NPM : 1811010335
Kelas : C / PAI / VI
INDIKATOR
1.Menjelaskan tata cara shalat dalam keadaan darurat dan dalilnya.
2.Menjelaskan pengertian shalat dalam keadaan darurat.
3.Mengemukakan tata cara shalat dalam keadaan sakit.
4.Membedakan cara shalat dalam keadaan sakit dengan duduk, berbaring dan terlentang.
5.Menjelaskan tata cara shalat dalam/diatas kendaraan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi, peserta didik dapat:
1.Menjelaskan tata cara shalat dalam keadaan darurat dan dalilnya.
2.Menjelaskan pengertian shalat dalam keadaan sakit.
3.Mengemukakan tata cara shalat dalam keadaan sakit.
4.Membedakan cara shalat dalam keadaan sakit dengan duduk, berbaring dan terlentang.
5.Menjelaskan tata cara dalam kendaraan.
6. Menunjukkan contoh shalat dalam keadaan sakit.
7. Mendemonstrasikan cara shalat dalam keadaan sakit.
8. Menjelaskan hikmah shalat dalam keadaan darurat
Pengertian
Shalat fardu lima waktu adalah suatu kewajiban yang disyariatkan Allah kepada hamba-
hamba-Nya untuk dikerjakan. Perintah shalat ini berlaku juga bagi orang yang sedang
menderita sakit, sedang dalam kendaraan dan orang yang sedang dalam keadaan
bagaimanapun selama ingatannya masih ada, ia wajib mengerjakan shalat. Bagi orang yang
sedang sakit maupun orang yang sedang dalam keadaan sulit melaksanakan shalat, Allah
memberikan keringanan-keringanan (rukhsah) sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Dengan demikian, shalat dalam keadaan darurat adalah shalat dalam keadaan terpaksa.
ِ نَ وْ ْن ِخ ْفتُ ْم فَ ِر َجااًل أَوْ ُر ْكبَانً ۖا فَإ ِ َذآ أَ ِم ْنتُ ْم فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ َك َما َعلَّ َم ُك ْم َّما لَ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُمفَإ
“Peliharalah semua salat(mu) dan (peliharalah) salat wusta. Berdirilah untuk Allah (dalam
salatmu) dengan khusyuk. Jika kalian dalam keadaan takut (bahaya), maka salatlah sambil
berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kalian telah aman, maka sebutlah Allah
(salatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian
ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah : 238-239)
Pelaksanaan shalat ketika berada dalam kendaraan, baik itu di dalam kereta api, kapal laut,
pesawat terbang dan sebagainya adalah sebagai berikut :
Orang yang sedang sakit diwajibkan pula melaksanakan shalat selama akal dan
ingatannya masih sehat atau masih sadar. Shalat adalah fardu ain yaitu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap pribadi muslim. Telah kita ketahui bersama bahwa shalat itu tiang
agama, maka barang siapa yang mendirikan shalat berarti agamanya telah tegak, sebaliknya
jika meninggalkan shalat berarti agamanya telah roboh. Karena pentingnya shalat itu, maka
dalam kondisi dan situasi apapun kita wajib melaksanakan shalat. Bagi orang yang tidak bisa
berdiri, maka dapat mengerjakan shalat dengan duduk seperti duduk di antara dua sujud.Jika
tidak mampu dengan duduk dengan berbaring di atas lambung, dan jika tidak mampu, maka
dengan berbaring terlentang.
Orang yang akan menunaikan shalat hendaklah suci dari hadas dan najis. Namun jika
tidak bisa melaksanakan sendiri bisa minta bantuan orang lain. Dan jika tidak mungkin boleh
bersuci sebisanya. Cara wudhunya, jika masih mampu menggunakan air wudu dapat
dilakukan di atas tempat tidur atau dengan bantuan orang lain atau diwudukan orang lain,
akan tetapi jika tidak sanggup menggunakan air atau menurut pertimbangan dokter tidak
boleh, maka digantikan dengan tayamum atau ditayamumkan oleh orang lain sebagai ganti
wudu dan mandi.
2) Menerangi hati: Orang yang menjalankan shalat hatinya akan merasa lebih tenang.
3) Menyehatkan badan: Menjalankan ibadah shalat juga akan membuat badan sehat.
Sebab, ritual dan gerakan shalat seperti halnya orang yang sedang berolahraga mulai
dari kepala hingga kaki semua kita gerakkan.
4) Menjadi faktor ketenangan dalam kubur: Shalat merupakan salah satu bekal amal
ibadah yang akan menolong kita kelak di akhirat nanti. Dalam sebuah hadis
disebutkan, amal ibadah pertama yang ditanya di akhirat nanti adalah shalat. Karena
itu, bagi orang yang menjalankan shalat insyaallah akan merasa tenang saat di alam
kubur karena akan diterangi dari amal ibadah shalat.
5) Menjadi sebab turunnya rahmat: Allah akan membukakan pintu rahmat-Nya kepada
hamba-Nya yang melaksanakan perintah-Nya dengan menjalankan shalat.
6) Kunci membuka pintu langit: Orang yang rajin menjalankan shalat dan terus berdoa
insyaallah akan dibukakan pintu langit untuknya. Dalam artian, doanya cepat
dikabulkan oleh Allah SWT.
8) Tempat keridloan Allah: Shalat adalah sarana pendekatan diri kepada Allah bagi
setiap orang yang bertakwa. (HR Qadloi). Tiada suatu keadaan seorang hamba yang
lebih Allah cintai, kecuali sewaktu Allah melihat hambaNya tengah bersujud dan
menempelkan wajahnya ke tanah ( HR. Thabrani).
9) Bernilai Surga: Allah menjanjikan bagi hamba-nya yang menjalankan shalat lima
waktu dengan surga yang penuh kenikmatan (Jannatun Naim).
10) Menjadi Tabir dari Siksa Neraka: Barangsiapa yang menjalankan shalat lima waktu
maka shalatnya kelak akan menjadi cahaya, hujjah dan penyelamat baginya pada hari
kiamat. Barangsiapa yang tidak dapat memelihara shalatnya kelak akan dikumpulkan
pada hari kiamat bersama Firaun, Qarun, dan Hamman. ( HR Ibnu Nasr).
Jumlah Skor
Pedoman penskoran :
• 5 = sangat baik
• 4 = baik
• 3 = cukup
• 2 = kurang
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Abdul Aziz Muhammad Azzam. FIQIH IBADAH. Abdul Aziz sayyed Hawwas. Jakarta:
amzah. 2009. Hlm 288
Ahmad Yaman, Panduan Lengkap Sholat Menurut Empat Madzhab, Jakarta: Pustaka Al-
Kaustar. 2005. Hlm 283
Amir Abyan, Zainal Muttaqim. (2004). Fiqih. Semarang: PT Karya Thoha Putra.
Andres Anwarudin, DKK. (2007). Fiqih. Jakarta: Yudhi Tira.
Fatawa Lajnah Daimah, 8:126