Anda di halaman 1dari 33

Tria | Dwi Suci R

SESI 2 - MEKANIKA
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar gerak benda, konsep gaya dan energi.
 Dibagi menjadi 2, yaitu Kinematika dan Dinamika.

A. KINEMATIKA

Penjelasan mengenai bagaimana benda bergerak.

Kinematika mempelajari:

1. Gerak Sepanjang Garis Lurus (x,y)


a. Posisi
Letak suatu benda pada suatu waktu terhadap acuan tertentu.
b. Perpindahan
Perubahan posisi benda dalam selang waktu tertentu.
c. Jarak
Panjang lintasan yang ditempuh suatu benda dalam selang waktu tertentu.
d. Laju&Kecepatan (Rata-rata)

Laju: Seberapa cepat sebuah benda bergerak pada suatu jarak. Satuan: skalar

Kecepatan: Seberapa cepat sebuah benda bergerak pada suatu perpindahan.

Satuan: vector

 x
v  t

e. Kecepatan Sesaat

Kecepatan pada suatu waktu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang
sangat kecil.

Nilai Laju sesaat = Nilai kecepatan sesaat
d
v  lim x x
t 0 t dt
f. Percepatan
Perubahan kecepatan dalam suatu satuan waktu.
 v
a  t

g. Percepatan Sesaat

d
a  lim v v
t 0 t dt
1.1 GLB (Gerak Lurus Beraturan)
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap, dengan lintasan yang ditempuh
berupa garis lurus.

x  x0  v.t

1.2 GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)


Benda yang mempunyai percepatan tetap dan bergerak pada lintasan lurus.

x  x0  v0t  12 at²
v  v0  a.t
v 2  v02  2as

1.3 GJB (Gerak Jatuh Bebas)


Benda yang jatuh di permukaan bumi, dengan mengabaikan gesekan udara dan
perubahan percepatan terhadap tinggi benda.
y 1

v 0
t  2 gt²
v 2  v2  2gh
t 0

vt  v0  g.t
2. Gerak Proyektil (Parabola)
Lintasan gerak peluru melengkung ke bawah berbentuk parabola karena adanya
percepatan gravitasi bumi.

 Kecepatan arah horizontal= tetap


 Kecepatan arah vertikal= berubah
3. GMB (Gerak Melingkar Beraturan)
Gerak benda pada lintasan berupa keliling lingkaran, baik penuh maupun sebagian.
Dengan ciri:
 Jarak benda ketitik acuan tetap
 Kecepatan tegak lurus dengan jari-jari lingkaran

Besaran GMB adalah sebagai berikut:


 Perpindahan Sudut: derajat, radian, putaran.
1 putaran = 360°= 2πrad
 Kecepatan Sudut ( ): Perbandingan sudut yang ditempuh selama waktu tertentu.
= Sudut (rad)
  = Kecepatan Sudut (rad/s)
t
t = Waktu (s)

 Percepatan Sudut ():

  lim   d
t 0 t dt

B. DINAMIKA

Penjelasan mengenai mengapa benda bergerak sedemikian rupa.


 Dinamika mempelajari:
1. Hukum Gerak Newton
• Aristoteles: Makin besar gaya pada sebuah benda, maka makin besar lajunya.
• Galileo: Jika tidak ada gaya yang diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu
akan terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang lurus.

1.1 Hukum I Newton


“Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap
sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.”
 Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak
tetapnya pada garis lurus disebut Inersia.
 Kerangka Acuan Inersia hanya berlaku untuk Hukum I Newton.

1.2 Hukum II Newton


“Percepatan sebuah benda (a) berbanding lurus dengan gaya total (F) yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya (m). Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya.”

F ma
1.2.1 Massa (kg)
Makin besar massa yang dimiliki suatu benda, makin sulit mengubah keadaan
geraknya.

1.2.2 Gaya (N)


 Contact Force: benda yang memberi gaya bersentuhan dengan benda yang
diberi gaya. Ex: Bola bergantung di tali dan anak menarik benda
 Field force: benda yang memberi gaya tidak bersentuhan dengan benda
yang diberi gaya. Ex: Gaya gravitasi dan gaya listrik.

