Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM

GERAK ROTASI DAN TRANSLASI

Disusun oleh :
Fairuz Rifqi Fadhilah
19508334054

Dosen Pengampu:
Ir. Aan Ardian S.Pd., M.Pd.

JURUSAN D-IV TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, Saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERAWATAN DAN PERBAIKAN
SISTEM GERAK ROTASI DAN TRANSLASI” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “PERAWATAN DAN PERBAIKAN
MESIN”. Makalah Ini merupakan salah satu bentuk penerapan di kelas agar
menambah wawasan dan pengetahuan, semoga makalah ini dapat berguna untuk
Mahasiswa pada umumnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aan Ardian selaku dosen
dari mata kuliah Perawatan dan Perbaikan Mesin yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami selaku mahasiswa.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
pada intinya untuk memperbaiki kekurangan nya. Terimakasih.

Bekasi, 28 Maret 2021

Penyusun
Fairuz Rifqi Fadilah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. I

DAFTAR ISI .............................................................................................................. II

BAB I ........................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2

3. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

4. Manfaat Penulisan ............................................................................................. 2

BAB II ....................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

A. PERAWATAN DAN PERBAIKAN ...................................................................... 3

B. TUJUAN PERAWATAN ..................................................................................... 5

C. KLASIFIKASI PERAWATAN ............................................................................. 5

D. MACAM MACAM PERAWATAN ....................................................................... 6

E. PENGERTIAN PERBAIKAN ............................................................................ 10

F. TUGAS ATAU KEGIATAN PEMELIHARAAN .................................................. 11

ii
G. JADWAL PERAWATAN .................................................................................. 12

H. SISTEM GERAK ROTASI ............................................................................... 14

I. SISTEM GERAK TRANSLASI ......................................................................... 14

BAB III .................................................................................................................... 15

PENUTUP .............................................................................................................. 15

A. Kesimpulan...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perawatan didefinisikan sebagai usaha-usaha atau tindak an-tindakan
termasuk perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari sebuah mesin atau peralatan selalu dalam kondisi optimal, jenis
perawatan meliputi perawatan berkala, perawatan berbasis waktu, perawatan
secara diduga, perawatan secara rutin, perawatan menunggu rusak fatal,
perawatan sementara. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen
atau alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.
Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang rusak sehingga tidak dapat
digunakan atau alat yang telah dipakai sudah tidak seperti baru, perbaik an
menyeluruh dari suatu mesin harus dilakukan bila banyak komponen yang rusak.
Kegiatan pemeliharaan diantaranya kegiatan inspeksi meliputi pengecekan,
pemeriksaan secara berkala, kegiatan administrasi yang berhubungan
pencatatan biaya, komponen atau spare part yang dibutuhkan, proses laporan
termasuk penyusunan perencanaan dan penjadwalan. Kegiatan
pemeliharaan peralatan tergantung kebijak sanaan perusahaan dan
persyaratan terlaksananya pekerjaan bagian pemeliharaan Harus ada data
mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki, harus ada planning dan scheduling,
harus ada surat perintah yang tertulis harus ada persediaan alat-alat/sparepart,
harus ada catatan. Unsur utama yang mendukung tercapainya suatu perawatan
adalah tersedianya dana, ada personel yang terampil, srategi perawatan yang
tepat.
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal seperti berikut, yaitu
kualitas baik, harga pantas, di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam
waktu yang cepat. Karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang
siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-

1
peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang
teratur dan terencana.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Teknik perawatan dan perbaikan sistem mesin?
2. Apa itu Sistem gerak rotasi?
3. Apa itu Sistem gerak translasi?
4. Bagaimana proses perawatan dari sistem gerak rotasi dan translasi?

3. Tujuan Penulisan
1. Sebagai makalah pembelajaran dalam perkuliahan maupun menjadi sumber
ilmu bagi pembaca
2. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai Perawatan dan Perbaikan
Mesin Rotasi dan Translasi
4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan modul ini adalah:
1. Memudahkan pembaca dalam memahami perawatan dan perbaikan sistem
mesin.
2. Memudahkan pembaca dalam memahami secara ringkas perawatan sistem
gerak rotasi dan translasi
3. Membantu mahasiswa dalam perkuliahan dan pembelajaran materi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Perawatan didefinisikan sebagai usaha - usaha atau tindakan-tindakan
termasuk perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan
performance dari sebuah mesin atau peralatan selalu dalam kondisi optimal, jenis
perawatan meliputi perawatan berkala, perawatan berbasis waktu, perawatan
secara diduga, perawatan secara rutin, perawatan menunggu rusak fatal,
perawatan sementara. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen
atau alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.
Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang rusak sehingga tidak dapat
digunak an atau alat yang telah dipakai sudah tidak seperti baru, perbaikan
menyeluruh dari suatu mesin harus dilak uk an bila banyak komponen yang rusak.

