Disusun oleh:
Pur Anisa Ayu Nurfidya (121110076)
Nur Apriliani (121110128)
LAPORAN
PRATIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
SEDIMENTASI
(D-7)
Disusun oleh:
1. Pur Anisa Ayu Nurfidya (121110076)
2. Nur Apriliani (121110128)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga laporan PDTK dengan judul “Sedimentasi” ini dapat
terselesaikan.
Laporan PDTK merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta guna memenuhi persyaratan mata
kuliah praktikum dasar teknik kimia di dalam kurikulum pendidikan.
Laporan praktikum dasar teknik kimia ini disusun berdasarkan hasil
pembelajaran dan data praktikum yang diperoleh Mahasiswa di Laboratorium
PDTK. Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Gogot Haryono, MT sebagai kepala laboratorium PDTK
2. Marini Titri Priandari sebagai asisten praktikum
3. Segenap staf laboratorium PDTK UPN ‘‘Veteran” Yogyakarta
4. Teman-teman praktikan yang saling membantu penyelesaian tugas
ini.
Kritik dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan, agar pada
lain kesempatan penyusun dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi. Akhir kata,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah membaca
laporan ini. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil .................... 23
Gambar 16. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar .......... 23
Gambar 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar ................... 24
Gambar 18. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil........... 25
Gambar 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil .................... 26
Gambar 20. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar .......... 26
Gambar 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar ................... 27
Gambar 22. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil........... 28
Gambar 23. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil .................... 29
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar ................... 24
Tabel 16. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 25
Tabel 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil .................... 25
Tabel 18. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 27
Tabel 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar ................... 27
Tabel 20. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 28
Tabel 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil .................... 28
viii
DAFTAR LAMBANG
L = Waktu sedimentasi, s
ix
INTISARI
Didalam kegiatan industri banyak dijumpai proses yang melibatkan zat padat dan zat
cair. Sedimentasi sering digunakan dalam proses industri pada unit pemisahan untuk
memisahkan zat padat dengan zat cair menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi
banyak dipakai karena prosedur pelaksanaan sederhana dan hasilnya baik. Misalnya
untuk pemisahan limbah cair. Limbah cair pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu
padatan dan cairan. Untuk memisahkan antara padatan dan cairan itu dapat dilakukan
dengan cara sedimentasi. Selain itu proses sedimentasi digunakan untuk memisahkan
bahan buangan dari bahan yang akan diolah, hal ini kita lihat pada pabrik gula untuk
memisahkan bahan buangan dari hasil cairan yang akan diolah menjadi gula.
Percobaan ini dilaksanakan dengan membuat slurry menggunakan zat padat CaCO3
atau kapur dicampur dengan air dengan konsentrasi Co=10 gr/l , Co=20 gr/l ,dan
Co=30 gr/l dan methyl orange 1% dari berat CaCO3 . Dua buah tabung dengan diameter
yang berbeda digunakan sebagai tempat pengendapan. Pengamatan dimulai dengan
memasukkan slurry secara bersamaan kedalam tabung dengan ketinggian awal 55 cm.
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi batas bidang bening keruh (Z) setiap
selang waktu (Ө) 30 detik. Pengamatan dihentikan bila telah tercapai endapan konstan.
Kemudian diulang lagi dengan konsentrasi slurry yang berbeda.
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam kegiatan industri banyak dijumpai proses yang melibatkan zat
padat dan zat cair. Sedimentasi sering digunakan dalam proses industri pada
unit pemisahan untuk memisahkan zat padat dengan zat cair dengan
menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi banyak dipakai karena
prosedur pelaksanaan sederhana dan hasilnya baik. Misalnya untuk
pemisahan limbah cair. Limbah cair pada dasarnya terdiri dari dua bagian
yaitu padatan dan cairan. Untuk memisahkan antara padatan dan cairan itu
dapat dilakukan dengan cara sedimentasi. Selain itu proses sedimentasi
digunakan untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, hal
ini kita lihat pada pabrik gula untuk memisahkan bahan buangan dari hasil
cairan yang akan diolah menjadi gula.