1.3 Hukum III Newton


“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah pada benda yang
pertama.”
 Gaya yang diberikan benda selalu diberikan oleh benda lain. Ex: Seekor kuda menarik
kereta dan Martil dipukulkan pada paku.

F F
aksi reaksi
2. Energi Gravitasi
 Besar gaya gravitasi Newton memenuhi persamaan berikut:
G= Konstanta Gravitasi
m1= Massa benda 1
m2= Massa benda 2
r = Jarak antar 2 benda
 Percepatan Gravitasi:
Jika sebuah benda dilepaskan pada ke tinggian tertentu dari
permukaan bumi, ia akan jatuh karena gravitasi bumi, dengan
percepatan:
 Energi Potensial Gravitasi
Perubahan EPgrav hanya bergantung pada ketinggian.

EP mgh
grav

3. Dampak Gravitasi Terhadap Tubuh


3.1 Pusat Gravitasi
Pusat gravitasi pada manusia sejajar tulang belakang dan berada dalam pelvis jika
sedang duduk atau posisi tegak.
3.2 Keseimbangan Tubuh
Gaya otot yang dapat mengimbangi berat tubuh manusia disebut dengan kondisi
keseimbangan:
1. Labil (Goyah)
Jika titik pusat massa bergeser keluar tubuh, dapat menyebabkan kecelakaan Slip,
Trip & Fall.

a. Slip
Slip disebabkan oleh tidak adanya gesekan yang cukup antara
kaki seseorang dan permukaan kakinya. Ex: Produk basah
minyak sabun, alas kaki sandal jepit, dan tempat licin

b. Trip
Trip adalah hilangnya keseimbangan yang terjadi saat gerakan
maju atau mundur satu kaki atau kedua kaki terganggu. Ex:
Kabel, kawat, pergantian ketinggian, dll.

c. Falls
Fall adalah konsekuensi dari tergelincir. Jatuh terjadi bila
gerakan tubuh yang tidak beraturan mengganggu
keseimbangan. Ex: Tidak ada APD, tidak ada pembatas, dll.

2. Stabil (Mantap)
3. Netral
3.3 Seseorang Berdiri
Jantung butuh usaha lebih keras untuk untuk memompakan darah ke area organ tubuh
yang lebih tinggi posisinya.
3.4 Pemasukan Cairan Infus
 Pemasukan cairan infus ke pembuluh darah memanfaatkan gravitasi.
 Kelajuan cairan infus dipengaruhi ketinggian botol infus, posisi pasien, tekanan
darah pasien.

3.5 Mengeluarkan Cairan Tubuh


Dalam proses dialisis peritorial, tubuh akan
mengeluarkan zat sisa dengan bantuan gravitasi.

SESI 3 – KALOR & FLUIDA


Termometer
• Alat untuk mengukur temperature.
• Titik tetap thermometer diukur pada tekanan 1
atmosfer. Satuan thermometer
1. Celcius
2. Farenheit
3. Kelvin
4. Reamur

TF  95 TC  32 TK  TC  273,15
Kalor
• Energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan
temperatur.
• Satuan : Joule
• Asas Black : Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima.
• Q lepas = Q terima
Kalor Jenis
• Jika kalor (Q) diberikan pada suatu benda bermassa (m), maka perubahan
temperaturnya (T),

 mcT
Q c = kalor jenis (J/kg.C)
Kalor Laten
• Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat dari padat ke cair di sebut kalor
lebur. Sedangkan mengubah dari fase cair ke uap di sebut kalor penguapan.
• Kalor Laten adalah nilai untuk kalor lebur dan penguapan.
Kalorimeter
• Kalor Laten diukur dengan menggunakan Kalorimeter.

Q  mL
L= lebur
Perpindahan Kalor
 Konduksi
Konduksi kalor hanya terjadi jika ada perbedaan temperatur.
dQ T T
H  kA H L
dT L
 Konveksi
Proses dimana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul dari satu tempat ketempat
lain.

