Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Definisi Keperawatan Komunitas ............................................................................... 2
B. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas ........................................................ 2
C. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas di Indonesia ...................................... 3
D. Trend dan Issue keperawatan Komunitas .................................................................... 4
E. Trend dan Issue dalam Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas ......................... 5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
apa yang telah di tempuhnya. Beliau dapat mengobati penyakit bahkan melakukan
bedah berdasarkan prosedur- prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik.
Sementara Hegeia adalah asisten Aselepius yang juga merupakan istrinya, beliau ahli
dalam melakukan upaya-upaya kesehatan. Jika di perhatikan, terdapat perbedaan dalam
metode penanganan masalah kesehatan yang dilakukan suami istri tersebut.
Perbedaan penanganan masalah kesehatan antara Asclepius dan Hegeia: dimana
Asclepius penanganannya dilakukan setelah oenyakit terjadi pada seseorang,
sedangkan Hegeia penanganannya masalah melalui hidup seimbang, menghindari
makanan atau minuman beracun, memakan makanan yang bergizi (cukup), istirahat
yang cukup, olahraga. Dari perbedaan pendekatan penanganan masalah kesehatan
antara Asclepius dan Hegeia tersebut, akhirnya muncul dua aliran/ pendekatan dalam
penangan masalah-masalah kesehatan pada masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok/ aliran 1
Aliran ini cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah seorang jatuh
sakit. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan kuratif. Kelompok tersebut terdiri
atas dokter psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan perawatan atau
pengobatan penyakit baik fisik maupun psikologis.
2. Kelompok/ aliran 2
Aliran ini cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit sebelum
terjadi penyakit. Kelompok ini antara lain perawat komunitas. Dari uraian di atas,
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju,
maka dalam masyarakat yang luas dapat kita amati seolah olah timbul garis pemisah
anatara kedua kelompok profesi tersebut, yaitu pelayanan kesehatan kuratif dan
pelayanan pencegahan.
3
pelatihan dukun bayi dalam praktik persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
menurunkan tingkat kematian bayi yang tinggi. Namun, upaya ini tidak bertahan lama
akibat kangkanya tenaga pelatih kebidanan. Baru kemudian ditahun 1930, program ini
dimulai lagi dengan didaftarkannya para dukun bayi sebagai penolong dan perawat
persalinan. Pada tahun 1851 berdiri sekolah dokter jawa oleh dokter bosch dan dokter
bleeker kepala pelayanan kesehatan sipil dan militer Indonesia. Sekolah ini dikenal
dengan nama STOVIA atau sekolah pendidikan dokter pribumi. Pada tahun 1913,
didirikan sekolah dokter kedua di Surabaya dengan nama NIAS. Pada tahun 1947,
STOVIA berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
1. Periode Pertama (1882)
Dimulainya usaha kesehatn oleh Belanda, yaitu Millitair Geness Kundege Dienst
(MDG) & Burgelyke Geness Kudige Dienst (BGD). Dengan tujuan untuk
melancarkan pengobatan kepada orang Belanda pada waktu para pekerja
perkebunan terjangkit penyakit. Kemudian berkembang melayani para pekerja
perkebunan tersebut. Selanjutnya melayani masyarakat umum (saat berdiri
Rockefeller Foundation).
2. Periode Kedua (Zaman Penjajahan Jepang)
Dikenal adanya dinas kesehatan masyarakat atau Dienst Van De Volks Genzonhei
(DVG). Sebagai pengganti, BGD bertugas melaksanakan usaha di bidang preventif
dan kuratif. Kedua usaha ini tidak ada hubungannya dan masing-masing berjalan
sendiri.
3. Periode Ketiga
Dimulai setelah Indonesia merdeka (Bandung Plan) disusun suatu rencana
kesehatan masyarakat, bertujuan untuk menyatukan upaya kuratif dan preventif.
Pelaksanaannya diserahkan kepada inspektur kesehatan Jawa Barat, dipimpin oleh
dr. H. A. Patah. Selanjutnya menyusun pilot project usaha kesehatan masyarakat,
yang kemudian berkembang menjadi konsep Puskesmas.
4
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat
sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
5
diberikan berdasarkan jenjang pendidikannya, pada setiap Provinsi dan institusi
kesehatan/Rumah Sakit berbeda-beda.Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka
semakin besar gaji yang mereka peroleh.Tunjangan pada PNS lebih besar daripada
gaji pokok.Pemberian gaji juga berdasarkan pada lamanya pengalaman pekerjaan
seorang perawat.
Perkembangan/pelatihan pada keperawatan komunitas dapat dikatakan masih
jarang dan masih minim, tetapi pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang masalah penyakit serta meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas.Maka dalam komunitas diperlukan suatu pelatihan pada Puskesmas tentang
peningkatan pelayanan kesehatan dan pemberian konseling kepada Kader dan
masyarakat tentang masalah kesehatan yang sering terjadi pada lingkup masyarakat.
Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Puskemas karena
meningkatkan wawasan bagi masyarakat serta mampu menurunkan morbiditas dan
mortalitas pada desa yang memiliki angka kejadian tinggi.Sebaliknya untuk desa yang
memiliki angka kejadian rendah dapat mempertahankannya agar tidak memiliki kurva
morbiditas dan mortalitas yang meningkat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan Komunitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan risiko tinggi agar mmapu mencapai status derajat
kesehatan yang optimal melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977).
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk
ditangani atau desas – desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Tren dan
isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas. Pengaruh politik terhadap
keperawatan professional, Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Puskesmat Idaman. Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu
masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antara tingkat sosial ekonomi dan
mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di
masa mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/sejarah-perkembangan-keperawatan-komunitas-di-
indonesia.html diakses pada tanggal 26 Maret 2021
https://id.scribd.com/document/425639618/Makalah-Trend-Dan-Issue-Dalam-Pelayanan-
Keperawatan-Komunitas diakses pada tanggal 26 Maret 2021
http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/EBook/article/view/324 diakses pada tanggal
26 Maret 2021
https://www.academia.edu/21449590/SEJARAH_KEPERAWATAN_KOMUNITAS?auto=d
ownload diakses pada tanggal 26 Maret 2021
https://id.scribd.com/document/447903024/makalah-trend-dan-issu-keprofesian-terkait-
keperawatan-komunitas-docx diakses pada tanggal 26 Maret 2021