Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA


SEDIMENTASI
(D-7)

Disusun oleh:
Pur Anisa Ayu Nurfidya (121110076)
Nur Apriliani (121110128)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN
PRATIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
SEDIMENTASI
(D-7)

Disusun oleh:
1. Pur Anisa Ayu Nurfidya (121110076)
2. Nur Apriliani (121110128)

Yogyakarta, Desember 2013


Disetujui oleh,
Asisten pembimbing

Marini Titri Priandari

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga laporan PDTK dengan judul “Sedimentasi” ini dapat
terselesaikan.
Laporan PDTK merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta guna memenuhi persyaratan mata
kuliah praktikum dasar teknik kimia di dalam kurikulum pendidikan.
Laporan praktikum dasar teknik kimia ini disusun berdasarkan hasil
pembelajaran dan data praktikum yang diperoleh Mahasiswa di Laboratorium
PDTK. Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Gogot Haryono, MT sebagai kepala laboratorium PDTK
2. Marini Titri Priandari sebagai asisten praktikum
3. Segenap staf laboratorium PDTK UPN ‘‘Veteran” Yogyakarta
4. Teman-teman praktikan yang saling membantu penyelesaian tugas
ini.
Kritik dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan, agar pada
lain kesempatan penyusun dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi. Akhir kata,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah membaca
laporan ini. Sekian dan terima kasih.

Yogyakarta, Desember 2013

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMBANG .................................................................................... xi
INTISARI......................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Percobaan........................................................................ 1
C. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 1
BAB II. PELAKSANAAN PERCOBAAN .................................................. 6
A. Alat dan Bahan ........................................................................... 6
B. Rangkaian Alat............................................................................ 6
C. Cara Kerja ................................................................................... 7
D. Diagram Alir ............................................................................... 7
E. Analisis Perhitungan ................................................................... 8
BAB III. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN .............................. 9
A. Data Percobaan ........................................................................... 9
B. Hasil dan Pembahasan ................................................................ 11
BAB IV. KESIMPULAN ............................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 31
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme sedimentasi secara batch ......................................... 2


Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel yang jatuh bebas dalam
fluida ........................................................................................... 3
Gambar 3. Hubungan antara tinggi bidang batas bening keruh ( z ) dengan

waktu pengendapan () ............................................................... 5


Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi dengan kecepatan sedimentasi ..... 5
Gambar 5. Rangkaian alat sedimentasi ......................................................... 7
Gambar 6. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar .......... 12
Gambar 7. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil........... 14
Gambar 8. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar .......... 15
Gambar 9. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil........... 17
Gambar 10. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar .......... 18
Gambar 11. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil........... 20
Gambar 12. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar .......... 20
Gambar 13. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar ................... 21
Gambar 14. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil........... 22

v
Gambar 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil .................... 23
Gambar 16. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar .......... 23
Gambar 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar ................... 24
Gambar 18. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil........... 25
Gambar 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil .................... 26
Gambar 20. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar .......... 26
Gambar 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar ................... 27
Gambar 22. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil........... 28
Gambar 23. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil .................... 29

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hubungan antara waktu sedimentasi (θ) terhadap tinggi bidang


batas bening keruh (z) pada Co = 10 g/l ..................................... 9
Tabel 2. Hubungan antara waktu sedimentasi (θ) terhadap tinggi bidang
batas bening keruh (z) pada Co = 20 g/l ..................................... 10
Tabel 3. Hubungan antara waktu sedimentasi (θ) terhadap tinggi bidang
batas bening keruh (z) pada Co = 30 g/l ..................................... 10
Tabel 4. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar .......... 11
Tabel 5. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil........... 13
Tabel 6. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar .......... 14
Tabel 7. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil........... 16
Tabel 8. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar .......... 17
Tabel 9. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil........... 19
Tabel 10. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 21
Tabel 11. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar ................... 21
Tabel 12. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 22
Tabel 13. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil .................... 22
Tabel 14. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 24

vii
Tabel 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar ................... 24
Tabel 16. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 25
Tabel 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil .................... 25
Tabel 18. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 27
Tabel 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar ................... 27
Tabel 20. Tabel nilai Zi , ZL , θL .................................................................. 28
Tabel 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil .................... 28

viii
DAFTAR LAMBANG

A = Luas penampang tabung, cm2


AL = Luas silinder
C = Konsentrasi padatan pada lapisan, gr/l
C0 = Konsentrasi slurry mula-mula, gr/l
Co.zo.A = Berat total padatan dalam slurry
Cd = Koefisien gesekan
CL = Konsentrasi slurry pada bidang batas, gr/l

CL.AL.L(v+vL ) = Jumlah padatan yang melewati lapisan


Dp = Diameter partikel, cm
g = Percepatan gravitasi, cm/s2
m = Massa partikel, gr
V = Kecepatan relatif fluida, cm/s
VL = Kecepatan sedimentasi, cm/s
Vt = Kecepatan terminal, cm/s
VP = Volume padatan, cm3
Zi = Perpotongan garis singgung kurva z vs θ dengan ordinat, cm
ZL = Tinggi bidang batas bening keruh pada θ = θ L, cm
μ = Viskositas fluida, gr/cm.s
ρ = Densitas fluida, gr/cm3
ρs = Densitas padatan, gr/cm3

L = Waktu sedimentasi, s

ix
INTISARI

Didalam kegiatan industri banyak dijumpai proses yang melibatkan zat padat dan zat
cair. Sedimentasi sering digunakan dalam proses industri pada unit pemisahan untuk
memisahkan zat padat dengan zat cair menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi
banyak dipakai karena prosedur pelaksanaan sederhana dan hasilnya baik. Misalnya
untuk pemisahan limbah cair. Limbah cair pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu
padatan dan cairan. Untuk memisahkan antara padatan dan cairan itu dapat dilakukan
dengan cara sedimentasi. Selain itu proses sedimentasi digunakan untuk memisahkan
bahan buangan dari bahan yang akan diolah, hal ini kita lihat pada pabrik gula untuk
memisahkan bahan buangan dari hasil cairan yang akan diolah menjadi gula.

Percobaan ini dilaksanakan dengan membuat slurry menggunakan zat padat CaCO3
atau kapur dicampur dengan air dengan konsentrasi Co=10 gr/l , Co=20 gr/l ,dan
Co=30 gr/l dan methyl orange 1% dari berat CaCO3 . Dua buah tabung dengan diameter
yang berbeda digunakan sebagai tempat pengendapan. Pengamatan dimulai dengan
memasukkan slurry secara bersamaan kedalam tabung dengan ketinggian awal 55 cm.
Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi batas bidang bening keruh (Z) setiap
selang waktu (Ө) 30 detik. Pengamatan dihentikan bila telah tercapai endapan konstan.
Kemudian diulang lagi dengan konsentrasi slurry yang berbeda.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diketahui bahwa kecepatan sedimentasi


dipengaruhi oleh konsentrasi padatan, dimana semakin besar konsentrasi maka
kecepatan sedimentasinya semakin lambat. Dari pengamatan didapat grafik hubungan
antara tinggi bidang batas bening keruh (z) dengan waktu pengendapan (Ө) pada
berbagai konsentrasi dimana semakin lama waktu pengendapan, maka tinggi bidang
batas bening keruh semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya gaya gravitasi yang
terjadi pada slurry. Berdasarkan grafik hubungan tinggi bidang batas bening keruh
dengan waktu pengendapan kemudian dibuat grafik hubungan kecepatan sedimentasi
(VL) dengan konsentrasi padatan (CL) dimana semakin besar konsentrasi padatan maka
semakin kecil kecepatan sedimentasinya.

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam kegiatan industri banyak dijumpai proses yang melibatkan zat
padat dan zat cair. Sedimentasi sering digunakan dalam proses industri pada
unit pemisahan untuk memisahkan zat padat dengan zat cair dengan
menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi banyak dipakai karena
prosedur pelaksanaan sederhana dan hasilnya baik. Misalnya untuk
pemisahan limbah cair. Limbah cair pada dasarnya terdiri dari dua bagian
yaitu padatan dan cairan. Untuk memisahkan antara padatan dan cairan itu
dapat dilakukan dengan cara sedimentasi. Selain itu proses sedimentasi
digunakan untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, hal
ini kita lihat pada pabrik gula untuk memisahkan bahan buangan dari hasil
cairan yang akan diolah menjadi gula.
Praktikum ini dilakukan karena kurang pahamnya praktikan terhadap
proses sedimentasi. Pemahaman mengenai sedimentasi ini juga harus dikuasai
agar dapat menjadi pengetahuan yang berguna selama menempuh kuliah dan
juga untuk kedepannya.

B. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari pengaruh konsentrasi padatan terhadap kecepatan
sedimentasi pada slurry CaCO3 secara batch.
2. Membuat grafik hubungan antara tinggi bidang batas bening keruh (Z)
dengan waktu pengendapan (θ).
3. Membuat grafik hubungan antara kecepatan pengendapan (VL) dengan
konsentrasi slurry (CL).

C. Tinjauan Pustaka
Pemisahan padatan dan cairan yang ada dalam suspensi menjadi cairan
bening dan suspensi yang lebih pekat/endapan biasanya disebut dengan istilah

1
sedimentasi (Brown,1978). Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai
suatu fase padat keluar dari larutan (Vogel,1979).
Dalam pelaksanaannya, sedimentasi dapat dilakukan dengan cara, yaitu:
1. Secara Batch
2. Secara Kontinyu
Sedimentasi di dalam industri biasanya menggunakan proses kontinyu di
dalam tangki besar, dan menggunakan air sebagai zat pensuspensi. Sedangkan
di dalam laboratorium biasa dilakukan sedimentasi secara batch di dalam
silinder vertical, karena lebih sederhana, mudah dan murah.
Mekanisme proses terjadinya sedimentasi secara batch dapat dibagi
menjadi empat daerah (zone):

Gambar 1. Mekanisme sedimentasi secara batch


keterangan gambar :
A = Cairan bening (clear liquid)
B = Daerah dengan komposisi seragam/konstan (constant composition
zone)
C = Daerah dengan komposisi yang berbeda (zone of variable
composition)
D = Bagian endapan (sediment)
Dari gambar mekanisme sedimentasi bahwa pada proses sedimentasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Waktu pengendapan
2. Tinggi endapan
3. Konsentrasi endapan

2
Mekanisme sedimentasi dapat juga dijelaskan dengan teori gerak partikel
padat dalam fluida. Jika butir padat m (gr) jatuh bebas dengan kecepatan v
(cm/s) relatif terhadap fluida.
Partikel mengalami tiga macam gaya yaitu :
a. Gaya gravitasi kearah bawah ( Fg )
Fg = m .g ..............................................................................(1)
b. Gaya apung ke atas ( Fb )
Fb = m .g . = vs . g .......................................................... (2)
s
c. Gaya gesekan (Drag Force ) ( Fd )
Fd = Cd . v2. .A ............................................................... (3)
2
Ketiga gaya diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel yang jatuh bebas dalam
fluida
Maka resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada butir :
dv
(Fg – Fb – Fd ) = m .....................................................................(4)
d
Substitusi persamaan (1), (2), (3) ke persamaan (4) diperoleh :
dv .g cd .v 2 .. A
g 
d s 2m

dv    c d . v 2 . . A
 g 1    .............................................................. (5)
d  s  2m

Pada umumnya partikel berbentuk bola dengan A = . Dp2/ 4 dan


m = s.( .Dp3./ 6 )
Sehingga di dapat persamaan :

3
dv    3cd . v 2 . .
 g 1   ............................................................... (6)
d   s  4 D p.  s

dv
Pada saat = 0 maka diperoleh kecepatan terminal (vt) :
d

4(  s   ) g.D p
vt  (7)
3c d .

dimana vt = kecepatan terminal (cm/s)


Kecepatan pengendapan merupakan fungsi dari konsentrasi padatan dalam
fluida dengan tinggi bidang batas bening-keruh (z) dan waktu () didapat
hubungan seperti pada grafik di bawah ini :

Gambar 3. Hubungan antara tinggi bidang batas bening-keruh (z)


dengan waktu pengendapan.()
Dari grafik diatas kecepatan sedimentasi dapat dicari dari slope garis
singgung grafik (z) dan () .
Kecepatan sedimentasi :
z i  z L 
v L  slope  tg  .............................................................. (8)
L
Hubungan antara konsentrasi dengan kecepatan sedimentasi dapat kita
lihat dari gambar sebagai berikut :

Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi dengan kecepatan sedimentasi

4
keterangan :
c = konsentrasi padatan pada lapisan
vL = kecepatan pengendapan dari partikel pada lapisan
(v+dv+vL) = kecepatan padatan masuk kedalam lapisan
(c- dc ) = konsentrasi padatan masuk ke dalam lapisan
(v + vL) = kecepatan padatan keluar lapisan
Neraca massa pada proses sedimentasi yang terjadi dapat ditulis sebagai
berikut :
(c – dc ) A  ( v + dv + vL ) = c A  ( v + vL) .................................(9)
Untuk luas penampang (A) yang konstan, persamaan ( 9) menjadi :
dv
v L  c.  v  dv ............................................................................ (10)
d
Karena dv sangat kecil maka dapat diabaikan, menjadi :
dv
v L  c.  v .................................................................................... (11)
dc
Apabila jumlah padatan yang melewati lapisan sama dengan jumlah
padatan total, maka persamaan adalah :
C L . AL . L v  v L   CO .zO. A
.......................................................... (12)

Dari persamaan (8) :


zi  z L
vL 
L
dapat ditulis menjadi :
z i  z L   L .v L

Maka dari persamaan (12) dan (13) dapat diperoleh persamaan sebagai
berikut :
c L .z i  c o .z o
c o .z o
cL 
zi

5
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


1. Bahan yang digunakan :
a. CaCO3
b. Air
c. Methyl Orange
2. Alat yang digunakan :
a. Gelas beker
b. Gelas ukur
c. Stopwatch
d. Timbangan
e. Corong
f. Pengaduk
B. Rangkaian Alat

1 2
. .
3
.

