Radang termasuk respon yang non spesifik, karena respon terhadap pathogen semuanya sama
Obat radang,
- Anti inflamasi, analgetik piretik dan antiinflamasi non steroid (AINS), ada 3 golongan, yaitu
gol. Salisilat, piralozon, asetaminofen/parasetamol
- Prtotip ains
- Menghambat biosintesis prostaglandin (menghambat vasodilatasi)
- Ekeknya : analgetik, antipiretik, antiinflamasi, antireumatik, urikosurik (menurunkan asam
urat), pada dosis besar terjadi hiperapnea
- Contoh: asetosal, natrium salisilat, salisilamid
Nyeri ada 2: nyeri tajam dan tumpul. Nyeri tajam (tusuk) tidak efektif dengan aspirin, nyeri tumpul
( ditumbuk atau ditekan) efektif diobati dengan aspirin
Penggunaan aspirin, dapat terjadi efek samping pendarahan lambung, reaksi alergi dan
gangguan ginjal, efek toksik, terjadi mual, muntah, tuli, dan bingung, telingaberdegning (ika dosis
lebih dari 7 gram). Pada dewasa ( alkalosis) pada anak anak ( asidosis metabolic)
Pirazilon:
Asetaminofen:
- Tidak menimbulkan iritasi lambung, gangguan napas, dan ggn asam basa
- Indikasi: analgetik antipireik, tapi lebih efektif untuk antipiretik
- Efek samping : dosis erlebih : hepatotoksik
Proses : radang- asam arakidonat (aktivasi neutrophil, vasodilatasi)- harus ada penghambat-
siklookigenase1 ( mencegah thrombosis), siklooksigenase 2 (penghambat COK selektif) tidak untuk
analgesic biasa
Terbagi 2 golongan : 1. Menghentikan inflamasi akut dan mempengaruhi penurunan kadara asam
urat
Anti histamine: sebgaai mediator radang, reaksi alergi, sekresi asam lambung
Obat kardiovaskular: obat renin angiotensin , kanal kalsium, vasodilator, hipertensi. Angina, gaga l
jantung. Infark miokard, antidisritmia, jantung coroner
Obat hipertensi: tekanan darah meningkat karena penumpukan natrium, dan vasokonstriksi
Embolisme: penyumbatan pembulh darah akibat adanya benda padat atau embolus (udara, amniom
dan thrombus)
Iskemik: aliran darah yang tidak memadai ke bagian tubuh tertentu gangguan filtrasi darah di ginjal
Infark: adalah area nekrosis iskemik karena penyumbatan pembuluh darah arteri
Syok: kondisi dimana tubuh tidak bisa menyuplai oksigen dan nutrient ke jaringan (hipoksia)
PLENO BU HENING
- Pemulihan terhambat? Karena beberapa faktor, faktor tehambatnya nutrisi ke jaringan, DM,
usia, medikasi, infeksi mikroorganisme
- Sel saraf gabisa beregenerasi lagi dan kalau ada kerusakan, regenerasinya tidak 100% pulih
ke normal
- Bakteri dapat membuat jejas sel dengan mengeluarkan endotoksin yang menyebabkan
pemulihan luka terhambat. Begitu juga dengan virus, dan parasite lainnya.
- Pemulihan luka intensi sekunder adalah pemuulihan luka pada area yang lebih dalam, luas
dan lukanya cukup kotor, sehingga banyak kemungkinan mikroorganisme lainnya
menyebabkan infeksi lanjutan dan akhirnya mengakibatkan pemulihan lka intensi sekunder
berlangsung lam
- Nekrosis koagulativa terjadi pada organ yang berlemak atau padat.
- Nekross gangrenosa terjadi setelah nekrosi koagulativa karena adanya infeksi bakteri
- Transudate lebih jernih, proteinnya rendah, berat jenis lebih rendah. Eksudat lebih keruh,
proteinnya banyak karena ada sel-sel imun
- Substansi yang berperan dalam cardinal sign adalah prostaglandin, bradykinin
- Edema local lebih mudah disembuhkan. Edema sistemik atau umum disebabkan karena
albumin turun atau tekanan hidrostatiknya naik
- Transudate belum tentuu karena infeksi, tapi eksudat kebanyakan karena infeksi
- Penebalan dinding arteri menyababkan nekrosis koagulativa, prosesnya karena ada aliran
dara yang terhambat
- Hyperemia terjadi karena pelebaran kapiler dan arteriol akibat bertambahnya lairan darah
- Ketuban dapat masuk ke robekan2 pembuluh darah yang menyebabkan emboli pada
kelahiran keadaan normal
- Radang granulomatosa,
- Kerokan akan menstimulasi terlepasnya endomorfin dampaknya ke tubuh jadi rileks dan
nyaman
- Gangrene kematian sel diikuti dengan adanya infeksi
- Thrombus adalah bekuan darah secara tiba-tiba, bisa berubah jd emboli, bisa jadi gede, bisa
dikompensasi oleh tubuh
- Edema disebabkan oleh, tekanan osmotic plasma karena turunnya albumin, terkanan
hidrostatik meningkat, obstruktif limpatik, peningkatan permeabilitas pembuluh darah