J  8,3v0,5 (Ts Ta )


 Radiasi
Merupakan perpindahan kalor yang terjadi tanpa medium apapun. Transfer energi
matahari kebumi melalui ruang hampa. Radiasi adalah gelombang Elektromagnetik.
 Q 4
 t  eAT

Fluida
• Dapat mengalir karena perbedaan gaya ikat molekul-molekul penyusunnya
• Zat cair dan gas tidak memiliki bentuk yang tetap sehingga keduanya dapat mengalir
• Gaya yang dialami oleh fluida akan diberikan ke segala arah

SESI 4 – GELOMBANG & NOISE

1. Gelombang :Getaran yang merambat dari satu tempat ke tempat lain.

Sumber gelombang: Sesuatu yang bergetar. Arah Getar Gelombang :


 Gelombang Longitudinal : Arah getar dan arah getar sejajar (horizontal)
 Gelombang Transversal : Arah getar (vertikal) dan arah getar (horizontal) saling tegak
lurus
Berdasarkan amplitudo
 Gel. Berjalan: memiliki sifat amplitudo yg sama pd setiap titik yang dilalui
Berbanding terbalik dengan statisioner
 Gel. Statisioner: Interferensi dua gelombang datang dan pantul yang f dan T = sama,
serta arahnya berlawanan. Sifat gelombang stasioner bentuk gelombangnya tidak
merambat, tetapi bergetar naik turun di tempat yang sama
Berdasarkan medium perambatannya :
 Gelombang mekanik: memerlukan medium untuk merambat
 Gelombang elektromagnetik : tidak memerlukan medium, dapat merambat pada
ruang hampa, memiliki cepat rambat yang tergantung pada besaran medan magnet
dan medan listrik
Bentuk muka gelombang : Puncak gelombang atau lembah gelombang yang mempunyai
fase sama dan terpisah sejauh satu atau lebih panhang gelombang.
Karakteristik gelombang :
 Amplitudo :
- Simpangan maksimum gelombang
- Nilainya selalu positif

 Panjang Gelombang:
- Jarak minimum antar 2 titik pada gelombang yg berperilaku identik

k
- Hubungan panjang gelombang dengan bilangan gelombang λ
 Periode (T) :
- Waktu yang dibutuhkan gelombang menempuh satu panjang gelombang
- Sebanding dengan 1/f
 Frekuensi (f)
- Banyaknya gelombang yang bergetar dalam waktu satu detik
- Satuan Hertz
- Sebanding dengan 1/T

 Cepat Rambat (v):


- Jarak yang dilalui oleh gelombang per satuan waktu
- Kecepatan dimana puncak gelombangbergerak
- Fasenya konstan
λ
v  λf
T

Matematika Gelombang : Bentuk gelombang dapat dinyatakan dalam persamaan


y(x, t)  Asin(kx  ωt)
Ket :
- (kx - t): fase gelombang
- k: bilangan gelombang
- : frekuensi angular

Sifat-sifat Gelombang
 Refleksi: Pemantulan Gelombang sudut datang akan sama dengan sudut pantul Co:
cermin (sempurna)
 Refraksi: perubahan arah gelombang Co: patahan di air
 Interferensi: Superposisi dari dua atau lebih gelombang dalam ruang pada titik yang
sama menghasilkan gelombang resultan
- Interferensi Konstruktif : Saling menguatkan Sefase, co : paduan suara
- Interferensi Destruktif : Saling melemahkan Berlawanan fase, co: bising
 Difraksi : Terjadi jika sebuah gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati
sebuah celah sempit
 Polarisasi : peristiwa perubahan arah getar gelombang yang acak menjadi satu arah
getar.