Gambar 5. Rangkaian alat sedimentasi


Keterangan gambar :
1. Tabung besar
2. Tabung kecil
3. Skala

6
C. Cara Kerja
1. Mengukur volume tabung (besar dan kecil) dengan memasukkan air ke
dalamnya sampai ketinggian 55 cm, kemudian air dikeluarkan dan
menampungnya dengan gelas beker, kemudian mengukur dengan gelas
ukur.
2. Membuat slurry (CaCO3+Air) dengan konsentrasi (10g/L; 20g/L; 30g/L),
mencampur/mengaduk sampai homogen dengan methyl orange (1% berat
CaCO3).
3. Memasukkan slurry ke dalam tabung besar dan kecil bersama-sama
sehingga tinggi permukaan keduanya sama (Z0).
4. Mengamati tinggi bidang batas bening keruh pada kedua tabung setiap
selang waktu 30 detik.
5. Menghentikan percobaan setelah ketinggian konstan.
6. Mengulangi percobaan untuk konsentrasi slurry yaang berbeda.
D. Diagram Alir
Mengukur volume tabung (besar dan kecil) dengan memasukkan air ke
dalamnya sampai ketinggian 55 cm, kemudian air dikeluarkan dan
menampungnya dengan gelas beker, kemudian mengukur dengan gelas
ukur.

Membuat slurry (CaCO3+Air) dengan konsentrasi (10g/L; 20g/L; 30g/L),


mengaduk sampai homogen dengan methyl orange (1% berat CaCO3).

Memasukkan slurry ke dalam tabung besar dan kecil bersama-sama


sampai tinggi permukaan (Z0) = 55 cm.

Mengamati tinggi bidang batas bening keruh pada kedua tabung setiap
selang waktu 30 detik.

Menghentikan percobaan setelah ketinggian konstan.

Mengulangi percobaan untuk konsentrasi slurry yang berbeda.

7
E. Analisis Perhitungan
1. Mengamati nilai z (jarak batas bening keruh) dan  (waktu pengendapan)
pada saat percobaan.
2. Mencari harga vL dan cL dengan rumus :
c o. z o
cL 
zi
zi  z L
vL 
L
dimana nilai vL dan cL dihitung untuk setiap konsentrasi.
3. Menentukan hubungan antara vL dan cL untuk setiap tabung besar dan
kecil dengan metode least square
y = a .ebx
ln y = ln a + bx
y = c + bx
setelah diperoleh c dan b
y = a .ebx
CL = a .eb(VL)
Kemudian dengan pendekatan Least Square didapat :
∑y=nc+b∑x
∑xy = c ∑x + b ∑x2

8
BAB III
DATA PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Percobaan
Volume Tabung Besar = 500 ml
Volume Tabung Kecil = 155 ml
∆θ Pengamatan tinggi bidang batas bening keruh = 30 detik

1. C0 = 10 gr/L
Tabel 1. Hubungan antara waktu sedimentasi (  ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada C0 = 10 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu
No. (cm)
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 54.0 51.9
3 60 53.7 50.4
4 90 53.5 50.2
5 120 51.4 48.0
6 150 49.7 43.8
7 180 46.0 43.0
8 210 44.5 40.0
9 240 41.0 38.0
10 270 39.0 35.0
11 300 35.0 29.3
12 330 33.5 27.8
13 360 30.9 25.0
14 390 28.8 22.2
15 420 25.0 18.0
16 450 21.0 16.0
17 480 18.0 13.0
18 510 16.0 10.0
19 540 12.0 6.0
20 570 8.0 4.5
21 600 7.9 2.0
22 630 7.9 2.0

9
2. C0 = 20 gr/L
Tabel 2. Hubungan antara waktu sedimentasi (  ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada Co = 20 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 52.0 42.7
3 60 49.1 40.4
4 90 46.9 38.0
5 120 45.4 35.8
6 150 43.9 34.2
7 180 41.9 32.9
8 210 37.8 28.4
9 240 35.8 26.0
10 270 32.7 24.0
11 300 30.9 21.9
12 330 28.6 17.9
13 360 25.9 16.0
14 390 23.3 13.6
15 420 21.0 10.5
16 450 16.8 8.8
17 480 15.5 7.8
18 510 13.3 6.6
19 540 11.2 5.0
20 570 10.0 4.9
21 600 8.0 4.9
22 630 8.0 4.9

3. C0 = 30 gr/L
Tabel 3. Hubungan antara waktu sedimentasi (  ) terhadap tinggi batas
bidang bening keruh (z) pada Co = 30 g/l
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
1 0 55.0 55.0
2 30 53.3 52.5
3 60 53.1 45.9

10
Tinggi Bidang Batas Bening Keruh
Waktu (cm)
No.
(detik)
Tabung Besar Tabung Kecil
4 90 48.9 44.0
5 120 45.0 41.9
6 150 41.8 38.8
7 180 40.0 37.3
8 210 37.5 33.8
9 240 36.5 32.0
10 270 34.7 29.7
11 300 31.8 26.6
12 330 30.0 24.3
13 360 28.0 20.9
14 390 24.8 16.9
15 420 22.3 15.5
16 450 17.9 7.9
17 480 15.6 7.0
18 510 14.6 7.0
19 540 11.8 6.9
20 570 8.7 6.8
21 600 6.9 6.8
22 630 6.9 6.8

B. Hasil dan Pembahasan


1. Membuat grafik hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi
bidang batas bening keruh
a. Konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar
Tabel 4. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 77.56 41.02
2 30 54.0 70.38 30.34
3 60 53.7 63.87 18.94
4 90 53.5 57.96 8.33
5 120 51.4 52.59 2.32

11
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
6 150 49.7 47.73 3.97
7 180 46.0 43.31 5.85
8 210 44.5 39.3 11.68
9 240 41.0 35.66 13.02
10 270 39.0 32.36 17.02
11 300 35.0 29.37 16.09
12 330 33.5 26.65 20.45
13 360 30.9 24.18 21.74
14 390 28.8 21.94 23.81
15 420 25.0 19.91 20.35
16 450 21.0 18.07 13.95
17 480 18.0 16.40 8.9
18 510 16.0 14.88 7.0
19 540 12.0 13.5 12.52
20 570 8.0 12.25 53.16
21 600 7.9 11.12 40.74
22 630 7.9 10.09 27.72
% Kesalahan rata-rata 19.04

Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas Bening

y = 77.564e-0.003x
50
R² = 0.8952
40
Keruh (cm)

30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 6. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
10 gr/l pada tabung besar
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan

12
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 77.564e-0.003x

b. Konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil


Tabel 5. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 93.19 69.44
2 30 51.9 80.63 55.36
3 60 50.4 69.77 38.42
4 90 50.2 60.36 20.24
5 120 48.0 52.23 8.81
6 150 43.8 45.19 3.17
7 180 43.0 39.1 9.08
8 210 40.0 33.83 15.43
9 240 38.0 29.27 22.98
10 270 35.0 25.32 27.65
11 300 29.3 21.91 25.22
12 330 27.8 18.96 31.81
13 360 25.0 16.4 34.39
14 390 22.2 14.19 36.07
15 420 18.0 12.28 31.78
16 450 16.0 10.62 33.6
17 480 13.0 9.19 29.29
18 510 10.0 7.95 20.47
19 540 6.0 6.88 14.69
20 570 4.5 5.95 32.31
21 600 2.0 5.15 157.57
22 630 2.0 4.46 122.85
% Kesalahan rata-rata 38.21

13
Diperoleh grafik
60

Tinggi Bidang Batas


y = 93.193e-0.005x

Bening Keruh (cm)