Praktikum ini dilakukan karena kurang pahamnya praktikan terhadap
proses sedimentasi. Pemahaman mengenai sedimentasi ini juga harus dikuasai
agar dapat menjadi pengetahuan yang berguna selama menempuh kuliah dan
juga untuk kedepannya.
B. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari pengaruh konsentrasi padatan terhadap kecepatan
sedimentasi pada slurry CaCO3 secara batch.
2. Membuat grafik hubungan antara tinggi bidang batas bening keruh (Z)
dengan waktu pengendapan (θ).
3. Membuat grafik hubungan antara kecepatan pengendapan (VL) dengan
konsentrasi slurry (CL).
C. Tinjauan Pustaka
Pemisahan padatan dan cairan yang ada dalam suspensi menjadi cairan
bening dan suspensi yang lebih pekat/endapan biasanya disebut dengan istilah
1
sedimentasi (Brown,1978). Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai
suatu fase padat keluar dari larutan (Vogel,1979).
Dalam pelaksanaannya, sedimentasi dapat dilakukan dengan cara, yaitu:
1. Secara Batch
2. Secara Kontinyu
Sedimentasi di dalam industri biasanya menggunakan proses kontinyu di
dalam tangki besar, dan menggunakan air sebagai zat pensuspensi. Sedangkan
di dalam laboratorium biasa dilakukan sedimentasi secara batch di dalam
silinder vertical, karena lebih sederhana, mudah dan murah.
Mekanisme proses terjadinya sedimentasi secara batch dapat dibagi
menjadi empat daerah (zone):
2
Mekanisme sedimentasi dapat juga dijelaskan dengan teori gerak partikel
padat dalam fluida. Jika butir padat m (gr) jatuh bebas dengan kecepatan v
(cm/s) relatif terhadap fluida.
Partikel mengalami tiga macam gaya yaitu :
a. Gaya gravitasi kearah bawah ( Fg )
Fg = m .g ..............................................................................(1)
b. Gaya apung ke atas ( Fb )
Fb = m .g . = vs . g .......................................................... (2)
s
c. Gaya gesekan (Drag Force ) ( Fd )
Fd = Cd . v2. .A ............................................................... (3)
2
Ketiga gaya diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel yang jatuh bebas dalam
fluida
Maka resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada butir :
dv
(Fg – Fb – Fd ) = m .....................................................................(4)
d
Substitusi persamaan (1), (2), (3) ke persamaan (4) diperoleh :
dv .g cd .v 2 .. A
g
d s 2m
dv c d . v 2 . . A
g 1 .............................................................. (5)
d s 2m
3
dv 3cd . v 2 . .
g 1 ............................................................... (6)
d s 4 D p. s
dv
Pada saat = 0 maka diperoleh kecepatan terminal (vt) :
d
4( s ) g.D p
vt (7)
3c d .
4
keterangan :
c = konsentrasi padatan pada lapisan
vL = kecepatan pengendapan dari partikel pada lapisan
(v+dv+vL) = kecepatan padatan masuk kedalam lapisan
(c- dc ) = konsentrasi padatan masuk ke dalam lapisan
(v + vL) = kecepatan padatan keluar lapisan
Neraca massa pada proses sedimentasi yang terjadi dapat ditulis sebagai
berikut :
(c – dc ) A ( v + dv + vL ) = c A ( v + vL) .................................(9)
Untuk luas penampang (A) yang konstan, persamaan ( 9) menjadi :
dv
v L c. v dv ............................................................................ (10)
d
Karena dv sangat kecil maka dapat diabaikan, menjadi :
dv
v L c. v .................................................................................... (11)
dc
Apabila jumlah padatan yang melewati lapisan sama dengan jumlah
padatan total, maka persamaan adalah :
C L . AL . L v v L CO .zO. A
.......................................................... (12)
Maka dari persamaan (12) dan (13) dapat diperoleh persamaan sebagai
berikut :
c L .z i c o .z o
c o .z o
cL
zi
5
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
1 2
. .
3
.
6
C. Cara Kerja
1. Mengukur volume tabung (besar dan kecil) dengan memasukkan air ke
dalamnya sampai ketinggian 55 cm, kemudian air dikeluarkan dan
menampungnya dengan gelas beker, kemudian mengukur dengan gelas
ukur.