Kegiatan pemeliharaan diantaranya kegiatan inspeksi meliputi pengecekan,


pemeriksaan secara berkala, kegiatan administrasi yang berhubungan pencatatan
biaya, komponen atau spare part yang dibutuhkan, proses laporan termasuk
penyusunan perencanaan dan penjadwalan. Kegiatan pemeliharaan peralatan
tergantung kebijak sanaan perusahaan dan persyaratan terlaksananya
pekerjaan bagian pemeliharaan Harus ada data mengenai mesin dan peralatan
yang dimiliki, harus ada planning dan scheduling, harus ada surat perintah yang
tertulis harus ada persediaan alat-alat/sparepart, harus ada catatan. Unsur utama
yang mendukung tercapainya suatu perawatan adalah tersedianya dana, ada
personel yang terampil, srategi perawatan yang tepat.

Maintenance adalah suatu kegiatan pekerjaan perawatan atau perbaikan yang


dilakukan terhadap peralatan/instalasi dengan tujuan agar peralatan tersebut
dapat dioperasikan secara maksimal, handal, efisien, aman dan mencapai umur
pakai yang direncanakan, atau dengan kata lain pemeliharaan adalah tindakan
yang dilakukan dalam menjaga atau memperbaiki suatu mesin sehingga mesin
tersebut dalam kondisi optimal jika diaktifkan.

3
Faktor-faktor penyebab kerusakan diantaranya:

• Design dan material


• Pengoperasian
• Pemeliharaan
• Kondisi lingkungan

Program pemeliharaan yang berhasil, selain akan memperlambat terjadinya


kerusakan, juga akan meningkatkan kemampuan dari peralatan / instalasi
tersebut. Sebagai alat produksi, alat-alat besar dan berat harus diperlakukan
sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam keadaan atau
kondisi yang prima yang dapat bekerja terus-menerus dengan menghindari mesin
harus down time yang seminim/serendah mungkin.

Secara umum perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau


tindakan-tindakan termasuk perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi
dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi mesin tersebut masih
baru, tetapi dengan biaya perawatan yang wajar.

Menjaga agar kondisi dan performance tidak menurun adalah usaha yang
bersifat teknis, sedangkan untuk biaya perawatan yang seefisien mungkin adalah
menyangkut soal managemen perawatan. Dalam melaksanakan perawatan harus
meliputi semua usaha untuk menjamin agar mesin senantiasa dapat berfungsi
dengan baik, efisien dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau ketentuan.
Dengan pengoperasian suatu mesin dengan benar sesuai buku petunjuk dari
pabrik maka berarti telah melaksanakan sebagian dari konsep perawatan, yaitu:

• Untuk mengkondisikan agar kerja selalu dalam keadaan baik


• Merawat atau mengkondisikan suatu mesin agar kerja selalu dalam kondisi
optimal.

Secara garis besarnya, macam-macam perawatan adalah sebagai berikut:

a) Corretive maintenance (perawatan berkala atau periodik)


b) Time based maintenance (perawatan berbasis waktu)

4
c) Prediktive maintenance (perawatan secara diduga atau prediksi)
d) Preventive maintenance (perawatan secara rutin)
e) Run break down maintenance (perawatan menunggu rusak fatal)
f) Emergency maintenance (perawatan sementara)

B. TUJUAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN


Tujuan utama dari pemeliharaan adalah:

1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan


rencana produksi
2. Menjaga kualitas yang tepat pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa
yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama
waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif.
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan
keselamatan para pekerja.
6. Memaksimalkan produksi dengan biaya terendah, kualitas tertinggi, dan
standar keselamatan yang optimum
7. Mengedintifikasi dan mengimplementasi reduksi biaya
8. Mengumpulkan informasi tentang biaya perawatan yang diperlukan
9. Memberikan data perekaman perawatan secara akurat
10. Mengoptimalkan sumber daya perawatan
11. Meminimalkan penggunaan energi

