Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL DISKUSI PRESENTASI PEDAGOGI KELOMPOK 3

RABU, 10 MARET 2021

SESI 07.00-08.40

Anggota Kelompok:

Putri Yulia Pratiwi (19022034)

Rina Putri Ayu (19003154)

Seismikha Ditriliyana (19003161)

Penambah Materi

1. Nia Ramadani (19022103)


2. Dewi Siswanti (18022007)
Menambahkan tentang learning Learning to be. Learning to be yaitu
mengembangkan kepribadian dirinya sendiri dan mampu berbuat dengan kemandirian
yang lebih besar, perkembangan dan tanggung jawab pribadi. Learning to be merupakan
pelengkap dari learning to know dan learning to do. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pendidikan menurut Djamal (2007:101) yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi Yaitu kondisi fisiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan/
kebutuhan
b. Sikap Sikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai jenis
tindakan pada situasi yang tepat.
c. Minat
d. Kebiasaan belajar Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar
mempunyai kolerasi positif dengan kebiasaan atau study habit. Kebiasan
merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang,
yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.
e. Konsep diri Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh
terhadap orang lain.
Sumber:
Djamal. 200. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

3. Pratiwi Handayani (18022127)


Konsep learning to live together tumbuh karena perlunya kerjasama dalam
menyelesaikan proyek-proyek kolaboratif. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi
cara yang efektif untuk mencegah munculnya suatu konflik. Tugas pendidik terkait
dengan pilar ini adalah menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang keberagaman
dalam masyarakat dan menanamkan rasa saling ketergantungan antar sesama manusia
(aspek sosial).
Pilar Learning to live together artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta
didik bahwa mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka harus mampu
hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu menanamkan
sikap untuk dapat hidup bersama. Pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama,
saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, sebagai hasil dari proses
pembelajaran, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di
mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan
perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar
merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together). Untuk
itu, pembelajaran di lembaga formal dan non formal harus diarahkan pada peningkatan
kualitas dan kemampuan intelektual dan profesional serta sikap dalam hal ini adalah
kemampuan hard skill dan soft skill. Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia
yang demikian maka pada gilirannya akan menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat
yang bermartabat di mata masyarakat dunia.
Contoh kongkrit dalam penyelenggaran pendidikan di Paud pada pilar learning to
live together ini adalah melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menghargai serta
memahami orang lain, contoh kegiatannya adalah bermain peran, dengan bermain peran
maka anak paud biasanya akan saling bertukar dan beradu peran dengan temannya
sehingga hal tersebut akan menumbuhkan sikap menghargai orang lain, bermain dengan
teman sebaya, dengan anak bermain dengan teman sebayanya maka ia dapat
menyesuaikan dirinya dan menurunkan egonya jika ia ingin diterima oleh teman
sebayanya, jika anak tetap egosentris maka kemungkinan eman-temannya yang lain
kedepannnya tidak akan dan tidak ingin lagi main dengannya.

4. Azerti Yohana (19022039)


menambahkan materi mengenai learning to be
Peran guru dalam learning to be adalah sebagai kompas penunjuk arah sekaligus menjadi
fasilitator untuk menumbuhkan potensi peserta didik secara utuh dan maksimal.Pendidik
juga membimbing siswa untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai individu yang
bertanggung jawab.Dengan pilar ini peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang
berkepribadian mantap dan mandiri.

Prinsip learning to be
1. Andil terhadap pembentukan nilai-nilai yang dimiliki bersama
2. Menghubungkan antara tangan dan pikiran,individu dengan masyarakat,pembelajaran
kognitif dan non kognitif,serta pembelajaran formal dan informal.

5. Ningdri Kurniati Fajrin (1900


ntelligence Quotients (IQ) adalah kemampuan seseorang untuk menalar,
memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan sesuatu.
Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika.
Sementara itu, Emotional Quotients (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk
mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri
maupun perasaan orang lain. Kecerdasan ini juga memberi kesadaran mengenai rasa
empati, cinta, kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan untuk menghadapi
kesedihan dan kegembiraan secara tepat. perbedaan antara IQ dan EQ, sebagai berikut:
1. IQ Dibawa Sejak Lahir, sedangkan EQ Dapat Diasah
IQ merupakan kecerdasan yang dibawa oleh anak sejak lahir, sedangkan EQ adalah
kecerdasan yang berkembang seiring pertumbuhan psikis anak. Perkembangan EQ
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor luar, seperti lingkungan yang dapat
mendukung kecerdasan emosional si anak lebih terarah. Sementara itu, meskipun
bawaan sejak lahir, bukan berarti IQ seorang anak tidak bisa berkembang. Ilmu
pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai jalur pendidikan, akan membuat
kecerdasan intelektual anak menjadi terasah.
2. IQ=Logika, EQ=Empati
Menurut para pakar psikologi, IQ merupakan kemampuan intelektual yang dimiliki
anak untuk memecahkan sebuah masalah dengan unsur-unsur matematik dan logika.
Sementara EQ merupakan kemampuan untuk menghadapi masalah dengan
melakukan berbagai pertimbangan emosi, empati untuk menempatkan diri dalam
suatu kondisi, sebelum akhirnya membuat sebuah keputusan.
3. IQ Membuat Pandai dalam Angka, sedangkan EQ Membuat Pandai dalam
Bersosialisasi
Anak yang memiliki IQ tinggi akan memiliki keunggulan dalam mengerjakan
persoalan yang membutuhkan analisis data matematis, sedangkan anak yang memiliki
EQ tinggi akan unggul dalam hal sosialisasi. Rasa empati tinggi yang dimiliki anak
dengan EQ tinggi akan membuatnya mudah dekat dengan orang-orang di sekitarnya.
4. EQ Tinggi Lebih Berpotensi Menjadi Pemimpin yang Baik
Seperti disebutkan tadi, bahwa anak dengan EQ tinggi akan lebih mudah dekat
dengan orang-orang di sekitarnya, karena selalu bertindak menggunakan empati.
Karena itu pula lah, mereka dengan EQ tinggi lebih berpotensi menjadi pemimpin
yang baik. Namun, bukan berarti mereka yang ber-IQ tinggi tidak bisa menjadi
pemimpin, ya. Mereka yang memiliki kecerdasan intelegensi tinggi akan cenderung
bisa sukses secara individual, yang akan terlihat dari kecerdasannya secara akademis.
Pertanyaan

