Mobilisasi Komunitas di Daerah Kumuh Mumbai untuk

Meningkatkan Perawatan dan Hasil Perinatal:

Percobaan Terkontrol Secara Acak Kluster
1 1 1 2 1 1
Neena Shah Lebih , Ujwala Bapat , Sushmita Das , Glyn Alcock , Sarita Patil , Maya Porel ,
1 1 1 2
Leena Vaidya , Armida Fernandez , Wasundhara Joshi , David Osrin *
1 Society for Nutrition, Education and Health Action (SNEHA), Urban Health Center, Chota Sion Hospital, Shahunagar, Dharavi, Mumbai, Maharashtra, India, 2
Center for International Health and Development, UCL Institute of Child Health, London, United Kingdom

Abstrak
Pengantar: Meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di rangkaian berpenghasilan rendah membutuhkan
layanan kesehatan dan tindakan masyarakat. Inisiatif komunitas sebelumnya didominasi oleh pedesaan, tetapi India
mengalami urbanisasi. Saat bekerja untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, kami menguji intervensi di
mana kelompok wanita penghuni daerah kumuh perkotaan bekerja untuk meningkatkan kesehatan perinatal
setempat.

Metode dan Temuan: Sebuah cluster uji coba terkontrol secara acak dalam 24 intervensi dan 24 pemukiman kontrol
mencakup populasi 283.000. Di setiap kelompok intervensi, seorang fasilitator mendukung kelompok perempuan
melalui siklus pembelajaran tindakan di mana mereka mendiskusikan pengalaman perinatal, meningkatkan
pengetahuan mereka, dan mengambil tindakan lokal. Kami memantau kelahiran, lahir mati, dan kematian neonatal,
dan mewawancarai ibu pada 6 minggu pascapartum. Hasil utama menggambarkan perawatan perinatal, morbiditas
ibu, dan mortalitas perinatal yang diperpanjang. Analisis tersebut mencakup 18.197 kelahiran selama 3 tahun dari
2006 hingga 2009. Kami tidak menemukan perbedaan antara kelompok percobaan dalam penggunaan perawatan
antenatal, melaporkan pekerjaan, istirahat, dan diet pada kehamilan selanjutnya, persalinan di rumah sakit,
menyusui dini dan eksklusif, atau pencarian perawatan. Angka lahir mati secara tidak signifikan lebih rendah pada
kelompok intervensi (rasio odds 0,86, 95% CI 0,60–1,22), dan angka kematian neonatal lebih tinggi (1,48, 1,06–
2,08). Tingkat kematian perinatal yang diperpanjang tidak berbeda antara kedua lengan (1,19, 0,90-1,57). Kami
tidak memiliki bukti bahwa perbedaan ini dapat dijelaskan dengan intervensi.

Kesimpulan: Memfasilitasi kelompok masyarakat perkotaan dapat dilakukan, dan ada bukti perubahan perilaku,
tetapi kami tidak melihat efek tingkat populasi pada perawatan kesehatan atau kematian. Di kota-kota dengan
berbagai sumber perawatan kesehatan, tetapi akses layanan yang tidak adil, mobilisasi komunitas harus
diintegrasikan dengan upaya untuk memberikan layanan bagi yang paling miskin dan paling rentan, dan dengan
inisiatif untuk meningkatkan kualitas perawatan di sektor publik dan swasta.

Pendaftaran percobaan: Uji Coba Terkendali Saat Ini ISRCTN96256793

Silakan lihat nanti di artikel Ringkasan Editor.

