Disusun oleh :
Fairuz Rifqi Fadhilah
19508334054
Dosen Pengampu:
Ir. Aan Ardian S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, Saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SISTEM GERAK ROTASI DAN TRANSLASI” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “PERAWATAN DAN PERBAIKAN
MESIN”. Makalah Ini merupakan salah satu bentuk penerapan di kelas agar
menambah wawasan dan pengetahuan, semoga makalah ini dapat berguna untuk
Mahasiswa pada umumnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aan Ardian selaku dosen
dari mata kuliah Perawatan dan Perbaikan Mesin yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami selaku mahasiswa.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
pada intinya untuk memperbaiki kekurangan nya. Terimakasih.
Penyusun
Fairuz Rifqi Fadilah
i
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
ii
G. JADWAL PERAWATAN .................................................................................. 12
PENUTUP .............................................................................................................. 15
A. Kesimpulan...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perawatan didefinisikan sebagai usaha-usaha atau tindak an-tindakan
termasuk perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari sebuah mesin atau peralatan selalu dalam kondisi optimal, jenis
perawatan meliputi perawatan berkala, perawatan berbasis waktu, perawatan
secara diduga, perawatan secara rutin, perawatan menunggu rusak fatal,
perawatan sementara. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen
atau alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.
Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang rusak sehingga tidak dapat
digunakan atau alat yang telah dipakai sudah tidak seperti baru, perbaik an
menyeluruh dari suatu mesin harus dilakukan bila banyak komponen yang rusak.
Kegiatan pemeliharaan diantaranya kegiatan inspeksi meliputi pengecekan,
pemeriksaan secara berkala, kegiatan administrasi yang berhubungan
pencatatan biaya, komponen atau spare part yang dibutuhkan, proses laporan
termasuk penyusunan perencanaan dan penjadwalan. Kegiatan
pemeliharaan peralatan tergantung kebijak sanaan perusahaan dan
persyaratan terlaksananya pekerjaan bagian pemeliharaan Harus ada data
mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki, harus ada planning dan scheduling,
harus ada surat perintah yang tertulis harus ada persediaan alat-alat/sparepart,
harus ada catatan. Unsur utama yang mendukung tercapainya suatu perawatan
adalah tersedianya dana, ada personel yang terampil, srategi perawatan yang
tepat.
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal seperti berikut, yaitu
kualitas baik, harga pantas, di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam
waktu yang cepat. Karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang
siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-
1
peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang
teratur dan terencana.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Teknik perawatan dan perbaikan sistem mesin?
2. Apa itu Sistem gerak rotasi?
3. Apa itu Sistem gerak translasi?
4. Bagaimana proses perawatan dari sistem gerak rotasi dan translasi?
3. Tujuan Penulisan
1. Sebagai makalah pembelajaran dalam perkuliahan maupun menjadi sumber
ilmu bagi pembaca
2. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai Perawatan dan Perbaikan
Mesin Rotasi dan Translasi
4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan modul ini adalah:
1. Memudahkan pembaca dalam memahami perawatan dan perbaikan sistem
mesin.
2. Memudahkan pembaca dalam memahami secara ringkas perawatan sistem
gerak rotasi dan translasi
3. Membantu mahasiswa dalam perkuliahan dan pembelajaran materi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Perawatan didefinisikan sebagai usaha - usaha atau tindakan-tindakan
termasuk perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari sebuah mesin atau peralatan selalu dalam kondisi optimal, jenis
perawatan meliputi perawatan berkala, perawatan berbasis waktu, perawatan
secara diduga, perawatan secara rutin, perawatan menunggu rusak fatal,
perawatan sementara. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen
atau alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.
Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang rusak sehingga tidak dapat
digunak an atau alat yang telah dipakai sudah tidak seperti baru, perbaikan
menyeluruh dari suatu mesin harus dilak uk an bila banyak komponen yang rusak.
3
Faktor-faktor penyebab kerusakan diantaranya:
Menjaga agar kondisi dan performance tidak menurun adalah usaha yang
bersifat teknis, sedangkan untuk biaya perawatan yang seefisien mungkin adalah
menyangkut soal managemen perawatan. Dalam melaksanakan perawatan harus
meliputi semua usaha untuk menjamin agar mesin senantiasa dapat berfungsi
dengan baik, efisien dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan.
Dengan pengoperasian suatu mesin dengan benar sesuai buku petunjuk dari
pabrik maka berarti telah melaksanakan sebagian dari konsep perawatan, yaitu:
4
c) Prediktive maintenance (perawatan secara diduga atau prediksi)
d) Preventive maintenance (perawatan secara rutin)
e) Run break down maintenance (perawatan menunggu rusak fatal)
f) Emergency maintenance (perawatan sementara)
C. KLASIFIKASI PERAWATAN
Pemeliharaan (maintenance) dapat diklasifikasikan dalam planned
maintenance (pemeliharaan terencana) dan unplaned maintenance
(pemeliharaan tak terencana). Dalam planned maintenance terbagi lagi menjadi
preventive maintenance dan corrective maitenance. Yang temasuk dalam
5
preventive maintenanance adalah cleaning, inspection, running maintenance dan
shut down. Sedangkan yang temasuk corrective maintenance adalah shut down
dan break down maintenance. Dan dalam unplaned maintenace terdapat suatu
sistem pemeliharaan yaitu emergency maintenance yang sifatnya sangat darurat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut.
Bagan Pemeliharaan
6
1. Predictive Maintenance (Perawatan Secara Terduga)
Predictive Maintenance adalah pemeliharaan terencana (tapi tidak
periodik) yang berdasarkan perkiraan kapan peralatan yang diminati akan
mengalami kerusakan. Metode predictive maintenance pada mesin-mesin
rotasi tidak dapat disangkal merupakan cara yang diinginkan untuk merawat
mesin-mesin tersebut dengan baik. Bila suatu kelainan dapat dideteksi secara
dini, sebelum kegagalan terjadi dan apabila kita dapat mendiagnosis sifat atau
jenis kelainan tersebut selagi mesin dalam keadaan operasi, maka:
• Shut down untuk perbaikan dapat direncanakan pada saat yang tepat
yaitu baik yang disebabkan karena adanya perpanjangan waktu rata-
rata metode ini mengurangi break down yang tidak terduga.
• Jadwal pekerjaan serta man power, tools dan suku cadang
penggantianya dapat disiapkan sebelum shut down yang
direncanakan. Selain itu kerusakan yang lebih berat lagi disebabkan
oleh kegagalan akibat pemaksaan operasi mesin dapat diminimumkan,
ini berarti waktu reparasi dapat diperpendek sehingga down time mesin
akan berkurang.
• Menghilangkan kesalahan-kesalahan penyebab vibrasi yang
berlebihan juga akan mengurangi kebisingan. Ini akan membantu
program mengurangi polusi bunyi.
• Dengan dapat ditentukannya penyebab kelainan mesin dengan tepat,
maka mesin yang mengalami kelainan tersebut masih dapat dijalankan
denga kapasitas atau prestasi yang memberikan resiko kegagalan
yang sangat minimum sampai dilakukan shut down, sehingga target
produksi masih bisa dapat dicapai walaupun ada gangguan pada
operasi minimum.
• Penggantian suku cadang mesin yang masih baik kondisinya dapat
dihindari.
• Mengurangi keharusan untuk menyediakan variasi dan jumlah suku
cadang yang diperlukan dapat dipesan tepat pada waktunya untuk
menghindarikan break down yang tidak terencana.
7
Keuntungannya adalah:
Kerugiannya adalah :
8
diulang–ulang untuk menjamin instalasi mesin dapat berfungsi dengan baik,
efisien dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan yang
optimum. Dalam pengukuran tersebut yang diperlukan adalah informasi
tentang penyebab terjadinya penurunan untuk kerja kerusakan yang sangat
diperlukan dalam menjaga kelangsungan dari proses produksi. Metode
perawatan preventive bercirikan:
Keuntungannya adalah:
9
Kerugiannya adalah:
Keuntungannya adalah:
• Perencanaannya sederhana.
Kerugiannya adalah:
E. PENGERTIAN PERBAIKAN
Perbaikan (repairing) mempunyai pengertian berbeda dengan pemeliharaan
(maintenance), pemeliharaan lebih dititik beratkan pada kegiatan perawatan
mesin yang terdiri dari pembersihan, pelumasan dan pengecekan mengenai
jalannya mesin serta mendeteksi apakah bagian-bagian mesin berjalan dengan
normal atau tidak. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen atau
alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.
Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang telah aus atau rusak
sehingga tidak dapat digunakan lagi, tapi tidak jarang perbaikan tersebut hanya
berupa pengecekan kembali, karena alat yang telah dipakai sudah tidak seperti
baru, perbaikan menyeluruh dari suatu mesin harus dilakukan bila banyak
komponen yang rusak atau tidak bekerja sebagaimana mestinya.
10
F. TUGAS ATAU KEGIATAN PEMELIHARAAN
Semua tugas kegiatan pemeliharaan dapat digolongkan seperti berikut:
1. Inspeksi (inspection)
2. Pekerjaan Administrasi
11
3. Syarat yang diperlukan untuk pemeliharaan
• Harus ada data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
• Harus ada planning dan scheduling.
• Harus ada surat perintah yang tertulis.
• Harus ada persediaan alat-alat/spare part (store control).
• Harus ada catatan
• Harus ada laporan, pengawasan dan analisis
G. JADWAL PERAWATAN
Hubungan antara berbagai bentuk pemeliharaan mempunyai aturan dasar dalam
persiapan perawatan adalah sebagai berikut:
12
pemberhentian tidak cukup hanya dengan membuka pelindung tutup
lubang pemeriksaan.
• Frekuensi pemeriksaan Jadwal pertama kalinya ialah kecenderungan
untuk menspesifikasikan frekuensi pemeriksaan yang terlalu sering.
• Prosedur Untuk mempersiapkan jadwal perawatan dan pemeliharaan
mesin cara paling sederhana dan untuk memuaskan bagian mesin yang
penting dan menelusuri tiap mekanisme sampai keluar.
H. PERIODIK MAINTENANCE
Adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah mesin yang bekerja
untuk jumlah jam operasi yang tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah sesuai dengan
jumlah yang ditunjukan oleh pencatatan jam operasi. Untuk melaksanakan
periodik maintenance ada beberapa macam yang bisa dilakukan diantaranya :
13
periode 250, 500, 750, 1000 jam dan seterusnya (setiap kelipatan 250)
diluar daily maintenance.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam pelaksanaan kegiatan “maintenance” terdapat dua persoalan yang
dihadapi oleh perusahaan / pabrik yaitu persoalan teknis dan usaha
menghilangkan kemungkinan timbul kemacetan fasilitas produksi mengalami
kerusakan sewaktu produksi berlangsung.
Semua fasilitas produksi mendapatkan “Preventive Maintenance” akan
terjamin kelancaran kerjanya selalu diusahakan dalam kondisi optimal atau
keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap produksi pada setiap saat.
Fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “Critical unit”
apabila:
• Kerusakan mesin atau peralatan tersebut akan membahayakan
kesehatan dan keselamataan para pekerja.
• Kerusakan mesin ini akan mempengaruhi kualitas dari produk yang
dihasilkan.
• Kerusakan mesin tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh proses
produksi.
• Modal yang ditanamkan dalam mesin tersebut atau harga dari mesin ini
adalah cukup besar atau mahal.
Dalam persoalan teknis ini semua peralatan atau mesin yang rusak harus
diperbaiki. Untuk perbaikan tersebut senua tindakan-tindakan atau usaha harus
dilakukan yang secara teknis tidak dapat dihindarkan. Dalam perusahaan
persoalan ekonomis perlu diadakan analisis perbandingan biaya
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Corder, Antony dan Kusnul Hadi. 1976. Teknik Manajemen Pemeliharan.
Jakarta Erlangga.
2. Ir. Suharto. Manejemen Perawatan Mesin. 1991. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Daryanto, Teknik Pemeliharaan dan Perawatan”. Penerbit Bumi Aksara,
cetakan pertama 1997.
4. Operation and Maintenance Steam Turbine Generator, General Electric
Corporation, United State USA, 1992.
5. Manual Book Operation dan Maintenance Separator EPC-41. PT. Djakarta
Lloyd, Senen Raya, Jakarta Pusat.
6. Buku Petunjuk Manual “Perawatan dan Perbaikan Mesin Diesel M.A.N”, PT.
PLN Indonesia Power (PLTD senayan), Jakarta 1987.
16