50 R² = 0.8391
40
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 7. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
10 gr/l pada tabung kecil
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 93.193e-0.005x. Persen kesalahan yang diperoleh
cukup besar hal ini disebabkan karena kurangnya ketelitian pada saat
melakukan pengamatan tinggi bidang batas bening keruh.

c. Konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar


Tabel 6. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 67.93 23.51
2 30 52.0 61.81 18.86
3 60 49.1 56.24 14.53
4 90 46.9 51.17 9.1
5 120 45.4 46.56 2.55
6 150 43.9 42.36 3.5

14
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
7 180 41.9 38.54 8.01
8 210 37.8 35.07 7.22
9 240 35.8 31.91 10.87
10 270 32.7 29.03 11.21
11 300 30.9 26.42 14.51
12 330 28.6 24.04 15.96
13 360 25.9 21.87 15.56
14 390 23.3 19.9 14.59
15 420 21.0 18.11 13.78
16 450 16.8 16.47 1.94
17 480 15.5 14.99 3.29
18 510 13.3 13.64 2.55
19 540 11.2 12.41 10.8
20 570 10.0 11.29 12.91
21 600 8.0 10.27 28.42
22 630 8.0 9.35 16.85
% Kesalahan rata-rata 11.84

Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas
Bening Keruh (cm)

y = 67.928e-0.003x
50
R² = 0.9533
40
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 8. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
20 gr/l pada tabung besar
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang

15
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 67.928e-0.003x

d. Konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil


Tabel 7. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 60.81 10.56
2 30 42.7 53.71 25.77
3 60 40.4 47.43 17.41
4 90 38.0 41.89 10.25
5 120 35.8 37.00 3.36
6 150 34.2 32.68 4.44
7 180 32.9 28.86 12.27
8 210 28.4 25.49 10.24
9 240 26.0 22.52 13.4
10 270 24.0 19.89 17.14
11 300 21.9 17.56 19.8
12 330 17.9 15.51 13.34
13 360 16.0 13.70 14.37
14 390 13.6 12.10 11.02
15 420 10.5 10.69 1.79
16 450 8.8 9.44 7.27
17 480 7.8 8.34 6.89
18 510 6.6 7.36 11.57
19 540 5.0 6.50 30.07
20 570 4.9 5.74 17.23
21 600 4.9 5.07 3.54
22 630 4.9 4.48 8.55
% Kesalahan rata-rata 12.28

16
Diperoleh grafik
60
y = 60.807e-0.004x

Tinggi BIdang Batas Bening


50
R² = 0.9703
40

Keruh (Cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 9. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
20 gr/l pada tabung kecil
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 60.807e-0.004x

e. Konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar


Tabel 8. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 71.03 29.14
2 30 53.3 64.4 20.83
3 60 53.1 58.39 9.96
4 90 48.9 52.94 8.26
5 120 45.0 48.0 6.67
6 150 41.8 43.52 4.12
7 180 40.0 39.46 1.35
8 210 37.5 35.78 4.59
9 240 36.5 32.44 11.13

17
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
10 270 34.7 29.41 15.24
11 300 31.8 26.67 16.14
12 330 30.0 24.18 19.40
13 360 28.0 21.92 21.71
14 390 24.8 19.88 19.85
15 420 22.3 18.02 19.19
16 450 17.9 16.34 8.72
17 480 15.6 14.82 5.03
18 510 14.6 13.43 8.00
19 540 11.8 12.18 3.21
20 570 8.7 11.04 26.92
21 600 6.9 10.01 45.1
22 630 6.9 9.08 31.56
% Kesalahan rata-rata 15.28

Diperoleh grafik
60
Tinggi Bidang Batas Bening

y = 71.029e-0.003x
50
R² = 0.9252
40
Keruh (cm)

30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 10. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
30 gr/l pada tabung besar
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi

18
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 71.029e-0.003x

f. Konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil


Tabel 9. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi bidang
batas bening keruh konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil
Tinggi Bidang
No. Waktu (x) Batas Bening y hitung % kesalahan
Keruh (y)
1 0 55.0 68.31 24.20
2 30 52.5 60.71 15.65
3 60 45.9 53.96 17.56
4 90 44.0 47.96 8.99
5 120 41.9 42.62 1.73
6 150 38.8 37.88 2.37
7 180 37.3 33.67 9.74
8 210 33.8 29.92 11.47
9 240 32.0 26.59 16.89
10 270 29.7 23.64 20.42
11 300 26.6 21.01 21.03
12 330 24.3 18.67 23.17
13 360 20.9 16.59 20.61
14 390 16.9 14.75 12.74
15 420 15.5 13.11 15.44
16 450 7.9 11.65 47.45
17 480 7.0 10.35 47.90
18 510 7.0 9.2 31.45
19 540 6.9 8.18 18.52
20 570 6.8 7.27 6.88
21 600 6.8 6.46 5.01
22 630 6.8 5.74 15.57
% Kesalahan rata-rata 17.94

19
Diperoleh grafik
60
y = 68.313e-0.004x

Tinggi BIdang Batas Bening


50
R² = 0.9331
40

Keruh (Cm)
30
Y Data
20
Y Hitung
10
0
0 200 400 600 800
Waktu (Detik)

Gambar 11. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
30 gr/l pada tabung kecil
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa semakin lama waktu
untuk pengendapan, maka akan semakin berkurang kecepatan
pengendapannya, ini ditunjukkan dengan perubahan tinggi bidang
batas bening keruh tiap selang waktu semakin turun hingga tinggi
bidang batas bening keruh konstan. Diperoleh persamaan
eksponensial y = 68.313e-0.004x

2. Membuat grafik hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan
a. Konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar

Gambar 12. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
10 gr/l padatabung besar

20
Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut
Tabel 10. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 53 8 570
2 50 12 540
3 40 18 480
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 11. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar

No CL (x) VL (y)
1 10.377 0.0789
2 11 0.0704
3 13.75 0.0458

0.12
Kecepatan Sedimentasi

y = -0.0063x + 0.1574
0.10
R² = 0.9523
0.08
(cm/detik)

0.06
Y Data
0.04
Y Hitung
0.02
0.00
0 5 10 15 20
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 13. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung besar
Semakin besar konsentrasi slurry kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel. Diperoleh persamaan y = -0.0095x + 0.1768

21
b. Konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil

Gambar 14. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
10 gr/l pada tabung kecil
Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut
Tabel 12. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 55 52 30
2 52 6 540
3 32 2 600
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 13. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil
No CL (x) VL (y)
1 10 0.1000
2 10.577 0.0852
3 17.188 0.0500

22
0.12

Kecepatan Sedimentasi
y = -0.0063x + 0.1574
0.10
R² = 0.9523
0.08

(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
0.02 Y Hitung
0.00
0 5 10 15 20
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 10 gr/l pada tabung kecil
Semakin besar konsentrasi slurry kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel. Diperoleh persamaan y = -0.0063x + 0.1564
c. Konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar

Gambar 16. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
20 gr/l pada tabung besar
Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut

23
Tabel 14. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 53 17 450
2 42 23 390
3 26 8 600
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 15. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar

No CL (x) VL (y)
1 20.7548 0.0800
2 26.1904 0.0487
3 42.3077 0.0300

0.09
y = -0.0021x + 0.1141
0.08
Kecepatan Sedimentasi

R² = 0.8317
0.07
0.06
(cm/detik)

0.05
0.04 Y Data
0.03
Y Hitung
0.02
0.01
0.00
0 10 20 30 40 50
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung besar
Semakin besar konsentrasi slurry kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel. Diperoleh persamaan y = -0.0021x + 0.1141

24
d. Konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil

Gambar 18. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
20 gr/l pada tabung kecil
Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut
Tabel 16. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 46 43 30
2 34 11 420
3 22 5 540
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 17. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil
No CL (x) VL (y)
1 23.9130 0.1000
2 32.3530 0.0548
3 50 0.0315

25
0.12
y = -0.0024x + 0.148

Kecepatan Sedimentasi
0.10 R² = 0.8597
0.08

(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
0.02 Y Hitung

0.00
0 20 40 60
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 20 gr/l pada tabung kecil
Semakin besar konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel. Diperoleh persamaan y = -0.0024x + 0.148
e. Konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar

Gambar 20. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
30 gr/l pada tabung besar

Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut

26
Tabel 18. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 52 42 150
2 44 18 450
3 24 9 570
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 19. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar

No CL (x) VL (y)
1 31.7308 0.0667
2 37.5000 0.0578
3 68.7500 0.0263

0.07
0.06
Kecepatan Sedimentasi

y = -0.0011x + 0.0991
0.05 R² = 0.9957
(cm/detik)

0.04
0.03 Y Data
0.02 Y Hitung
0.01
0.00
0 20 40 60 80
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung besar
Semakin besar konsentrasi slurry kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel.

27
Diperoleh persamaan y = -0.0011x + 0.0991
f. Konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil

Gambar 22. Hubungan antara waktu sedimentasi terhadap tinggi


bidang batas bening keruh konsentrasi
30 gr/l pada tabung kecil

Dari grafik diatas diperoleh data sebagai berikut


Tabel 20. Tabel nilai Zi , ZL , θL
No. Zi ZL ΘL
1 52 46 60
2 36 17 390
3 28 8 450
Sehingga diperoleh nilai CL dan VL
Tabel 21. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan
pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil
No CL (x) VL (y)
1 31.7308 0.1000
2 45.8333 0.0487
3 58.9286 0.0444

28
0.12
y = -0.0021x + 0.1583

Kecepatan Sedimentasi
0.10 R² = 0.8239
0.08

(cm/detik)
0.06
Y Data
0.04
Y Hitung
0.02
0.00
0 20 40 60 80
Konsentrasi Slurry pada Bidang Batas (gr/L)

Gambar 23. Hubungan antara konsentrasi slurry terhadap kecepatan


pengendapan konsentrasi 30 gr/l pada tabung kecil
Semakin besar konsentrasi slurry kecepatan pengendapan lambat, ini
ditunjukkan dengan besarnya waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan.
Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi slurry, kecepatan pengendapan
semakin cepat, ini ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
pengendapan semakin kecil. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan
densitas massa pada volume tabung yang mempengaruhi gaya gesek antar
partikel. Diperoleh persamaan y = -0.0021x + 0.1583

29
BAB IV
KESIMPULAN

1. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kecepatan


sedimentasi dipengaruhi oleh konsentrasi padatan, dimana semakin besar
konsentrasi maka kecepatan sedimentasinya semakin lambat.
2. Diperoleh hubungan antara waktu pengendapan dan tinggi bidang batas
bening keruh, dimana semakin lama waktu pengendapan maka tinggi
bidang batas bening keruh semakin menurun
3. Untuk hubungan antara kecepatan sedimentasi (VL) dengan konsentrasi
slurry (CL), semakin besar konsentrasi slurry maka semakin kecil
kecepatan sedimentasinya

30
DAFTAR PUSTAKA

Brown, George Granger, 1978, “Unit Operations”, Modern Asia Edition, John
Wiley & Sons, Inc., Tokyo.
Foust, Alan Shivers, 1959, “Principles of Unit Operation”, John Wiley and Sons,
Inc., New York.
Coulson, J.M and Richarson, 1968, “Chemical Engineering”, Pergamon Press,

Oxford

31
LAMPIRAN

1. Hubungan tinggi batas bening keruh dengan waktu sedimentasi


a. Pada tabung besar dengan konsentrasi 10 gr/liter
Untuk membuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan volume air
digunakan persamaan exponensial, yaitu :
y = aebx
ln y = ln a + bx
dengan metode least square didapat :
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2

No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x² xy


1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 54.0 3.9890 900 119.6695
3 60 53.7 3.9834 3600 239.0048
4 90 53.5 3.9797 8100 358.1713
5 120 51.4 3.9396 14400 472.7566
6 150 49.7 3.9060 22500 585.9007
7 180 46.0 3.8286 32400 689.1555
8 210 44.5 3.7955 44100 797.0527
9 240 41.0 3.7136 57600 891.2573
10 270 39.0 3.6636 72900 989.1616
11 300 35.0 3.5553 90000 1066.604
12 330 33.5 3.5115 108900 1158.81
13 360 30.9 3.4308 129600 1235.072
14 390 28.8 3.3604 152100 1310.546
15 420 25.0 3.2189 176400 1351.928
16 450 21.0 3.0445 202500 1370.035
17 480 18.0 2.8904 230400 1387.378
18 510 16.0 2.7726 260100 1414.02
19 540 12.0 2.4849 291600 1341.85
20 570 8.0 2.0794 324900 1185.282
21 600 7.9 2.0669 360000 1240.118
22 630 7.9 2.0669 396900 1302.124
∑ 6930 731.8 73.2888 2979900 20505.9

73.2888 = 22 ln a + 6930 b x 22
20505.9 = 6930 ln a + 2979900 b x 6390

507891.2 = 152460 ln a + 48024900 b


451129.7 = 152460 ln a + 65557800 b -
56761.48 = - 17532900 b
b = - 0.003

73.2888 = 22 ln a + (- 22.4354)
95.7241 = 22 ln a
ln a = 4.3511
a = 77.564

maka persamaan garisnya :


y = aebx
y = 77.564e−0.003x

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x=0
y data = 55
y hitung = 77.564 e-0.003x
= 77.56
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55.0 − 77.56
=| | x100%
55.0
= 42.02 %

1) Pada tabung kecil dengan konsentrasi 10gr/liter


No. waktu (x) tinggi (y) Y (ln y) x2 xy
1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 51.9 3.9493 900 118.4796
3 60 50.4 3.9200 3600 235.1995
4 90 50.2 3.9160 8100 352.4414
5 120 48.0 3.8712 14400 464.5441
6 150 43.8 3.7796 22500 566.9451
7 180 43.0 3.7612 32400 677.0160
8 210 40.0 3.6889 44100 774.6647
9 240 38.0 3.6376 57600 873.0207
10 270 35.0 3.5553 72900 959.9440
11 300 29.3 3.3776 90000 1013.2760
12 330 27.8 3.3250 108900 1097.2620
13 360 25.0 3.2189 129600 1158.7950
14 390 22.2 3.1001 152100 1209.0360
15 420 18.0 2.8904 176400 1213.9560
16 450 16.0 2.7726 202500 1247.6650
17 480 13.0 2.5649 230400 1231.1760
18 510 10.0 2.3026 260100 1174.3180
19 540 6.0 1.7918 291600 967.5501
20 570 4.5 1.5041 324900 857.3241
21 600 2.0 0.6931 360000 415.8883
22 630 2.0 0.6931 396900 436.6827
∑ 6930 631.1 66.3207 2979900 17045.18
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2

66.3207 = 22 ln a + 6930 b x 6390


17045.18 = 6930 ln a + 2969900 b x 22

459602.6 = 152460 ln a + 48024900 b


374994.1 = 152460 ln a + 65557800 b -
84608.56 = -17532900 b
b = - 0.005
66.3207 = 22 ln a + (- 33.4421)
99.7628 = 22 ln a
ln a = 4.5347
a = 93.193
Maka persamaan garisnya :
y = 93.193 e-0.005x

Menghitung % kesalahan
- Data 2
x = 30
ydata = 51.9
yhitung = 93.193 e-0.005(30)
= 80.63
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
51.9 − 80.63
=| | x100%
51.9
= 55.36 %
2) Pada tabung besar dengan konsentrasi 20 gr/liter
Untuk membuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan volume air
digunakan persamaan exponensial, yaitu :
y = aebx
ln y = ln a + bx
dengan metode least square didapat :
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2

No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x² xy


1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 52.0 3.9512 900 118.5373
3 60 49.1 3.8939 3600 233.6315
4 90 46.9 3.8480 8100 346.3216
5 120 45.4 3.8155 14400 457.8615
6 150 43.9 3.7819 22500 567.2871
7 180 41.9 3.7353 32400 672.3514
8 210 37.8 3.6323 44100 762.7849
9 240 35.8 3.5779 57600 858.7075
10 270 32.7 3.4874 72900 941.5913
11 300 30.9 3.4308 90000 1029.2270
12 330 28.6 3.3534 108900 1106.6240
13 360 25.9 3.2542 129600 1171.5270
14 390 23.3 3.1485 152100 1227.8970
15 420 21.0 3.0445 176400 1278.6990
16 450 16.8 2.8214 202500 1269.6200
17 480 15.5 2.7408 230400 1315.603
18 510 13.3 2.5878 260100 1319.76
19 540 11.2 2.4159 291600 1304.593
20 570 10.0 2.3026 324900 1312.474
21 600 8.0 2.0794 360000 1247.665
22 630 8.0 2.0794 396900 1310.048
∑ 6930 653 70.9895 2979900 19852.81

70.9895 = 22 ln a + 6930 b x 6390


19852.81 = 6930 ln a + 2979900 b x 22

491957.5 = 152460 ln a + 48024900


436761.9 = 152460 ln a + 65557800 -
55195.67 = - 17532900 b
b = - 0.003
70.9895 = 22 ln a + (- 21.81650)
92.8060 = 22 ln a
ln a = 4.2185
a = 67.928
Maka persamaan garisnya :
y = 67.928 e-0.003x

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x=0
Ydata = 55
Yhitung = 67.928 e-0.003(0)
= 67.93
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55 − 67.93
=| | x100%
55
= 23.51 %
3) Pada tabung kecil dengan konsentrasi 20gr/liter
No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x2 xy
1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 42.7 3.7542 900 112.6260
3 60 40.4 3.6988 3600 221.9298
4 90 38.0 3.6376 8100 327.3828
5 120 35.8 3.5779 14400 429.3537
6 150 34.2 3.5322 22500 529.8338
7 180 32.9 3.4935 32400 628.8251
8 210 28.4 3.3464 44100 702.7417
9 240 26.0 3.2581 57600 781.9432
10 270 24.0 3.1781 72900 858.0745
11 300 21.9 3.0865 90000 925.9460
12 330 17.9 2.8848 108900 951.9842
13 360 16.0 2.7726 129600 998.1319
14 390 13.6 2.6101 152100 1017.927
15 420 10.5 2.3514 176400 987.5776
16 450 8.8 2.1748 202500 978.6383
17 480 7.8 2.0541 230400 985.9794
18 510 6.6 1.8871 260100 962.4055
19 540 5.0 1.6094 291600 869.0965
20 570 4.9 1.5892 324900 905.8641
21 600 4.9 1.5892 360000 953.5411
22 630 4.9 1.5892 396900 1001.218
∑ 6930 480.2 61.6825 2979900 16131.0200

∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2
61.6825 = 22 ln a+ 6930 b x 6390
16131.02 = 6930 ln a + 2979900 b x 22

427460 = 152460 ln a + 48024900


354882.5 = 152460 ln a + 65557800 -
72577.57 = - 17532900 b
b = - 0.004

61.6825 = 22 ln a + (-28.6868)
90.3693 = 22 ln a
ln a = 4.1077
a = 60.807
Maka didapat persamaan garis :
y = 60.807 e-0.004x

Meghitung % kesalahan :
- Data 2
x = 30
Ydata = 42.7
Yhitung = 60.807 e-0.004(30)
= 53.71
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
42.7 − 53.72
=| | x100%
42.7
= 25.77 %

4) Pada tabung besar dengan konsentrasi 30gr/liter


Untuk membuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan volume air
digunakan persamaan exponensial, yaitu :
y = aebx
ln y = ln a + bx
dengan metode least square didapat :
∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2

No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x2 xy


1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 53.3 3.9759 900 119.2781
3 60 53.1 3.9722 3600 238.3306
4 90 48.9 3.8898 8100 350.08
5 120 45.0 3.8067 14400 456.7995
6 150 41.8 3.7329 22500 559.9345
7 180 40.0 3.6889 32400 663.9983
8 210 37.5 3.6243 44100 761.1116
9 240 36.5 3.5973 57600 863.3549
10 270 34.7 3.5467 72900 957.6197
11 300 31.8 3.4595 90000 1037.8400
12 330 30.0 3.4012 108900 1122.3950
13 360 28.0 3.3322 129600 1199.5940
14 390 24.8 3.2108 152100 1252.2290
15 420 22.3 3.1046 176400 1303.9260
16 450 17.9 2.8848 202500 1298.1600
17 480 15.6 2.7473 230400 1318.6900
18 510 14.6 2.6810 260100 1367.3210
19 540 11.8 2.4681 291600 1332.7740
20 570 8.7 2.1633 324900 1233.0940
21 600 6.9 1.9315 360000 1158.9130
22 630 6.9 1.9315 396900 1216.8580
∑ 6930 665.1 71.1579 2979900 19812.3000
71.1579 = 22 ln a + 6930 b x 6390
19812.3 = 6930 ln a + 2979900 b x 22

493124.3 = 152460 ln a + 48024900


435870.6 = 152460 ln a + 65557800 -
57253.69 = -17532900 b
b = - 0.003

71.1579 = 22 ln a + (-22.6299)
93.7878 = 22 ln a
ln a = 4.2631
a = 71.029
Maka didapat persamaan garisnya :
y = 71.029 e-0.003x

Menghitung % kesalahan :
- Data 1
X=0
Ydata = 55
Yhitung =71.029 e-0.003(0)
= 71.03

ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
55 − 71.03
=| | x100%
55
= 29.14 %
5) Pada tabung kecil dengan konsentrasi 30 gr/liter
No. Waktu (x) Tinggi (y) Y (ln y) x2 xy
1 0 55.0 4.0073 0 0
2 30 52.5 3.9608 900 118.8244
3 60 45.9 3.8265 3600 229.5879
4 90 44.0 3.7842 8100 340.5771
5 120 41.9 3.7353 14400 448.2343
6 150 38.8 3.6584 22500 548.763
7 180 37.3 3.6190 32400 651.4188
8 210 33.8 3.5205 44100 739.2968
9 240 32.0 3.4657 57600 831.7766
10 270 29.7 3.3911 72900 915.6097
11 300 26.6 3.2809 90000 984.2734
12 330 24.3 3.1905 108900 1052.857
13 360 20.9 3.0397 129600 1094.31
14 390 16.9 2.8273 152100 1102.652
15 420 15.5 2.7408 176400 1151.153
16 450 7.9 2.0669 202500 930.0882
17 480 7.0 1.9459 230400 934.0369
18 510 7.0 1.9459 260100 992.4142
19 540 6.9 1.9315 291600 1043.0220
20 570 6.8 1.9169 324900 1092.6460
21 600 6.8 1.9169 360000 1150.1540
22 630 6.8 1.9169 396900 1207.6610
∑ 6930 564.3 65.6891 2979900 17559.3600

∑ y = n ln a + b ∑ x
∑ xy = ∑ x ln a + b ∑ x 2
65.6891 = 22 ln a + 6930 b x 6390
17559.36 = 6930 ln a + 2979900 b x 22

455225.5 = 152460 ln a + 48024900 b


386305.8 = 152460 ln a + 65557800 b -
68919.69 = -17532900 b
b = - 0.004

65.6891 = 22 ln a + (- 27.241)
92.9301 = 22 ln a
ln a = 4.2241
a = 68.313
Maka didapat persamaan garis :
y = 68.313 e-0.004x

Menghitung % kesalahan :
- Data 2
x = 30
y data = 52.5
y hitung = 68.313 e-0.004(30)
= 60.71
ydata − yhitung
% kesalahan = | | x100 %
ydata
52.5 − 60.71
=| | x100%
52.5
= 15.65 %

2. Membuat grafik hubungan antara kecepatan pengendapan (VL) dengan


konsentrasi slurry (CL)
1) Konsentrasi 10gr/liter pada tabung kecil
Konsentrasi awal (C0) = 10gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 14 di dapat :
No. Zi ZL ΘL
1 55 52 30
2 52 6 540
3 32 2 600
Menentukan nilai CL dan VL
CL = C0 x h0 = 10 x 55 = 10
Zi 55
VL = Zi – ZL = 55 – 52 = 0.1
θL 30
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :
No. Zi ZL ΘL CL (x) VL (y)
1 55 52 30 10.000 0.1000
2 52 6 540 10.577 0.0852
3 32 2 600 17.188 0.0500

Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan


garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 10.000 0.1000 100 1.0000
2 10.577 0.0852 111.8713 0.9009
3 17.188 0.0500 295.4102 0.8594
∑ 37.764 0.2352 507.2815 2.7604

Mencari persamaan garis VL dan CL


37.764 a + 3 b = 0.2352
507.28 a + 37.8 b = 2.7604
1426.2 a + 113.2933 b = 8.8816
1521.8 a + 113.2933 b = 8.2811 -
- 95.6927 a = 0.6005
a = - 0.0063
37.764 a + 3 b = 0.2352
-0.2370 + 3 b = 0.2352
3b = 0.4722
b = 0.1574
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0063x + 0.1574

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 10
y data = 0.1
y hitung = -0.0063(10) + 0.1574
= 0.094637

% Kesalahan = y data – y hitung


x 100%
y data
= 0.1 – 0.094637
x 100%
0.1
= 5.36 %
Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :
y data y hitung % kesalahan
0.1000 0.094637 5.36
0.0852 0.091016 6.85
0.0500 0.049532 0.94
%kesalahan rata-rata 4.38
2) Konsentrasi 10 gr/liter pada tabung besar
Konsentrasi awal (C0) = 10 gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 12 di dapat :
No. Zi ZL θL
1 53 8 570
2 50 12 540
3 40 18 480

Menentukan nilai CL dan VL


CL = C0 x h0 = 10 x 55 = 10.377
Zi 53
VL = Zi – ZL = 53 - 8 = 0.0789
θL 570
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :
No. Zi ZL θL CL (x) VL (y)
1 53 8 570 10.377 0.0789
2 50 12 540 11.000 0.0704
3 40 18 480 13.75 0.0458

Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan


garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 10.377 0.0789 107.6896 0.819265
2 11.000 0.0704 121.0000 0.774074
3 13.75 0.0458 189.0625 0.6302
∑ 35.127 0.1952 417.7521 2.2235
Mencari persamaan garis VL dan CL
35.127 a +3b = 0.1952
417.7521 a + 35.127b = 2.2235

1233.9 a + 105.3821 b = 6.8551


1253.3 a + 105.3821 b = 6.6706
- 19.3249 a = 0.1845
a = -0.0095

35.127 a + 3 b = 0.1952
-0.3354 + 3 b = 0.1952
3b = 0.5305
b = 0.1768
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0095x + 0.1768

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 10.377
y data = 0.0789
y hitung = -0.0095(10.377) + 0.1768
= 0.0778
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.0789 – 0.0778
x 100%
0.0789
= 1.50 %
Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :
y data y hitung % kesalahan
0.0789 0.0778 1.50
0.0704 0.0718 2.06
0.0458 0.0456 0.58
% Kesalahan rata-rata 1.38

3) Konsentrasi 20 gr/liter pada tabung kecil


Konsentrasi awal (C0) = 20 gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 18 di dapat :
No. Zi ZL ΘL
1 46 43 30
2 34 11 420
3 22 5 540

Menentukan nilai CL dan VL


CL = C0 x h0 = 20 x 55 = 23.91304
Zi 46
VL = Zi – ZL = 46 - 43 = 0.1000
θL 30
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :
No. Zi ZL ΘL CL (x) VL (y)
1 46 43 30 23.9130 0.1000
2 34 11 420 32.3529 0.0548
3 22 5 540 50.0000 0.0315

Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan


garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b
No CL (x) VL (y) x2 xy
1 23.9130 0.1000 571.8336 2.391304
2 32.3529 0.0548 1046.713 1.771709
3 50.0000 0.0315 2500 1.5741
∑ 106.266 0.1862 4118.546 5.7371

Mencari persamaan garis VL dan CL


106.266 a + 3 b = 0.1862
4118.546 a + 106.266b = 5.7371

11292.46 a + 318.798 b = 19.7913


12355.64 a + 318.798 b = 17.2113
- 1063.18 a = 2.5801
a = -0.0024
106.266 a + 3 b = 0.1862
-0.2579 +3b = 0.1862
3b = 0.4441
b = 0.148
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0024x + 0.148

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 23.91304
y data = 0.1000
y hitung = -0.0024(23.913104) + 0.148
= 0.090
% Kesalahan = y data – y hitung x 100%
y data
= 0.1000– 0.090 x 100%
0.1000
= 9.99 %

Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :


y data y hitung % Kesalahan
0.1000 0.0900 9.99
0.0548 0.0695 26.97
0.0315 0.0267 15.18
%Kesalahan rata-rata 17.38

4) Konsentrasi 20 gr/liter pada tabung besar


Konsentrasi awal (C0) = 20 gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 16 di dapat :
No. Zi ZL ΘL
1 53 17 450
2 42 23 390
3 26 8 600

Menentukan nilai CL dan VL


CL = C0 x h0 = 20 x 55 = 20.75472
Zi 53
VL = Zi – ZL = 53 - 17 = 0.0800
θL 450

Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :


No. Zi ZL ΘL CL (x) VL (y)
1 53 17 450 20.75472 0.0800
2 42 23 390 26.19048 0.0487
3 26 8 600 42.30769 0.0300
Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan
garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b

No CL (x) VL (y) x2 xy
1 20.75472 0.0800 430.7583 1.660377
2 26.19048 0.0487 685.941 1.275946
3 42.30769 0.0300 1789.941 1.2692
∑ 89.25289 0.1587 2906.64 4.2056

Mencari persamaan garis VL dan CL


89.25289 a + 3 b = 0.1587
2906.64 a + 89.25289 b = 4.2056
7966.078 a + 267.7587 b = 14.1660
8719.92 a + 267.7587 b = 12.6167
- 753.843 a = 1.5494
a = -0.0021
89.25289 a + 3 b = 0.1587
-0.1834 +3b = 0.1587
3b = 0.3422
b = 0.1141
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0021x + 0.1141

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 20.75472
y data = 0.0800
y hitung = -0.0021(20.75472) + 0.1141
= 0.0714
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.0800– 0.0714
x 100%
0.0800
= 10.76 %

Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :


y data y hitung % kesalahan
0.0800 0.0714 10.76
0.0487 0.0602 23.62
0.0300 0.0271 9.67
% Kesalahan rata-rata 14.68

5) Konsentrasi 30 gr/liter pada tabung kecil


Konsentrasi awal (C0) = 30 gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 22 di dapat :
No. Zi ZL ΘL
1 52 46 60
2 36 17 390
3 28 8 450
Menentukan nilai CL dan VL
CL = C0 x h0 = 30 x 55 = 31.7308
Zi 52
VL = Zi – ZL = 52 - 46 = 0.1000
θL 60
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :
No. Zi ZL ΘL CL (x) VL (y)
1 52 46 60 31.7308 0.1000
2 36 17 390 45.8333 0.0487
3 28 8 450 58.9286 0.0444

Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan


garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b

No CL (x) VL (y) x2 xy
1 31.7308 0.1000 1006.842 3.173077
2 45.8333 0.0487 2100.694 2.232906
3 58.9286 0.0444 3472.577 2.6190
∑ 136.4927 0.1932 6580.113 8.0250

Mencari persamaan garis VL dan CL


136.4927 a + 3 b = 0.1932
6580.113 a + 136.4927 b = 8.0250

18630.3 a + 409.478 b = 26.3653


19740.3 a + 409.478 b = 24.0751
- 1110.1 a = 2.2902
a = -0.0021
136.4927 a + 3 b = 0.1932
-0.2816 +3b = 0.1932
3b = 0.4748
b = 0.1583
Maka didapat persamaan garis :
y = -0.0021x + 0.1583

Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 31.7308
y data = 0.1000
y hitung = -0.0021(31.7308) + 0.1583
= 0.0654
% Kesalahan = y data – y hitung
x 100%
y data
= 0.1000– 0.0654
x 100%
0.1000
= 34.60 %

Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :


y data y hitung % Kesalahan
0.1000 0.0654 34.60
0.0487 0.0504 3.50
0.0444 0.0365 17.84
%Kesalahan rata-rata 18.65

6) Konsentrasi 30 gr/liter pada tabung besar


Konsentrasi awal (C0) = 30 gr/liter
Tinggi tabung awal (h0) = 55 cm
Dari gambar 20 di dapat :
No. Zi ZL ΘL
1 52 42 150
2 44 18 450
3 24 9 570
Menentukan nilai CL dan VL
CL = C0 x h0 = 30 x 55 = 31.7308
Zi 52
VL = Zi – ZL = 52 - 42 = 0.0667
θL 150
Dengan cara yang sama, maka diperoleh data :
No. Zi ZL ΘL CL (x) VL (y)
1 52 42 150 31.7308 0.0667
2 44 18 450 37.5000 0.0578
3 24 9 570 68.7500 0.0263
Membuat grafik hubungan antara CL dengan VL, digunakan persamaan
garis lurus y = ax + b , dengan metode least square
∑y=∑xa+nb
∑ xy = ∑ x² a + ∑ x b

No CL (x) VL (y) x2 xy
1 31.7308 0.0667 1006.842 2.115385
2 37.5000 0.0578 1406.25 2.166667
3 68.7500 0.0263 4726.563 1.8092
∑ 137.9808 0.1508 7139.654 6.0913
Mencari persamaan garis VL dan CL
137.9808 a + 3 b = 0.1508
7139.654 a + 137.9808 b = 6.0913

19038.7 a + 413.942 b = 20.8020


21419 a + 413.942 b = 18.2738
- 2380.3 a = 2.5282
a = -0.0011

137.9808 a + 3 b = 0.1508
-0.1466 +3b = 0.1508
3b = 0.2973
b = 0.0991

Maka didapat persamaan garis :


y = -0.0011x + 0.0991
Menghitung % kesalahan
- Data 1
x = 31.7308
y data = 0.0667
y hitung = -0.0011(31.7308) + 0.0991
= 0.0654

% Kesalahan = y data – y hitung x 100%


y data
= 0.0667– 0.0654 x 100%
0.0667
= 1.90 %
Dengan cara yang sama, maka akan diperoleh data :
y data y hitung % Kesalahan
0.0667 0.0654 1.90
0.0578 0.0593 2.59
0.0263 0.0261 0.89
% Kesalahan rata-rata 1.79
PERTANYAAN SEMINAR DAN JAWABAN

1. Penanya:
Galang Sokomukti (121110085)
Pertanyaan:
Apakah penggunaan tabung besar dan tabung kecil mempengaruhi
kecepatan sedimentasi?
Jawaban:
Ya, karena kecepatan sedimentasi dipengaruhi oleh luas permukaan dari
kedua tabung tersebut.

2. Penanya: Boan Tua Verkasa H. (121110154)


Pertanyaan:
Persamaan umum apa yang digunakan dalam perhitungan untuk membuat
grafik? Apa fungsi dari nilai y hitung?
Jawaban:
Persamaan yang digunakan adalah persamaan eksponensial dan persamaan
linier. Fungsi dari nilai y hitung yaitu untuk menentukan persen kesalahan.

3. Penanya: Ahmad Surya Latif (121110019)


Pertanyaan:
Pada pembahasan disebutkan bahwa semakin lama waktu pengendapan,
maka semakin berkurang kecepatan pengendapannya. Apa yang membuat
hal tersebut terjadi?
Jawaban:
Pada konsentrasi slurry yang besar kecepatan pengendapan akan semakin
berkurang dan waktu yang dibutuhkan untuk pengendapan juga lama, ini
disebabkan oleh gaya gesek yang dialami partikel-partikel pada slurry
cukup besar.
4. Benny Dyan Kusuma
Pertanyaan:
Apa fungsi methyl orange yang digunakan pada proses sedimentasi? Apa
pengaruhnya jika methyl orange yang digunakan lebih besar dari 1% berat
CaCO3 yang digunakan?
Jawaban:
Methyl orange berfungsi sebagai pembeda warna. Apabila methyl orange
yang digunakan lebih besar dari 1% berat CaCO3 yang digunakan maka
akan berpengaruh pada konsentrasi dari slurry. Konsentrasi slurry akan
meningkat sehingga waktu sedimentasinya juga semakin lama.

Anda mungkin juga menyukai