C. KLASIFIKASI PERAWATAN
Pemeliharaan (maintenance) dapat diklasifikasikan dalam planned
maintenance (pemeliharaan terencana) dan unplaned maintenance
(pemeliharaan tak terencana). Dalam planned maintenance terbagi lagi menjadi
preventive maintenance dan corrective maitenance. Yang temasuk dalam

5
preventive maintenanance adalah cleaning, inspection, running maintenance dan
shut down. Sedangkan yang temasuk corrective maintenance adalah shut down
dan break down maintenance. Dan dalam unplaned maintenace terdapat suatu
sistem pemeliharaan yaitu emergency maintenance yang sifatnya sangat darurat.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut.

Bagan Pemeliharaan

D. MACAM MACAM PERAWATAN


Berdasarkan Time Based Maintenance:

6
1. Predictive Maintenance (Perawatan Secara Terduga)
Predictive Maintenance adalah pemeliharaan terencana (tapi tidak
periodik) yang berdasarkan perkiraan kapan peralatan yang diminati akan
mengalami kerusakan. Metode predictive maintenance pada mesin-mesin
rotasi tidak dapat disangkal merupakan cara yang diinginkan untuk merawat
mesin-mesin tersebut dengan baik. Bila suatu kelainan dapat dideteksi secara
dini, sebelum kegagalan terjadi dan apabila kita dapat mendiagnosis sifat atau
jenis kelainan tersebut selagi mesin dalam keadaan operasi, maka:
• Shut down untuk perbaikan dapat direncanakan pada saat yang tepat
yaitu baik yang disebabkan karena adanya perpanjangan waktu rata-
rata metode ini mengurangi break down yang tidak terduga.
• Jadwal pekerjaan serta man power, tools dan suku cadang
penggantianya dapat disiapkan sebelum shut down yang
direncanakan. Selain itu kerusakan yang lebih berat lagi disebabkan
oleh kegagalan akibat pemaksaan operasi mesin dapat diminimumkan,
ini berarti waktu reparasi dapat diperpendek sehingga down time mesin
akan berkurang.
• Menghilangkan kesalahan-kesalahan penyebab vibrasi yang
berlebihan juga akan mengurangi kebisingan. Ini akan membantu
program mengurangi polusi bunyi.
• Dengan dapat ditentukannya penyebab kelainan mesin dengan tepat,
maka mesin yang mengalami kelainan tersebut masih dapat dijalankan
denga kapasitas atau prestasi yang memberikan resiko kegagalan
yang sangat minimum sampai dilakukan shut down, sehingga target
produksi masih bisa dapat dicapai walaupun ada gangguan pada
operasi minimum.
• Penggantian suku cadang mesin yang masih baik kondisinya dapat
dihindari.
• Mengurangi keharusan untuk menyediakan variasi dan jumlah suku
cadang yang diperlukan dapat dipesan tepat pada waktunya untuk
menghindarikan break down yang tidak terencana.

7
Keuntungannya adalah:

• Penghentian operasi yang tak terencana dapat dihindari


• Jarak waktu/ periode pemeliharaan dapat lebih panjang
• Perbaikan yang tidak dapat dihindari
• Biaya pemeliharaan lebih murah

Kerugiannya adalah :

• Perlu ada data yang cukup untuk mengenal karakteristik peralatan


yang diamati
• Perlu alat Bantu atau instrument untuk monitoring
• Perlu training pelaksanaannya.
2. Preventive Maintenance (Perawatan Secara Rutin)
Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan cepat mencegah down time
seminimum mungkin dengan perawatan yang wajar. Pemakaian sistem
berbaris waktu dengan internal jam, mingguan, dan bulanan, cara ini cocok
untuk operasi unit yang lebih konsisten, sebagai pedoman dasar dengan
digunakan internal yang ada dalam buku maintenance manual and operation,
kemudian internal tersebut kita perbaharui dengan cara seperti berikut :
• Memperpendek internal maintenance, tetapi jangan memperpanjang
maintenance yang telah diterapkan
• menambah item maintenance berdasarkan pengalaman-pengalaman
masa lalu.

Untuk lebih efektif diterapkan perawatan penggabungan pada produk pabrik


yang berbeda dengan memperhatikan internal waktu, misalnya: untuk
penggantian oli, pabrik A melakukan setiap 200 jam sedangkan pabrik B
melakukan setiap 150 jam. Perawatan yang digunakan dilakukan bersama-
sama pada waktu 150 jam sebab penggantian oli sangat menentukan umur
engine dan frekuensi kerusakannya. Pelaksanaan preventive maintenance
perlu penanganan yang lebih khusus untuk mengoptimalkan alat kerja
tersebut. Suatu metode metode perawtan yang meliputi kegiatan rutin yang

8
diulang–ulang untuk menjamin instalasi mesin dapat berfungsi dengan baik,
efisien dan ekonomis sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan yang
optimum. Dalam pengukuran tersebut yang diperlukan adalah informasi
tentang penyebab terjadinya penurunan untuk kerja kerusakan yang sangat
diperlukan dalam menjaga kelangsungan dari proses produksi. Metode
perawatan preventive bercirikan:

• Overhoul dilakaukan secara berkala, dengan pengukuran berkala ini


maka kondisi mesin dapat diamati lebih rinci dan berkesinambungan,
yang umum dipantau dalam teknk perwatan ini adalah sinyal getaran
parameter, perlengkapan lainnya antara lain: temperature, tekanan laju
aliran viskositas partikel dan lain-lain.
• Overhaul dilakukan bila hsil pengukuran menunjukan kondisi kritis.

Keuntungan dari preventive maintenance adalah:

• Produksi harus dihentikan tanpa direncanakan


• Diperlukan jadwal yang tepat dan rinci
3. Run Break Down Maintenance (Perawatan Menunggu Rusak Fatal)
Suatu konsep perawatan instalasi mesin atau yang dilakukan suatu
perawatan atau penggantian bagian-bagian suatu mesin atau overhaul apabila
telah mengalami kerusakan yang relatif besar atau rusak sama sekali.
Biasanya perawatan hingga rusak atau mengalami kerusakan yang berat
dilakukan pada mesin yang besar yang tidak memiliki suku cadang. Dalam
menerapkan konsep run down maintenance sangat penting untuk mengetahui:
• Kerusakan apa yang terjadi pada mesin tersebut.
• Kapan kemungkinan terjadi break down (tanpa mampu operasi lagi)

Keuntungannya adalah:

• Tidak perlu dibuat rencana pemeliharaan


• Beberapa jenis peralatan lebih murah bila diganti baru daripada
diperbaiki.

9
Kerugiannya adalah:

• Kehilangan kesempatan berproduksi yang palina direncanakan


• Dapat menimbulkan kerusakan yang paling parah dan mungkin dapat
merusak peralatan lain.

4. Emergency Maintenance (Perawatan Sementara)


Emergency Maintenance atau Perawatan Sementara adalah
pemeliharaan dengan perencanaan yang dibuat setelah adanya indekasi atau
gejala kerusakan. Biasanya perbaikan yang dilakukan hanya bersifat
sementara saja dan akan disempurnakan nanti apabila sudah memungkinkan.

Keuntungannya adalah:

• Perencanaannya sederhana.

Kerugiannya adalah:

• Kehilangan kesempatan produksi tak terencana atau direncanakan


mendadak.

E. PENGERTIAN PERBAIKAN
Perbaikan (repairing) mempunyai pengertian berbeda dengan pemeliharaan
(maintenance), pemeliharaan lebih dititik beratkan pada kegiatan perawatan
mesin yang terdiri dari pembersihan, pelumasan dan pengecekan mengenai
jalannya mesin serta mendeteksi apakah bagian-bagian mesin berjalan dengan
normal atau tidak. Perbaikan dilakukan apabila telah terbukti ada komponen atau
alat yang tidak berjalan dengan semestinya atau mengalami kerusakan.

Perbaikan dapat merupakan penggantian part yang telah aus atau rusak
sehingga tidak dapat digunakan lagi, tapi tidak jarang perbaikan tersebut hanya
berupa pengecekan kembali, karena alat yang telah dipakai sudah tidak seperti
baru, perbaikan menyeluruh dari suatu mesin harus dilakukan bila banyak
komponen yang rusak atau tidak bekerja sebagaimana mestinya.

10
F. TUGAS ATAU KEGIATAN PEMELIHARAAN
Semua tugas kegiatan pemeliharaan dapat digolongkan seperti berikut:

1. Inspeksi (inspection)

Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara


berkala (routine schedule check), rencana serta kegiatan pengecekan atau
pemeriksaan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan atau
pemeriksaaan tersebut Maksud inpeksi ini adalah untuk mengetahui apakah
perusahaan selain mempunyai peralatan yang baik untuk menjamin
kelancaran pengoperasian mesin.

Jika seandainya terdapat kerusakan maka dapat diadakan perbaikan-


perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inpeksi dan berusaha
mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan yang diperoleh dari hasil
inpeksi. Oleh karena itu hasil laporan harus memuat keadaan bila ada usaha
penyesuaian atau perbaikan kecil yang telah dilakukan maupun sarana,
usulan perbaikan, dan penggantian yang diperlukan

Laporan hasil inspeksi dibuat dan diberikan oleh bagian pemeriksaan


untuk pimpinan perusahaan dan laporan ini sangat berguna, misalnya laporan
tentang mesin peralatan yang sering rusak.

2. Pekerjaan Administrasi

Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan


pencatatan mengenai biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan
pemeliharaan dengan biaya yang berhubungan dengan kegiatan
pemeliharaan, komponen atau spare part yang dibutuhkan, proses laporan
apa yang telah dilakukan inspeksi dan perbaikan serta lamanya perbaikan
tersebut. Jadi dalam kegiatan pencatatan ini termaksud penyusunan
perencanaan dan penjadwalan, yaitu kapan suatu mesin harus dicek,
diperiksa, atau direparasi.

11
3. Syarat yang diperlukan untuk pemeliharaan

Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pada peralatan disuatu perusahaan


tergantung dari kebijaksanaan dari perusahaan yang terkadang berbeda
dengan perusahaan lain.

Walaupun kebijaksanaan telah ditentukan, tetapi dalam pelaksanaan


kebijakan tersebut Manager bagian pelaksanaan harus memperhatikan lima
persyaratan agar pekerjaan bagian pemeliharaan dapat efisien:

• Harus ada data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
• Harus ada planning dan scheduling.
• Harus ada surat perintah yang tertulis.
• Harus ada persediaan alat-alat/spare part (store control).
• Harus ada catatan
• Harus ada laporan, pengawasan dan analisis

G. JADWAL PERAWATAN
Hubungan antara berbagai bentuk pemeliharaan mempunyai aturan dasar dalam
persiapan perawatan adalah sebagai berikut:

• Pemeriksa operasional Berdasarkan pada prinsip “Felling” didengar,


dirasakan dan dilihat yang dilaksanakan pada selang waktu yang pendek
sampai satu bulan Pemeriksaan ini memenuhi lebih dari 50% kunjungan
pemeriksaan perawatan pencegahan terencana keseluruhan.
• Pemeriksaan pemberhentian (PB) Meliputi pemeriksaan bagian-bagian
yang diketahui atau dicurigai “keamanan‟ dan keausan atau penurunan
mutu–nya telah di atas rata–rata. Pemerikasaan ini mempunyai frekuensi
menengah dan biasanya dilakukan dalam selang waktu tiga bulan atau
enam bulan.
• Pemeriksaan overhaul Ada beberapa mesin atau rakitan yang riwayat
keandalannya tinggi, atau karena konstruksinya, pemeriksaan

12
pemberhentian tidak cukup hanya dengan membuka pelindung tutup
lubang pemeriksaan.
• Frekuensi pemeriksaan Jadwal pertama kalinya ialah kecenderungan
untuk menspesifikasikan frekuensi pemeriksaan yang terlalu sering.
• Prosedur Untuk mempersiapkan jadwal perawatan dan pemeliharaan
mesin cara paling sederhana dan untuk memuaskan bagian mesin yang
penting dan menelusuri tiap mekanisme sampai keluar.

H. PERIODIK MAINTENANCE
Adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah mesin yang bekerja
untuk jumlah jam operasi yang tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah sesuai dengan
jumlah yang ditunjukan oleh pencatatan jam operasi. Untuk melaksanakan
periodik maintenance ada beberapa macam yang bisa dilakukan diantaranya :

a. Perawatan Harian Yang dimaksud perawatan harian adalah inspeksi atau


pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan, hal ini untuk mengetahui
keadaan mesin tersebut apakah aman atau tidak untuk dioperasikan.
Dalam pelaksanaan perawatan harian, bisa digunakan beberapa alat
bantu antara lain :
• Check sheet adalah suatu form yang digunakan untuk mencatat
hasil operasi dari tiap-tiap komponen dalam satu hari.
• Daily check adalah suatu form seperti check sheet, perbedaannya
hanya pada ukurannya yaitu pocketed size sehingga operator
dengan mudah mencatatnya
• Check list sticker adalah bila dirasakan metode check sheet dan
daily check terlalu memakan waktu, maka item-item daily
inspection tersebut ditempelkan pada unit, dimana mekanik
maintenance/operator serviceman akan melihat sticker dan ingat
akan melakukan pengecekan.
b. Perawatan Berkala Pelaksanaan perawatan berkala periodik maintenance
biasanya dimaksudkan perawatan yang dilakukan secara rutin pada

13
periode 250, 500, 750, 1000 jam dan seterusnya (setiap kelipatan 250)
diluar daily maintenance.

I. SISTEM GERAK ROTASI


Gerak rotasi merupakan gerak suatu benda atau komponen konstruksi dengan
bentuk lintasan berupa lingkaran terhadap sebuah titik pusat. Komponen dari
konstruksi tersebut berupa sebuah benda tegar yang berotasi terhadap suatu
sumbu tetap, maka jarak setiap partikel dalam sistem terhadap sumbu rotasi akan
selalu tetap.

Mesin yang menggunakan sistem gerak rotasi juga mempunyai beberapa


ketentuan cara perawatan dan perbaikan, yaitu:

• Perhatikan keadaan mesin sebelum dan setelah digunakan


(Pemeriksaan Visual)
• Selalu membersihkan mesin sesudah dipakai
• Atur penggantian suku cadang mesin secara teratur

J. SISTEM GERAK TRANSLASI


Gerak translasi merupakan gerak dari suatu benda dengan bentuk dan
lintasan yang sama disetiap titiknya, dapat berupa vertikal atau horisontal.
Sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak translasi apabila setiap titik
yang ditempuh berupa garis lurus. Lintasan garis lurus tersebut dapat berupa
garis lurus tunggal atau berulang-ulang, yang bolak balik.

Macam-macam gerak translasi; gerak lurus, gerak vertikal (keatas atau


kebawah atau berulang-ulang pada arah ini). Gerak lurus dibagi atas gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam pelaksanaan kegiatan “maintenance” terdapat dua persoalan yang
dihadapi oleh perusahaan / pabrik yaitu persoalan teknis dan usaha
menghilangkan kemungkinan timbul kemacetan fasilitas produksi mengalami
kerusakan sewaktu produksi berlangsung.
Semua fasilitas produksi mendapatkan “Preventive Maintenance” akan
terjamin kelancaran kerjanya selalu diusahakan dalam kondisi optimal atau
keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap produksi pada setiap saat.
Fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “Critical unit”
apabila:
• Kerusakan mesin atau peralatan tersebut akan membahayakan
kesehatan dan keselamataan para pekerja.
• Kerusakan mesin ini akan mempengaruhi kualitas dari produk yang
dihasilkan.
• Kerusakan mesin tersebut akan menyebabkan kemacetan seluruh proses
produksi.
• Modal yang ditanamkan dalam mesin tersebut atau harga dari mesin ini
adalah cukup besar atau mahal.
Dalam persoalan teknis ini semua peralatan atau mesin yang rusak harus
diperbaiki. Untuk perbaikan tersebut senua tindakan-tindakan atau usaha harus
dilakukan yang secara teknis tidak dapat dihindarkan. Dalam perusahaan
persoalan ekonomis perlu diadakan analisis perbandingan biaya

15
DAFTAR PUSTAKA
1. Corder, Antony dan Kusnul Hadi. 1976. Teknik Manajemen Pemeliharan.
Jakarta Erlangga.
2. Ir. Suharto. Manejemen Perawatan Mesin. 1991. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Daryanto, Teknik Pemeliharaan dan Perawatan”. Penerbit Bumi Aksara,
cetakan pertama 1997.
4. Operation and Maintenance Steam Turbine Generator, General Electric
Corporation, United State USA, 1992.
5. Manual Book Operation dan Maintenance Separator EPC-41. PT. Djakarta
Lloyd, Senen Raya, Jakarta Pusat.
6. Buku Petunjuk Manual “Perawatan dan Perbaikan Mesin Diesel M.A.N”, PT.
PLN Indonesia Power (PLTD senayan), Jakarta 1987.

16

Anda mungkin juga menyukai