Anda di halaman 1dari 5

PT Angkasa sari memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan

produknya: Departemen A dan Departemen B. Data produksi ke dua


departemen tersebut untuk bulan Januari 2014. Berikut datanya:

Data produksi Bulan Januari 2014

Departemen Departemen
A B
Produk yang dimasukkan dalam proses 70.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 60.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 48.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 10.000 kg 12.000 kg
Biaya yang dikeluarkan bulan januari 2014:
Biaya bahan baku Rp140.000 Rp 0
Biaya tenaga kerja Rp310.000 Rp540.000
Biaya overhead pabrik Rp496.000 Rp810.000

Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses akhir:

Biaya bahan baku 100%


Biaya Konversi 20% 50%
DEPARTEMEN A

Perhitungan unit ekuivalensi

BBB: 60.000 kg + 10.000 kg (100%) = 70.000kg

BTK: 60.000 kg + 10.000kg (20%) = 62.000kg

BOP: 60.000 kg + 10.000kg (20%) = 62.000kg

Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen A

Unsur biaya Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per


produksi Kg
Bahan baku Rp140.000 70.000kg Rp2
Tenaga kerja Rp310.000 62.000kg Rp5
Overhead pabrik Rp496.000 62.000kg Rp8
Total Rp946.000 Rp15

Perhitungan harga produk jadi dan persediaan produk dalam proses Dep A

Harga pokok produk jadi: 60.000kg x Rp15 Rp900.000


Harga pokok persediaan produk dalam proses:
Biaya bahan baku: 100% x 10.000kg x Rp2 = Rp20.000
Biaya tenaga kerja: 20% x 10.000kg x Rp5 = Rp10.000
Biaya overhead pabrik: 20% x 10.000kg x Rp8= Rp16.000
Rp 46.000
Jumlah biaya produksi Departemen A Bulan Januari
2014 Rp946.000
Jurnal pencatatan biaya produksi Departemen A

BDP-BBB Rp140.000

Persediaan bahan baku Rp140.000

BDP-BTK Rp310.000

Gajih dan upah Rp310.000

BDP-BOP Rp496.000

Berbagai rekening yang di kredit Rp496.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang di transfer oleh Dep A ke Dep B

Persediaan produk jadi Rp900.000

BDP-BBB Rp120.000

BDP-BTK Rp300.000

BDP-BOP Rp480.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam Dep A pada akhir bulan

Persediaan produk dalam proses Rp46.000

BDP-BBB Rp20.000

BDP-BTK Rp10.000

BBB-BOP Rp16.000
DEPARTEMEN B

Perhitungan unit ekuivalensi

BTK: 48.000 kg + 12.000kg (50%) = 54.000kg

BOP: 48.000 kg + 12.000kg (50%) = 54.000kg

Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen B

Unsur biaya Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per


produksi Kg
Tenaga kerja Rp 540.000 54.000kg Rp10
Overhead pabrik Rp 810.000 54.000kg Rp15
Total Rp1.350.000 Rp25
Perhitungan harga produk jadi dan persediaan produk dalam proses Dep B

Harga pokok produk selesai yang ditransfer departemen B ke


gudang:
Harga pokok dari departemen A: 48.000kg x Rp15= Rp720.000
Penambahan dari departemen B: 48.000kg x Rp25= Rp1.200.000
Rp1.920.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Harga pokok dari Dep A : 12.000kg x Rp15= Rp180.000
Biaya yang ditambahkan oleh Dep B:
BTK : 50% x 12.000kg x Rp10= Rp60.000
BOP: 50% x 12.000kg x Rp15= Rp90.000
Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep B Rp 330.000
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B Bulan januari
2014 Rp2.250.000
Jurnal pencatatan biaya produksi Departemen B

Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari Dep A

BDP-BBB Dep B Rp900.000

BDP-BBB Dep A Rp120.000

BDP-BTK Dep A Rp300.000

BDP-BOP Dep A Rp480.000

BDP-BTK Rp540.000

Gajih dan upah Rp540.000

BDP-BOP Rp810.000

Berbagai rekening yang di kredit Rp810.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang di transfer ke gudang

Persediaan produk jadi Rp1.920.000

BDP-BBB Rp720.000

BDP-BTK Rp480.000

BDP-BOP Rp720.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diolah dalam Dep A pada akhir bulan

Persediaan produk dalam proses Rp330.000

BDP-BBB R180.000

BDP-BTK Rp60.000

BBB-BOP Rp90.000

Anda mungkin juga menyukai