reaksi triiodometana (iodoform) bisa digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sebuah
gugus CH3CH(OH) dalam alkohol. Ada dua campuran pereaksi cukup berbeda yang bisa digunakan untuk melangsungkan reaksi ini. Walaupun pada kenyataannya kedua pereaksi sebanding secara kimiawai. Larutan Kalium Iodida dimasukkan ke dalam jenis alkohol, diikuti dengan larutan natrium hipoklorit secukupnya untuk menghilangkan warna iodin. Hasil positif dari reaksi adalah timbulnya endapan triiodometana (sebelumnya disebut iodoform) yang berwarna kuning pucat pasi – CHI 3. Larutan kalium iodida ditambahkan ke dalam sedikit alkohol, diikuti dengan penambahan larutan natrium hipoklorat. Hasil positif dari reaksi adalah endapan berwarna kuning pucat sama seperti sebelumnya. Hasil positif – endapan kuning pucat dari triiodometana (iodoform) – dapat diperoleh dari reaksi dengan alkohol yang mengandung kelompok gugus-gugus seperti berikut: “R” bisa berupa sebuah atom hidrogen atau sebuah gugus hidrokarbon (misalnya, sebuah gugus alkil). Jika “R” adalah hidrogen, maka akan dihasilkan alkohol etanol, CH3CH2OH. Etanol merupakan satu-satunya alkohol primer yang menghasilkan reaksi triiodimetana (iodoform). Jika “R” adalah sebuah gugus hidrokarbon, maka dihasilkan alkohol sekunder. Banyak alkohol sekunder yang dapat menghasilkan reaksi triiodometana, tetapi semuanya memiliki sebuah gugus metil terikat pada karbon yang memiliki gugus -OH. Tidak ada alkohol tersier yang bisa mengandung gugus ini karena tidak ada alkohol tersier yang bisa memiliki sebuah atom hidrogen terikat pada karbon yang memiliki gugus -OH. Tidak ada alkohol tersier yang dapat menghasilkan reaksi triiodometana (iodoform). Menurut literatur pada uji iodoform positif untuk alcohol primer dan alcohol sekunder, sedangkan negative untukalkohol tersier.Uji iodoform reaksi antara sampel alcohol dengan iodin akan membentuk larutan berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena alkohol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan alkil halida. Berarti pada setiap sampel alkohol mengandung iodoform. Pada etanol dihasilkan larutan berwarna kuning sedikit merah muda. Hal ini disebabkan karena etahol merupakan alcohol primer yang awalnya teroksidasi menjadi etanon, yang kemduian direaksikan dnegan KI berubah warna menjadi ke emrah mudaan dan larutan naclo larutan menjadi lebih keruh dan warna KI semakin hilang menjadi berwarna kuning. Pada methanol dihasilkan larutan tidak berwarna. Hal ini dikarenakan methanol tidak dapat bereaksi dengan kalium iodide dan naclo. Sedangkan pada 2-propanol dihasilkan endapan kuning pudar. Berdasarkan persamaan reaksi yang terjadi, warna endapan kuning pudar dihasilkan dari CH3 yang terbentuk dari propanol karena adanya oksidasi pada 2-propanol yang merupakan alcohol sekunder.
Reaksi Alkohol polihidroksi
A. Reaksi dengan logam natrium Glikol direaksikan dengan logam natrium dan terbentuk gas berwarna putih, tabung tidak terasa panas, dan larutan menjadi berwarna kuning pudar. Menurut literatur, jika pada suhu 50 derjat celcius, maka akan dihasilkan larutan mononatrium glikolat dan gas H2. Berdasarkan persamana reaksi yag terbentuk, dihasilkan gas hidrogen yang meneybabkan terbentuknya gas berwarna putih ketika logam Na direaksikan dengan glikol dan larutan mononatrium glikolat pada percobaan ketika direaksikan berwarna putih, lama kelamaan setelah logam Na habis bereaksi larutan sikit menguning.
Dapus: http://empatpohon.blogspot.com/ fesenden jilid 1 edisi 3 kimor II pak Parlan https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-glycolate