Anda di halaman 1dari 15

ISU LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Dr. Murniaty Simorangkir, M.S

Mata Kuliah :Ilmu Alamiah Dasar

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Rewinda ronauli Simanihuruk NIM. 219341005.

Tasya Salsabila. NIM. 2193141016

PROGRAM STUDI S1 PEND TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala ni’mat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Isu Lingkungan”. Salawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tauladan bagi kita semua.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis hanya dapat
mengucapkan terimakasih atas pengarahannya. Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan sara penulis
butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang sederhana ini mampu memberi manfaat bagi
penulis dan teman-teman lainnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

2.1 Lingkungan.......................................................................................... 3

2.2. Isi Lingkungan Global ......................................................................... 4

2.2.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global.................. 6

2.3 Isi Lingkungan Nasional ..................................................................... 8

2.3.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional.............. 8

2.4 Isu Lingkungan Lokal ......................................................................... 9

2.4.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal................... 9

2.5 Studi Kasus ........................................................................................ 10

2.5.1 Pencemaran Lingkungan ......................................................... 10

a. Permasalahan............................................................................. 10

b. Solusi......................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 14

3.2 Saran.................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat.
Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang ditimbulkan berbagai aktifitas manusia.
Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai menampakan perbahan yang signifikan.

Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat kuas karena kompleksitas
permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi,
politik, social dan budaya dan tentunya dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan
studi physical environment itu sendiri, seperti: biology, chemistry, geology, forestry dan sebagainya.

Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka isu lingkungan
telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan masalah
bersama.

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global.
Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya
hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan
satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.

Akhir-akhir ini isu kelingkungan hidup menjadi topik yang hangat diperdebatkan dalam berbagai fora
internasional karena adanya gejala pemanasan global yang semakin menghawatirkan. Terus mencairnya
es di Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur, bencana alam yang
melanda di berbagai wiayah, di permukaan bumi sangat mempengaruhi hakikat interaksi aktor-aktor
Hubungan Internasional. Kelangsungan hidup umat manusia sedang ada dalam ancaman yang serius
kalau proses pemanasan global ini tidak segera dikendalikan.

Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia internasional karena laju
kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru
dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang
khawatir dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan
keresahan di dalam negeri dan juga di Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi
persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi
juga Negara-negara industri yang memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon yang
menyebabkan kenaikan suhu bumi.

Untuk pokok bahasan lebih lanjut, akan kami bahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Isu-isu seperti apakah yang menjadi perdebatan mengenai kelingkungan hidup?

2. Bagaimanakah konsepsi Gender dan isu gender sebagai wacana mencapai kesetaraan?

3. Bagaimanakah politik diplomasi Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjekaskan dan mengidentifikasi terkait isu-isu lingkungan hidup.

2. Mengidentifikasi konsepsi gender dn isu –isu gender dalam proses menuju kesetaraan.

3. Menjelaskan mengenai politik diplomasi di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

Penyusun berharap, setelah membaca makalah “ Isu Lingkungan” ini maka dapat menambah wawasan
dan mengetahui isu-isu lingkungan hidup saat ini, isu gendet dalam proses kemitrasejajaran dan
mengetahui politik diplomasi di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan

Isu lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik internasional kontemporer. Ini
dessebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis yang dialami dunia dengan percepatan terutama setelah
Perang Dunia II. Planet yang kita diami ini tengah mengalami proses “global warming” yang disebabkan
oleh pengeluaran yang berlebihn dari gas-gas “rumah hijau” yang paling terkenal diantaranya adalah
kloroflorokarbon.

Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang
dipancarkan oleh Matahari. Masalah lainnya meliputi deforestasi hutan tropis, yang berguna untuk
mensirkulasi gas-gas berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat yang menakutkan, yaitu
30.000-37.000 mil persegi pertahun, di Sub-Sahara proses desertifikasi terjadi dengan tingkat per
tahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami prospek musnahnya ratusan ribu spesies dalam
waktu dua puluh tahun ke depan. Bila tingkat perusakan lingkungan seperti yang ada sekarang berlanjut,
planet Bumi tidak akan sanggup lagi menunjang para penghuninya.