1. Rahma Bella Agita Singit (19022189)


Apakah hewan melakukan krativitas seperti manusia dan apakah bisa berevolusi seperti
manusia?
Pemberi jawaban: Putri Yulia Pratiwi dan Rina putri ayu

2. Lani Krisdayanti
Apakah kecerdasan IQ dapat berubah jika bisa apa saja faktor yang mempengaruhinya?
Pemberi jawaban: putri Yulia Pratiwi, Rina Putri Ayu dan Seismikha Ditriliyana

Penambahan Jawaban

1. Sara Okta Nabila (18022135)


Menambahkan jawaban kelompok atas pertanyaan Lani Krisdayanti, Apakah kecerdasan
IQ dapat berubah jika benar sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Saya setuju dengan jawaban kelompok bahwasanya kecerdasan IQ itu dapat berubah,
disini saya akan menambahkan faktor/ hal yang bisa meningkatkan kecerdasan IQ, yaitu
1) Jangan Lewatkan Sarapan, karena sarapan adalah salah satu cara terbaik untuk
melakukan pengisian ulang glukosa dalam tubuh, setelah berjam-jam tidur di malam
hari. Perlu diketahui bahwa glukosa merupakan sumber tenaga bagi tubuh, untuk
melakukan berbagai aktivitas, termasuk berpikir.
2) Lakukan Kebiasaan dengan cara berbeda, hal lainnya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan inteligensi seseorang adalah dengan mengubah kebiasaan.
Misalnya, jika biasa memegang sikat gigi dengan menggunakan tangan kanan, cobalah
untuk mengubahnya dengan menggunakan tangan kiri.
3) Melakukan meditasi, menurut banyak riset, tidak hanya bagus untuk mengatasi stres dan
memperbaiki suasana hati, tetapi juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi
otak. Meditasi dapat membantu melancarkan aliran darah ke otak, meningkatkan
konsentrasi, serta ingatan seseorang. Lakukan selama 30 menit setiap harinya, dengan
membaginya ke dalam 2 waktu, pagi dan sebelum tidur malam, dengan durasi masing-
masing 15 menit.
4) Tidur sesuai sinyal dari otak, jika tubuh merasa lelah, mengantuk, dan rasanya sulit
untuk fokus, bisa jadi itu merupakan sinyal dari otak bahwa kamu butuh tidur. Cobalah
untuk tidak menentang sinyal itu dan tidurlah. Sebab, tidur tidak hanya bermanfaat
untuk mengistirahatkan otak, tetapi juga meningkatkan pembentukan sel-sel baru, yang
dapat membantu otak bekerja dengan baik keesokan harinya.
5) Membaca Cepat, teknik ini mampu meningkatkan fungsi kognitif otak. Sebab, teknik
membaca ini akan mengajarkan seseorang untuk menggunakan pikiran sadar dan alam
bawah sadar ketika sedang membaca.

2. Rahma Bella (19022189)


Menambahkan jawaban penyaji atas pertanyaan dari saudara lani yakni. IQ sesorang
dapat berubah berdasarkan faktor usia secara alami, karena fase bayi menjadi dewasa otak
akan terus berkembang menyempurnakan kematangan otak dan faktor gen juga sangat
berpengaruh pada anak dijelaskan studi juga setuju bahwa proporsi variabilitas IQ antara
individu dewasa yang dapat dipertanggungjawabkan oleh gen adalah 60-80%. IQ seseorang
memiliki banyak faktor dan ditentukan oleh banyak faktor. Alam dan nuture bekerja sama
dalam menentukan kecerdasan manusia. Meskipun kerentanan genetik memainkan peran
penting pada IQ individu, berbagai faktor lingkungan yang dapat dimodifikasi seperti
pendidikan, kelahiran prematur, nutrisi, polusi, penyalahgunaan obat dan alkohol, penyakit
mental, dan penyakit dapat memengaruhi IQ individu. Faktor-faktor yang dapat dimodifikasi
ini dapat memperkuat atau melemahkan kerentanan genetic.
Foto diskusi dan Hadir diskusi

Anda mungkin juga menyukai