2. Membuat slurry (CaCO3+Air) dengan konsentrasi (10g/L; 20g/L; 30g/L),
mencampur/mengaduk sampai homogen dengan methyl orange (1% berat
CaCO3).
3. Memasukkan slurry ke dalam tabung besar dan kecil bersama-sama
sehingga tinggi permukaan keduanya sama (Z0).
4. Mengamati tinggi bidang batas bening keruh pada kedua tabung setiap
selang waktu 30 detik.
5. Menghentikan percobaan setelah ketinggian konstan.
6. Mengulangi percobaan untuk konsentrasi slurry yaang berbeda.
D. Diagram Alir
Mengukur volume tabung (besar dan kecil) dengan memasukkan air ke
dalamnya sampai ketinggian 55 cm, kemudian air dikeluarkan dan
menampungnya dengan gelas beker, kemudian mengukur dengan gelas
ukur.
Mengamati tinggi bidang batas bening keruh pada kedua tabung setiap
selang waktu 30 detik.
7
E. Analisis Perhitungan
1. Mengamati nilai z (jarak batas bening keruh) dan (waktu pengendapan)
pada saat percobaan.
2. Mencari harga vL dan cL dengan rumus :
c o. z o
cL
zi
zi z L
vL
L
dimana nilai vL dan cL dihitung untuk setiap konsentrasi.
3. Menentukan hubungan antara vL dan cL untuk setiap tabung besar dan
kecil dengan metode least square
y = a .ebx
ln y = ln a + bx
y = c + bx
setelah diperoleh c dan b
y = a .ebx
CL = a .eb(VL)
Kemudian dengan pendekatan Least Square didapat :
∑y=nc+b∑x
∑xy = c ∑x + b ∑x2
8
BAB III
DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Percobaan
Volume Tabung Besar = 500 ml
Volume Tabung Kecil = 155 ml
∆θ Pengamatan tinggi bidang batas bening keruh = 30 detik
1. C0 = 10 gr/L
Tabel 1. Hubungan antara waktu sedimentasi ( ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada C0 = 10 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu
No. (cm)
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 54.0 51.9
3 60 53.7 50.4
4 90 53.5 50.2
5 120 51.4 48.0
6 150 49.7 43.8
7 180 46.0 43.0
8 210 44.5 40.0
9 240 41.0 38.0
10 270 39.0 35.0
11 300 35.0 29.3
12 330 33.5 27.8
13 360 30.9 25.0
14 390 28.8 22.2
15 420 25.0 18.0
16 450 21.0 16.0
17 480 18.0 13.0
18 510 16.0 10.0
19 540 12.0 6.0
20 570 8.0 4.5
21 600 7.9 2.0
22 630 7.9 2.0
9
2. C0 = 20 gr/L
Tabel 2. Hubungan antara waktu sedimentasi ( ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada Co = 20 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 52.0 42.7
3 60 49.1 40.4
4 90 46.9 38.0
5 120 45.4 35.8
6 150 43.9 34.2
7 180 41.9 32.9
8 210 37.8 28.4
9 240 35.8 26.0
10 270 32.7 24.0
11 300 30.9 21.9
12 330 28.6 17.9
13 360 25.9 16.0
14 390 23.3 13.6
15 420 21.0 10.5
16 450 16.8 8.8
17 480 15.5 7.8
18 510 13.3 6.6
19 540 11.2 5.0
20 570 10.0 4.9
21 600 8.0 4.9
22 630 8.0 4.9
3. C0 = 30 gr/L
Tabel 3. Hubungan antara waktu sedimentasi ( ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada Co = 30 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 53.3 52.5
3 60 53.1 45.9
10
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
4 90 48.9 44.0
5 120 45.0 41.9
6 150 41.8 38.8
7 180 40.0 37.3
8 210 37.5 33.8
9 240 36.5 32.0
10 270 34.7 29.7
11 300 31.8 26.6
12 330 30.0 24.3
13 360 28.0 20.9
14 390 24.8 16.9
15 420 22.3 15.5
16 450 17.9 7.9
17 480 15.6 7.0
18 510 14.6 7.0
19 540 11.8 6.9
20 570 8.7 6.8
21 600 6.9 6.8
22 630 6.9 6.8
11
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
6 150 49.7 47.73 3.97
7 180 46.0 43.31 5.85
8 210 44.5 39.3 11.68
9 240 41.0 35.66 13.02
10 270 39.0 32.36 17.02
11 300 35.0 29.37 16.09
12 330 33.5 26.65 20.45
13 360 30.9 24.18 21.74
14 390 28.8 21.94 23.81
15 420 25.0 19.91 20.35
16 450 21.0 18.07 13.95
17 480 18.0 16.40 8.9
18 510 16.0 14.88 7.0
19 540 12.0 13.5 12.52
20 570 8.0 12.25 53.16
21 600 7.9 11.12 40.74
22 630 7.9 10.09 27.72
% Kesalahan rata-rata 19.04
Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas Bening
y = 77.564e-0.003x
50
R² = 0.8952
40
Keruh (cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)
12
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 77.564e-0.003x
13
Diperoleh grafik
60
14
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