Baik negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun negara-negara industri sama-
sama memiliki kepentingan nasional yang mempengaruhi sikap dan kebijakan mereka dalam mengatasi
isu lingkungan hidup global.

Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah upaya pemerintahan yang berkuasa
untuk menjadikan pembangunan ekonomi sebagai sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian
menjadi semacam ideology yang tak boleh diganggu gugat.

Umumnya ekspor negara berkembang bertumpu pada sumber daya alam. Indonesia misalnya,
mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi demikian mudah diduga akan berdampak
pada percepatan pengurasan sumberdaya alam. Selain itu, rezim perdagangan bebas Internasional
mempunyai tujuan meningkatkan volume perdagangan dengan membebaskan perdagangan dari segala
bentuk proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan ekonomi global tidak dapat tumbuh tanpa ada
pengurasan ekonomi alam. Kondisi inilah yang melatarbelakangi munculnya standarisasi produk
berwawasan lingkungan pada era perdagangan bebas.

Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kedua hal di atas dapat menjadi dilema. Di satu
pihak, terdapt kesadaran bahwa permasalahan lingkungan hidup terasa cukup serius. Namun di lain
pihak, era perdagangan bebas menuntut produk-produk yang bermutu baik dan murah. Ketentuan
standarisasi akrab llingkungan tentunya akan menambah ongkos produksi barang yang akan menjadikan
produk-produk tersebut kurang kompetitif dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Negara-negara
maju yang telah terlebih dahulu mempunyai infrastruktur produksi berwawasan lingkungan.

2.2 Isu Lingkungan Global

Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti
iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai
menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan. Ambilah
contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area
hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala
regional.

Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka menebang
hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan
roda pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa diekspor untuk
menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk menebang pohon
relatif kecil dan sederhana, bukan?

Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia
yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga
kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-
masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan kebutuhan
ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang,
akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi
rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang.
Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika
kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan
membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak
langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.

Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia misalnya masih sangat bergantung
pada sumber energi minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat
akibat masalah minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena besarnya
pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki efek
berantai pada kenaikan harga barang-barang di lapangan.

Yang ditekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi
komposisi udara di atmosfir, berarti peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis
gas lain, diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global warming). Diperkirakan
diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat
celsius. Akibatnya akan terjadi kenaikan rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-
gunung es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi perubahan iklim
global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah beberapa penyakit akan meningkat pula. Produksi
tumbuhan pangan pun terganggu. Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan hidup
manusia.

Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri membayangkan
bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah, kesadaran akan permasalahan
lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat
kesadaran masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun
kesadaran masalah lingkungan ini masih belum merata.

Di tengah kondisi di atas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada tingkat global. Kyoto
Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai
tahun 2007. Isi utama Protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan
kenaikan suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis balance pengeluaran
dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah menandatangani Protokol ini.

2.2.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global

1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca. Yang
disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga
energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun
pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan
hama penyakit.

Dampak bagi aktiitas social ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang
terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk,
ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

2. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan
membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen. Di samping itu
efek rumah kaca, dan beberapa atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga
ikut memeperbesar penguraian ozon.

Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan
kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada
manusia(imun), penurunan produksi tranaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan kematian pada
hewan liar.

3. Hujan Asam : Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara.
Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam.

Dampak nya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system pernafasan, menyebabkan
pengasaman pada tanah.

4. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara


ekponsial merupakan permasalahan lingkungan . Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan
menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
5. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pda proses
desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian
atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.

Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global dan
menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi
semakin berkurang.

6. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya
mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang
merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam
kesehatan, pangan maupun ekonomi

7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang di indentifikasi memiliki bahan
kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,
penyabab infeksi, bersifat korosif.

Dampak : dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran
dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu
dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

2.3 Isu Lingkungan Nasional

Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu lingkungan. Tujuan
utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat
agar peduli lingkungan. untuk bermaksud mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan
merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal,
nasional, dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan,
mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara
komunitas seni dan lingkungan dari Australia dan Indonesia.

Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak untuk peduli lingkungan
daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka
kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti

Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus untuk
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

2.3.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional


1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia .
kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan,.

Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan
dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun
ke negra tetanggapun juga terkena.

2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal tanker ke
tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di akibatkan oleh system
penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan.

Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat
berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan
penetrasi matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat
menyebabkan kematian organisme laut.

2.4 Isu Lingkungan Lokal

Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa
lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila
lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat
banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-
penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan
hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya
hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja.

Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan memberikan
berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Para
sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer
belakangan ini.

2.4.1 Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal

1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.

Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan
karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian
berkurang.

Dampak : ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas
pangan, dll.
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.

Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan
transportasi

4. Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.

Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan
pariwisata.

5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia
dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.

Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

2.5 Studi Kasus

2.5.1 Pencemaran Lingkungan

a. Permasalahan

Permasalahan tentang lingkungan sudah menjadi wacana lama bangsa Indonesia. Perkembangan jaman
yang serba moderen ternyata juga berdampak pada lingkungan yang ada. Banyak pabrik mobil
berinovasi membuat desain-desain baru. Konsumen pun tertarik membeli mobil baru itu. Akibatnya
jalanan menjadi padat dipenuhi mobil berkapasitas lebih dari satu orang tersebut namun hanya
ditumpangi sendiri. Selain jalan yang menjadi padat, gas yang dikeluarkan mobil itu menyebabkan polusi
udara. Meski disadari kini mulai menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tidak kalah dengan mobil,
sepeda motor kini jumlahnya lebih banyak. Alat transportasi umum seakan tidak banyak diminati karena
kualitasnya kurang standar yang mengakibatkan si pengguna kurang nyaman. Padahal alat transportasi
ini dibuat untuk mengurangi kemacetan, polusi dan lain sebagainya, namun belumlah berhasil sukses.
Saat terjadi kemacetan maka gas buang kendaraan semakin banyak sebab mereka yang tetap
menyalakan mesin, menyumbangkan gas buang lebih banyak.

Saya menyuplik sedikit berita opini dari website yang menyebutkan “Awal abad XXI ini persoalan
lingkungan telah bertambah semakin rumit. Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil
diselesaikan seperti sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak lingkungan,
namun isu-isu baru (emerging issue) telah muncul, antara lain persoalan e-waste, B-3 dan perubahan
iklim yang berdampak serius terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah
menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena sebagian besar sumbernya justru di
wilayah perkotaan. Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan
menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta konsumsi energi
yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatip serius bagi kehidupan umat
manusia.
Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan clean air di daerah perkotaan perlu terus
dilakukan, karena kualitas lingkungan yang buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan
manusia. Salah satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk, masyarakat miskin
Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang sangat besar (sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya
pengobatan yang semestinya dapat di dayagunakan untuk keperluan yang lebih produktip dan
bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas kehidupannya”.

Hal tersebut sangatlah kompleks, dan kita rasakan saat ini. Udara yang tidak segar, cuaca yang tidak
menentu, matahari terasa menyengat (efek pemanasan global), menyebabkan turunnya kualitas
kesehatan. Selain polusi udara karena kendaraan, sampah juga masih menjadi masalah. Masih banyak
orang yang membuang sampah sembarangan. Tdak hanya mengotori, mengurangi keindahan, namun
juga berbau, bahkan menyebabkan banjir karena sungai-sungai tersumbat sampah. Semua
permasalahan-permasalahan tadi akan berdampak pada manusia (penghuni). Dan penyebab semua itu
ya tidak lain juga manusia itu sendiri.

b. Solusi

Perlunya sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor

Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan / disadarkan bahwa mobil sebaiknya digunakan saat
berpergian bersama-sama. Semisal saat pergi bersama keluarga. Saat berpergian sendiri usahakan
menggunakan angkutan umum. Atau kalau tempat tujuannya dekat sebaiknya bersepeda atau jalan
kaki. Hal ini akan membuat lebih sehat. Selain itu, terapkan budaya tertib berlalulintas agar tidak terjadi
kecelakakan yang kadang juga memicu terjadinya kemacetan.

Perbaikan sarana dan prasarana transportasi

Hal ini dikhususkan alat transportasi umum, agar pengguna merasa nyaman dan banyak pengguna
kendaraan pribadi beralih ketransportasi umum. Dilakukan dengan penambahan alat transportasi umum
beserta jalur/rute nya. Sebab kebanyakan orang malas naik kendaraan umum karena mereka malas
menunggu lama dan jarak halte dari tempat tinggal jauh. Bangun tempat penitipan sepeda di dekat
stasiun bus/angkot untuk daerah pinggiran kota / pedesaan. Kemungkinan jarak rumah ke stasiun bus
jauh, maka perlu naik sepeda.

Sosialisasi pengelolaan sampah.

Perlu lebih gencar lagi sosialisasi pengelolaan sampah, baik di perkotaan maupun d pedesaan. Bukan
tidak mungkin masyarakat desa juga belum sadar, missal saat selesai menyapu halaman rumah, karna
depan ada sungai lantas supaya mudah dibung ke sungai. Padahal mereka bias membuar bak
penampungan sampah. Sosialisasi tersebut juga dibarengi dengan kepemanduan dalam praktik. Agar
tidak hanya jadi sekedar wacana. Diperlukan biaya peralatan yang dibutuhkan. Dengan begitu
diharapkan pengelolaan sampah benar-benar terlaksana.

Penghematan daya listrik


Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Suatu saat nanti disaat kualitas udara kita
membaik, tidak diperlukan lagi mesin yang bernama AC (Air Conditioner) alat yang menyumbang
terjadinya pemanasan global.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Pemerintah seharusnya lebih menganggarkan perbaikan lingkungan sehat, sehingga tidak perlu ada
anggaran untuk pengobatan bagi yang sakit.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi alam yang semakin memburuk sebagai
contohnya pemanasan global, efek rumah kaca dan lubang ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak
stabil.

Maka dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk mengurangi dampak isu negative alam
global diantaranya:

Batasi emisi bahan karbon dioksida


Menanam pohon lebih banyak

Daur ulang dan gunakan ulang

Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan
limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

3.2 Saran

Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

Bagi kita semua agar bisa mencari sumber bacaan lain selain makalah ini, sehingga wawasan kita tentang
lingkungan akan lebih banyak dan kia lebih mengetahui tentang apa yang sedang terjadi saat ini di
dalam lingkungan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.

Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 21.30.

http://ebookbrowse.com/makalah-masalah-lingkungan-hidup-doc-d423335122, diakses pada 04 Januari


2016, pukul 22.30.

http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada 04 Januari 2016, pukul


22.00.

http://akuntansiunismuh.blogspot.co.id/2015/01/isu-lingkungan-pemanasan-global.html, diakses pada


04 Januari 2016, pukul 20.30.
https://syahriltu.wordpress.com/2011/05/19/iad-isu-linglkungan/, diakses pada 04 Januari 2016, pukul
23.30.

http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isu-lingkungan-ilmu-alamiah.html, diakses
pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.

http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-Global.html, diakses pada 04


Januari 2016, pukul 23.35.

http://industri12.blogspot.co.id/2013/04/studi-kasus-permasalahan-lingkungan.html, diakses pada 04


Januari 2016, pukul 23.35.

http://putriandini441.blogspot.co.id/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-air.html, diakses pada 04


Januari 2016, pukul 23.35.

http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada 04 Januari 2016, pukul


23.35.

Anda mungkin juga menyukai