Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian Akuntansi dan
Bisnis
Dosen Pengampu:
Prof. Doddy Setiawan, S.E., M.Si., IMRI., Ph.D., Akt.
Disusun Oleh:
Moh. Zidni Ilman S432008017
Chapter 8: Observation
Definisi dan Tujuan Observasi
Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan
menginterpretasikan perilaku. Tindakan atau peristiwa secara terencana. Hal tersebut dapat
dibedakan berdasarkan control, partisipan, struktur dan kerahasiaan.
Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi
a. Studi observasional yang terkontrol versus tidak terkontrol
Studi observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi
dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat dilakukan di dalam
laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak terkontrol adalah teknik observasi yang tidak
berusaha untuk mengontrol, memanipulasi atau mempengaruhi situasi. Peristiwa terjadi
secara alami dan peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa melakukan intervensi terhadap
situasi kehidupan nyata.
b. Observasi partisipan versus observasi Non-partisipan
Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat dalam
tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual pelaku misalnya
melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan dimana peneliti mengumpulkan data
dengan berartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti.
c. Studi observasional terstruktur versus non terstruktur
Studi observasional terstruktur adalah Ketika pengamat memiliki rangkaian kategori
kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi terstruktur secara umum
bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat kemungkinan bahwa peneliti tidak memiliki ide
yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang membutuhkan fokus /perhatian. Studi seperti itu
akan menjadi studi observasional tidak terstruktur. Studi observasional tidak terstruktur
diklaim sebagai ciri dari penelitian kualitatif. Observasi tidak terstruktur pada akhirnya dapat
menghasilkan serangkaian hipotesis tentative yang diuji dalam penelitian berikutnya yang
bersifat deduktif.
d. Observasi Tersembunyi Versus Observasi Tidak Tersembunyi
Kerahasiaan observasi terkait dengan apakah anggota dari kelompok missal yang
diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi. Kelebihan utama dari observasi
tersembunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan kesadaran bahwa
mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat lebih jelas, sehingga dapat
mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.
Dua Pendekatan Paling Penting untuk Observasi
a. Observasi partisipan
Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi, sehingga
observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi murni dan partisipasi
murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang membedakan adalah bahwa
peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang diteliti. Tingkat tertinggi dari partisipasi
adalah partisipasi lengkap. Teknik ini memastikan kedekatan dengan subjek, tetapi Teknik ini
dapat membatasi kebebasan gerak diluar peran yang sudah dipilih.
b. Observasi terstruktur
Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam pemasaran adalah
pembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan untuk menghasilkan data
numerik untuk menguji hipotesis.
Kelebihan dan Kekurangan Observasi
salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi membuat
peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan, orang-orang dapat
diamati dari lingkungan kerja alami meraka. Kelebihan lain dari observasi adalah
memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu. Secara umum, data yang
diperoleh melalui observasi kejadian Ketika hal tersebut terajdi secara alami lebih reliabel
dan bebas dari bias responden.
Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi ancaman
utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang yang diamati mungkin
menunjukkan perilaku yang berbeda-beda selama waktu studi tersebut.