Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GIZI MASYARAKAT
“Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil”

OLEH

NAMA : Albertin C. Laiskodat


NIM : P0 530324018253
KELAS : II C

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat segera kami
selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas Gizi Masyarakat.
Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian mahasiswa
untuk mengetahui pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari tugas ini
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. saya menyadari makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi teman-teman dan segenap
pembaca yang turut membaca makalah ini.

Kupang, 25 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 3
B. Rumusan Masalah................................................................... 3
C. Tujuan ................................................................................ 3

BAB II PENJELASAN.................................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................... 18
B. Saran .................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah
yang cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa
hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu dan janin. Sejak dahulu kala
makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang
percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik
bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan
yang boleh dimakan ibu hamil dan makanan yang ditabukan, yang
mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar dilihat dari segi
kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak
dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat
tersebut tidak dapat dibenarkan (Soetjiningsih, 1995). Gizi ibu pada
waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang
dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
lebih tiggi dinegara-negara yang sedang berkembang daripada dinegara-
negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial
ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang baik
diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami
hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang setelah dibuahi tumbuh
dengan pesat, sehingga diperkirakan pertumbuhan janin sejak konsepsi
sampai lahir (Soetjiningsih, 1995).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal
pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
gizi ibu sebelum dan selama hamil. Dalam masa kehamilan, kebutuhan
zat-zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

4
tumbuh-kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan
laktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi dapat
mengakibatkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri,
pendarahan pascapersalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Kelebihan
nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang dapat berakibat
kegemukan, preeklamsia, janin besar, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip gizi untuk wanita hamil
2. Apa saja factor – factor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
3. Bagaimana pengaruh status gizi pada kehamilan
4. Apa saja menu seimban untuk wanita hamil

C. Tujuan
Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pentingnya gizi
seimbang bagi ibu hamil

5
BAB II
PENJELASAN

A. Pengertian Status Gizi Ibu Hamil


Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan selama masa
kehamilan
karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu
guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Menurut Hendrawan
Nasedul, gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan
tidak berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil
sangat menentukan kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya
kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan
baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan energi, protein,
vitamin, dan mineral.
Perubahan kebutuhan gizi ibu hamil tergantung dari kondisi
kesehatan si ibu. Kusmiyati (2009) mengungkapkan dasar pengaturan
gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali selama kehamilan, yaitu
sebagai berikut:
1. Peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori. Metabolisme
basal pada masa 4 bulan pertama mengalami peningkatanan
kemudian menurun 20-25% pada 20 minggu terakhir.
2. Perubahan fungsi alat pencernaan karena perubahan hormonal,
peningkatan HCG, estrogen, progesteron menimbulkan berbagai
perubahan seperti mual muntah, motilitas lambung sehingga
penyerapan makanan lebih lama, peningkatan absorbsi nutrien, dan
motilitas usus sehingga timbul masalah obstipasi.
3. Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak cairan yang dieksresi
pada pertengahan kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada
bulan-bulan terakhir kehamilan.

6
4. Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%, jumlah
erytrosit 20 30% sehingga terjadi penurunan hemodilusi dan
konsentrasi hemoglobin.
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah maupun
susunan menu serta mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi.
Malnutrisi kehamilan akan menyebabkan volume darah menjadi
berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang dan transfer
nutrien melalui plasenta berkurang sehingga janin pertumbuhan janin
menjadi terganggu.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil


1. Faktor Langsung
Gizi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan
penyakit, khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi :
a. Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan
gizi.
b. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara
tertentu atau daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan
setempat untuk jangka waktu yang panjang sehingga menjadi
sebuah kebiasaan turun-temurun.
c. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya
jangan sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan
makanan menjadi tercemar atau tidak higienis dan mengandung
kuman penyakit.
d. Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya
masih dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada
kepercayaan bahwa ayah adalah orang yang harus diutamakan
dalam segala hal termasuk pembagian makanan keluarga.

7
e. Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan
makanan tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi
suatu makanan dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
f. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja
akan berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
g. Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan
yang dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan
larangan yang beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang
berlainan. Misalnya, ada sebagian masyarakat yang masih percaya
ibu hamil tidak boleh makan ikan.
h. Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan
kebutuhan gizi. Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (missal
dalam keadaan lapar) atau pun dipicu oleh pengolahan serta
penyajian makanan.
i. Suplemen Makanan
Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya diberikan untuk
ibu hamil, antara lain:
1) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi
(Fe)yang dapat membantu pembentukan sel darah merah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan
bagi ibu dan janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang
setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
Tablet Tambah Darah diminum satu tablet tiap hari di malam
hari selama 90 hari berturut-turut, karena pada sebagian ibu
yang hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada lambung,
diare, dan susah buang air besar. Usaha lain untuk menambah
asupan zat besi adalah daging segar, ikan, telur, kacang
kacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau tua.
2) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan
tulang dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka
kebutuhan kalsiun diambil dari tulang ibu. Kebutuhan akan

8
kalsium bagi ibu hamil adalah 950 mg tiap harinya. Asupan
Kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan, udang, rumput
laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan sarden, kacang
kacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap.
3) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang
hamil. Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah
vitamin C (80 mg) yang berfungsi untuk membantu
penyerapan zat besi, vitamin A (6000 IU), vitamin D (4 mcg).
Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe merah, mangga, pepaya,
wortel, ubi, aprikot, dan tomat.

2. Faktor Tidak Langsung


a. Pendidikan keluarga
Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan menyerap
pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai
informasi.
b. Faktor budaya
Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan
tertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik
bagi ibu hamil.
c. Faktor fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong status
kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat
memperoleh informasi tentang gizi dan informasi kesehatan
lainnya, bukan hanya dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan
rehabilitatif

C. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.

9
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus),
payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60%
digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal, ibu hamil akan
mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi
karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur
suhu tubuh dan cadangan makanan. Untuk memperoleh anak yang
sehat, ibu hamil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi
selama kehamilannya. Makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh dan janin yang dikandungnya. Dalam keadaan hamil,
makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri tetapi ada
individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan.
Penambahan kebutuhan gizi selama hamil meliputi:
1. Energi
Tambahan energi selain untuk ibu, janin juga perlu untuk tumbuh
kembang. Banyaknya energi yang dibutuhkan hingga melahirkan
sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari.
Menurut RISKESDAS 2007 Rerata nasional Konsumsi Energi per
Kapita per Hari adalah 1.735,5 kkal. Kebutuhan kalori tiap
trimester antara lain:
a. Trimester I, kebutuhan kalori meningkat, minimal 2.000 kilo
kalori/hari.
b. Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk
kebutuhan ibu yang meliputi penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.
c. Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.

10
11
2. Protein
Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan
pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga
trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada
trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Kebutuhan protein bisa
didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging
tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti
tahu, tempe dan kacang-kacangan Protein digunakan untuk
pembentukan jaringan baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan
dan diferensiasi sel, pembentukan cadangan darah dan Persiapan
masa menyusui.
3. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan
sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu,
lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar
lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.
4. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat kompleks
mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat
untuk mencegah terjadinya konstipasi.

12
5. Vitamin
Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibandingkan
wanita tidak hamil. Kebutuhan vitamin diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Kebutuhan vitamin meliputi:
a. Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan
penting dalam perkembangan embrio. Asam folat juga
membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak
dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat
menyebabkan kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi
dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan pertumbuhan
janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800
miligram. Asam folat dapat didapatkan dari suplemen asam
folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan
dan roti gandum.
b. Vitamin A
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas,
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin
A menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir
rendah. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran
warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan
lainnya.
c. Vitamin B
Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang
dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6
dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah
merah. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.
d. Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan
dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta

13
menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan
mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C
didapat dari tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli.
e. Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi
serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D
terdapat pada susu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh
dengan bantuan sinar matahari.
f. Vitamin E
Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta
integrasi sel darah merah. Selama kehamilan wanita hamil
dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.
g. Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan
perdarahan pada bayi. Pada umumnya kekurangan vitamin K
jarang terjadi, karena vitamin K terdapat pada banyak jenis
makanan dan juga disintesis oleh bakteri usus.
6. Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral
dibandingkan sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Kebutuhan mineral antara lain:
a. Zat Besi
Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan
selama kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat
besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein
di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke
jaringan tubuh. Selain itu, zat besi penting untuk pertumbuhan
dan metabolism energi dan mengurangi kejadian anemia.

14
Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah dan
rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi
lahir rendah. Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Efek samping
dari zat besi adalah konstipasi dan nausea (mual muntah). Zat
besi baik dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan
mengkonsumsi bersama kopi, the, dan susu. Sumber alami zat
besi dapat ditemukan pada daging merah, ikan, kerang, unggas,
sereal, dan kacang-kacangan.
b. Zat Seng
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf
tulang belakang. Resiko kekurangan seng menyebabkan
kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Kebutuhan
seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber
makanan yang mengandung seng antara lain: kerang, daging,
kacang-kacangan, sereal.
c. Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang
dan gigi, membantu pembuluh darah berkontraksi dan
berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot
dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000
miligram per hari. Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu,
keju, udang, sarden, sayuran hijau dan yoghurt.
d. Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200
miligram dalam bentuk garam beryodium. Kekurangan yodium
dapat menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi
kretinisme.

15
e. Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta
kenaikan metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan
menyebabkan kram pada tungkai.
f. Fluor
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak
sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.
g. Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat
cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan
cairan tubuh pada ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat
seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium
ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu. Bagi ibu hamil, pada
dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang
sering kali menjadi kekurangan adalah energy protein dan
beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan
energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira
84.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu
tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari
selama hamil. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan
yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan
yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya.
Dibawah ini tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
perorang/hari yang dianjurkan bagi ibu hamil .

16
D. Menu Seimbang Ibu Hamil
1. Contoh Pengaturan Makan Sehari untuk Ibu Hamil
Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan
III
Nasi/ Penukar 3 ¼ gelas 3 ½ gelas
Daging/penukar 2 ½ potong 2 ½ potong
Tempe/ Penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang Hijau 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Susu 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Tepung sarikedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimester I Trimester II dan
III
Energi 2095,8 kal 2164,5 kal
Protein 79,5 gram 82,5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273,8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg

2. Contoh Menu Sehari untuk Ibu Hamil


Berikut ini contoh menu makanan untuk ibu hamil dalam sehari
menurut Direktorat Bina Gizi, Kemenkes (2011)
a. Pagi:
1) Nasi
2) Ayam Goreng bumbu lengkuas
3) Pepes Tahu
4) Oseng-oseng jagung muda + wortel

17
5) Susu
6) Jam 10.00: Bubur Kacang Hijau
b. Siang:
1) Nasi
2) Sop Sayuran
3) Ikan balado
4) Kripik Tempe
5) Jeruk
6) Jam 16.00: Selada buah
c. Malam:
1) Nasi
2) Telur Balado
3) Perkedel Tahu
4) Tumis Tauge + Baso
5) Pisang

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan akan meningkatkan metabolismeenergi karena itu
kebutuhanenergi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan
selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebutdibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, penambahan ukuran
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolismetubuh
sehingga kekurangan zat gizi tertentuyang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak sempurna
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali
makan orang yang tidak hamil

B. Saran
Dalam menyajikan makanan, ibu harus menyusun makanan yang
sesuai dengan kebutuhan nutrisi ibu. Maka dari itu bidan harus mampu
berperan dalam memberikan promosi dan advokasi pada ibu mengenai
gizi yang harus didapat atau dipenuhi selama masa kehamilan

19
DAFTAR PUSTAKA

Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta:
Kementrian Kesehatan R
Wiryo, Hananto. 2002. Gizi Untuk Praktisi Kesehatan. Jakarta: ECG
KEMENKES. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Rusilanti, 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kawan
Pustaka

20

Anda mungkin juga menyukai