(Skripsi)
Oleh
Deni Ramadoni
NPM 18110003P
Oleh :
Ni Putu Gani Astiti
Pisang (Musa paradisiaca L. var) adalah tumbuhan yang mulai dari akar hingga
daunnya dapat dimanfaatkan. Buah pisang tergolong buah klimakterik, artinya buah
yang mempunyai fase tertentu untuk matang saat panen akan menjadi matang selama
penyimpanan. Buah yang cukup tua akan menjadi matang dalam 4-5 hari setelah
panen tanpa perlakuan pemeraman. Pemeraman sering dilakukan pada pisang dengan
tujuan untuk mempercepat kematangan dan menyeragamkan kematangan buah. Salah
satu cara yang dilakukan untuk pemeraman pisang adalah dengan karbid dan
penggunaan kemasan yang tepat.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh: (1) Pemberian berbagai dosis
Etepon (Bayer) terhadap kualitas buah pisang (2) Pengaruh pada beda Bagian tandan
pisang yang digunakan, (3) Interaksi antara dosis Etepon (Bayer) dan Beda bagian
tandan pisang yang digunakan.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai dengan Oktober 2019 di
Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro-
Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), disusun
secara faktorial 3 x 3, faktor I Dosis Etepon (0 ppm, 250 ppm, 500 ppm), faktor II
Bagian tandan pisang (pisang bagian atas, pisang bagian bawah, pisang bagian
bawah). Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing
perlakuan diulang sebanyak 3 kali, dan didapat 27 satuan percobaan. Sepiap satuan
percobaan terdapat 10 buah pisang dan 5 pisang diantaranya dijadikan sampel yang
dipilih secara acak.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan sidik
ragam. Hasil sidik ragam dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberian karbid berbagai dosis dan jenis
kemasan yang berbeda, secara sensori berpengaruh tidak nyata terhadap kualitas buah
pisang ambon, kecuali warna kulit buah, (2) Bagian tandan pisang yang berbeda
maupun dosis etrel yang berbeda berpengaruh tidak nyata terhadap kualitas buah
pisang kepok, (3) Tidak terdapat interaksi antara dosis eepon dan
beda jenis bagian tandan yang berbeda terhadap kualitas buah pisang ambon,
kecuali tingkat kekerasan hari kelima. Perlakuan tanpa penambahan karbid pada
kemasan kardus dan karung goni menghasilkan tingkat kekerasan tertinggi.
HALAMAN PERSETUJUAN
MENYETUJUI :
KOMISI PEMBIMBING
Ketua Jurusan,
Priyadi, S.P.,M.Si
NIDN. 0214108803
HALAMAN PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas
Pisang Terhadap Pemberian Beda Dosis Etepon Pada Bagian Tandan Pisang
Kapok ini dapat diselesaikan dengan baik. Terwujudnya Skripsi ini tidak terlepas
dari dukungan serta motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
1. Ir. Rakhmiati, M.T.A selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER)
2. Ir. Yatmin, M.T.A selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu
4. Priyadi S.P., M.Si selaku Ketua Jurusan Agroteknologi Sekolah Tinggi Ilmu
ini.
5. Kedua orang tua yang selalu memberi nasehat dan dukungan baik moral
maupun material
STIPER yang juga telah membantu dalam pembuatan skripsi ini sehingga
penulisan dan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik
Semoga skripsi ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penulis maupun orang
yang membacanya.
Penulis
RIWAYAT HIDUP
tahun 2007 Melanjut ke SMP Negeri 06 Blambangan Umpu Way kanan. Penulis
lulus pada tahun 2012 dan melanjut ke SMK YADIKA Bandar Lampung dengan
jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Lulus studi tahun 2015 dan kini
Agroteknologi.
Saat ini pada tahun 2019 penulis melaksanakan penelitian Skripsi di Laboraturium
Bape dan Meme untuk kasih sayang juga setiap doa dan