Kutipan: Shah More N, Bapat U, Das S, Alcock G, Patil S, dkk. (2012) Mobilisasi Komunitas di Daerah Kumuh Mumbai untuk Meningkatkan Perawatan Perinatal dan
Hasil: A
Uji Coba Terkontrol Secara Acak Kluster. PLoS Med 9 (7): e1001257. doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257
Editor Akademik: A. Metin Gu¨lmezoglu, WHO, Swiss
Diterima 2 Oktober 2011; Diterima 22 Mei 2012; Dipublikasikan 3 Juli 2012
Hak Cipta: 2012 Shah More et al. Ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Atribusi Creative Commons, yang
mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tidak terbatas dalam media apa pun, dengan mencantumkan nama penulis dan sumber aslinya.
Pendanaan: Intervensi yang terlibat dalam City Initiative for Newborn Health didanai oleh ICICI Foundation for Inclusive Growth - Center for Child Health
and Nutrition. Aspek evaluasi dari percobaan tersebut didanai dari tahun 2007 oleh The Wellcome Trust. DO didanai oleh Wellcome Trust Fellowship
(081052 / Z / 06 / Z). Pemberi dana tidak memiliki peran dalam desain studi, pengumpulan dan analisis data, keputusan untuk menerbitkan, atau
persiapan naskah.
Minat Bersaing: DO adalah anggota Dewan Editorial PLoS Medicine. Semua penulis tidak memiliki kepentingan lain yang bersaing untuk diumumkan.
Singkatan: cRCT, uji coba terkontrol secara acak cluster; LSM, organisasi non-pemerintah.
* Email: d.osrin@ucl.ac.uk
Pengantar
Konsensus saat ini untuk meningkatkan kelangsungan hidup
ibu dan bayi baru lahir [1-3], terutama di negara berpenghasilan
rendah, adalah bahwa perawatan perinatal perlu melibatkan
penguatan layanan kesehatan dan kegiatan masyarakat [4-6].
Kemajuan terbaru termasuk insentif tunai Janani Suraksha Yojana
India untuk perawatan kebidanan profesional [7], pengembangan
perawatan bayi baru lahir di rumah sebagai hasil dari pekerjaan di
pedesaan India [8–11], dan keberhasilan mobilisasi komunitas
seputar masalah perinatal melalui perempuan kelompok [12,13].
Keseimbangan antara intervensi sisi penawaran dan permintaan
tetap tidak pasti: mobilisasi komunitas tampaknya akan
menghasilkan manfaat yang lebih besar ketika tingkat kematian
tinggi, dan fokus pada kualitas layanan kesehatan ketika mereka
lebih rendah.
Mobilisasi masyarakat dalam konteks ini hampir secara
eksklusif terjadi di pedesaan, tetapi kesehatan perkotaan menjadi
perhatian yang berkembang [14]. Saat ini, 30% populasi India
adalah perkotaan dan 50 kota memiliki populasi lebih dari 1 juta
[15]. Kesenjangan kesehatan pedesaan direplikasi di pengaturan
perkotaan [16-19], dengan beberapa perbedaan penting. Kota-
kota menawarkan banyak sumber perawatan kesehatan potensial
dengan kisaran harga, dan perawatan kesehatan perkotaan di India
disediakan oleh sektor swasta yang berkembang pesat dan
sebagian besar tidak diatur serta sektor publik yang terkepung
yang terutama melayani kelompok-kelompok yang lebih miskin.
Dalam konteks ini, kualitas perawatan dan pilihan penyedia yang
tepat bermasalah [20,21]. Akses cenderung tidak dibatasi oleh
jarak dan kelangkaan, tetapi oleh biaya langsung dan tidak
langsung: kehidupan perkotaan dan waktu yang tersedia secara
intensif menghasilkan uang dan 80% dari pengeluaran perawatan
kesehatan berada di luar kantong [22]. Faktor penentu kesehatan
lingkungan seperti kain perumahan, air, sanitasi, dan limbah
mendominasi persepsi masyarakat tentang kebutuhan kesehatan
di masyarakat perkotaan yang rentan. Keragaman sosial-budaya
menghalangi aksi kolektif, sementara infrastruktur perkotaan
yang terbebani berjuang untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat.
City Initiative for Newborn Health dimulai pada tahun 2004.
Kemitraan antara Society for Nutrition, Education and Health
Action (SNEHA), sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) yang
berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan perempuan dan
anak-anak di daerah kumuh Mumbai, Municipal Corporation
Mumbai Besar (MCGM), dan University College London
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
di komunitas kumuh. Perencanaan Misi Kesehatan Perkotaan
Nasional India, analog dari Misi Kesehatan Pedesaan Nasional
yang sedang berkembang, sedang berlangsung. Seorang Aktivis
Kesehatan Sosial Perkotaan (USHA) akan bekerja di komunitas
yang rentan, tetapi apa yang akan dia lakukan adalah bimbang.
City Initiative dipahami sebagai mengoperasionalkan kombinasi
intervensi sisi penawaran dan permintaan dalam konteks
perkotaan.
Kegiatan komunitas mengambil model proyek Asia Selatan
mereka yang telah berhasil bekerja dengan kelompok perempuan
pedesaan untuk meningkatkan kesehatan perinatal di komunitas
mereka sendiri, dalam uji pengalihan mereka ke populasi kumuh
perkotaan [12,13,24]. Uji coba adalah bagian dari penelitian
operasional dalam City Initiative. Tujuan kami adalah untuk
menguji intervensi di mana kelompok perempuan penghuni
permukiman kumuh membahas kesehatan perinatal,
meningkatkan pengetahuan mereka melalui pembelajaran sebaya,
dan mengembangkan serta menerapkan strategi lokal. Kami
memeriksa berbagai hasil, termasuk angka kematian bayi lahir
mati dan neonatal serta perawatan antenatal, intrapartum, dan
postpartum (Teks S1).
pelatihan reguler tentang berbagai topik perawatan kesehatan.
Selama sekitar 6 bulan, dia mendirikan sepuluh kelompok
perempuan, pekerjaan formatif menunjukkan bahwa mobilitas
Metode
Pernyataan etika
Kegiatan Inisiatif Kota untuk Kesehatan Bayi Baru Lahir telah
disetujui oleh Komisioner Gabungan MCGM pada tahun 2004.
Mengingat minat kami dalam penelitian operasional pada antarmuka
antara kegiatan LSM dan evaluasi kesehatan masyarakat, gagasan
percobaan ada di benak kami. Namun, kami mengetahui tidak ada uji
coba terkontrol acak cluster (cRCT) sebelumnya yang melibatkan
daerah kumuh perkotaan, dan ada keraguan serius tentang apakah hal
itu mungkin dilakukan. Selain itu, sedikit yang diketahui tentang
kesehatan ibu dan anak di permukiman kumuh Mumbai. Untuk alasan
ini, pada tahun 2005, kami menetapkan sistem registrasi vital
perinatal di 48 komunitas kumuh sebagai bagian dari City Initiative.
Jumlah tersebut dipilih karena cukup besar untuk memodelkan
skalabilitas dan akan cukup jika kami melanjutkan ke uji coba.
Surveilans berhasil dan menjadi jelas bahwa ada ruang untuk
mencapai desain cRCT. Pendanaan untuk uji coba diterima pada
tahun 2007. Persetujuan etis diberikan pada tahun yang sama oleh
Komite Etik Independen untuk Penelitian Subjek Manusia (Mumbai,
referensi IEC / 06/31), uji coba tersebut telah didaftarkan
(ISRCTN96256793), dan protokolnya adalah diterbitkan pada tahun
2008 (Teks S2) [25]. Persetujuan lisan tingkat cluster untuk penelitian
diberikan setelah pertemuan masyarakat dengan dokter umum,
organisasi berbasis masyarakat, LSM, perwakilan kota, pejabat politik
partai besar, dan pekerja sosial. dan protokolnya diterbitkan pada
tahun 2008 (Teks S2) [25]. Persetujuan lisan tingkat cluster untuk
penelitian diberikan setelah pertemuan masyarakat dengan dokter
umum, organisasi berbasis masyarakat, LSM, perwakilan kota,
pejabat politik partai besar, dan pekerja sosial. dan protokolnya
diterbitkan pada tahun 2008 (Teks S2) [25]. Persetujuan lisan tingkat
cluster untuk penelitian diberikan setelah pertemuan masyarakat
dengan dokter umum, organisasi berbasis masyarakat, LSM,
perwakilan kota, pejabat politik partai besar, dan pekerja sosial.
Setting dan Desain
Ibu kota negara bagian Maharashtra, Mumbai memiliki
populasi sensus sementara 2011 sebanyak 12,4 juta, lebih dari
setengahnya tinggal di daerah kumuh. Sekitar seperlima rumah
kumuh memiliki toilet pribadi, 31% penduduk telah
menyelesaikan pendidikan selama 10 tahun, dan tingkat
kesuburan total berada di bawah ambang batas penggantian yaitu
1,9 [26]. Perawatan sektor publik disediakan oleh Perusahaan
Kota. Perawatan kesehatan swasta tersedia secara luas dan
berkisar dari rumah sakit khusus hingga praktisi informal. Desain
cRCT dipilih karena intervensi kelompok dilakukan di
masyarakat. Partisipan utama adalah wanita yang bergabung
dalam kelompok dalam 24 kelompok intervensi, untuk
dibandingkan dengan 24 kelompok kontrol. Kami menerapkan uji
coba di enam distrik kota. Cluster yang termasuk memiliki
setidaknya 1.000 rumah tangga, penduduk mengetahui tidak ada
rencana pemukiman kembali, dan pemisahan cluster cukup lebar
untuk meminimalkan kontaminasi. Kami mengecualikan area
dengan komunitas sementara — geng konstruksi besar, tempat
tinggal trotoar — dan area yang sedang dirundingkan untuk
pemukiman kembali.
Intervensi
Semua sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan
kemasyarakatan dipekerjakan oleh SNEHA. Kami merekrut satu
fasilitator penuh waktu di setiap kelompok intervensi yang terdiri
dari sekitar 1.000 rumah tangga. Sakhi (teman) ini adalah seorang
wanita lokal dengan pendidikan menengah dan keterampilan
kepemimpinan, lebih disukai menikah dan memiliki anak.
Perannya adalah melakukan pertemuan dengan perempuan,
menghadiri pertemuan perencanaan dan pengawasan, dan aksi
kelompok pendukung. Setelah pelatihan, dia mulai dengan
membuat profil permukimannya dan membangun hubungan baik
dengan pemangku kepentingan setempat. Dia juga menghadiri
perempuan cenderung terbatas pada gang mereka sendiri.
Kelompok bertemu setiap dua minggu dan dia bertemu setiap
minggu dengan sakhis lain dan supervisornya. Intervensi
mengikuti siklus 36 pertemuan yang telah ditentukan sebelumnya
secara umum tetapi dikembangkan secara berulang secara rinci
(Gambar 1). Tidak ada titik setel di mana perempuan harus
bergabung dengan suatu kelompok, dan perempuan dari segala
usia, hamil dan tidak hamil, dipersilakan untuk berpartisipasi.
Kami mengambi pendekatan partisipatif dengan penekanan pada
berbagi dan pembelajaran dengan rekan, daripada sakhi sebagai
sumber ahli, dan menggunakan metodologi perubahan Appreciative
Inquiry untuk fokus pada hal positif dan membangun energi untuk
bertindak melalui identifikasi kekuatan peserta, keluarga mereka, dan
lingkungan [27]. Pendekatan apresiatif telah mendapatkan daya tarik
sebagai alternatif untuk pendekatan yang berfokus pada masalah
[28,29], meskipun evaluasi empiris dalam hal hasil kesehatan telah
dibatasi. Setiap langkah disimulasikan dalam pertemuan mingguan
para sakhis dan didukung oleh pengawas. Penekanannya adalah pada
mengetahui layanan apa yang tersedia, memilih perawatan kesehatan
perinatal yang sesuai, memahami praktik terbaik, dan menegosiasikan
perawatan yang optimal dengan keluarga dan penyedia.
Hasil
Perawatan antenatal, intrapartum, dan postnatal rutin dan
darurat didokumentasikan, serta penyakit pada ibu atau bayi.
Percobaan sebelumnya di pengaturan pedesaan tidak
menunjukkan efek pada tingkat kelahiran mati. Dalam pengaturan
perkotaan dengan tingkat persalinan institusional tinggi, kami
memutuskan untuk menyajikan baik lahir mati (kematian bayi
sebelum atau selama persalinan, per seribu kelahiran) dan
kematian neonatal (kematian bayi yang lahir hidup dalam 28 hari
pertama kehidupan, per seribu kelahiran hidup).
Ukuran dan Alokasi Sampel
Menggunakan data yang dikumpulkan pada tahun pra-uji coba,
dengan tingkat signifikansi 5% dua sisi, koefisien variasi
konservatif antara nilai kelompok (k) 0,3, dan jumlah perekrutan
yang dicapai, uji coba memiliki kekuatan 80% untuk mendeteksi
pengurangan. pada bayi lahir mati dari 12 menjadi 7 per seribu,
pada kematian neonatal dari 20 menjadi 12 per seribu, dan pada
kematian perinatal yang diperpanjang dari 29 menjadi 20 per
seribu
[30]. Melalui dokumen kota, survei, diskusi dengan informan kunci,
dan kunjungan lokasi, kami mengidentifikasi 92 kelompok
permukiman kumuh. Dalam proses yang transparan, pekerja sosial di
luar pengadilan menarik banyak hal
Fase 5: Merancang 4
pertemuan
Pengembangan dan
perencanaan strategi aksi
Fase 4: Memimpikan 2 komunitas
pertemuan
Visi peran grup dalam pengembangan
komunitas dan bagaimana mereka
mewujudkan perubahan di masa
depan Fase 1: Pertemuan
penemuan 5
Berbagi pengalaman perempuan
dalam kehamilan, persalinan dan
pascapersalinan
Tahap 3: Energi 6
pertemuan
Memutuskan kekuatan individu
dan komunitas dan identifikasi
tema lokal Fase 2: Persepsi 10
Rapat
Menciptakan kesadaran tentang
perilaku dan masalah dalam
kehamilan, persalinan,
pascapersalinan dan bayi baru lahir
autopsi. Karena penurunan dalam kelahiran yang terdokumentasi
di kemudian hari dalam percobaan, kami melakukan sensus
kelahiran dan kematian secara retrospektif di semua 48 cluster.
Setelah uji coba selesai, kami memberikan daftar semua kelahiran
dan kematian yang didokumentasikan pada tahun sebelumnya
kepada penyelidik lapangan, dan pekerja lapangan dari proyek
pilih 48 di blok delapan per lingkungan, dan kemudian untuk
mengalokasikan empat kelompok per blok untuk intervensi. Kami
memilih metode ini karena penekanan kami pada partisipasi dan
demistifikasi penelitian. Sifat intervensi menghalangi
penyembunyian alokasi.
Pengumpulan dan Manajemen Data
Sakhis mencatat rincian setiap pertemuan yang mereka fasilitasi,
elemen kuantitatif yang dimasukkan ke dalam database elektronik.
Pengawas mencatat pengamatan mereka terhadap pertemuan dan sesi
pelatihan dan umpan balik. Seorang petugas evaluasi proses
menghadiri dan mendokumentasikan pertemuan mingguan dan
mewawancarai para sakhis, anggota kelompok dan non-anggota, dan
pemangku kepentingan lokal. Kami dapat menarik data kehadiran dan
konten untuk 5.253 pertemuan kelompok perempuan, 120 pertemuan
yang diamati oleh pengawas, ringkasan dari 150 pertemuan penilaian,
sepuluh diskusi kelompok fokus, tujuh set kuesioner, tujuh latihan
bermain peran, dan wawancara dengan 39 pemangku kepentingan
lokal. . Kehadiran kelompok didokumentasikan oleh para sakhis dan
dilengkapi dengan data wawancara yang dikumpulkan oleh petugas
evaluasi proses. Kami menggunakan data kehadiran untuk
mengidentifikasi anggota kelompok di semua 24 kelompok intervensi
yang telah menghadiri setidaknya 15 pertemuan, dan yang
kelompoknya telah mencapai tahap terakhir dari siklus pertemuan.
Kami bertanya kepada para wanita ini apa yang telah mereka lakukan
dalam hal penjangkauan, dan kemudian mengkategorikan tanggapan
mereka.
Uji coba tersebut mencakup sekitar 283.000 populasi. Sistem
pengawasan vital berbasis komunitas di 48 cluster didasarkan pada
model sebelumnya [12,31]. Kelahiran hidup, lahir mati, kematian
neonatal, dan kematian ibu diidentifikasi oleh 99 wanita penduduk
setempat, masing-masing mencakup rata-rata 600 rumah tangga dan
menerima INR 50 (US $ 1,11) per identifikasi. Setiap acara
dikonfirmasi oleh salah satu dari 12 pewawancara, yang mengambil
persetujuan lisan untuk wawancara komprehensif sekitar 6 minggu
setelah melahirkan (Teks S3). Jika terjadi kematian, satu dari enam
pengawas melakukan verbal
Tahap: Pengiriman 6
pertemuan
Menerapkan strategi dan
merancang indikasi
keberhasilan
Tahap 7: Evaluasi 4
pertemuan
Penilaian kelompok atas proses
dan pencapaian pekerjaan
merekaa
SNEHA lainnya. Agen-agen ini memeriksa dari rumah ke rumah
untuk setiap kelahiran atau kematian yang mungkin belum
teridentifikasi. Proses tersebut mengidentifikasi 41 kelahiran yang
sebelumnya tidak tercatat, tetapi tidak ada kelahiran mati atau
kematian neonatal.
 Kami memiliki tanggung jawab etis untuk merekomendasikan
agar ibu atau bayi yang tidak sehat mengunjungi fasilitas
kesehatan, dan untuk mempercepat perawatan dalam keadaan
darurat. Rekaman peristiwa dan kuesioner yang lengkap harus
melalui pemeriksaan sistematis dan acak untuk akurasi dan
kelengkapan, baik di lapangan maupun selama masuk ke database
elektronik (Access; Microsoft Corporation). Informasi yang
diberikan oleh peserta tetap dirahasiakan dan keluaran tidak
mencantumkan nama mereka.
Sekelompok pengarah yang terdiri dari pakar eksternal bertemu
pada tahun pertama dan kedua dan meninjau desain, intervensi,
dan rekrutmen. Sebuah Komite Pemantau Data bertemu pada
bulan April 2009, melihat data dari 2 tahun pertama, dan
merekomendasikan untuk menghentikan intervensi setelah
siklusnya selesai dan menyelesaikan pengumpulan data sesuai
rencana. Pengumpulan data berlanjut hingga pertengahan 2010
untuk mengambil hasil dari semua kelahiran hingga akhir
September 2009. Ini termasuk sensus retrospektif untuk
memastikan kelengkapan data. Pertemuan selanjutnya di bulan
Maret 2011 membahas analisis dan membahas presentasi dan
publikasi.
Metode Statistik
Analisis menggunakan catatan kelahiran individu dan bertujuan
untuk merawat di tingkat cluster. Analis tidak mengetahui
alokasi. Untuk efek potensial pada perawatan kesehatan,
morbiditas, dan mortalitas, kami melakukan regresi logistik
multivariabel dengan efek acak yang dikelompokkan pada cluster,
membandingkan hasil dalam kelompok intervensi dan kontrol dan
menyesuaikan kovariat dengan memasukkannya ke dalam model.
Pemeriksaan kuadratur mengkonfirmasi penerapan pendekatan
ini. Komite Pemantau Data merekomendasikan penyesuaian
status sosial ekonomi dan keyakinan Muslim. Status sosial
ekonomi digambarkan dengan skor aset rumah tangga
berdasarkan bobot standar untuk komponen pertama dari analisis
komponen utama [32,33]. Penyesuaian ini tidak membuat
perbedaan yang berarti pada temuan, dan kami menyajikan rasio
ganjil yang tidak disesuaikan dan interval kepercayaan 95%.
Analisis primer membandingkan catatan dari kelompok intervensi
dan kontrol yang dikumpulkan selama 3 tahun. Kami melakukan
empat analisis tambahan yang ditentukan sebelumnya menggunakan
metode yang identik pada kumpulan data yang difilter secara
berurutan: perbandingan hasil dalam 2 tahun terakhir percobaan,
perbandingan yang hanya mencakup wanita yang telah tinggal di
sebuah cluster selama setidaknya satu tahun, perbandingan dari hasil
dikelompokkan berdasarkan status sosial ekonomi, dan perbandingan
perempuan yang pernah menjadi anggota kelompok dengan
perempuan dalam kelompok intervensi yang belum menjadi anggota.
Analisis dilakukan di Stata 11. Penyebab kematian perinatal
berdasarkan otopsi verbal dilakukan secara independen oleh dua
dokter, menggunakan klasifikasi internasional [35]. Perselisihan
diselesaikan oleh dokter anak (DO).
Hasil
Proses
Premis konseptual model tersebut adalah bahwa fasilitasi
kelompok perempuan akan membawa pada perubahan
pengetahuan anggota
dan perilaku, dengan penyebaran pengaruh ke wanita lokal lainnya.
Ketika proyek dimulai, perempuan mengungkapkan kebutuhannya
akan informasi tentang kesehatan dan perawatan kesehatan. Meskipun
kelompok perempuan kumuh (Mahila mandal) dan kelompok aksi ada
di beberapa cluster, mereka cenderung berfokus pada satu isu secara
ad hoc. Sakhis membentuk 244 kelompok, rata-rata sepuluh per
cluster. Kelompok-kelompok didasarkan pada gang-gang individu
karena anggotanya sering kali enggan untuk bersirkulasi, dan ukuran
rumah yang kecil membatasi kehadiran. Pertimbangan lain termasuk
kebutuhan perempuan untuk melakukan pekerjaan borongan dan
untuk merawat keluarga mereka. Rata-rata lima wanita menghadiri
setiap pertemuan (kisaran 2-20) dan masing-masing wanita
menghadiri 15 pertemuan (kisaran 1-50).
Anggota kelompok sangat antusias untuk mendapatkan
pengetahuan baru. Mereka melakukan upaya substansial untuk
menjangkau wanita lokal lainnya: sampel 235 anggota membantu
1.372 wanita berbeda lainnya sehingga, rata-rata, satu wanita
menjangkau enam wanita lainnya, terutama dengan memberi
mereka informasi tentang perawatan antenatal dan bayi baru lahir,
yang menunjukkan bahwa mereka mengunjungi petugas
kesehatan, dan sesekali menemani mereka. Namun, mencapai aksi
kolektif lebih menantang. Kegiatan utama yang dilakukan oleh
kelompok adalah upaya untuk menciptakan kesadaran lokal,
memberikan dukungan kepada perempuan lain, bernegosiasi
dengan otoritas sipil untuk mendapatkan fasilitas, dan
memobilisasi serta berbagi sumber daya. Satu kelompok berhasil
membuat perusahaan kota menutupi saluran pembuangan limbah
lokal, tetapi upaya umumnya lebih bersifat individual daripada
kolektif dan melibatkan keluarga dan lingkungan perempuan itu
sendiri. Keinginan mereka akan pengetahuan diimbangi oleh
tekanan waktu dan kekhawatiran langsung seperti ketidakamanan
kepemilikan, yang membatasi kecenderungan mereka untuk
terlibat dalam tindakan yang lebih luas. Ada pengurangan dalam
jumlah kelompok dan keanggotaan di fase-fase selanjutnya yang
mencoba menjadi perantara strategi kolektif. Keanggotaan
informal dan penarikan mudah ketika peserta merasa bahwa
komitmen yang dibutuhkan akan memberatkan. 150 kelompok
dipertahankan hingga akhir siklus dan jumlah anggota menurun
dari 2.948 awal menjadi 656. Ada pengurangan dalam jumlah
kelompok dan keanggotaan di fase-fase selanjutnya yang
mencoba menjadi perantara strategi kolektif. Keanggotaan
informal dan penarikan mudah ketika peserta merasa bahwa
komitmen yang dibutuhkan akan memberatkan. 150 kelompok
dipertahankan hingga akhir siklus dan jumlah anggota menurun
dari 2.948 awal menjadi 656. Ada pengurangan dalam jumlah
kelompok dan keanggotaan di fase-fase selanjutnya yang
mencoba menjadi perantara strategi kolektif. Keanggotaan
informal dan penarikan mudah ketika peserta merasa bahwa
komitmen yang dibutuhkan akan memberatkan. 150 kelompok
dipertahankan hingga akhir siklus dan jumlah anggota menurun
dari 2.948 awal menjadi 656.
Pengerahan
Uji coba berlangsung dari 1 Oktober 2006 hingga 30
September 2009. Kami menetapkan tahun pra-uji coba
pengumpulan data sebagai periode dasar, menyisakan 3 tahun
lengkap untuk evaluasi efek. Gambar 2 menunjukkan profil
percobaan.
Perbandingan Baseline
Tabel 1 merangkum ukuran cluster dan karakteristik peserta.
Ada kelahiran yang tidak mencukupi dalam sembilan kelompok
dan kami memperluas batasnya untuk tahun-tahun berikutnya.
Dua cluster berkurang karena kelebihan kelahiran. Jumlah rumah
tangga, populasi, dan kelahiran serupa pada kelompok intervensi
dan kontrol. Angka kelahiran kasar adalah 23 per 1.000. Usia ibu
rata-rata adalah 24,2 tahun (standar deviasi [SD] 4,05) pada
kelompok intervensi dan 24,6 tahun (SD 4,33) pada kelompok
kontrol. Proporsi rumah tangga dalam kelompok kontrol yang
lebih tinggi menganut Islam (58%, dibandingkan dengan 33%).
Kelompok kontrol memiliki sedikit lebih banyak perempuan dari
kuintil termiskin daripada kelompok intervensi (21%
dibandingkan dengan 20%), tetapi juga dari yang paling tidak
 miskin (23% dibandingkan dengan 17%). Praktik perawatan
kesehatan serupa pada kelompok intervensi dan kontrol (data
tidak dipublikasikan). Angka kelahiran mati dasar adalah 12,5 per
seribu kelahiran hidup di kedua kelompok (42 / 3.347 di
intervensi dan 42 / 3.338 di kontrol). Angka kematian neonatal
adalah 22,3 dan 18,6 (63 / 2.845 dalam intervensi dan 50 / 2.712
dalam kontrol).
Evaluasi Dampak
Analisis niat-untuk-mengobati termasuk 18.197 kelahiran
selama 3 tahun, rata-rata 379 kelahiran per cluster (kisaran
interkuartil [IQR] 263- 480). Untuk analisis angka kematian
neonatal, status vital pada

