Setiap pasien dengan diabetes perlu dilakukan pemeriksaan komprehensif kaki minimal setiap 1 tahun meliputi pemeriksaan inspeksi, perabaan pulsasi arteri dorsalis pedis dan tibialis posterior, dan pemeriksaan neuropati sensorik. Deteksi dini kelainan kaki pada penyandang diabetes menurut PERKENI (2019) dapat dilakukan dengan penilaian karakteristik: Kulit yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku Rambut kaki menipis Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku menebal, rapuh, ingrowing nail) Kalus (mata ikan) terutama bagian telapak kaki Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-tulang kaki yang menonjol Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari Kaki baal, kesemutan, atau tidak terasa nyeri Kaki yang terasa dingin Perubahan warna kulit kaki (kemerahan, kebiruan, atau kehitaman)
Pemeriksaan neuropati sensorik menggunakan monofilament Semmes-Weinstein 10
g ditambah salah satu dari pemeriksaan garpu tala frekuensi 128 Hz, tes refleks tumit dengan palu refleks, tes pinprick dengan jarum, atau tes ambang batas persepsi getaran dengan biotensiometer (PERKENI, 2019).