7 180 41.9 38.54 8.01
8 210 37.8 35.07 7.22
9 240 35.8 31.91 10.87
10 270 32.7 29.03 11.21
11 300 30.9 26.42 14.51
12 330 28.6 24.04 15.96
13 360 25.9 21.87 15.56
14 390 23.3 19.9 14.59
15 420 21.0 18.11 13.78
16 450 16.8 16.47 1.94
17 480 15.5 14.99 3.29
18 510 13.3 13.64 2.55
19 540 11.2 12.41 10.8
20 570 10.0 11.29 12.91
21 600 8.0 10.27 28.42
22 630 8.0 9.35 16.85
% Kesalahan rata-rata 11.84
Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas
Bening Keruh (cm)
y = 67.928e-0.003x
50
R² = 0.9533
40
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)
15
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 67.928e-0.003x
16
Diperoleh grafik
60
y = 60.807e-0.004x
Keruh (Cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)
17
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
10 270 34.7 29.41 15.24
11 300 31.8 26.67 16.14
12 330 30.0 24.18 19.40
13 360 28.0 21.92 21.71
14 390 24.8 19.88 19.85
15 420 22.3 18.02 19.19
16 450 17.9 16.34 8.72
17 480 15.6 14.82 5.03
18 510 14.6 13.43 8.00
19 540 11.8 12.18 3.21
20 570 8.7 11.04 26.92
21 600 6.9 10.01 45.1
22 630 6.9 9.08 31.56
% Kesalahan rata-rata 15.28
Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas Bening
y = 71.029e-0.003x
50
R² = 0.9252
40
Keruh (cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)
18
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 71.029e-0.003x
19
Diperoleh grafik
60
y = 68.313e-0.004x
Keruh (Cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)
20
Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut
Tabel 10. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 53 8 570
2 50 12 540
3 40 18 480
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 11. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar
No CL (x) VL (y)
1 10.377 0.0789
2 11 0.0704
3 13.75 0.0458
0.12
Kecepatan Sedimentasi
y = -0.0063x + 0.1574
0.10
R² = 0.9523
0.08
(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
Y Hitung
0.02
0.00
0 5 10 15 20
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
21
b. Konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil
22
0.12
Kecepatan Sedimentasi
y = -0.0063x + 0.1574
0.10
R² = 0.9523
0.08
(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
0.02 Y Hitung
0.00
0 5 10 15 20
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
23
Tabel 14. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 53 17 450
2 42 23 390
3 26 8 600
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar
No CL (x) VL (y)
1 20.7548 0.0800
2 26.1904 0.0487
3 42.3077 0.0300
0.09
y = -0.0021x + 0.1141
0.08
Kecepatan Sedimentasi
R² = 0.8317
0.07
0.06
(cm/detik)
0.05
0.04 Y Data
0.03
Y Hitung
0.02
0.01
0.00
0 10 20 30 40 50
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
24
d. Konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil
25
0.12
y = -0.0024x + 0.148
Kecepatan Sedimentasi
0.10 R² = 0.8597
0.08
(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
0.02 Y Hitung
0.00
0 20 40 60
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
26
Tabel 18. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 52 42 150
2 44 18 450
3 24 9 570
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar
No CL (x) VL (y)
1 31.7308 0.0667
2 37.5000 0.0578
3 68.7500 0.0263
0.07
0.06
Kecepatan Sedimentasi
y = -0.0011x + 0.0991
0.05 R² = 0.9957
(cm/detik)
0.04
0.03 Y Data
0.02 Y Hitung
0.01
0.00
0 20 40 60 80
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
27
Diperoleh persamaan y = -0.0011x + 0.0991
f. Konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil
28
0.12
y = -0.0021x + 0.1583
Kecepatan Sedimentasi
0.10 R² = 0.8239
0.08
(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
Y Hitung
0.02
0.00
0 20 40 60 80
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)
29
BAB IV
KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
Brown, George Granger, 1978, “Unit Operations”, Modern Asia Edition, John
Wiley & Sons, Inc., Tokyo.
Foust, Alan Shivers, 1959, “Principles of Unit Operation”, John Wiley and Sons,
Inc., New York.
Coulson, J.M and Richarson, 1968, “Chemical Engineering”, Pergamon Press,
Oxford
31
LAMPIRAN
73.2888 = 22 ln a + 6930 b x 22
20505.9 = 6930 ln a + 2979900 b x 6390
73.2888 = 22 ln a + (- 22.4354)
95.7241 = 22 ln a
ln a = 4.3511
a = 77.564
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x=0
y data = 55
y hitung = 77.564 e-0.003x
= 77.56
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55.0 − 77.56
=| | x100%
55.0
= 42.02 %
Menghitung % kesalahan
- Data 2
x = 30
ydata = 51.9
yhitung = 93.193 e-0.005(30)
= 80.63
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
51.9 − 80.63
=| | x100%
51.9
= 55.36 %
2) Pada tabung besar dengan konsentrasi 20 gr/liter
Untuk membuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan volume air
digunakan persamaan exponensial, yaitu :
y = aebx
ln y = ln a + bx
dengan metode least square didapat :
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x=0
Ydata = 55
Yhitung = 67.928 e-0.003(0)
= 67.93
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55 − 67.93
=| | x100%
55
= 23.51 %
3) Pada tabung kecil dengan konsentrasi 20gr/liter
No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x2 xy
1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 42.7 3.7542 900 112.6260
3 60 40.4 3.6988 3600 221.9298
4 90 38.0 3.6376 8100 327.3828
5 120 35.8 3.5779 14400 429.3537
6 150 34.2 3.5322 22500 529.8338
7 180 32.9 3.4935 32400 628.8251
8 210 28.4 3.3464 44100 702.7417
9 240 26.0 3.2581 57600 781.9432
10 270 24.0 3.1781 72900 858.0745
11 300 21.9 3.0865 90000 925.9460
12 330 17.9 2.8848 108900 951.9842
13 360 16.0 2.7726 129600 998.1319
14 390 13.6 2.6101 152100 1017.927
15 420 10.5 2.3514 176400 987.5776
16 450 8.8 2.1748 202500 978.6383
17 480 7.8 2.0541 230400 985.9794
18 510 6.6 1.8871 260100 962.4055
19 540 5.0 1.6094 291600 869.0965
20 570 4.9 1.5892 324900 905.8641
21 600 4.9 1.5892 360000 953.5411
22 630 4.9 1.5892 396900 1001.218
∑ 6930 480.2 61.6825 2979900 16131.0200
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2
61.6825 = 22 ln a+ 6930 b x 6390
16131.02 = 6930 ln a + 2979900 b x 22
61.6825 = 22 ln a + (-28.6868)
90.3693 = 22 ln a
ln a = 4.1077
a = 60.807
Maka didapat persamaan garis :
y = 60.807 e-0.004x
Meghitung % kesalahan :
- Data 2
x = 30
Ydata = 42.7
Yhitung = 60.807 e-0.004(30)
= 53.71
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
42.7 − 53.72
=| | x100%
42.7
= 25.77 %
71.1579 = 22 ln a + (-22.6299)
93.7878 = 22 ln a
ln a = 4.2631
a = 71.029
Maka didapat persamaan garisnya :
y = 71.029 e-0.003x
Menghitung % kesalahan :
- Data 1
X=0
Ydata = 55
Yhitung =71.029 e-0.003(0)
= 71.03
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55 − 71.03
=| | x100%
55
= 29.14 %
5) Pada tabung kecil dengan konsentrasi 30 gr/liter
No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x2 xy
1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 52.5 3.9608 900 118.8244
3 60 45.9 3.8265 3600 229.5879
4 90 44.0 3.7842 8100 340.5771
5 120 41.9 3.7353 14400 448.2343
6 150 38.8 3.6584 22500 548.763
7 180 37.3 3.6190 32400 651.4188
8 210 33.8 3.5205 44100 739.2968
9 240 32.0 3.4657 57600 831.7766
10 270 29.7 3.3911 72900 915.6097
11 300 26.6 3.2809 90000 984.2734
12 330 24.3 3.1905 108900 1052.857
13 360 20.9 3.0397 129600 1094.31
14 390 16.9 2.8273 152100 1102.652
15 420 15.5 2.7408 176400 1151.153
16 450 7.9 2.0669 202500 930.0882
17 480 7.0 1.9459 230400 934.0369
18 510 7.0 1.9459 260100 992.4142
19 540 6.9 1.9315 291600 1043.0220
20 570 6.8 1.9169 324900 1092.6460
21 600 6.8 1.9169 360000 1150.1540
22 630 6.8 1.9169 396900 1207.6610
∑ 6930 564.3 65.6891 2979900 17559.3600
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2
65.6891 = 22 ln a + 6930 b x 6390
17559.36 = 6930 ln a + 2979900 b x 22
65.6891 = 22 ln a + (- 27.241)
92.9301 = 22 ln a
ln a = 4.2241
a = 68.313
Maka didapat persamaan garis :
y = 68.313 e-0.004x
Menghitung % kesalahan :
- Data 2
x = 30
y data = 52.5
y hitung = 68.313 e-0.004(30)
= 60.71
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
52.5 − 60.71
=| | x100%
52.5
= 15.65 %
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 10
y data = 0.1
y hitung = -0.0063(10) + 0.1574
= 0.094637
35.127 a + 3 b = 0.1952
-0.3354 + 3 b = 0.1952
3b = 0.5305
b = 0.1768
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0095x + 0.1768
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 10.377
y data = 0.0789
y hitung = -0.0095(10.377) + 0.1768
= 0.0778
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.0789 – 0.0778
x 100%
0.0789
= 1.50 %
Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :
y data y hitung % kesalahan
0.0789 0.0778 1.50
0.0704 0.0718 2.06
0.0458 0.0456 0.58
% Kesalahan rata-rata 1.38
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 23.91304
y data = 0.1000
y hitung = -0.0024(23.913104) + 0.148
= 0.090
% Kesalahan = y data – y hitung x 100%
y data
= 0.1000– 0.090 x 100%
0.1000
= 9.99 %
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 20.75472 0.0800 430.7583 1.660377
2 26.19048 0.0487 685.941 1.275946
3 42.30769 0.0300 1789.941 1.2692
∑ 89.25289 0.1587 2906.64 4.2056
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 20.75472
y data = 0.0800
y hitung = -0.0021(20.75472) + 0.1141
= 0.0714
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.0800– 0.0714
x 100%
0.0800
= 10.76 %
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 31.7308 0.1000 1006.842 3.173077
2 45.8333 0.0487 2100.694 2.232906
3 58.9286 0.0444 3472.577 2.6190
∑ 136.4927 0.1932 6580.113 8.0250
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 31.7308
y data = 0.1000
y hitung = -0.0021(31.7308) + 0.1583
= 0.0654
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.1000– 0.0654
x 100%
0.1000
= 34.60 %
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 31.7308 0.0667 1006.842 2.115385
2 37.5000 0.0578 1406.25 2.166667
3 68.7500 0.0263 4726.563 1.8092
∑ 137.9808 0.1508 7139.654 6.0913
Mencari persamaan garis VL dan CL
137.9808 a + 3 b = 0.1508
7139.654 a + 137.9808 b = 6.0913
137.9808 a + 3 b = 0.1508
-0.1466 +3b = 0.1508
3b = 0.2973
b = 0.0991
1. Penanya:
Galang Sokomukti (121110085)
Pertanyaan:
Apakah penggunaan tabung besar dan tabung kecil mempengaruhi
kecepatan sedimentasi?
Jawaban:
Ya, karena kecepatan sedimentasi dipengaruhi oleh luas permukaan dari
kedua tabung tersebut.