48 cluster diacak
283.000 penduduk
5865 (4310-7750) populasi cluster rata-rata (kisaran)

24 cluster dialokasikan untuk interven 24 cluster dialokasikan untuk kontrol

24 cluster menerima intervensi 24 cluster menerima kontrol

9155 Kelahiran 9042 Kelahiran

73 Bayi Lahir Mati 85 Bayi Lahir Mati 8957 Kelahiran Hidup

1138 kelahiran hidup dengan status bayi tidak 1198 kelahiran hidup dengan status bayi tidak
diketahui pada ketinggian 1 m diketahui pada ketinggian 1 m
1049 direlokasi 1077 direlokasi
1 rumah dibongkar 51 rumah dibongkar
88 rumah tidak terletak 70 rumah tidak terletak

7944 kelahiran hidup dengan mengetahui status bayi pada 7759 kelahiran hidup dengan mengetahui status bayi pada
ketinggian 1 m ketinggian 1 m

132 kematian neonatal 7812 hidup pada ketinggian 1 m 7671 hidup pada ketinggian 1 m
88 kematian neonatal

14 tidak diwawancarai
0 menolak wawancara
11 lagi
2 tidak ditemukan
1 terlalu sibuk
52 tidak diwawancarai
8 wawancara ditolak
36 lagi
6 tidak ditemukan
2 terlalu sibuk
295 tidak diwawancarai
33 menolak wawancara
212 pergi
34 tidak ditemukan
2 kesulitan bahasa
14 terlalu sibuk
27 tidak diwawancarai
7 wawancara ditolak
19 lagi
1 tidak ditemukan
24 tidak diwawancarai
5 wawancara ditolak
15 lagi
2 tidak ditemukan
1 rumah dibongkar
1 terlalu sibuk
257 tidak diwawancarai
32 menolak wawancara
175
40 tidak ditemukan
10 terlalu sibuk

59 Wawancara 80 Wawancara 7517 Wawancara 58 Wawancara 64 Wawancara 7414 Wawancara

0 menolak wawancara 0 menolak wawancara 0 menolak wawancara 0 menolak wawancara 0 menolak wawancara 0 menolak wawancara

7656 diwawancarai dan dimasukkan dalam analisis tingkat individu 7536 diwawancarai dan dimasukkan dalam analisis tingkat individu
Diketahui 1 bulan dari 15.703 bayi lahir hidup. Analisis hasil lainnya
didasarkan pada wawancara rinci dengan 15.192 perempuan. Kami
mencapai wawancara setelah 84% kelahiran pada kelompok
intervensi dan 83% pada kelompok kontrol. Tabel 2 menyajikan
temuan untuk hasil perilaku dan morbiditas, dan Gambar 3 contoh
deret waktu. Kami tidak menemukan perbedaan antara kelompok
intervensi dan kontrol dalam penggunaan perawatan antenatal,
pekerjaan yang dilaporkan, istirahat dan diet pada kehamilan
selanjutnya, persalinan institusional, menyusui dini dan eksklusif,
atau pencarian perawatan untuk masalah ibu atau bayi. Terjadinya
gejala antenatal yang serius (ketuban pecah dini, perdarahan
antepartum, berhentinya gerakan janin, atau kejang ibu) lebih jarang
terjadi pada kelompok intervensi. Tabel 3 menyajikan temuan
mortalitas. Angka kelahiran mati lebih rendah pada kelompok
intervensi, meskipun temuan ini hanya signifikan setelah penyesuaian
untuk agama, status sosial ekonomi, dan tingkat kelahiran mati
kelompok dasar (rasio odds yang disesuaikan 0,66, 95% CI 0,46-
0,93). Angka kematian neonatal lebih tinggi pada kelompok
intervensi, tetapi tidak signifikan setelah penyesuaian serupa (1,42,
0,99-2,04). Kombinasi dari kedua hasil ini, tingkat kematian perinatal
yang diperpanjang, tidak berbeda antara lengan (1,01, 0,78-1,31);
Gambar 4 menunjukkan diagram kotak tahunan. Ada 20 kematian ibu
dalam intervensi dan 24 di kelompok kontrol, rasio kematian ibu
gabungan 244 per tetapi tidak signifikan setelah penyesuaian serupa
(1,42, 0,99–2,04). Kombinasi dari kedua hasil ini, tingkat kematian
perinatal yang diperpanjang, tidak berbeda antara lengan (1,01, 0,78-
1,31); Gambar 4 menunjukkan diagram kotak tahunan. Ada 20
kematian ibu dalam intervensi dan 24 di kelompok kontrol, rasio
kematian ibu gabungan 244 per tetapi tidak signifikan setelah
penyesuaian serupa (1,42, 0,99–2,04). Kombinasi dari kedua hasil ini,
tingkat kematian perinatal yang diperpanjang, tidak berbeda antara
lengan (1,01, 0,78-1,31); Gambar 4 menunjukkan diagram kotak
tahunan. Ada 20 kematian ibu dalam intervensi dan 24 di kelompok
kontrol, rasio kematian ibu gabungan 244 per
100.000 kelahiran hidup. Kami menyadari tidak ada bahaya yang
terkait dengan intervensi tersebut.
Temuan tidak berbeda secara substansial ketika kami
mengulangi analisis untuk memasukkan hanya wanita yang telah
tinggal dalam kelompok percobaan selama setidaknya satu tahun,
ketika kami membatasi pada 2 tahun terakhir percobaan, atau
ketika kami bertingkat berdasarkan status sosial ekonomi (tidak
dipublikasikan data). Ketika kami membandingkan sampel dari
191 anggota kelompok dengan 10.053 bukan anggota dalam
kelompok intervensi, kami menemukan bahwa mereka memiliki
proporsi perawatan antenatal yang lebih tinggi di sektor publik
(rasio odds 1,52, 95% CI 1,06-2,20), bahwa mereka lebih
mungkin untuk beristirahat lebih banyak pada trimester ketiga
kehamilan (1,74, 1,13-2,67), dan bahwa mereka lebih mungkin
untuk melakukan pemeriksaan pasca melahirkan (1,58, 1,06-
2,35). Otopsi verbal tersedia untuk 112 bayi lahir mati dan 145
kematian neonatal dalam 3 tahun percobaan. Penyebab utama
kematian neonatal adalah prematuritas (40; 27%), kematian
terkait intrapartum (33; 23%), infeksi (33; 23%), dan kelainan
kongenital (10; 7%). Tidak ada perbedaan yang jelas antara
kelompok alokasi dalam distribusi penyebab ini.
Diskusi
Dalam cRCT di 48 komunitas kumuh perkotaan Mumbai,
kelompok perempuan dapat diimplementasikan dalam tantangan
 Tabel 1. Ukuran cluster dan karakteristik wanita yang diwawancarai pada 6 minggu postpartum, membandingkan
kelompok alokasi dalam 3 tahun percobaan.

Ukuran dan Karakteristik Cluster Intervensi Persen Kontrol Persen

Ukuran kelompok

Rumah tangga: median (kisaran) 1.191 (800–1.793) - 1.173 (862–1.550) -

Populasi: median (kisaran) 5.917 (4.000–8.965) - 5.863 (4.310–7.750) -

Karakteristik wanita 7.656 (100.0) 7.536 (100.0)

Usia

,20 tahun 684 (8,93) 642 (8.52)

20–29 t 6.069 (79.27) 5.816 (77,18)

30 tahun ke atas 896 (11,70) 1.065 (14.13)

Tidak diketahui 7 (0,09) 13 (0,17)
pendidikan
Tidak ada sekolah 1.817 (23,73) 2.117 (28.09)
Utama 395 (5.16) 402 (5.33)
Sekunder 4.652 (60,76) 4.307 (57.15)
Lebih tinggi 792 (10,34) 710 (9,42)
Agama
Hindu 4.423 (57,77) 2.925 (38,81)
Muslim 2.492 (32,55) 4.399 (58,37)
Buddhis 550 (7.18) 142 (1,88)
Lain 191 (2.49) 70 (0,93)
Durasi tinggal
,1 tahun 1.618 (21.13) 1.515 (20,10)
1–5 tahun 4.036 (52,72) 3.778 (50.13)
.5 tahun 2.000 (26,12) 2.241 (29,74)
Data hilang 2 (0,03) 2 (0,03)
Kuintil skor aset
1 (termiskin) 1.506 (19,67) 1.514 (21,34)
2 1.505 (19,66) 1.487 (19,36)
3 1.645 (21.49) 1.426 (18,48)
4 1.698 (22.18) 1.552 (17,81)
5 (paling tidak buruk) 1.302 (17,01) 1.557 (23.01)
Keseimbangan
Satu 2.691 (35.15) 2.380 (31,58)
Dua 2.255 (29,45) 2.035 (27,00)
Tiga 1.457 (19,03) 1.433 (19,02)
Empat 721 (9,42) 817 (10,84)
Lima atau lebih 532 (6,95) 871 (11,56)

doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257.t001

kondisi. Namun, kami tidak melihat efek substansial pada
perawatan kesehatan. Wanita dalam kelompok intervensi
melaporkan lebih sedikit morbiditas antenatal sentinel, tetapi
kami tidak memiliki dasar konseptual untuk menjelaskan hal ini.
Angka kelahiran mati yang lebih rendah dan angka kematian
neonatal yang lebih tinggi pada kelompok intervensi, menurut
kami, memiliki tiga kemungkinan penjelasan. Yang pertama
adalah kebetulan, atau pengganggu sisa: ada kemungkinan bahwa
kelompok intervensi dan kontrol berbeda secara sistematis dengan
cara yang tidak dapat dijelaskan oleh analisis kami. Kedua,
intervensi mungkin telah mengurangi kelahiran mati dengan
mendorong pencarian perawatan tepat waktu. Dapat dibayangkan
bahwa beberapa dari bayi ini tidak dapat bertahan hidup,
mengubah keseimbangan kematian dari lahir mati menjadi
kematian neonatal. Jika ini masalahnya, kami mungkin berharap
untuk melihat lebih sedikit
lahir mati segar dan kematian asfiksia neonatal yang lebih dini
pada kelompok intervensi, sebuah temuan yang tidak didukung
oleh data otopsi verbal (data tidak dipublikasikan). Ketiga,
pengumpulan data itu sendiri mungkin mengarah pada perbaikan
di kedua lengan percobaan. Mengingat bahwa ini terdiri dari
identifikasi kelahiran dan wawancara pada 6 minggu
pascapersalinan, kami pikir ini tidak mungkin.
Angka-angka kota untuk periode yang sama mengkonfirmasi
penurunan angka kematian di seluruh kota. Perubahan positif yang
terlihat pada kelompok intervensi dan kontrol sangat menarik. Kami
mempertimbangkan kemungkinan bahwa inisiatif eksternal mungkin
telah mempengaruhi kelompok intervensi dan kontrol, secara berbeda
atau sama. Inisiatif kota yang signifikan dalam masa percobaan
termasuk beberapa perbaikan
 Mobilisasi Komunitas di Mumbai Kumuh

Tabel 2. Analisis primer hasil perawatan kesehatan dan morbiditas selama 3 tahun, membandingkan kelompok intervensi
dan kontrol.

Hasil Intervensi Persen Kontrol Persen ATAU (95% CI)

Kelahiran 7.656 (100,00) 7.536 (100,00)

Kunjungan antenatal pertama sebelum trimester ke-3 5.306 (69,31) 4.949 (65,67) 1.13 (0,84–1,51)
Perawatan antenatal di sektor publik 3.229 (42.18) 3.308 (43,90) 1.03 (0,75–1,41)
Tiga atau lebih kunjungan perawatan antenatal 6.950 (90,78) 6.932 (91,99) 0.85 (0,57–1,27)
Tiga paket suplemen zat besi 5.639 (73,65) 5.372 (71,30) 1.18 (0,87–1,60)
Lebih banyak beristirahat pada trimester ke-3 1.839 (24,05) 2.089 (27,77) 0.74 (0,47–1,19)
Bekerja lebih sedikit pada trimester ke-3 2.303 (30,13) 2.261 (30,06) 0.80 (0,48–1,34)
Makan lebih banyak pada trimester ke-2 dan ke-3 1.122 (14,66) 884 (11.73) 1.20 (0,60–2,39)
Gejala sentinel antepartum (air bocor, vagina 408 (5.33) 732 (9,71) 0.60 (0,38–0,94)
pendarahan, bayi tidak bergerak, kejang atau kehilangan
kesadaran)
Mencari perawatan klinis untuk gejala pemicu dalam 24 jam 83 (20,34) 84 (11.48) 1.60 (0,84–3,03)
Penyampaian kelembagaan 6.602 (86,23) 6.573 (87,22) 0.92 (0,58–1,47)
Di rumah bersalin umum 831 (10,85) 721 (9,57) 1.20 (0,47–3,08)
Di rumah sakit tersier umum 1.157 (15.11) 967 (12,83) 0.97 (0,43–2,15)
Di rumah sakit swasta 2.113 (27,60) 2.369 (31,44) 0.77 (0,55–1,09)
Pemeriksaan pascakelahiran 4.616 (60.29) 4.046 (53,69) 1.35 (1.00–1.81)
Bayi berjenis kelamin perempuan 3.514 (46,75) 3.513 (47,38) 0.97 (0,91–1,04)
Disusui dalam waktu 24 jam 6.198 (82,75) 6.077 (82,40) 1.10 (0.89–1.36)
Disusui secara eksklusif minimal selama 28 d 5.297 (70,47) 4.943 (66,67) 1.21 (0,95–1,54)
BCG bayi 6.932 (92,22) 6.803 (91,76) 1.14 (0,72–1,79)
Masalah bayi baru lahir 2.590 (33,83) 2.566 (34.05) 1.00 (0.83–1.22)
Mencari perawatan klinis untuk penyakit bayi baru lahir tertentu 456 (17,61) (18.24) 0.92 (0,73–1,17)
dalam 24 jam 468
Regresi logistik dengan efek acak untuk cluster. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner pada sekitar 6 minggu postpartum.
BCG, Bacille Calmette-Guerin; ATAU, rasio peluang.
doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257.t00
layanan penjangkauan oleh relawan kesehatan masyarakat, pencatatan contoh paling umum adalah perbandingan sebelum-sesudah. Jika
kelahiran dan kampanye polio nadi, dan surveilans penyakit menular. kami mendasarkan penilaian kami pada tren dalam kelompok
Kami memiliki informasi khusus cluster tentang inisiatif non- intervensi yang terlihat pada Gambar 3 dan 4 (desain yang
pemerintah yang terjadi bersamaan. Dua LSM bekerja pada kesehatan digunakan oleh banyak program), itu akan tampak sukses yang
umum di beberapa kelompok. Kami tidak berpikir bahwa inisiatif tidak memenuhi syarat [36]. Penurunan kelahiran yang
khusus menjelaskan temuan kami. Lebih mungkin, menurut pendapat didokumentasikan pada tahun ketiga percobaan sebagian
kami, adalah perbaikan umum dalam kondisi lingkungan yang dijelaskan oleh pembongkaran beberapa permukiman, dan oleh
disertai dengan perubahan perilaku. Kondisi di daerah kumuh kesulitan dalam tindak lanjut. Ini menggambarkan batasan utama
membaik secara nyata selama masa percobaan. Talang ditutup, dari inisiatif perkotaan: mobilitas penduduk dan fakta bahwa,
cakupan blok sanitasi ditingkatkan, kain perumahan menjadi lebih semakin miskin kelompok sasaran, semakin sementara rumah
tahan lama, dan pasokan listrik tersebar luas. Kami berpikir bahwa mereka. Uji coba kesehatan masyarakat akan mendapat manfaat
perubahan budaya yang berhubungan dengan kesehatan adalah dari data sensus dan pencatatan yang lebih baik. Pendaftaran yang
pendampingan alami, terlebih lagi karena aspirasi dan gagasan baik pasti akan membantu ketika angka hasil kecil dan satu
modernitas penduduk Mumbai. kelahiran mati yang terlewat memiliki efek substansial pada
Tim pengawasan dan intervensi terpisah. Masing-masing dari tingkat per seribu. Uji coba kami selanjutnya akan menggunakan
enam kelurahan kota memiliki pengawas pengawasan dan dua sensus daripada penentuan prospektif.
penyelidik, yang bertanggung jawab untuk pengumpulan data di Kami berpendapat bahwa uji coba tersebut mengangkat tiga
delapan kelompok: campuran intervensi dan kontrol. Prosedurnya masalah umum: cakupan, kelompok sasaran, dan pola perawatan
identik dalam kelompok intervensi dan kontrol, dan pengawas kesehatan yang muncul di kota-kota di Selatan. Mencapai
dan penyelidik melihat pekerjaan mereka tidak peduli dengan cakupan intervensi yang memadai telah menjadi tantangan di
intervensi. Bisa dibayangkan bahwa di daerah intervensi para pengaturan lain [6,24]. Dalam situasi keterbatasan ruang dan
sakhis bisa memberi tahu pengenal tentang kelahiran dan waktu, dengan kurangnya kohesi sosial meskipun kepadatan
kematian. Kami telah mendiskusikan hal ini dengan tim lapangan penduduk tinggi, kami tidak berhasil memicu difusi inovasi.
dan manajemen data, dan menurut kami hal ini tidak terjadi. Menggunakan perkiraan populasi untuk daerah kumuh Mumbai
Sebagai warga lokal, pengenal kelahiran dan kematian tersebut dari Survei Kesehatan Keluarga Nasional terbaru (4,7 anggota per
mengetahui adanya intervensi dalam komunitasnya, namun fokus rumah tangga; wanita berusia 15-49 merupakan 26,7% dari
pada tugasnya dan tidak berkutat pada sifat komparatif populasi) [26], kelompok wanita kami pada puncaknya
persidangan. melibatkan 8%, dan pada nadir 2%, wanita usia subur (meskipun,
Uji coba tersebut mendemonstrasikan nilai dari kelompok seperti yang disebutkan sebelumnya, komunikasi penjangkauan
kontrol kontrafaktual dan potensi kelemahan evaluasi ekologi, the mungkin telah melipatgandakan angka-angka ini hingga enam
kali lipat).
Menyatukan kelompok masyarakat adalah mungkin dan
pembelajaran serta perubahan perilaku mungkin dilakukan, tetapi
mencapai dorongan yang diperlukan untuk itu

Gambar 3. Praktik perawatan perinatal, persentase dalam setiap kelompok alokasi, berdasarkan tahun percobaan.
doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257.g003
perubahan yang lebih luas menantang: anggota kelompok membantu
orang lain secara individu tetapi menolak untuk menyusun strategi
bersama. Ada pengurangan jumlah kelompok selama intervensi,
menunjukkan bahwa perempuan berhenti hadir ketika mereka merasa
bahwa mereka telah cukup belajar atau diminta untuk
menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi. Tindakan kolektif
jelas merupakan langkah besar yang harus diambil oleh kelompok,
tantangan yang mungkin terjadi adalah kemiskinan waktu dan
pembatasan pergerakan, kekhawatiran tentang kepemilikan,
kurangnya kepercayaan, dan mungkin kurangnya keyakinan dalam
kesehatan perinatal sebagai masalah utama. Kelompok sasaran kami
adalah penghuni daerah kumuh, tetapi tidak hanya yang termiskin di
antara mereka. Di kota di mana lebih dari separuh penduduknya
tinggal di permukiman kumuh, rumah tangga kumuh itu sendiri
mencakup spektrum realitas sosial ekonomi [16,37]. Untuk potensi
replikasi, model ini mencakup bangsal kota dengan kisaran angka
kematian bayi dan, meskipun terbatas pada populasi permukiman
kumuh, intervensi mungkin tidak berhasil memobilisasi yang
termiskin dan paling berisiko, yang cenderung paling sulit dijangkau.
Meskipun status sosial ekonomi tidak terkait dengan perbedaan hasil
uji coba antara kelompok intervensi dan kontrol, penelitian kami yang
lain pada populasi yang sama telah menunjukkan hubungan antara
dimensi kerentanan dan risiko kesehatan ibu dan bayi baru lahir [38]
dan kami telah menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses ke ibu
rutin. layanan kesehatan [16,39] dan perawatan morbiditas [40].
Berdasarkan temuan ini, strategi kami telah berubah: intervensi
selanjutnya akan menargetkan keluarga yang paling rentan intervensi
tersebut mungkin tidak berhasil memobilisasi yang termiskin dan
paling berisiko, yang cenderung paling sulit dijangkau. Meskipun
status sosial ekonomi tidak terkait dengan perbedaan hasil uji coba
antara kelompok intervensi dan kontrol, penelitian kami yang lain
pada populasi yang sama telah menunjukkan hubungan antara
Mobilisasi Komunitas di Mumbai Kumuh
dimensi kerentanan dan risiko kesehatan ibu dan bayi baru lahir [38]
dan kami telah menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses ke ibu
rutin. layanan kesehatan [16,39] dan perawatan morbiditas [40].
Berdasarkan temuan ini, strategi kami telah berubah: intervensi
selanjutnya akan menargetkan keluarga yang paling rentan intervensi
tersebut mungkin tidak berhasil memobilisasi yang termiskin dan
paling berisiko, yang cenderung paling sulit dijangkau. Meskipun
status sosial ekonomi tidak terkait dengan perbedaan hasil uji coba
antara kelompok intervensi dan kontrol, penelitian kami yang lain
pada populasi yang sama telah menunjukkan hubungan antara
dimensi kerentanan dan risiko kesehatan ibu dan bayi baru lahir [38]
dan kami telah menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses ke ibu
rutin. layanan kesehatan [16,39] dan perawatan morbiditas [40].
Berdasarkan temuan ini, strategi kami telah berubah: intervensi
selanjutnya akan menargetkan keluarga yang paling rentan penelitian
kami yang lain pada populasi yang sama telah menunjukkan
hubungan antara dimensi kerentanan dan risiko kesehatan ibu dan
bayi baru lahir [38] dan kami telah menggambarkan ketidakadilan
dalam akses ke layanan kesehatan ibu rutin [16,39] dan perawatan
morbiditas [40]. Berdasarkan temuan ini, strategi kami telah berubah:
intervensi selanjutnya akan menargetkan keluarga yang paling rentan
penelitian kami yang lain pada populasi yang sama telah
menunjukkan hubungan antara dimensi kerentanan dan risiko
kesehatan ibu dan bayi baru lahir [38] dan kami telah
menggambarkan ketidakadilan dalam akses ke layanan kesehatan ibu
rutin [16,39] dan perawatan morbiditas [40]. Berdasarkan temuan ini,
strategi kami telah berubah: intervensi selanjutnya akan menargetkan
keluarga yang paling rentan dan kami akan meningkatkan upaya
kami untuk meningkatkan kualitas perawatan di fasilitas swasta
dan umum.
Masalah ketiga adalah kompleksitas perawatan kesehatan
perkotaan. Perawatan antenatal adalah norma dan titik terendah
untuk persalinan institusional dalam kelompok percobaan adalah
75%. Sekitar 57% perawatan antenatal dan 30% persalinan
dilakukan di sektor swasta (ini di populasi permukiman kumuh).
Akses terbuka ke penyedia swasta, dan lembaga di semua tingkat
hierarki sektor publik, merupakan tantangan bagi pemberian
perawatan kesehatan yang sistematis. Temuan kami
mengkonfirmasi kecenderungan untuk melewati rumah bersalin
umum, yang seharusnya menangani persalinan tanpa komplikasi,
dan mendukung institusi tersier. Diskusi kelompok perempuan
mencakup klarifikasi tempat konsultasi yang sesuai dan
pertimbangan harga dan kualitas, yang tercermin dalam
penggunaan layanan sektor publik yang lebih tinggi oleh anggota
kelompok. Studi tersebut menggarisbawahi perlunya
meningkatkan kualitas perawatan di sektor publik dan swasta.
Implikasi yang lebih luas dari temuan kami termasuk tip
keseimbangan intervensi perinatal di kota menuju peningkatan
kualitas layanan, dengan penekanan pada kewaspadaan
intrapartum dan resusitasi. Memang, ada kekhawatiran tentang
kegunaan insentif tunai untuk pemberian kelembagaan dalam
konteks perkotaan, dengan argumen bahwa akses bukanlah
masalah utama. Pertanyaan kami
 Mobilisasi Komunitas di Mumbai Kum

Tabel 3. Analisis primer dari hasil kematian selama 3 tahun, membandingkan kelompok intervensi dan kontrol.

Tidak disesuaikan
ATAU Disesuaikan untuk Baseline Disesuaikan untuk Tingkat Kematian Dasar,
Keyakinan Muslim, dan Skor Aset OR (95%
Hasil Kematian Intervensi Kontrol (95% CI) Tingkat Kematian OR (95% CI) CI)

Bayi lahir mati 73 / 9.155 85 / 9.042 - - -

Tarif per 1.000 7.97 9.40 0.86 (0,60–1,22) 0.86 (0,60–1,21) 0.66 (0,46–0,93)
Kematian neonatal 132 / 7.944 88 / 7.759 - - -
Tarif per 1.000 16.62 11.34 1.48 (1,06–2,08) 1.44 (1,03–2,01) 1.42 (0,99–2,04)
Kematian perinatal yang 173 /
berkepanjangan 205 / 9.155 9.042 - - -
Tarif per 1.000 22.39 19.13 1.19 (0,90–1,57) 1.16 (0,88–1,51) 1.01 (0,78–1,31)

Regresi logistik dengan efek acak untuk cluster; kovariat untuk rerata skor aset rumah tangga klaster dasar, proporsi klaster dasar dari keyakinan Muslim, dan baseline
tingkat kematian cluster.
ATAU, rasio peluang.
doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257.t003

bukan apakah kelompok perempuan bermanfaat bagi anggotanya.
Anggota menghargai kelompok dan kesempatan mereka untuk
belajar dengan rekan, menunjukkan perubahan perilaku, dan
membantu perempuan lain di komunitas mereka. Pertukaran
pengetahuan tentang kesehatan dan layanan kesehatan, hak-hak,
jaringan sosial, dan peningkatan kepercayaan adalah barang
publik, meskipun terdapat tantangan dalam mengukur hasil
seperti itu dalam istilah kesehatan masyarakat. Sebaliknya,
pertanyaannya adalah tentang nilai tambah kelompok perempuan
— di atas dan
kegiatan di atas untuk meningkatkan kualitas perawatan
kesehatan — dalam hal perubahan terukur dalam kesehatan
perinatal di tingkat populasi. Sementara mengakui kemungkinan
bahwa orang lain mungkin dapat mencapai ini melalui kegiatan
komunitas yang lebih intensif di rangkaian kematian yang lebih
tinggi, program kami sendiri tidak menunjukkan pengaruh.
Kelompok komunitas akan ditampilkan dalam intervensi kami
selanjutnya, sebagaimana yang harus mereka lakukan dalam
inisiatif partisipatif apa pun. Namun, kami akan berusaha untuk
mengintegrasikan mereka lebih kuat dengan yang paling miskin

Gambar 4. Tingkat kematian perinatal yang diperpanjang di setiap kelompok alokasi, menurut tahun percobaan.
doi: 10.1371 / journal.pmed.1001257.g004
penargetan, penyediaan layanan di tingkat rumah tangga, penguatan
hubungan antara masyarakat dan penyedia layanan, dan kemitraan
dengan penyedia sektor publik dan swasta untuk meningkatkan
kualitas perawatan.
informasi pendukung
Teks S1CONSORT checklist.
(DOKTER)
Teks S2 Protokol percobaan.
(PDF)
Teks S3Daftar pertanyaan.
(DOKTER)
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih banyak kepada para wanita dan keluarga yang telah
mengambil bagian dalam penelitian ini. Terima kasih kepada semua
sakhis, pengawas lapangan, dan pewawancara. Roopashri Sinha
mengumpulkan dan meringkas data proses kualitatif. Latika Chordhekar,
Dhanlaxmi Solanki, dan Varsha Kokate masuk dan membersihkan data.
Terima kasih kepada kolega SNEHA Sushma Shende, Nayreen
Daruwalla, Garima Bahl, dan Priya Agrawal, dan kolega UCL Sarah
Barnett, Anthony Costello, dan Audrey Prost atas masukan dan masukan
mereka.
Referensi
1. Filippi V, Ronsmans C, Campbell OM, Graham WJ, Mills A, dkk. (2006)
Kesehatan ibu di negara-negara miskin: konteks yang lebih luas dan seruan
untuk bertindak. Lancet 368: 1535–1541.
2. Johns B, Sigurbjornsdottir K, Fogstad H, Zupan J, Mathai M, dkk. (2007)
Perkiraan sumber daya global yang dibutuhkan untuk mencapai cakupan
universal layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Bull World Health Organ
85: 256–263.
3. Prata N, Sreenivas A, Vahidnia F, Potts M (2009) Menyelamatkan kehidupan
ibu di rangkaian miskin sumber daya: menghadapi kenyataan. Kebijakan
Kesehatan 89: 131–148.
4. Bhutta ZA, Chopra M, Axelson H, Berman P, Boerma T, dkk. (2010)
Countdown to 2015 dekade laporan (2000-10): mencatat kelangsungan hidup
ibu, bayi baru lahir, dan anak. Lancet 375: 2032–2044.
5. Nair N, Tripathy P, Prost A, Costello A, Osrin D (2010) Meningkatkan
kelangsungan hidup bayi baru lahir di negara berpenghasilan rendah:
pendekatan berbasis komunitas dan pelajaran dari Asia Selatan. PLoS Med 7:
e1000246. doi: 10.1371 / journal.pmed.1000246
6. Osrin D, Prost A (2010) Intervensi perinatal dan kelangsungan hidup di
rangkaian terbatas sumber daya: mana yang berhasil, mana yang tidak, mana
yang membuat juri tidak tertarik? Arch Dis Child 95: 1039–1046.
7. Lim SS, Dandona L, Hoisington JA, James SL, Hogan MC, dkk. (2010) Janani
Suraksha Yojana dari India, program bantuan tunai bersyarat untuk
meningkatkan kelahiran di fasilitas kesehatan: evaluasi dampak. Lancet 375:
2009–2023.
8. Bang AT, Bang RA, Baitule SB, Reddy MH, Deshmukh MD (1999) Pengaruh
perawatan neonatal di rumah dan pengelolaan sepsis pada kematian neonatal:
uji coba lapangan di pedesaan India. Lancet 354: 1955–1961.
9. Bang AT, Reddy HM, Deshmukh MD, Baitule SB, Bang RA (2005) Kematian
neonatal dan bayi dalam sepuluh tahun (1993 hingga 2003) dari uji coba
lapangan Gadchiroli: efek perawatan neonatal di rumah. J Perinatol 25 Suppl 1:
S92–107.
10. WHO UNICEF (2009) Pernyataan Bersama WHO / UNICEF: kunjungan
rumah untuk
anak yang baru lahir: strategi untuk meningkatkan kelangsungan hidup. WHO /
FCH / CAH / 09.02.
Jenewa dan New York: Organisasi Kesehatan Dunia dan Dana Anak-anak
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
11. Goudar SS, Dhaded SM, McClure EM, Derman RJ, Patil VD, dkk. (2011)
Pelatihan ENC mengurangi kematian perinatal di Karnataka, India. J Matern
Janin Neonatal Med 27: 27.
12. Manandhar DS, Osrin D, Shrestha BP, Mesko N, Morrison J, dkk. (2004)
Pengaruh intervensi partisipatif dengan kelompok perempuan pada hasil
kelahiran di Nepal: uji coba terkontrol secara acak cluster. Lancet 364: 970–
979.
13. Tripathy P, Nair N, Barnett S, Mahapatra R, Borghi J, dkk. (2010) Pengaruh
intervensi partisipatif dengan kelompok perempuan pada hasil kelahiran dan
depresi ibu di Jharkhand dan Orissa, India: uji coba terkontrol secara acak
cluster. Lancet 375: 1182–1192.
14. Paul VK, Sachdev HS, Mavalankar D, Ramachandran P, Sankar MJ, dkk.
(2011) Kesehatan reproduksi, dan kesehatan anak dan gizi di India: memenuhi
tantangan. Lancet 377: 332–349.
15. Laporan HPEC (2011) tentang infrastruktur dan layanan perkotaan India. New
Delhi: Komite Ahli Bertenaga Tinggi (HPEC) untuk memperkirakan kebutuhan
investasi untuk layanan infrastruktur perkotaan.
16. Shah More N, Bapat U, Das S, Barnett S, Costello A, dkk. (2009) Ketimpangan
dalam perawatan maternitas dan hasil bayi baru lahir: pengawasan satu tahun
36. Ronsmans C, Vanneste AM, Chakraborty J, van Ginneken J (1997) Penurunan angka
kematian ibu di Matlab, Bangladesh: sebuah kisah peringatan. Lancet 350: 1810–
1814.
dukung. Terima kasih kepada kolega kami di Institute for Inclusive
Growth Center for Child Health and Nutrition yang telah membantu kami
membentuk proyek dan atas dukungan finansial mereka. Terima kasih
kepada anggota komite pemantau data: JV Joshi, Prasanta Tripathy, A
Dayalchand, Laishram Ladu Singh, Urmila Thatte, Vinod Paul, dan
Vasantha Muthuswamy. Terakhir, kami menghormati pengalaman dan
kecerdasan almarhum P Ramchandran.
Kontribusi Penulis
Membuat dan merancang eksperimen: NSM AF DO. Melakukan
Percobaan: NSM UB SD SP MP LV. Menganalisis data: SD DO GA.
Menulis draf pertama naskah: LAKUKAN. Berkontribusi pada penulisan
Naskah: NSM UB SD GA SP MP LV AF WJ DO. Kriteria ICMJE
atas kepenulisan dibaca dan dipenuhi: NSM UB SD GA SP MP LV AF
WJ DO.
Setuju dengan hasil naskah dan kesimpulan: NSM UB SD GA SP MP LV
AF WJ DO. Pasien terdaftar: UB SD SP MP LV. NSM, AF, WJ, dan DO
bertanggung jawab atas konsepsi dan tata kelola persidangan. UB dan SD
mengelola data lapangan. SP, MP, dan LV mengelola kegiatan lapangan
intervensi. GA adalah penasihat teknis untuk penelitian ini. SD dan DO
melakukan analisis kuantitatif dan NSM meringkas evaluasi proses. DO
bertanggung jawab atas pengumpulan masukan dan penyusunan ulang
naskah. WJ dan DO adalah penjamin laporan tersebut. DO memiliki akses
ke semua data studi dan tanggung jawab akhir atas keputusan untuk
menyerahkan publikasi.
kelahiran di komunitas kumuh yang rentan di Mumbai. Int J Equity Health
8:21.
17. Baru R, Acharya A, Acharya S, Shiva Kumar AK, Nagaraj K (2010)
Ketimpangan dalam akses ke layanan kesehatan di India: kasta, kelas dan
wilayah. Mingguan Ekonomi & Politik 45: 49–58.
18. Matthews Z, Channon A, Neal S, Osrin D, Madise N, dkk. (2010) Meneliti ''
keuntungan perkotaan '' dalam perawatan kesehatan ibu di negara berkembang.
PLoS Med 7: e1000327. doi: 10.1371 / journal.pmed.1000327
19. Agarwal S (2011) Keadaan kesehatan perkotaan di India; membandingkan
kuartil termiskin dengan penduduk perkotaan lainnya di negara bagian dan kota
tertentu. Lingkungan & Urbanisasi 23: 13–28.
20. Das J, Hammer J (2007) Uang untuk apa-apa: kesulitan praktik medis
di Delhi, India. J Dev Econ 83: 1–36.
21. Skordis-Worrall J, Pace N, Bapat U, Das S, More NS, dkk. (2011) Pengeluaran
kesehatan ibu dan bayi di daerah kumuh Mumbai (India): studi cross sectional.
BMC Kesehatan Masyarakat 11: 150.
22. Shiva Kumar AK, Chen LC, Choudhury M, Ganju S, Mahajan V, dkk. (2011)
Pembiayaan perawatan kesehatan untuk semua: tantangan dan peluang. Lancet
377: 668– 679.
23. Fernandez A, Osrin D (2006) Inisiatif kota untuk kesehatan bayi baru lahir.
PLoS Med
3: e339. doi: 310.1371 / journal.pmed.0030339.
24. Azad K, Barnett S, Banerjee B, Shaha S, Khan KS, dkk. (2010) Pengaruh
peningkatan kelompok perempuan pada hasil kelahiran di tiga distrik pedesaan
di Bangladesh: uji coba terkontrol secara acak cluster. Lancet 375: 1193–1202.
25. Lebih NS, Bapat U, Das S, Patil S, Porel M, dkk. (2008) Uji coba terkontrol
secara acak kelompok dari mobilisasi komunitas di daerah kumuh Mumbai
untuk meningkatkan perawatan selama kehamilan, persalinan, pascapartum dan
untuk bayi baru lahir. Ujian 9: 7.
26. IIPS dan Macro International (2008) National Family Health Survey (NFHS-3),
India, 2005–06: Maharashtra. Mumbai: Institut Internasional untuk Ilmu
Kependudukan dan Makro Internasional.
27. Cooperrider DL, Srivastava S (1987) Penyelidikan apresiatif dalam kehidupan
organisasi. Pasmore W, Woodman R, editor. Penelitian dalam perubahan dan
pengembangan organisasi. Greenwich (Connecticut): JAI Press. hlm. 129–169.
28. Trosten-Bloom A, Whitney D (1999) Appreciative Inquiry: jalan menuju positif
perubahan. MK kunci, editor. Mengelola perubahan dalam perawatan
kesehatan: solusi inovatif
