Anda di halaman 1dari 9

LAPORANANALISISTINDAKANKEPERAWAN STASE KDDK

(PEMASANGAN INFUS)

DisusunOleh :

Ester RahmatPranowo (116130)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2020
LAPORANANALISISTINDAKANKEPERAWATAN

1. Tindakankepera PemasanganInfus
watanyang
PemberianCairanintravena (pemasangan infuse)
dilakukan
Adalahsuatuteknikmemasukkancairan, elektrolit, nutrisi

danobatdenganteknikpenusukankateter infuse kedalampembuluhdarah


vena denganmenggunakanalatinfuset

Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh


melalui sebuah jarum kedalam pembuluh darah vena untuk
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

Terapi infuse adalah tindakan yang paling sering dilakukan pada pasien
rawat inap, sebagai jalur terapi intravena, pemberian obat, cairan dan
pemberian produk darah (Alexander et.al, 2010)

NamaPasien
DiagnosaM
Tn. RS
edis
Tanggaltind DiareAkut
akan
22 juli 2020

2. DiagnosaKepera (D. 0023) Hipovolemiaberhubungandengankehilangancairanaktif


watan
Kategori : Fisiologis

Subkategori : NutrisidanCairan

3. Tujuan Tindakan a. Mempertahankanataumengganticairantubuh yang mengandung air,


elektrolit, vitamin, protein, lemak, kalori, yang
tidakdapatdipertahankansecaraadekuatmelalui oral.
b. Memperbaikikeseimbanganasambasa
c. Memberikanjalanmasukuntukpemberianobat-obatankedalamtubuh
d. Memberikannutrisi
4. Prinsip-prinsip a. Steril
tindakandan b. Tindakan dilakukan secaratepatdanbenar
rasional c. Diberikankepdapasien yang benar –
benarmembutuhkanresusitasicairan

5. AnalisaTindakan a. TahapPra Interaksi


1) Persiapan pasien
a) Memberitahudanmenjelaskankepadapasiendankeluargame
ngenai tindakanyangakan dilakukan.
2) Persiapan alat
a) IV kateter
b) Infuset
c) Perlakpengalas
d) Tourniquet
e) Cairaninfuse sesuaiterapi
f) Kapasalkohol
g) Plester
b. TahapOrientasi
1) Salam terapeutikdanmemperkenalkandiri.

2) Mengidentifikasipasiendenganbenar
(ceknamadantempattanggallahirpadagelang)

3) Menjelaskantujuandanprosedurtindakan yang akandilakukan

4) Menanyakankesiapanklien

5) Menjagaprivasi

6) Mencucitangan
c. TahapKerja

1) Mengidentifikasipasiendanmenjelaskanmaksuddantujuantindaka
n.

R :Untukmencegahterjadinyasalahpasiendanmengurangi rasa
cemas

Sasaran ketepatan identitas betujuan mengidentifikasi pasien


sebagi individu, agar pasien mendapatkan pelayanan atau
pengobatan, serta supaya pengobatan yang diberikan
sesuai. (Kemenkes, 2011)

2) Mengaturposisipasiensenyamanmungkin.

R: Memberi rasa nyamandanrilekspadapasien.

3) Mendekatkanalatdidekatpasien

R :Memudahkandalammelakukantindakan

4) Sambungkancairan infuse keinfuset, gantung di tiang,


buangudara yang ada di
selangdengancaramengisinyadengancairaninfus

R :Untukmempermudahdalampemasangan infuse,
mencegahterjadinya emboli udara

5) Pasang tourniquet 5-10cm di atastempatpenusukan,


kemudiankencangkan
R: Untukmempermudahmenemukan vena yang akanditusuk
Dengan pemasangan torniquet, maka diharapkan pembuluh
darah vena bisa melebar dan menonjol, dinding pembuluh darah
vena menjadi lebih tipis sehingga menjadi lebih mudah untuk
ditusuk.
(Kiswari, 2014)
6) Pasangsarungtangan
R: untukmencegahpenyebaranmikroorganisme

7) Desinfeksidaerah yang akanditusuk


R: Mencegahterjadinyainfeksimikroorganisme
(mencegah terjadinya plebitis, plebitis adalah suatu kondisi yang
terjadi karena ketidaksesuaian ukuran kateter dan pemilihan
lokasi vena, jenis cairan, kurang aseptik saat pemasangan dan
waktu kanulasi yang lama (Hankins,et.al 2001)
8) Lakukanpenusukanpadadaerah yang sudah di
disinfeksidengansudut20-30
R: carainidapatmengurangi trauma saatmemasukkanjarum,
teknikini agar jarumtidakmenembusdinding vena yang
bersebrangan.
(http://repository.unimus.ac.id)

9) Lepas tourniquet bilasudahberhasil


R: untukmengurangitekananpada vena

10) Hubungkanjarumintravenadenganinfusset,
bukaklemdanalirkancairan
R: untukmemberikancairansesuaikebutuhanpasien.

