Anda di halaman 1dari 4

Resume : 10 febuari 2021

Pembawa materi : Dosen pegampu


Pembahasan :
Dasar hukum yang menjamin kebebasan yang beragama di Indonesia ada pada konstitusi kita
yaitu pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Negara indonesia ada undang-undangnya dasar untuk
memeluk agama. Sila pertama keTuhan yang maha esa. tanpa memandang minoritas dan
mayoritas sederajat di di hadapan hukum.

Dasar Teologi PAK Masayrakat majemuk dapat digali dari tradisi Gereja. 1. Allah sebagai
pencipta dan manusia sebagai ciptaan ( Pasal 1-11 dalam kitab Kejadian). Adam adalah
manusia. 2. Manusia sebagai Makhluk fana yang dapat mati. Manusia sering sekali disebut
sebagai daging (basar). Manusia sebagai makhluk fana yang dapat mati menjadi dasar
teologis kebersamaan dalam masyarakat majemuk. 3. Umat Allah sebagai Pelayan
Kebersamaan Manusia. Sifatnya sangat ekslusif. 4. Gamabaran Kristus sebagai Hamba-
Mesisas. Dasar teologis yang keempat adalah bagaimana kita memandang Kristus. Kristus
adalah penggenapan di dalam matius. Gambaran Kristus sebgai transformator sebagai
juruselamat ada perubahan dalam kehidupannya. 5. Makna keselamatan dalam kehidupan
Bersama dengan yang lain. Karna kasih karunia yang sudah menyelamatkan bagi kita.paulus
meghantam pembatasan ini.

Kelompok 3 : gereja Katedral jakarta dan gereja Reforma Injili. Orang pertama yang menjadi
katolik adalah orang maluku. Gereja prostestan diperkenalkan oleh bangsa belanda tentang
jaran calvinis dan Lutheran. Gereja protestan lebih banyak dari khatolik

Kelompok 4 : Tingkat sisoal dalam masyarakat. Tingkat sosial adalah suatu strata atau status
sosial yang sama. Tingkat sosial berbeda sesuai kelasnya. Dibagi 3 kelas. Kelas atas,
menengah dan bawah. Kelas atas terdiri dari golongan konglomerat kemapuan ekonomi yang
lebih banyak. Kelas menengah yang biasa diidentikkan kaum pebisnis toko atau lain
sebagainya. Orang yang selalu cukup. Kelas bawah adalah orang pekerja yang bekerja demi
penghasilan yang tidak sesuai kebutuhannya.

Kelompok 5 : golongan dalam masyarakat adalah sekolompok orang yang semi tertutup atau
semi terbuka. Bergantung sama lain.
Pluralisme adalah salaing menerima dan saling menghargai satu sama lain. Kebebasab
berfikir, mencari informasi, dan lain sebagainya.

18 febuary 2021
Pembawa materi : Dosen Pengampu

1. Membangun kerukunan Hidup Umat Beragama


Setiap orang kristen wajib bertanggung jawab membawa damai (Mat. 5:6)
Sedangkan menurut Berkhof dan Till berpendapat bahwa iman adalah pendalaman keyakinan
yang sudah ditetapkan dan dijalankan. Dengan iman Kristen yang kuta. Tindakan praktif
untuk memperkuat iman : 1. Mendengarkan dan mengajarkan Firman Tuhan secara berulang-
ulang (Konteks bangsa israel). 2. Membantu anak-anak menglami pengalaman rohani. 3.
Membantu anak-anak bagaimana melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-sehari.
(semua di ajarkan bagi anak-anak dan pentingnya peran orang Tua dalam hal ini. Orang tua
kepada anaknya bagaimana bersikap yang baik dan tepat terhadap orang dari suku, agama,
maupun ras lainnya. Ketika hidup dalam masyarakat yang multikultural, anak-anak perlu
memahami bagaimana mengekspresikan imannya.
2.Kedua melakukan penguatan iman dalam lingkungan keluarga
3 Menampilkan kasih
Kasih merupakan salah satu nilai kehidupan kekristenan. Nilai kasih merupakan nilai yang
didasrkan pada perintah Tuhan. Menurut wibowo bahwa perintah yang paling utama dalam
Alkitab adalah perintah untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia. Untuk hidup
dalam masyarakat majemuk diperlukan sikap mengasihi sesama manusia dan mewujudkan
dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat yang majemuk. Seorang kristen di
Indonesia perlu terus membangun sikap saling menghargai kemudia menyatakan kasih.
4. memahami perbedaan
Mengacu pada penciptaan manusia dalam kejadian 1 dan 2, tampak jelas bahwa Allah
menciptakan manusia dengan perbedaan. Manusia pertama yang. Saling menghargai satu
dengan yang lainnya. Secara umum setiap masyarakat dan agama apapun tidak mengajarkan
untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap orang lain. Seorag Kristen harus hidup inklusif
berarti terbuka bagi orang lain. Tetap saling menghargai satu dengan lainnya. Sehingga
tercipta kedamaian.
24 Febuary 2021
Pemateri : Dosen pengampu.