untuk organisasi berbasis orang. New York: Perusahaan McGraw-Hill. hlm.
113– 128.
29. Ruhe MC, Bobiak SN, Litaker D, Carter CA, Wu L, dkk. (2011) Appreciative
Inquiry untuk peningkatan kualitas dalam praktik perawatan primer. Qual
Manag Perawatan Kesehatan 20: 37–48.
30. Hayes R, Bennett S (1999) Perhitungan ukuran sampel sederhana untuk uji
coba cluster-randomized. Int J Epidemiol 28: 319–326.
31. Barnett S, Nair N, Tripathy P, Borghi J, Rath S, dkk. (2008) Sistem surveilans
calon informan kunci untuk mengukur kematian ibu - temuan dari penduduk
asli di Jharkhand dan Orissa. BMC Pregnancy Melahirkan 8: 6.
32. Filmer D, Pritchett L (2001) Memperkirakan efek kekayaan tanpa data
pengeluaran - atau air mata: aplikasi untuk pendaftaran pendidikan di negara
bagian India. Demografi 38: 115–132.
33. Vyas S, Kumaranayake L (2006) Membangun indeks status sosial-ekonomi:
bagaimana menggunakan analisis komponen utama. Rencana Kebijakan
Kesehatan 21: 459–468.
34. Hayes R, Moulton L (2009) Percobaan acak cluster. Boca Raton (Florida):
Chapman & Hall / CRC.
35. Winbo IG, Serenius FH, Dahlquist GG, Kallen BA (1998) NICE, penyebab baru
klasifikasi kematian untuk bayi lahir mati dan kematian neonatal. Klasifikasi
kematian neonatal dan intrauterine menurut etiologi. Int J Epidemiol 27: 499–504.
37. Agarwal S, Taneja S (2005) Tidak semua permukiman kumuh: kondisi
kesehatan anak
 di antara kaum miskin kota. Pediatri India 42: 233–244.
38. Osrin D, Das S, Bapat U, Alcock GA, Joshi W, dkk. (2011) Kartu skor
penilaian cepat untuk mengidentifikasi permukiman informal dengan risiko
kesehatan ibu dan anak yang lebih tinggi di Mumbai. J Urban Health Epub
sebelum dicetak.
39. Shah More N, Alcock G, Bapat U, Das S, Joshi W, dkk. (2009) Menelusuri
jalur dari antenatal ke asuhan persalinan untuk wanita di Mumbai, India: studi
cross-sectional tentang persalinan di daerah berpenghasilan rendah. Kesehatan
Internasional 1: 71–77.
40. Shah More N, Alcock G, Das S, Bapat U, Joshi W, dkk. (2010) Manja karena
pilihan? Studi cross-sectional tentang pencarian perawatan untuk masalah
kesehatan selama kehamilan di daerah kumuh Mumbai. Glob Public Health 6:
746–759.
Ringkasan Editor
Latar Belakang. Kemajuan substansial sedang dibuat untuk
mengurangi kematian anak global (kematian anak-anak
sebelum usia 5 tahun) dan kematian ibu (kematian di antara
wanita karena komplikasi kehamilan dan persalinan) - dua
dari Tujuan Pembangunan Milenium yang disepakati oleh
para pemimpin dunia pada tahun 2000 untuk mengakhiri
kemiskinan ekstrim. Meski begitu, di seluruh dunia, pada
2010, 7,6 juta anak meninggal sebelum ulang tahun kelima
mereka dan ada hampir 360.000 kematian ibu. Hampir
semua kematian anak dan ibu terjadi di negara berkembang
— seperlima dari kematian balita dan lebih dari seperempat
kematian neonatal (kematian selama bulan pertama
kehidupan, yang merupakan dua per lima dari semua
kematian anak) terjadi di India saja . Selain itu, sebagian
besar kematian anak dan ibu disebabkan oleh kondisi yang
dapat dihindari. Secara khusus,
Mengapa Studi Ini Dilakukan? Para ahli percaya bahwa
peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di
rangkaian berpenghasilan rendah membutuhkan
penguatan layanan kesehatan dan tindakan masyarakat.
Artinya, permintaan akan layanan yang lebih baik,
didorong oleh peningkatan pengetahuan tentang
kesehatan ibu dan bayi baru lahir (masalah perinatal),
harus ditingkatkan seiring dengan penyediaan layanan
tersebut. Sampai saat ini, mobilisasi komunitas seputar
masalah perinatal sebagian besar dilakukan di pedesaan
tetapi populasi di negara berkembang menjadi semakin
perkotaan. Di India, misalnya, 30% penduduk sekarang
tinggal di kota. Dalam uji coba terkontrol secara acak
cluster (sebuah studi di mana kelompok orang secara
acak ditugaskan untuk menerima intervensi alternatif dan
hasil dalam `` kelompok '' yang diperlakukan berbeda
dibandingkan), Peneliti City Initiative for Newborn Health
(CINH) menyelidiki efek intervensi yang dirancang untuk
membantu kelompok wanita di daerah kumuh Mumbai
bekerja untuk meningkatkan kesehatan perinatal lokal.
CINH bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir di komunitas kumuh dengan meningkatkan
penyediaan perawatan kesehatan publik dan dengan
bekerja dengan anggota komunitas untuk meningkatkan
praktik perawatan ibu dan bayi baru lahir dan perilaku
mencari perawatan.
Apa yang Para Peneliti Lakukan dan Temukan? Para peneliti
mendaftarkan 48 komunitas kumuh Mumbai dari setidaknya
1.000 rumah tangga ke dalam percobaan mereka. Di masing-
masing dari 24 kelompok intervensi, seorang fasilitator
mendukung kelompok perempuan lokal melalui siklus
pembelajaran 36 pertemuan di mana anggota kelompok
mendiskusikan pengalaman perinatal mereka, meningkatkan
pengetahuan mereka, dan mengambil tindakan. Untuk
mengukur efek intervensi, para peneliti memantau kelahiran,
lahir mati, dan kematian neonatal di semua cluster dan
mewawancarai ibu 6 minggu setelah melahirkan. Selama
percobaan 3 tahun, ada 18.197 kelahiran di permukiman
yang berpartisipasi. Itu
Mobilisasi Komunitas di Mumbai Kumuh
perempuan dalam kelompok intervensi sangat antusias untuk
mendapatkan pengetahuan baru dan melakukan upaya
substansial untuk menjangkau perempuan lain tetapi kurang
berhasil dalam melakukan tindakan kolektif seperti negosiasi
dengan otoritas sipil untuk mendapatkan fasilitas yang lebih
banyak. Tidak ada perbedaan antara komunitas intervensi
dan kontrol dalam penggunaan asuhan antenatal, pekerjaan
yang dilaporkan, istirahat, dan diet pada akhir kehamilan,
persalinan di rumah sakit, atau dalam perilaku menyusui dan
pencarian perawatan. Akhirnya, angka gabungan antara bayi
lahir mati dan kematian neonatal (angka kematian perinatal
yang diperpanjang) adalah sama di kedua kelompok
percobaan, seperti halnya kematian ibu.
Apa Arti Temuan Ini? Temuan ini menunjukkan bahwa
mungkin untuk memfasilitasi diskusi tentang perawatan
kesehatan perinatal oleh kelompok perempuan perkotaan
dalam kondisi menantang yang ada di daerah kumuh
Mumbai. Namun, mereka gagal menunjukkan efek yang
dapat diukur dari mobilisasi komunitas melalui fasilitasi
kelompok perempuan pada kesehatan perinatal di tingkat
populasi. Para peneliti mengakui bahwa kegiatan masyarakat
yang lebih intensif yang menargetkan penghuni permukiman
kumuh yang paling miskin dan paling rentan dapat
menghasilkan efek yang terukur pada kematian perinatal, dan
mereka menyimpulkan bahwa, di kota-kota dengan berbagai
sumber perawatan kesehatan dan akses yang tidak adil ke
layanan, tetap penting untuk mengintegrasikan masyarakat.
mobilisasi dengan upaya untuk memberikan layanan kepada
yang paling miskin dan paling rentan,
Informasi tambahan. Silakan akses situs web ini melalui
versi online ringkasan ini di http://dx.doi.org/10. 1371 /
journal.pmed. 1001257.
 Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa9s Fund (UNICEF)
bekerja untuk hak-hak anak, kelangsungan hidup,
perkembangan, dan perlindungan di seluruh dunia;
memberikan informasi tentang pengurangan kematian anak
(Millennium Development Goal 4); situs web Childinfo
menyediakan informasi tentang semua Tujuan
Pembangunan Milenium dan statistik rinci tentang
kelangsungan hidup dan kesehatan anak, perawatan bayi
baru lahir, dan kesehatan ibu (beberapa informasi dalam
beberapa bahasa)
 Organisasi Kesehatan Dunia juga memiliki informasi tentang
Tujuan Pembangunan Milenium 4 dan Tujuan
Pembangunan Milenium 5, pengurangan kematian ibu,
memberikan informasi tentang bayi baru lahir, dan
memberikan perkiraan angka kematian anak (beberapa
informasi dalam beberapa bahasa)
 Informasi lebih lanjut tentang Tujuan Pembangunan Milenium
tersedia
 Informasi tentang City Initiative for Newborn Health dan
mitranya serta penjelasan rinci tentang uji coba mobilisasi
komunitas di daerah kumuh Mumbai untuk meningkatkan
perawatan selama kehamilan, persalinan, setelah
melahirkan dan untuk bayi baru lahir tersedia.
 Informasilebih lanjut tentang Society for Nutrition, Education
and Health Action (SNEHA) tersedia
Hak Cipta PLoS Medicine adalah milik Public Library of Science dan isinya tidak boleh disalin atau dikirim
melalui email ke beberapa situs atau diposting ke listserv tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta. Namun,
pengguna dapat mencetak, mengunduh, atau mengirim artikel melalui email untuk penggunaan individu.