Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Fairuz Rifqi Fadilah

NIM : 19508334054

KELAS : B2

RINGKASAN PRAKTIKUM 5

PENGUKURAN DENGAN SENTER

SINUS (SINE CENTRE)

A. KOMPETENSI DASAR
Setelah melaksanakan praktik praktikan/mahasiswa diharapkan dapat menggunakan dan
terampil dalam mengukur dimensi ketirusan benda kerja dengan menggunakan senter
sinus.

B. SUB KOMPETENSI DASAR


1. Terampil dalam menyetel posisi batang sinus untuk mengecek ketirusan poros
2. Terampil dalam mengecek sudut poros dengan batang sinus.
3. Terampil menyusun blok ukur untuk ukuran sudut tertentu.
4. Terampil menetapkan besarnya ketirusan poros berdasarkan hasil pengecekan dengan
menggunakan senter sinus.
C. DASAR TEORI
Benda ukur konis dapat diukur konisnya dengan secara cermat dengan memakai senter
sinus. Dasar teori alat ini serupa dengan meja sinus dan batang sinus , yang
membedakannya adalah alat ini diperuntukan untuk benda – benda berbentuk silindis atau
lainnya yang mempunyai sumbu senter. Dalam pengukurannya benda yang akan dicari
sudut kemiringannya dijepit sumbu senternya di kedua sisinya. Untuk perhitungannya
pertama diameter terbesar dan yang terkecil diukur, setelah didapatkan angka nominalnya
dapat diketahui kemiringan sudut perkiraan, lalu angka nominal yang didapat dimasukkan
ke dalam rumus.

Gambar 5.1. Senter sinus dan cara penggunaannya

Pada prinsipnya pelaksanaan pengukuran dan pemeriksaan dengan senter sinus sama
dengan pengukuran dengan batang sinus. Kalau batang sinus untuk pengukuran dan
pemeriksaan bentuk – bentuk batang geometris berupa pelat atau blok – blok datar , maka
untuk pengukuran dan pemeriksaan bentuk – bentuk konis dipakai senter sinus.
D. ALAT DAN PERLENGKAPANNYA
1. Senter sinus (sine center)

2. Jam ukur (dial indicator)

3. Blok ukur (gauge block)


4. Meja rata (surface plate)

5. Alat –alat pembersih.

E. KESELAMATAN KERJA
1. Hati –hatilah pada waktu mengecek sudut benda ukur yang relatif besar, agar letak
sudut benda ukur tersebut diatas senter sinus.
2. Hati-hati meletakkan senter sinus pada susunan blok ukur agar blok ukur tidak pecah.

F. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Meletakan benda kerja pada senter sinus ( sine centre )
3. Mengecek perbedaan tinggi antar ujung poros yang satu dengan lainya menggunakan
jam ukur untuk memperkirakan secara kasar susunan blok ukur.
4. Menyusun atau mengambil blok ukur sesuai dengan yang didapat pada point 3,
letakkan di bawah rol sinus senter ( rol angkat ).
5. Mengecek kedataran posisi poros ( benda ukur ) dengan jam ukur.

G. BAHAN DISKUSI
Bagaimanakah caranya untuk mengatasi adanya kesalahan sinus pada waktu
menggunakan senter sinus.
H. LAMPIRAN

Gambar 5.2. Pemakaian Senter sinus dan perlengkapannya

Keterangan :
a. Jam ukur e. Rol angkat.
b. Poros senter. f. Rol tetap.
c. Pemegang poros g. Benda kerja.
d. Landasan . h. Meja rata

Pengukur konis dengan menggunakan senter sinus berarti mengukur setengah dari
sudut konis tersebut. Karena senter sinus ini cukup berat maka waktu pemakaian blok ukur,
maka blok ukur yang tipis harus diletakkan paling bawah dekat dengan landasan ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pelengkungan blok ukur yang tipis. Untuk
mempercepat proses pengukuran sudut dengan senter sinus harus diketahui dulu secara
kasar basarnya sudut konis dengan mengunakan mistar ingsut.
Gambar 5.3.Ilustrasi pengukuran dengan senter sinus

Dimana :
B
h = Tinggi blok ukur yang dibutuhkan.
x

l = Panjang pergeseran dial indicator.


A
X = Penyimpangan dial indicator dari A ke B

h dapat dicari dengan rumus pendekatan :


x.L
x :h=l:L h=
l

Sin = h.sebenarnya

L
NB : pengukuran dilaksanakan untuk tiga buah benda ukur (I,II, dan III)
Setiap benda ukur dilakukan pengukuran 3 kali (1,2, dan 3)
HASIL PENGUKURAN

Tabel 7.1. Pengamatan dengan senter sinus

Benda Ukur
Variabel
I II III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Suhu ruang : …………………… Mengetahui


Kelembaban : ……………………

( ……………………………)

Anda mungkin juga menyukai