Sikap yang perlu dihindari dalam masyarakat majemuk.


1. memandang orang yang beragama lain sebagai saingan, ancaman atau musuh.
2. Kecenderungan mnausia untuk mempertuhankan agama dan kebenaran agama masing-
masing.
Maksudnya bahwa hanya agama kita saja yang benar dan oleh karena itu semua agama yang
lain itu salah. Hanya kita saja yang akan masuk ke sorga dan oleh karena itu, semua orang
yang beragama lain pasti akan masuk neraka. Kalau sudah begini pemahaman kita, maka
tentu sulit bagi kita menghargai orang yang beragama lain, mustahil kita dapat menjalin
hubungan yang baik dengan mereka.
3. menjadikan agama itu sendiri itu mutlak sebagai tujuan dan akibatnya agama lalu bergama
seram.
Maksudnya Allah memmang mutlak. Tetapi agama tidak mutlak! Kita menyembah Allah
bukan menyambah agama. Agama tidak sama dengan Allah dan Allah tidak sama dengan
agama. Tentu saja agama adalah “jalan” untuk menyembah Allah. Benar! Dan oleh karena itu
agama penting. Tetapi “jalan” itu bukan tujuan. Jalan itu tidak sama dengan tujuan . akibat
dari sikap melihat agama sebagai tujuan itu tragis. Ada keluarga yang pecah karena agama.
Orang saling membenci, bahkan saling membunuh karena agama. Tragis dan ironis karena
semua agama mengajarkan belas kasih dan kasih sayang. Tetapi karena penganut-
penganutnya memutlakkan agama sendiri sebagai tujuan agama lalu berwajah seram.
4. menjadi orang Kristen yang ekslusif.
Maksudnay disini ekslusif khusunya terpisah dari yang lain artinya hanya orang kristen
tersebut saja yang berkumpul tidak ada yang beragama lain . sikap seperti ini harus kita
hindari dalam kehidupan masyarkat majemuk. Contoh di Alkitab sikap dari kehidupan
Daniel. Tidak esklusif dan larut menghanyutkan diri ditengah arus. Ia bersedia hidup dan
bekerja di Babilonia. Menjadi pegawai raja. Tinggal di istana raja. Bahkan bukan itu saja. Ia
menjadi perkerja telandan. Daniel juga menolak untuk menyantap makanan raja. Bukan
karena tidak enak. Tetapi ia harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Karena
itu ketaatannya ada batasanya. Sampai batas tertentu ia harus mengatakan tidak. Apappun dan
bagaimanapun resikonya.
Saat orang kristen hidup di tengah-tengah orang-orang yang beragama lain, orang kristen
juga harus menerobos tembok prasangka relegius. Yesus telah menerobos dan merobohkan
tembok prasangka rasial dan relegius sebagaimana tercatat dalam Yohanes 4:1-24. Tembok
prasangka itu tergambar dalam kalimat, “Masakan Engkau seorang Yahudi, minta minum
kepadaku, seseorang Samaria?” (ayat 9a). Lalu pengarang Injil memberi keterangan, “sebab
orang Yahudi tidak bergaul dengan orang samaria” (ay. 9a). Prasangka antara orang yahudi
dengan orang samaria itu ternyata sudah berlangsung lebih dari 500 tahun. Awalnya begini.
Pada tahun 722sM. Asyur menaklukkan wilayah Samaria. Penduduk samaria yang berjumlah
sedikit itu dicampur dengan beberapa bangsa pendatang sehingga agamanya pun tercampur
(lih. 2 Raja-raja 17 : 24-41).

Anda mungkin juga menyukai