11) Fiksasijarumintravena
R: agar jarumtidakterlepasdantetappadaposisinya
Akibat prosedur pemasangan yang kurang tepat, posisi yang
salah, kegagalan saat menginversi vena, serta ketidakstabilan
dalam memasang fiksasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan
bagi pasien.
(Hanskin, et.al. 2001)

12) Menutup area penusukandengantransparan dressing/kassasteril


R:
Mencegahperkembanganmikroorganismepadadaerahpenusukan
infuse. Untuk mencegah terjadinya phlebitis, karena penyebab
dari phlebitis yang paling sering adalah ketidaksesuaian ukuran
kateter dan pemilihan lokasi vena, jenis cairan, kurang aseptic
saat pemasangan dan waktu kanulasi yang lama
(Hankins, et.al 2001)

13) MelepassarungTangan
R: mencegahmikroorganisme

14) Mengaturtetesan infuse


R: Menjalankantetesan infuse sesuaiterapidokter, mencegah
ketidaktepatan pemberian cairan infus, mencegah terjadinya
kelebihan cairan pada pasien (Heriana, palpina.2014)

d. TahapTerminasi
1) Merapikan pasien
2) Melakukan evaluasi tindakan
3) Membereskan dan membersihkan alat
4) Berpamitandenganpasien
5) Mencuci tangan
6) Dokumentasi

e. Dokumentasi
1) Tanggal, jamdannamaterang
2) Respon klienterhadap prosedur
6. Bahaya a. PemasanganInfushanyadirekomendasikanpadakliendengankond
yangmungkinterj isidaruratmedis yang mengharuskanpasienmenerimacairan/
adi akibat obat-obatansecaracepat
tindakan tersebut b. Emboli udara,
dancara merupakankondisimasukknyagelembungudarakedalampembulu
pencegahan hdarah yang diakibatkanolehsuntikan infuse kosong, saat infuse
kosong, makacairan yang ditranfusidigantidengangelembung-
gelembungudara. Hal
inidapatmenyebabkanmasalahkesehatanseperti stroke.
Pencegahan: padasaatpemasangan infuse,
pastikantidakadaudarapadaselang infuse.
c. Penggumpalandarah, Hal
inidisebabkanmelambatnyaalirandarahsehinggamengakibatkant
ersumbatnyaalirandarahdanbisamenimbulkanbengkak, nyeri,
kemerahandankerusakanpembuluhdarah, infeksi, edema,
danbisajugaterjadikematian yang mendadak.
Pencegahan: lakukanperawatan infuse secaraberkalapadapasien.
7. Hasilyangdidapat Setelahdilakukanpemberiancairanintravenapadapasien,
danmakna makakebutuhancairanpadapasientercapai.

8. Identifikasitinda Intervensi :(I.03101) ManajemenDiare


kankeperawatan
Tindakan :
lainnyayangdapat
dilakukan untuk 1) Identifikasipenyebabdiare (mis: inflamasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi, malabsorbsi, ansietas, stress,
mengatasimasala
efekobat-obatan, pemberianbotolsusu)
h/diagnosis
tersebut 2) Identifikasiriwayatpemberianmakanan

3) Monitor warna, volume, frekuensi, konsistensitinja

4) Monitor tanda-tandahipovolemia (mis: takikardi,


naditerabalemah, turgor kulitturun, mukosakulitturun

5) Berikanasupancairan oral (mis: larutangulagaram, oralit,


pedialiyte)

6) Pasangjalurintravena

7) Berikancairanintravena

8) Ambilsampelfesesuntukkultur, jikaperlu

9) Anjurkanmakanandalamporsikecildanseringsecarabertahap

10) Anjurkanmenghindarimakanan yang mengandung gas, pedas,


danmengandunglaktosa

11) Kolaborasipemberianobatantimotilitas (loperamide, difenoksilat)

12) Kolaborasipemberianobatpengerasfeses (mis: atapulgit, smektit, kao-


pektin)

9. Evaluasidiritenta : 1)
ng pelaksanaan Tindakaninitelahdilakukansesuaiprosedurdanprinsipdenganbenar,
tindakan rehidrasipasiendapatterpenuhi.
tersebut 2)Evaluasikondisipasien
3) Dokumentasipadalembarcatatankeperawatan
4) Evaluasihasil yang didapatkandenganteori yang ada.

REFERENSI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). StandartDiagnosaKeperawatan Indonesia. Jakarta


: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). StandartIntervensiKeperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI
https://www.idntimes.com//health/fitness/m-tarmizi-mudianto/resiko-berbahaya-infus
Heriana, palpina. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia. Kalimantan Barat: Binarupaaksara
publisher.
Nurachmah,elly. 2000. Prosedur keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai