MAKALAH
OLEH :
X MIA 6
TAHUN AJARAN
2020/2021
2
ABSTRAK
1. Tingkat Gen
2. Tingkat Individu/spesies
3. Tingkat Ekosistem
PRAKATA
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………………..i
PRAKATA………………………………………………………………………………………………………….i
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………5
B. PERUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………….6
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………………………….6
D. MANFAAT PENELITIAN……………………………………………………………………………6
A. HASIL………………………………………………………………………………………………………9
B. PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………..9
BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Kekayaan
Kekayaan spesies adalah jumlah spesies di beberapa area dalam
komuditas. Satuan komunitas tidak memiliki spesies penyusunan yang sama.
Distribusi individu di antara spesies dinamakan kerataan. Kerataan dikatakan
maksimum bila spesies penyusunan dalam komuditas memiliki jumlah
individu yang sama. Banilodu dan Saka (1993) menyatakan bahwa titik kajian
dari kebanyakan studi komunitas untuk mengkaji hipotesis bahwa
keanekaragaman komunitas, bila keanekaragaman meningkat dapat
diasumsikan manivestasi dari interaksi biologis yang semakin nyata, dimana
pengaturan oleh faktor-faktor fisik menurunkan kepentingan dari spesies
tersebut. ). Sebagai contoh, ada data mengenai hutan tropis musim yang
hanya berasal dari satu sampel hutan tropis musim, yang hal seperti ini
mungkin belum merupakan sampel standar untuk secara memadai
menentukan kekayaan spesies tumbuhan bagi hutan tropis musim di Timor,
Indonesia. Bila kelimpahan atau kerapatan populasi meningkat, maka
persaingan akan lebih kuat dan meningktkan kepunahan pada beberapa
spesies tertentu. Satu jenis dominan disuatu tempat dan yang dominan di
tempat lain, atau kedua-duanya cepat berevolusi berbagai arah dan tekanan
seleksi alam yang kuat sebagai akibat kompotisi yang kuat pula.
10
BAB III
dan harimau terdapat perbedaan fisik, tingkah laku, dan habitat. Keanekaragaman
tingkat jenis menunjukkan adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi gen
.
Keanekaragaman Tingkat ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan suatu satuan
lingkungan,yang terdiri dari unsure-unsur biotik,yaitu jenis-jenis makhluk
hidup,serta unsure abiotik,yaitu factor-faktor fisik (iklim,air,tanah) dan kimia
(keasaman,salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya.Gatra yang
dapat kita gunakan sebagai cirri keseluruhan ekosistem adalah energitika
(taraf trofi atau makanan,yaitu produsen,konsumen dan redusen),pendauran
hara (peran pelaksana taraf trofi) dan produktivitas (hasil keseluruhan
system).Dilihat dari komponen biotanya,jenis yangdapat hidup dalam
ekosistem,ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang tinggal dalam
ekosistem tersebut.Selain itu,keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan
fisik dan kimia di sekitarnya.Dengan demikian interaksi antarorganisme
ditentukan oleh keseluruhan jenis,faktor-faktor fisik dan kimia yang
menyusun ekosistem itu.
Ekosistem terdiri dari atas perpaduan berbagai jenis,dengan
berbagai macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka ragam
maka jika susunan komponen jenis dan susunan factor fisik dan kimianya
berbeda,ekosistem yang dihasilkannya pun berbeda pula.Perbedaan ini juga
akan terlihat pada gatra pencirian ekosistem,yaitu perbedaan
energitika,pendauran hara,dan produktivitasnya.Dari kenyataan ini
memberikan kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena
tidak mungkin semua ekosistem yang ada itu tersusun dari organisme-
organisme yang sama dengan unsure-unsur lingkungan fisik dan kimia yang
sama pula. Dua ekosistem yang berbeda akan memiliki kombinasi komponen
Abiotik dan Biotik yang berbeda pula.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
Faktor lingkungan klimatik (iklim)
Unsur iklim sangat menentukan munculnya berbagai jenis
keanekaragaman hayati. Hal tersebut dapat disebabkan karena
18
1. Perlindungan alam
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk
memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan makanan
dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan
hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga kebutuhan itu tetap
ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSAKA