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih. Berdasarkan letaknya,
organ tubuh terbagi menjadi organ dalam dan organ luar. Jantung, ginjal, lambung, dan usus
merupakan beberapa contoh organ dalam tubuh, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah
hidung dan kulit

Berbagai jenis organ ini saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada
tubuh manusia. Bila salah satu organ tidak berfungsi dengan baik, akan berdampak pada organ
tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi sistem organ agar
kesehatan tubuh tetap terjaga.

Berbagai Sistem Organ pada Manusia


Berdasarkan fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang
meliputi:

1. Sistem indra
Sistem indra pada manusia terdiri dari 5 indra atau yang biasa disebut pancaindra. Pancaindra
terdiri dari mata yang berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk
mencium bau, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.
Secara khusus, kulit juga merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi
organ dalam tubuh. Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga berperan sebagai pelindung
tubuh dari mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu tubuh, serta menjaga
tubuh agar tidak terlalu cepat kehilangan cairan.

2. Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular bertanggung jawab dalam memastikan sirkulasi darah berjalan lancar,
yaitu dengan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri
dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskular).
Darah sendiri merupakan sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain, seperti
hormon, untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu, darah juga bertugas untuk membawa zat
beracun, seperti karbon dioksida, agar bisa dikeluarkan dari tubuh.
3. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan merupakan salah satu sistem organ yang memiliki peran vital bagi
kelangsungan hidup manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang
dihirup dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, tenggorokan, laring, trakea dan bronkus, serta paru-paru.
Proses penyerapan oksigen dari udara untuk dialirkan ke seluruh sel dan jaringan tubuh
berlangsung di dalam paru-paru.

4. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan memungkinkan tubuh untuk menerima makanan, lalu mengolahnya menjadi
nutrisi dan energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme makanan menjadi
energi dan nutrisi ini melibatkan sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, dan usus.

5. Sistem reproduksi
Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Sistem reproduksi pria mencakup
semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan, seperti
penis, testis, epididimis, dan vas deferens.
Sementara itu, sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan, dan melahirkan anak. Organ reproduksi tersebut meliputi
vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi.

6. Sistem urogenital
Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra. Sistem organ ini
berfungsi untuk menyaring racun, cairan, dan elektrolit yang berlebihan, seperti kalium dan
natrium, di dalam darah.
Setelah disaring, darah akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa
limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.
Selain untuk membuang urine, sistem ini juga bertugas untuk mengatur jumlah elektrolit dan
cairan tubuh, serta memastikan tingkat asam-basa atau pH darah berada pada kadar yang
normal.

7. Sistem saraf dan muskuloskeletal


Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik.
Sistem saraf memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami, dan memberi respons
terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem saraf juga berperan dalam gerak tubuh bersama
dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem muskuloskeletal mencakup otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Secara umum, sistem
ini berfungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan tubuh,
menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme, serta melindungi organ dalam tubuh.
8. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormon yang digunakan tubuh untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh,
seperti pernapasan, metabolisme, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik, dan
perkembangan seksual.
Berbagai kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, testis, dan ovarium.

9. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi merupakan sistem organ pada manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan zat
sisa metabolisme dan zat-zat lain yang dianggap racun oleh tubuh.
Racun dan zat limbah di tubuh akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi yang terdiri dari
kelenjar keringat di kulit, urine yang dihasilkan oleh sistem urogenital, serta tinja atau feses
yang dihasilkan oleh sistem pencernaan.

10. Sistem imunitas


Sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh merupakan sistem tubuh yang meliputi sel-sel
khusus, seperti sel darah putih dan limfosit, serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa, hati,
kelenjar timus, dan kelenjar getah bening.
Sistem imunitas berperan dalam mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel kanker,
serta berbagai penyebab infeksi, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Selanjutnya, sistem
ini akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkannya.
Sistem organ pada manusia memiliki fungsi yang berbeda, tetapi tetap saling terkait dan saling
mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi optimal sangatlah
penting untuk memastikan tubuh tetap sehat.
dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu hukum kesehatan public (public health law) dan
Hukum Kedokteran (medical law). Hukum kesehatan public lebih menitikberatkan pada
pelayanan kesehatan masyarakat atau mencakup pelayanan kesehatan rumah sakit,
sedangkan untuk hukum kedokteran, lebih memilih atau mengatur tentang pelayanan
kesehatan pada individual atau seorang saja, akan tetapi semua menyangkut tentang
pelayanan kesehatan.

C. Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun fungsinya
berikut zat interselulernya. Meskipun sangat kompleks, pada mammalia diketahui 4 jenis
jaringan utama, yaitu :

1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah
luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah), berupa lapisan meristematik.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang rapat berdekatan satu sama lain dengan sedikit zat
interselulernya. Jaringan epitel tidak mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah yang
berfungsi sebagai pensuplai nutrien/zat makanan dan mengeluarkan sampah metabolisme
terletak pada jaringan ikat yang berada di bawahnya.
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena
mempunyai fungsi mekanik, jaringan ikat terdiri atas matriks yang menghubungkan dan
mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh. Jaringan ikat dengan
fungsi seperti itu tidak ditemukan pada permukaan luar tubuh, mengandung banyak pembuluh
darah kecuali rawan.
3. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot mengandung sel-sel khusus
yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu kontraksi. Berbeda dengan jaringan epitel atau
jaringan ikat yang mempunyai berbagai fungsi.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi terpadu.
Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk membentuk dan menjalarkan impuls.

Keempat jaringan utama tersebut tidaklah terpisah satu sama lain atau membentuk satu
kesatuan tersendiri akan tetapi biasanya saling berhubungan satu sama lain dan dalam
perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
BAB III
KERANGKA TEORI KONSEP DARI HIPOTESIS

C. Kerangka Teori
D. Hipotesis
Dari rumusan masalah diatas didapati kesimpulan sementara :
a. Terdapat hubungan struktur jaringan dan sistem organ terhadap sel guna untuk
mengatur dan menyesuaikan antara kerja struktur atau sistem yang satu dengan
yang lain.

DISKUSI/PEMBAHASAN

A. Sel Sebagai Unit Dasar Struktural pada Jaringan dan Organ


Penemuan sel ini yang menjadi salah satu objek pengetahuan manusia, pertama kali ditemukan
oleh para peneliti ketika menggunakan mikroskop elektrondalam melakukan pengamatan pada
beberapa jenis organisme. Peneliti melakukan fraksionasi sel serta menganalisis struktur
molekul dan fungsi –fungsi yang berhubungan dengan semua bagian sel. Ilmu yang
mempelajari sel disebut sitologi. Ilmu ini semakin berkembang setelah ditemukannya
mikroskop elektron. Dengan mikroskop elektron, para ahli dapat mempelajari lebih jauh apa
sebenarnya yang terdapat dalam sel. Pada organisasi kehidupan, baik pada hewan maupun
tumbuhan, sel menempati urutan tingkat organisasi yang terendah. Secara singkat, organisasi di
dalam organisme dapat digambarkan sebagai berikut: sel → jaringan → organ → sistem →
individu. Struktur sel secara umum. Sel yang sangat kecil itu disusun oleh bagian-bagian: 1.
membran plasma, 2. sitoplasma terdiri atas organel dan sitosol, 3. nukleus atau inti sel.
KESIMPULAN

B. Kesimpulan

Merupakan unit struktural terkecil yang sekaligus juga sebagai organisasi terkecil dari makhluk
hidup. Organisasi kehidupan yang lebih besar lagi baik pada hewan maupun tumbuhan pada
dasarnya berupa kumpulan berjuta-juta sel yang saling bekerja sama. Sel yang serupa akan
saling bekerja sama membentuk suatu jaringan yang khusus. Tubuh mammalia khusus manusia
yang sangat komplek tersebut tersusun atas 4 jaringan utama, yaitu: jaringan epitel, jaringan
ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Beberapa jaringan saling bekerja sama membentuk suatu
organ dan organ-organ itu saling bekerja sama membentuk suatu sistem yang saling tergantung
satu sama lain sehingga terbentuklah suatu individu. Pada hewan khususnya mammalia terdapat
11 sistem organ, yaitu sistem: pencernaan, sirkulasi, respirasi, kekebalan dan limfatik, ekskresi,
endokrin, reproduksi, saraf, integumen, rangka, dan otot.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uinsu.ac.id/9146/7/Buku%20Biologi%20Sel.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%2CKUSNADI_dkk/Kelas_XI/1._S_sel_
%26_transport/Bab_struktur_dan_fungsi_sel.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196307011988031-
SAEFUDIN/Sel,_jaringan,_dan_organ.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132302517/pengabdian/teaching+guide_piloting.pdf

Anda mungkin juga menyukai