Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI DASAR

KULIAH 3 Maret21
Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting Association


Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.
Menurut Niswonger, Fees dan Warren
Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan
Dari segi pemakai
Akuntansi menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas/perusahaan.
Dari segi proses
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data
keuangan suatu entitas.
Kegiatan Akuntansi, meliputi :
PENCATATAN (recording), PENGGOLONGAN (Classifying), PERINGKASAN (Summarizing) DAN
PELAPORAN (Reporting)
Tujuan Utama Akuntansi

Adalah menyajikan informasi akuntansi dari suatu entitas kepada pihak yang berkepentingan, agar dapat
diamanfaatkan oleh para pengambil kebijakan dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Akuntansi memiliki peranan yang penting bagi manajemen, antara lain :


1. Melindungi harta perusahaan
2. Menyusun rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan dating
3. Mengukur penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
4. Mengawasi kegiatan perusahaan

Pihak yang membutuhkan informasi akuntansi adalah :


1. Pihak internal : pemilik, karyawan, manajer produksi, manajer pemasaran, dsb
2. Pihak Eksternal : kreditur, investor/calon investor, pemasok, pemerintah, masyarakat, pelanggan, dsb
Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan
informasi ekonomi untuk pertimbangan pengambilan keputusan

PERSAMAAN AKUNTANSI
AKTIVA = PASSIVA + CAPITAL
(Asset) (Liability) (Modal)

Aktiva = Barang-barang bernilai uang yang dimiliki perusahaan


Passiva = Barang-barang bernilai uang yang merupakan hutang
perusahaan
Capital = Kekayaan yang dimiliki perusahaan
a) Macam Aktiva

1. Aktiva Lancar :
- Kas & Bank - Persediaan barang
- Surat Berharga (Securities) - Biaya dibayar dimuka
- Wesel Tagih - Penghasilan yg msh hrs diterima
- Piutang dagang - Perlengkapan Kantor
2. Aktiva Tetap : Tanah, Gedung, Mesin dan lain-lain
3. Aktiva Intangible : Hak paten, trade mark, biaya organisasi, goodwill
4. Aset Lainnya/Other Asset : Penanaman modal, saham
Aktiva Lancar (Aset)
adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud,
yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan.

1.Kas (cash), semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara kas yang
disimpan di Bank yang bisa di ambil setiap saat.
2.Surat Berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang mempunyai
sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.
3.Piutang Dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang disebabkan
karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
4.Piutang Wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga badan untuk
dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, pada
orang yang namanya sudah disebut di dalam surat.
5.Piutang pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum diterima
pembayarannya.
6.Beban Dibayar di Muka, pembayaran beban yang dibayar di awal, namun belum menjadi
suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.
7.Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran bisnis dan
bersifat habis pakai.
8.Persediaan Barang Dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali dengan
mengharapkan untuk mendapat suatu laba.
Aktiva Tetap Berwujud (Fixed Assets)
yaitu kekayaan yang digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual yang
pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun.

Menurut S. Munawir (2007) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:


• Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya
sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya.
• Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.
• Mesin.
• Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.
• Kendaraan merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi
perusahaan.
• Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam
kegiatan operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain
sebagainya.
Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
yaitu hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai
namun tidak mempunyai bentuk fisik, antara lain :
1. Goodwill, Nilai lebih yang dimiliki perusahaan karena keistimewaan tertentu. Dalam bisnis,
goodwill adalah mengambil alih kekuasaan sebuah perusahaan dengan cara membelinya
secara penuh. Maksudnya adalah perusahaan A membayar perusahaan B dengan harga di atas
rata-rata dari harga normal. Selisih yang didapatkan itulah yang biasa disebut sebagai goodwill.
2. Hak Cipta, Hak Cipta (Copyrights) adalah ketentuan yang telah dibuat seorang pencipta atas
karya yang telah ia buat. Dengan kata lain, seseorang yang telah membuat Hak Cipta dan
melaporkannya ke HAKKI, berhak untuk menuntut orang lain yang menggunakan karyanya.
Namun, ia bisa saja membagikan karyanya tersebut dengan persetujuan-persetujuan tertentu.
3. Hak Paten. Selanjutnya, hak paten adalah keistimewaan yang dimiliki seorang pemilik atau
penemu barang untuk memasarkan produk buatannya tanpa gangguan dari pihak lain. Secara
umum, Hak Paten memang mempunyai kemiripan dengan Hak Cipta.
4. Trademark. Trademark adalah merk dagang atau logo yang dimiliki sebuah bisnis. Keberadaan
hal ini ditujukan untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya. Selain itu, trademark
juga digunakan untuk mencegah plagiarisme yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung
jawab.
5. Hak Sewa, yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam waktu tertentu
6. Franchise, yaitu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari pihak lain untuk
mengkomersialkan formula, Teknik atau produk tertentu.
Aset Lainnya (Other Assets)

Yaitu asset yang tidak dapat digolongkan ke dalam asset lancer dan
asset tetap, tetapi termasukn dalam golongan asset berwujud.
Contohnya adalah investasi jangka Panjang (long term investment),
yaitu penanaman modal ke perusahaan lain dalam jangka waktu yang
Panjang. Selain untuk memperoleh laba, hal ini juga untuk mengontrol
perusahaan tersebut.
b) Macam Passiva/Liabilities/Kewajiban

1. Hutang Lancar :
- Wesel bayar - Biaya yang harus dibayar
- Hutang Dagang - Pendapatan yang diterima dimuka
- Pajak - Deviden
- Kredit Investasi -
2. Hutang Jangka Panjang : - Pinjaman Obligasi
- Hipotik
3. Kewajiban Lain.
b) Macam Passiva/Liabilities/Kewajiban
kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara
kredit. Berdasarkan jangka waktu pelunasan utang.

1. Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)


a) Utang jangka pendek adalah jenis utang yang harus dibayarkan sesegera mungkin yang dalam hal ini paling
lama satu tahun pembukuan. Dalam perhitungan, nilai utang jangka pendek bisa dicari dengan menjumlahkan
semua nilai utang yang termasuk dalam komponen utang jangka pendek itu sendiri. Contoh Pasiva yang
termasuk dalam utang jangka pendek tersebut adalah sebagai berikut.
b) Utang Dagang (Account Payable). Utang dagang adalah utang yang muncul karena pembelian barang untuk
keperluan operasional perusahaan. Biasanya, barang yang dimaksud berupa bahan baku produksi. Utang ini
dibayarkan perusahaan rekanan atau disebut sebagai supplier.
c) Utang Wesel (Notes Payable). Utang Wesel merupakan jenis utang jangka pendek yang harus dilunasi oleh
pihak perusahaan kepada pihak pemberi pinjaman. Biasanya, tenggang waktu yang diberikan adalah 30, 60,
hingga 90 hari.
d) Beban yang Perlu Dibayarkan (Accures Interest Payable). Beban yang perlu dibayarkan maksudnya adalah
status utang yang masih belum dilunasi dalam periode akuntansi tertentu. Utang jenis ini contohnya adalah
biaya sewa, beban gaji, dan sebagainya.
b) Macam Passiva/Liabilities/Kewajiban
kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara
kredit. Berdasarkan jangka waktu pelunasan utang.

Utang Jangka Pendek (Current Liabilities)


e) Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred Revenue). Penghasilan yang ditangguhkan adalah penghasilan
perusahaan sebagai kontraprestasi atas jasa perusahaan kepada pihak ketiga. Penghasilan tersebut sebenarnya
belum menjadi hak milik perusahaan tetapi sudah diterima pembayarannya. Oleh karena itu, hal ini disebut
sebagai utang.
f) Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenue). Pendapatan diterima dimuka adalah suatu bentuk
kewajiban yang timbul karena perusahaan menerima pembayaran sebelum kewajiban atas barang atau jasa
masih belum dilakukan atau direalisasikan.
g) Utang Gaji (Salaries Payable). Utang gaji adalah contoh hutang jangka pendek dimana merupakan kewajiban
yang masih harus dibayarkan perusahaan kepada karyawan yang belum dibayarkan.
h) Utang Dividen (Dividend Payable). Utang dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang diberikan
kepada pemilik saham namun belum dibayar saat neraca telah disusun.
i) Utang Pajak (Tax Payable). Utang pajak termasuk utang jangka pendek karena kewajiban yang harus
dibayarkan perusahaan atas pajak seluruh aset perusahaan terkhusus bangunan yang telah terpakai jasanya
selama perusahaan berjalan harus dibayarkan dalam jangka waktu yang tidak lama.
b) Macam Passiva/Liabilities/Kewajiban
kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara
kredit. Berdasarkan jangka waktu pelunasan utang.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)


Utang jangka panjang adalah utang yang pembayarannya memiliki tempo pembayaran relatif lama. Beberapa
contoh akun yang termasuk dalam utang jangka panjang adalah sebagai berikut.
• Utang Bank (Bank Loan). Perusahaan biasanya melakukan pinjaman dari bank. Biasanya utang digunakan untuk
hal-hal strategis seperti modal dan ekspansi. Utang Bank sendiri memang biasanya memiliki jangka waktu yang
relatif lama karena pinjamannya pun biasanya tergolong besar.
• Utang Hipotik (Mortgages Payable). Utang Hipotik adalah salah satu jenis utang jangka panjang yang
merupakan kewajiban sebuah perusahaan kepada sebuah bank dengan menggunakan aset tetap atau harta
tetap perusahaan sebagai jaminannya.
• Utang Obligasi (Bond Payable). Utang Obligasi merupakan kewajiban perusahaan yang ditimbulkan karena
menerbitkan serta menjual obligasi. Obligasi sendiri adalah surat berharga yang berfungsi sebagai surat bukti
yang menyatakan bahwa pemegangnya meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan yang
mengeluarkannya. Melalui obligasi, pemiliknya mendapat keuntungan dengan memperoleh bunga berkala yang
disebut dengan istilah kupon.
b) Macam Passiva/Liabilities/Kewajiban
kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara
kredit. Berdasarkan jangka waktu pelunasan utang.

2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)


• Kredit Noveltasi (Long Term Loan) adalah kewajiban yang diperoleh dari pihak bank atau lembaga keuangan
berupa pinjaman jangka panjang.
• Utang Suberduresi (Subordinated Loan). Utang Suberduresi adalah kewajiban oleh pemegang saham
perusahaan induk yang sifatnya tidak berbunga.
• Utang Sewa Dana (Payable Lease). Jenis utang jangka panjang ini merupakan utang yang berasal dari
perusahaan asing guna pembelian aset tetap. Sistem pembayarannya dengan diangsur atau dicicil dalam
rentang waktu yang cukup lama.
• Utang Pemegang Saham (Holding Company Loan). Utang Pemegang Saham merupakan salah satu jenis utang
jangka panjang yang merupakan kewajiban yang diberikan perusahaan induk kepada perusahaan afiliasi atau
anak perusahaannya sebagai modal operasional usaha.
• Utang Sewa Jangka Panjang (Long Term Lent Liabilities). Utang sewa jangka panjang merupakan kewajiban
perusahaan yang masih harus dibayar dalam rentang waktu yang relatif lama.
c) Modal (Capital)

Modal (Capital)
Modal juga merupakan jenis dari Pasiva. Ini merupakan bagian terakhir dari Pasiva
dimana nilainya diperoleh dari selisih antara total aset dengan utang. Hasil dari selisih
inilah yang merupakan hak dari pemilik perusahaan.

Itulah hal-hal terkait Pasiva. Pada intinya, pasiva merupakan sebuah kewajiban utang
perusahaan yang harus dibayarkan dengan jangka waktu tertentu. Perlu diingat juga
bahwa modal perusahaan juga termasuk dalam komponen Pasiva.
c) Modal (Capital)
1. Modal disetor :
Modal disetor ini adalah modal yang dimasukkan oleh pemegang saham atau
pemiliknya sebagai pembayaran/pelunasan untuk jumlah saham yang diambil dan dimilikinya.

2. Laba ditahan
Laba ditahan adalah merupakan istilah untuk laba yang tidak dibagi, maksudnya
adalah keseluruhan atau sebagian laba perusahaan pada periode tertentu yang tidak dibagi
kepada pemegang saham sebagai dividen mereka. Yang dimaksud dengan deviden adalah
pembagian laba kepada pemegang saham perusahaan sesuai dengan persentase
kepemilikan saham mereka. Keputusan tentang laba ini merupakan keputusan bersama dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diambil dengan melihat kondisi keuangan serta
strategi perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dan informasi tentang nilai laba ini
juga akan tertera dalam format laporan keuangan perusahaan.

3. Agio saham.
Agio saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya atau bisa
disebut sebagai kekayaan bersih perusahaan yang diperoleh dari penjualan saham di atas
nominalnya. Nilai agio ini diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham.
Laporan Keuangan BUJK (Kontraktor)
Sebagaimana jenis perusahaan lain, laporan keuangan jasa proyek
konstruksi dan laporan keuangan kontraktor adalah sama, terdiri dari 5 jenis
laporan keuangan, yaitu:

• Laporan Posisi Keuangan (Statements of Financial Position)


• Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
• Laporan Perubahan Modal/ Laporan Perubahan Ekuitas (Statements of
Changes in Equity)
• Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
• Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements)
Laporan Arus Kas
• Demi menjaga stabilitas keuangan, sebuah perusahaan barang dan
jasa pasti memiliki sistem akuntansi atau pencatatan laporan dari
semua kegiatan transaksi. Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), selain neraca dan ekuitas/laporan perubahan
modal, terdapat laporan arus kas yang harus senantiasa dibuat per
periode.
• Laporan arus kas atau yang biasa disebut dengan cashflow ini
sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi
informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.
Laporan ini akan sangat berguna ketika Anda akan mengevaluasi
struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih
perusahaan. Tak hanya itu, Anda pun bisa memanfaatkannya
sebagai strategi adaptif menghadapi perubahan keadaan dan
peluang.
3 Elemen dalam Laporan Arus Kas

• Aktivitas Operasi. Dalam hal ini, aktivitas operasi berisi segala kegiatan dan beban
operasional perusahaan secara langsung. Atau, dengan kata lain, aktivitas ini berupa
segala bentuk transaksi yang dapat berpengaruh secara langsung pada kas dalam
penentuan laba bersih. Di antaranya meliputi: penggajian karyawan, penjualan
barang/jasa, pembelian persediaan dan perlengkapan, utang ke supplier, serta berbagai
beban operasional lainnya.

• Aktivitas Investasi. Berbeda dengan aktivitas operasi yang cenderung langsung,


aktivitas yang satu ini justru lebih pada transaksi aset. Entah itu transaksi pembelian atau
penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, ataupun investasi aset dalam rentang
waktu lebih dari satu tahun. Yang jelas, laporan keuangan ini akan berisi arus kas dari
perolehan penjualan atau pembelian tersebut.

• Aktivitas Pendanaan. Berbeda dengan dua aktivitas sebelumnya, laporan satu ini
berkaitan erat dengan urusan modal. Tepatnya, berupa pengurangan atau penambahan
kas yang berasal dari ekuitas pemilik ataupun kewajiban jangka panjang dan investasi
yang dilakukan olehnya. Misalnya, utang bank atau peminjaman dana, obligasi,
penerbitan saham, dan penambahan/pengambilan uang oleh pemilik.
Kesimpulan Laporan Arus Kas

• Laporan arus kas tidak hanya akan sangat berguna untuk


memudahkan pengecekan kas pada periode tersebut, tetapi
juga dapat menjadi dasar prediksi dari ketidakpastian arus kas
di masa mendatang.
• Karenanya, laporan ini akan sangat bermanfaat bagi para
kreditor, investor, pihak manajemen, atau pihak terkait lainnya.
Laporan Keuangan

a) Neraca (Balance sheet)


AKTIVA PASSIVA
1 Aktiva Lancar = …………………….. 1 Hutang Lancar = ………………………..
2 Aktiva Tetap = ………………………. 2 Hutang Jangka Panjang = …………..
3 Dll 3 Dll
TOTAL AKTIVA = Rp. ………………. TOTAL PASSIVA = Rp. ……………………

b) Perhitungan Rugi-Laba
1) Pendapatan = …………………
2) Biaya = ………………..
Rugi/Laba (Sebelum Pajak) = ……………………
Laporan Keuangan
Contoh Soal :
Buatlah Neraca per 31 Desember 2019 dan Perhitungan Rugi Laba
Dari Buku Besar dan transaksi selama Desember 2019 tercatat sbb :
1. Kas Rp. 2.000 juta
2. Piutang dagang Rp. 425 juta
3. Persediaan Barang Dagangan Rp. 1.000 juta
4. Surat Berharga Rp. 500 juta
5. Perlengkapan Rp. 250 juta
6. Peralatan, bangunan, mesin Rp. 500 juta
7. Hutang Dagang Rp. 2500 juta 13. Harga Pokok Penjualan Rp. 700 juta
8. Wesel Bayar Rp. 525 juta 14. Beban Bunga Rp. 20 juta
9. Hutang Jangka Panjang Rp. 600 juta 15. Pajak Penghasilan = 40%
10. Modal Disetor Rp. 400 juta
11. Laba ditahan Rp. 650 juta
12. Pendapatan dari Penjualan Rp. 1.000 juta
NERACA
per 31 Desember 2019
(Juta Rupiah)
AKTIVA PASSIVA
Aktiva Lancar Hutang Lancar
a) Kas Rp. 2.000,- a) Hutang Dagang Rp. 2.500,-
b) Piutang Dagang Rp. 425,- b) Wesel Bayar Rp. 525,-
c) Persediaan Barang Rp. 1.000,-
d) Surat Berharga Rp. 500,-
e) Perlengkapan Rp. 250,-
Aktiva Tetap Hutang Jangka Panjang Rp. 600,-
Peralatan, Bangunan, Mesin Rp. 500,-
Capital
a) Modal Disetor Rp. 400,-
b) Laba Ditahan Rp. 650,-
TOTAL AKTIVA Rp. 4.675,- TOTAL PASSIVA Rp. 4.675
PERHITUNGAN RUGI LABA
1 Desember 2019 sd 31 Desember 2019
(Juta Rupiah)
A. Pendapatan ……………………………………………………………………..Rp. 1.000,-
B. Biaya :
1) Harga Pokok Penjualan = Rp. 700,-
2) Beban Bunga = Rp. 20,- +
Jumlah Biaya = Rp. 720,-

Laba sebelum pajak = Rp. 280,-


Pajak 40% x Rp. 280,- = Rp. 112,- -
Laba Bersih (sesudah pajak) = Rp. 168,-
Tugas Indivual (dikumpul sebelum UTS)
• Cari dan temukan Laporan Arus Kas (Statements of Cash
Flows), BUJK, kemudian beri komentar dan laporkan
1. Perusahaan BUJK Kontraktor (NIM Ganjil)
2. Perusahaan BUJK Konsultan (NIM Genap)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai