Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN

KEPERAWATAN PEMBERIAN 02 MELALUI

NON REBREATHING MASK

Nama klien : Tn. H

Umur : 33th

Alamat : Jl. Melati

Diagnosa medik : Chf

No.Rm : 425364

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan


penumpukan cairan paru akibat oedem
Data Subjektif :
 -

Data Objektif :

 Inspeksi : frekuensi napas klien 40x/i : regular ; napas pendek,


cepat, dan dangkal, ada retraksi intercostalis,ada geerakan otot
bantu pernapasan saat klien bernapas, pengembangan paru kurang
maksimal.
 Palpasi : Ekspansi paru kanan dan kiri sama
 Perkusi : Terdengar bunyi dullness pada seluruh lapang paru
 Auskultasi : Terdengar ronchy basah kasar di area basal paru kanan
dan kiri.
 Saturasi O2 : 90%
 Tanda-tanda vital dengan TD: 90/50 mmHg, RR: 40 x/menit, HR:
110 x/menit teraba lemah dan T: 37,5°C
2. Dasar pemikiran.
Gagal jantung akan mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel yang
efektif. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah
sekuncup, dan meningkatkan volume residu ventrikel. Dengan
meningkatnya EDV (volume akhir diastolik ventrikel), maka terjadi pula
peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LVEDP). Derajat
peningkatan tekanan tergantung dari kelenturan ventrikel. Dengan
meningkatnya LVEDP, maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium kiri
(LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama diastol.
Peningkatan LAP diteruskan ke belakang kedalam anyaman vaskuler paru-
paru dan meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru. Jika tekanan
hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan onkotik
vaskuler, maka akan terjadi terjadi transudasi cairan kedalam intersisial.
Jika kecepatan transudasi cairan melebihi kecepatan drainase limfatik,
maka akan terjadi edema intersisial.Tindakan keperawatan yang dilakukan.
Pemasangan cairan infus
3. Prinsip tindakan
A. Prosedur tindakan
1) Tahap pra interaksi.
a. Membaca laporan/ instruksi, perintah/ program terapi medic/
program terapi keperawatan
b. Mengecek laporan klien dengan focus data : tingkatan
dehidrasi, shock, intoksikasi berat klien yang tidak makan
atau minum yang melalui mulut, klien memerlukan
pengobatan iv dalam waktu yang lama, klien pra dan pasca
bedah, sesuai program pengobatan.
c. Menulis / mencek identitas klien pada format dokumentasi
asuhan keperawatan.
d. Menyiapkan peralatan steril
1. Bengkok
2. Masker NRM
3. Tabung oksigen
4. Humidifier
5. Dan flowmeter
2) Tahap Orientasi
a. Memperkenalkan diri
1. Mengucapkan Salam terapeutik/memperkenalkan diri
2.Validasi data : nama klien, keluhan.
b. Meminta persetujuan tindakan
1. Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
2. Menyampaikan/menjelaskan Iangkah langkah tindakan
3. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan
tindakan.
3) Tahap Interaksi
1. Dekatkan alat ke pasien
2. Lalu pasangkan selang ke tabung oksigen, setelah itu isi
kantong oksigen
3. Dan setalah itupasangka kek pasien
4. Selanjutnya tanyakan kepada pasien posisi yang nyaman
bagaimana dan atur posisi sesuai permintaan klien
4) Evaluasi
1. Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi
tujuan.
2. Kontrak pertemuan berikutnya dan mengucapkan salam
terminasi.
3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
(ruang penyimpanan).
4. Mencuci tangan
5) Dokumentasi
1. Mencatat hasil tindakan dan respon kliendengan nama/paraf
yang jelas.
2. Mencatat waktu tindakan (hari/tanggal/jam).
3. Mencatat nama ners yang melakukan/tanda tangan.
5. Analisa tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen
yang adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak
kekurangan O2. Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang
adekuat diharapkan masalah gangguan pemenuhan oksigen di miokard
dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi jaringan termasuk
konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas (oksigen) pada membran
alveokapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin, dan
curah jantung.Bahaya dan pencegahan
Bahaya :    
a. Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan
adalah timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2
dalam darah yang terlalu tinggi.

Pencegahan :

a. Menjelaskan kegunaan dalam penggunaan NRM, pengenalan


gejala awal komplikasi terapi oksigen, serta cara memakai
NRM yang baik untuk mencapai efektivitas terapi yang
optimal.
6. Hasil yang di dapatkan dan maknanya.
S  :-
O : terdengar bunyi ronkhi basah di kedua lapang paru kanan dan kiri.
A : Masalah belum teratasi ditandai Terpsangnya Masker Nrm
P : Kolaborasi dengan dokter sesuai kebutuhan klien
7. Evaluasi tindakan lain
 Observasi tanda-tanda vital
 Pertahankan tirah baring dan berikan posisi semi fowler
 Pantau saturasi oksigenEvaluasi diri
 Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
Link youtube : https://youtu.be/2FqcinTrvY0

Anda mungkin juga menyukai