Anda di halaman 1dari 5

1.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio


Kehamilan berlagsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender
atau 40 minggu atau 28 hari, dihitung dari hari pertama haid yang terakhir. Bila
dihitung dari konsepsi 266 hari atau 38 minggu.
Ada 3 masa dalam pertumbuhan janin, yaitu :
a. Masa embironik
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inter-cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama, yaitu:
 Ektoderm, melapisi cavitasamniotica. Merupakan lapisan sel tunggal yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf,
alat indera, kelenjar ludah.
 Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus, hepar, pancreas, laring, trakea, paru, vesika urinaria dan uretra
 Mesoderm, laisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dan
inner cell mas, terletakdi sekitar cakram embrio, menghasilkan sistem
sirkulasi dan limfatik, tulang otot, ginjal, ureter, organ genetalia dan
jaringan subkutan.
b. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam
bentuk rudimeter (mengecil, menciut, dan akhirnya menghilang) jantung menonjol
dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut masa organogenesis atau masa
pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama
bentuk tubuh mulai jelas.
 Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan stuktur tubuh
yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat,
system saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidung dan mata, kulit termasuk
rambut dan kuku, kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, kelenjar keringat
dan email gigi.
 Lapisan mesoderm, terutama mesoderm para aksial yang membentuk
somity dimana somit tersebut membentuk miotom (jaringan otot),
sklerotom (tulang rawan dan tulang hidung), dan dermatotom (jaringan
subcutan kulit)
 Lapisan endoderm, menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan,
saluran pernafasan, kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar
paratiroid, hati dan kelenjar pancreas, serta kavum timpani dan tuba
eustahius.
c. Masa fetal.
Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir.

2. Struktur dan Fungsi Amnion


Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting
untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan diagnosis
kehamilan dan kesejahteraan janin. Ukuran cavitas amniotica yang makin meningkat,
sebagian disebabkan oleh fetus yang berkembang, dan sebagian oleh adanya cairan
yang timbul mulai kehamilan 4 minggu.
Cairan amnion ini terutama berasal dari sel-sel membrane amnion, yaitu
ectoderm. Urine fetus ditemukan dalam cairan amnion sejak minggu ke-4 dan urine
ini terutama terdiri atas air karena produk limbah diekskresikan lewat system sirkulasi
fetal-maternal. Sejarah 20 minggu, cairan dari paru-paru fetus juga masuk ke dalam
cairan amnion. Terkadang cairan ini disebut liquor alami, yaitu cairan jernih berwarna
seperti jeramidengan reaksi alkalis sehingga dapat dibedakan dari urine ibu setelah
pecahnya membrane.
Beberapa fungsi amnion adalah sebagai berikut :
Kehamilan persalinan
1. Memungkinkan fetus bergerak bebas 1. bekerja sebagai bantalan untuk melindungi
kepala fetus terhadap tekanan
2. Memungkinkan anggota badan fetus 2 . mempertahankan lingkungan fetus tetap
berkembang tanpa saling menekan steril
satu sama lain, tanpa tertekan oleh
badan fetus dan dinding uterus
3. Menyeimbangkan tekanan 3 . mengurangi efek kontraksi uterus
intrauterine dan bekerja sebagai terhadap peredaran darahplasenta
peredam goncangan
4. Menstabilkan suhu intrauterine 4 . menyediakan siraman(douce) steril bagi
jalan lahir tepat sebelum kelahiran pada saat
saccus amnioticus pecah
Beberapa kelainan amnion adalah sebagai berikut :
 Polihidramniom, adalah jumlah cairan amnion yang berlebihan
 Oligohidramnion, adalah menunjukkan pengurangan jumlah cairan amnion yang
tidak memungkinkan fetus untuk cukup bergerak diuterus
 Warna mekonium, seringkali disebabkan karena janin mengalami fetal distress
sehingga proses bowl menjadi lebih cepat

3. Struktu, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat


Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup janin, meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat dapat
menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat.
a. Struktur Tali Pusat
a. Terdiri atas 2 arteri umbilikus dan 1 vena umbilikalis
b. Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion
c. Di dalamnya terdapat jaringan lembek, yang dinamakan selai Warthon.
Selai Warthon berfungsi melindungi 2 arteri dan 1 vena umbilikus
yang berada dalam tali pusat.
d. Panjang rata-rata 50 cm.
b. Fungsi Tali Pusat
a. Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b. Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh
ibu.
c. Media transportasi zat antibodi dari ibu ke janin
c. Sirkulasi Tali Pusat
Kedua arteri dan satu vena berada dalam tali pusat menghubungkan sistem
kardiovaskuler janin dengan plasenta.
Kelainan pada plasenta:
 Inersi Lateral : inersi pada pinggir plasenta
 Inersi battledore : inersi pada tepi plasenta
 Inersi velamentosa : inersi pada membran plasenta

4. Stuktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta


1. Struktur plasenta
Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubng
dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan
oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk
hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta terbentuk pada
kira-kira minggu ke-8 kehamilan berasal dari bagian konseptus yang menempel
pada endometrium uteri dan tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin
lahir.
Terjadi angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang berbentuk disebut
vilus tersier. Sinus-sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi
sampai hari ke 14-15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang
antara vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah berfungsi dan
telah terbentuk sikulasi plasenta. Sirkulasi janin plasenta terbentuk secara
sempurna saat pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh darah korion.
Pada awal kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer membran korion. Vilus yang
berkontak dengan desidua basalis berproliferasi untuk membentuk korion
frondosum yang merupakan komponen janin plasenta. Vilus yang berkontak
dengan desidua kapsularis akan berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi
menjadi korion leava. Sampai menjelang akhir bukaln ke 3 korion leave akan di
pisahkan leh rongga eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak
secara erat.
2. Fungsi plasenta
1) Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2) Ekskresi : mengalirkan sisa metabolisme janin
3) Respirasi : memberikan o2 dan mengeluarkan CO2 janin
4) Endokrin : mengendalikan hormon-hormon (hCG, HPL, estrogen,
progesteron, dan sebagainya)
5) Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6) Farmakologi : menyalurkan obat-obata yang mungkin diperlukan janin,
yang diberikan melalui ibu
7) Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus. Zat-zat toksik (tetapi
akhir-akhir ini di ragukan , karena pada kenyataannya janin sangat mudah
terpapar infeksi/intosikasi yang dialami ibunya)
5. Sirukulai Darah Janin
Darah mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali
pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125ml/kg/bb permenit
atau sekitar 500 ml/menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus venous, darah
mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian
bawah tubuh, masuk atrium kanan dimana aliran darah dari vena cava inferior
mengalir melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui
arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung karbon
dioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cava
superior.
Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan
menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melalui aorta,
arteri iliaka iterna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan
pintas yang memungkinkan sebagian besar dari curah jantung yang sudah
terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.

6. Menentukan Usia Kehamilan


Cara menghitung usia kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaiu
dengan menghitung hari berdasarkan HPHT, dengan mengukur TFU, dengan
mengetahui pergerakan pertama janin serta dengan USG.
a. Rumus Naegle
Rumus Naegle memperthitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari.
Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menenukan hari pertama dan ditambah 288
hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari
pertama haid ditambah 7 dan bulannya ditambah 9.
Contohnya, haid hari pertama tanggal 15 Januari 1993, maka penghitungan
perkiraan kelahiran adalah 15+7 = 22 ; 1+9=10 sehingga dugaan persalinan adalah 22
Oktober 1993.
b. Gerakan pertama Fetus
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16
minggu, maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat.

c. Perkiraan tingginya fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama


tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini
kurang tepat.

Tinggi fundus uteri Umur


Kehamilan
1/3 di atas simfisis 12 minggu
½ simfisis-pusat 16 minggu
2/3 di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 diatas pusat 28 minggu
½ pusat – prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari (4 cm) di bawah prosesus xifoideus 40 minggu

Tabel Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan


8 bulan hamilan 10 bulan hamil
Perut lebih kecil Perut besar
Epigastrium tegang Epigastrium lembek, karena kepala
janin masuk PAP
Pusat datar Pusat menonjol
Kepala teraba kecil Kepala besar
Kepala belum masuk PAP Kepala telah masuk PAP

Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi sampai terjadinya persalinan dalah


kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau
dari tuanya kehamilan. Kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan trimester 1 (0 sampai 12 minggu)
2. Kehamilan trimester II (12 sampai 28 minggu)
d. Kehamilan trimester III (28 sampai 40 minggu)

7. Menentukan Periode Kehamilan


Periode antepartum mencakup waktu kehamilan mulai dari hari pertama
periode terlambat menstruasi sampai dimulainya persalinan yang ditandai dengan
mulainya periode intranatal. Periode antepartum dibagi dalam trimester, tiap semester
setidaknya 13 minggu atau 3 bulan kalender. Pembagian ini diturunkan dari
pertimbangan lamanya kehamilan sampai setidaknya 280 hari, 40 minggu, 10 bulan
tahun komariyah atau 9 bulan kalender dari hari pertama menstruasi terakhir. Pada
kenyataannya pada kehamilan tidak selama itu. fertilisasi terjadi pada saat ovulasi, ini
menjadi kehamilan mendekati 266 hari atau 38 minggu lamanya. Penambahan 14 hari
menjadi 280 hari dari akhir masa menstrusi. Pada prakteknya, trimester I umuny di
hitung mulai 1-12 (12 minggu), trimester II 13-27 minggu (15 minggu).
Jadi kehamilan dapat di bagi dalam 3 periode yang kira-kira intervalnya sama
(kurang lebih 13 minggu atau 3 bulan) yaitu yang di kenal dengan trimester I,II dan
III. Pembagian ini tidak di pakai untuk menunjukkan umur kehamilan melainkan
hanya untuk menunjukkan keadaan-keadaan atau penyulit-penyulit yang umumnya
terjadi dalam periode tertentu. Misalnyaa abortus spontan pada umunya terjadi pada
trimester I, preeklamsia paada trimester III dan sebagainyaa. Untuk menunjukkan
umur kehamilan yang paling tepat adalah minggu penuh.

Anda mungkin juga menyukai