Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 PEMBAHASAN ALAT

3.1.1. Suction Pump

Gambar 3.1.1 Suction Pump


Spesifikas Alat:
Nama alat : Suction Pump
Merek : TESENA
Input Tegangan: 220 V / 50 Hz, Amp : 2A
Type : Suction Unit TSN 50 S

3.1.2. Teori Dasar


Merupakan peralatan medis yang berfungsi sebagai penghisap cairan. Dalam
dunia medis mesin ini sering digunakan untuk menghisap cairan atau lendir yang
tidak dibutuhkan dalam tubuh pasien, karena akan mengganggu keselamatan pasien
3.1.3. Fungsi Alat
Suction Pump merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk menghisap cairan
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung, dan
sebagainya. Kemudian cairan yang dihisap ditampung kesebuah wadah penampung.
Dan untuk upaya menurunkan tingkat kematian akibat kegagalan penyelamatan
korban tenggelam utamanya di kecelakaan angkutan air.
3.1.4. Bagian – Bagian Suction Pump
1. Kabel Power

2. Motor sebagai penggerak

3. Indikator hisapan

4. Suction Regulator
5. Botol penampung cairan

6. Foot switch

7. Selang
8. Tombol ON/OFF

3.1.5. Blok Diagram

3.1.6. Cara Pengoperasian


1. Pastikan tutup tabung tertutup rapat
2. Lalu hubungkan kabel power ke catu daya
3. Hidupkan alat dengan cara menekan tombol ON/OFF
4. Atur tekanan hisap sesuai kebutuhan
5. Masukan selang penyedot ke dalam mulut pasien
6. Tekan foot switch
7. Setelah siap penyedotan,bersihkan selang penyedot dengan air bersih
3.1.7. Troubleshoting alat suction pump
1. Motor suction tidak hidup:
a. Cek kelistrikan,dan kelistrikan oke.
b. Cek fuse, fuse aman.
c. Cek trafo.
d. Out put trafo tidak ada atau trafo shot, ganti trafo / tidak layak
digunakan.
e. Cek rangkaian.
f. Setelah dicek rangkaian, ternyata rangkaian ada yang shot, tepatnya
berada di jalur rangkaian pada relay.
g. Rangkaian yang shot diperbaiki dengan cara solder ulang jalur rangkaian
ke relay.
h. Dan hasilnya rangkaian layak digunakan.
i. Suction pump sudah bisa digunakan lagi.
2. Hisapan suction lemah
a. Coba naikan dulu selektor hisapan ke max
b. Cek selang,apakan ada yang bocor
c. Cek tutup botol penampung
d. Cek botol penampung apakah ada yang bocor atau pecah
3.2.1. Centrifuge

Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel


berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Centrifuge menggunakan
prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan
berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant
yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan Centrifuge
terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan.
Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan
terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak
pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
Centrifuge merupakan alat laboratorium yang memanfaatkan gaya sentrifugal , yaitu
gaya yang timbul akibat benda yang diputar dari satu titik sebagai porosnya . untuk
memisahkan partikel dari satu benda cair atau dengan kata lain memisahkan benda
cair dari kepadatan yang berbeda. benda cair ini merupakan cairan tubuh , contoh
darah,serum,bahan reaksi lainnya,atau campuran dari kedua duanya dengan zat
tambahan lain

3.2.2. Prinsip kerja

Dengan demikian Prinsip Kerja alat tersebut adalah dengan memanfaatkan gaya
centrifugal sehingga bahan tesebut dapat terpisah. Ini dilakukan dengan cara memutar
campuran dengan sangat cepat dan bertumpu pada titik pusat. Dan pada akhirnya alat
ini akan berhenti beroperasi ketika waktu yangtelah ditentukan habis.

3.2.3. Fungsi

Adapun fungsi utama dari alat centrifuge yaitu :


1. Memisahkan partikel atau sel darah dari while blood untuk memperoleh
plasma atau serum.
2. Memisahkan endapan protein dalam pemeriksaan kimia.
3. Untuk mendapatkan elemen seluler berkonsentrasi tinggi dan komponen
lainnya dari cairan biologi untuk pemeriksaan mikroskopik atau pemeriksaan
kimia.
4. Memisahkan komponen lipid dan komponen lainnya dari plasma/serum, dan
memisahkan lipoprotein dari yang lainnya.

3.2.4. Blok Diagram

Gambar 3.2.3 Blok Diagram Centrifuge

 Penjelasan Blok Diagram:


1. Teganggan PLN masuk ke blok power supply dan disearahkan untuk men-
supply seluruh rangkaian
2. lakukan setting kecepatan dan waktu. Setelah dilakukan pengaturan kecepatan
dan waktu
3. maka kontrol circuit akan mengolah settingan tersebut supaya motor dapat
berputar sesuai dengan yang diinginkan
4. Dalam safety circuit ini terdapat rangkaian switching yang menghubungkan
control circuit dengan motor yang terletak pada tutup centrifuge.
5. Motor akan berputar saat pintu centrifuge ditutup. Selanjutnya motor akan
berputar sesuai dengan kecepatan yang telah di- setting selama waktu yang
telah ditentukan
6. Perputaran motor ini akan menggerakkan tempat sampel sehingga timbul gaya
centrifugal yang akan memisahkan partikel pada sampel sesuai berat
molekulnya. 
7. Setelah timer habis, maka motor akan melambat dan berhenti berputar.

3.2.5. Cara Pengoperasian

1. Hubungkan kabel power dengn catu daya.


2. Hidupkan alat dengan cara menekan tombol ON/OFF.
3. Penutup chamber dapat dibuka dengan menekan tombol lid (lampu indicator
kuning menyala).
4. Masukkan sample ke dalam tube secara seimbang.
5. Tutup chamber kembali dengan cara menekan secara perlahan
6. Dengan menekan tombol set -speed dapat mengatur kecepatan. Set point
dirubah dengan tombol +/- .
7. Dengan menekan tombol set -time dapat mengatur waktu. Set point dirubah
dengan tombol +/-.
8. Apabila centrifuge sudah siap bekerja maka lampu indicator hijau akan
menyala. Kemudian dapat memulai operasi dengan menekan start/stop.

3.2.6. Cara Pemeliharaan Centrifuge

1. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada pesawat centrifuge


2. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat
3. Melakukan pelumasan pada bagian – bagian yang bergerak
4. Melakukan pengencangan pada baut centrifuge
5. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
6. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat centrifuge
7. Melakukan penggantian sikat arang apabila motor tidak berputar
8. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja
9. Lakukan penyetelan
10. Bersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan lakukan desinfeksi
setiap saat
11. Bersihkan bagian luar dan dalam setiap hari.
12. Timer : Lakukan pemantauan timer sesuai  penggunaan atau lakukan
pemantauan setiap satu minggu sekali
13. Kalibrasi : Mengukur kecepatan putaran dengan menggunakan tachometer
terkalibrasi dan  lakukan 1 bulan sekali
14. Braking system : Selalu mengikuti anjuran pabrik, Pengambilan tabung
centrifuge dilakukan  setelah posisi putaran benar-benar berhenti.
15. Power supply : Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan
grounding dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop kontak.
16. Lakukan pengecekan terhadap motor dan minyak bila perlu.
17. Terjadinya getaran yang tidak biasa perlu melakukan pengecekan rotor
balance dan mengikuti rekomendasi pabrik.
18. Pemeriksaan terhadap komponen lainnya, apabila ditemukan kerusakan atau
cacat produk, maka komponen dapat diganti oleh pabrik (bila alat masih baru).

Anda mungkin juga menyukai