ABORTUS DI RUANG VK
RUMAH SAKIT TK. III 03.06.01 CIREMAI
KOTA CIREBON
Disusun Oleh :
ABORTUS
A. Konsep Penyakit
I. Definisi Penyakit
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau
sebelum kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di
luar kandungan (Praworihardjo, 2006)
Abortus adalah ancaman atau hasil pengeluaran konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sebelum janin
mampu hidup di luar kandungan (Nugroho, 2010)
Abortus kompletus adalah keguguran lengkap di mana semua hasil konsepsi
(desidua dan fetus) telah keluar tanpa membutuhkan intervensi medis.
II. Etiologi
Penyebab – penyebab terjadinya abosrtus spontanea adalah :
1. Usia di bawah 20 tahun, ibu yang terlalu muda sering kali secara fisik
maupun emosional belum matang. selain pendidikan pada umumnya
rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain.
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan
kehamilan remaja yang tidak dikehendaki.
Risiko infeksi
Kekurangan
volume cairan
B. Pengkajian
I. Wawancara
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi
klien. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
Biodata
mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya
perkawinan dan alamat
Keluhan utama
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
pervaginam berulang
Riwayat kesehatan, Riwayat pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan ,
kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
Riwayat penyakit yang pernah dialami
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung ,
hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-
penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat
diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat
dalam keluarga.
Riwayat kesehatan reproduksi
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau,
warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya
Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini,
bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
Pola aktivitas sehari-hari
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat
tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
II. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Hal yang diinspeksi antara lain :
mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap
drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan
seterusnya
Palpasi
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban
dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi
janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang
abnormal
Perkusi
1. Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
2. Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada
tidaknya refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks
kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak
Auskultasi
mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi
jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin.
Untuk
mengurangi nyeri
Analgetik
berfungsi untuk
mengurangi nyeri
3. Resiko tinggi Tujuan: Observasi TTV Mengetahui
infeksi Setelah dilakukan keadaan umum
berhubungan tindakan 3 x 24 jam Terangkan pada klien
dengan trauma pasien tidak klien pentingnya
jaringan mengalami infeksi vulva hygiene Untuk mencegah
dengan kriteria hasil: terjadinya infeksi
Tidak merasa nyeri Lakukan teknik berkelanjutan
pada daerah vulva. vulva hygiene
Tidak merasa gatal Inkubasi kuman
TTV dalam batas Tingkatkan teknik pada area genital
normal cuci tangan yang yang relatif cepat
benar untuk dapat
meningkatkan menyebabkan
personal hygiene infeksi
klien
Membantu
mencegah
penularan bakteri
4. Ansietas Tujuan : Jelaskan prosedur Pengetahuan
berhubungan Setelah dilakukan dan arti gejala dapat membantu
dengan ancaman tindakan 3 x 24 jam menurunkan rasa
kematian diri pasien tidak takut dan
sendiri dan janin mengalami kecemasan meningkatkan
dengan ktriteria hasil: Berikan informasi rasa kontrol
Klien mendiskusikan dalam bentuk terhadap situasi
ketakutan mengenai verbal dan tertulis Pengetahuan akan
diri janin dan masa serta beri membantu ibu
depan kehamilan, juga kesempatan klien untuk mengatasi
mengenai ketakutan untuk mengajukan apa yang sedang
yang sehat dan tidak pertanyaan terjadi dengan
sehat lebih efektif.
Klien tampak tenang Pantau respon Informasi
Klien tidak terlihat verbal dan non sebaiknya tertulis,
cemas lagi verbal ibu dan agar nantinya
pasangan. memungkinkan
ibu untuk
Libatkan ibu dalam mengulang
perencanaan dan informasi akibat
berpatisipasi dalam tingkat stress.
perawatan
sebanyak mungkin Menandai tingkat
kecemasan yang
sedang dialami
ibu atau
pasangan.
Menjadi mampu
melakukan
sesuatu untuk
membantu
mengontrol
situasi sehingga
dapat
menurunkan rasa
takut
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: PT. Salemba Medika
3. Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetric. Yogyakarta: Nuha Medika
4. Praworihardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka
5. http://pastakyu.wordpress.com/2010/01/21/asuhan-keperawatan-kehilangan-dan-berduka/,
diakses tanggal 20 November 2011
6. http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com, diakses tanggal 20 November 2011
7. Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
8. Jhonson, Marion dkk. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Louise, Misouri:
Mosby, Inc.
9. McCloskey, Joanne C, 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). St. Louise,
Misouri: Mosby, Inc.
10. Affandi B, Adriaansz G, Gunardi ER, Koesno H. Buku panduan praktis kontrasepsi
pelayanan kontrasepsi. Edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka