Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan
European Agency for Safety and Health at Work (EU-OSHA), terdapat lebih dari
385.000 dan 1.000.000 kasus NSI setiap tahun di antara petugas kesehatan rumah
sakit di Amerika Serikat dan Eropa, masing-masing. Statistik WHO juga
menunjukkan bahwa NSI menyebabkan masing-masing 16.000, 66.000, dan 1.000
kasus HCV, HBV, dan HIV per tahun di antara petugas kesehatan (Bouya et al, 2020).
Cedera jarum suntik adalah luka tusuk yang terjadi karena ketidaksengajaan dan telah
terkontaminasi oleh darah pasien yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya
beberapa dampak pada perawat atau tenaga kesehatan (Tarigan, Kriebel, Quin, &
Cifuentes, 2014). Terdapat banyak dampak yang dapat terjadi akibat cedera jarum
suntik, di antaranya adalah dampak yang dirasakan dari aspek fisik, finansial,
psikologis, dan keluarga.
Dampak dari aspek fisik akibat tertusuk jarum suntik adalah menimbulkan
luka pada bagian tubuh tertentu, seperti jari tangan, bagian tangan lainnya, dan kaki.
Bagian tubuh yang tertusuk jarum suntik dapat berpotensi mengalami pajanan bakteri
dan virus yang berasal dari suntikan sampel cairan tubuh pasien dengan penyakit
seperti HIV, Hepatitis C dan Hepatitis B. Jumlah cedera akibat tertusuk jarum suntik
dan benda tajam lainnya di dunia yang terpapar Hepatitis B sebanyak 2,1 juta, HIV
sebanyak 327.000, dan Hepatitis C sebanyak 926.000 (WHO, 2013).
Cedera tertusuk jarum suntik merupakan salah satu risiko tenaga kesehatan di
rumah sakit yang dapat terjadi secara tidak sengaja. Dampak yang ditimbulkan dari
cedera jarum suntik, yaitu dampak fisik, finansial, psikologis, dan sosial serta
keluarga. Terdapat beberapa penanganan yang dapat dilakukan jika perawat atau
tenaga kesehatan mengalami cedera jarum suntik. Selain itu, pihak rumah sakit atau
institusi layanan kesehatan lain perlu berkontribusi dalam pencegahan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di rumah sakit agar keselamatan dalam
pemberian layanan kesehatan pada klien dapat dilakukan dengan profesional,
berkualitas, dan komprehensif.
Referensi
Balouchi, A., Shahdadi, H., Ahmadidarrehsima, S., & Rafiemanesh, H. (2015). The
frequency, causes and prevention of needlestick injuries in nurses of Kerman:
A cross-sectional study. Journal of clinical and diagnostic research:
JCDR, 9(12), DC13.
Bouya, S., Balouchi, A., Rafiemanesh, H., Amirshahi, M., Dastres, M., Moghadam,
M. P., ... & Daley, K. A. (2020). Global prevalence and device related causes
of needle stick injuries among health care workers: a systematic review and
meta-analysis. Annals of global health, 86(1).
Lauer, A. C., Reddemann, A., Meier-Wronski, C. P., Bias, H., Gödecke, K., Arendt,
M., … Gross, M. (2014). Needlestick and sharps injuries among medical
undergraduate students. American Journal of Infection Control, 42(3),
235–239. http://doi.org/10.1016/j.ajic.2013.08.013
Supriyanto, I. (2021). Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury. Retrieved from:
https://www.alomedika.com/mencegah-dan-mengatasi-needle-stick-injury.