2. Optik : Studi tentang spektrum gelombang elektromagnetik, khususnya


cahaya Umumnya dibedakan menjadi :
 Optik Fisis : memandang cahaya sebagai gelombang dengan sifatnya dalam
mengalamai interferensi, difraksi, dan polarisasi
 Optik Geometri : Memandang cahaya merambat lurus (hukum pemantulan dan
hukum pembiasan)

 Spektrum Elektromagnetik

 Lebar dari spektrum gelombang elektromagnetik disebut Maxwell’rainbow


Sifat Gelombang Elektromagnetik
 Gelombang transversal, dengan medan listrik & magnet saling tegak lurus
 Arah perambatan
 Perbandingan E = cB
 Gelombang merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan tidak berubah.
 Tidak memerlukan medium perantara untuk merambat

3. Gelombang Suara (Bunyi) : gelombang mekanik elastis longitudinal yang merambat


dalam medium.
Aspek Bunyi :
 Sumber bunyi, yang berasal dari benda yang bergetar
 Energi yang dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang longitudinal
 Bunyi dideteksi oleh telinga atau alat tertentu

Pendengaran Manusia
 Kenyaringan bunyi (loudness) berhubungan dengan energi pada gelombang bunyi.
 Ketinggian bunyi (pitch): Makin tinggi frekuensi, makin tinggi pitch, dan
sebaliknnya makin rendah frekuensi, ketinggian bunyi makin rendah
Frekuensi Gelombang Bunyi
Frekuensi yang masih dapat didengar oleh manusia, antara 20 Hz – 20.000 Hz. Jangkauan
pendengaran ini akan berbeda pada setiap orang.
 Ultrasonik > 20.000 Hz
- Aplikasi pada kedokteran

- Tegangan listrik AC dengan frekuensi ultrasonic di industri


- Kelelawar (100.000 Hz), Anjing (50.000 Hz)
 Infrasonik < 20 Hz
- Gempa bumi, guntur, gunung berapi, mesin-mesin berat
- Dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia
- Bekerja dengan cara resonansi, sehingga menyebabkan gerakan dan iritasi yang
cukup besar pada organ dalam tubuh
 Kecepatan Gelombang Bunyi

Materi (20 C, 1 atm) Laju (m/s)

Udara 343

Helium 1005

Hidrogen 1300

Air 1440

Besi & Baja 5000

Kaca 4500

Aluminium 5100

 Kecepatan gelombang bunyi bergantung pada modulus elastis (B) dan kerapatan dari
materi ()

B
 v  ρ
4. Gelombang Cahaya :
Cahaya adalah sebuah bentuk energi
Energi dapat merambat dari satu titik ke titik lain baik melalui gerak partikel maupun
gerak gelombang.
Teori tentang cahaya

 Teori Korpuskular Newton (dianggap benar sampai abad 17)


- Cahaya adalah partikel-partikel yang dipancarkan oleh sumber cahaya
- Merambat secara garis dengan sangat cepat
 Teori Undulasi Huygens
- Cahaya adalah gelombang
- Merambat dalam medium yang di sebut eter, yaitu zat yang mengisi ruang vakum
 Teori Elektromagnetik Maxwell
- cahaya bersifat elektromagnetik, yang dapat merambat dari sumber ke penerima
- terdiri dari fluktuasi medan listrik dan medan magnet
 Teori Kuantum Planck
- Menggunakan ide Planck, Einstein menjelasksan efek foto listrik: cahaya
dipancarkan dalam paket energi terkecil yang dinamakan photon, besarnya
bergantung frekuensi.
- E = hv

Berkas Cahaya
Model berkas cahaya menganggap cahaya berjalan dalam lintasan berbentuk garis lurus.
Ketika melihat benda, cahaya mencapai mata dari setiap titik pada benda, tetapi hanya satu
berkas yang sampai ke mata.

Aplikasi Model Berkas Cahaya


Model berkas cahaya telah berhasil mendeskripsikan banyak aspek cahaya yang meliputi :
 Pantulan
 Pembiasan
 Pembentukan bayangan oleh cermin dan Lensa
 Pemantulan Cahaya
- Pada permukaan yang rata, berkas sinar datang dan pantul berada pada bidang
yang sama dengan garis normal permukaan.
- Sudut sinar datang = sudut sinar pantul
 Pembiasan Cahaya
- Ketika cahaya datang dari satu medium ke medium lain dengan sudut tertentu,
berkas cahaya akan dibelokkan
- Pembelokan berkas cahaya disebut dengan pembiasan
- Pembiasan terkait dengan hukum Snell ; Hubungan antara sudut datang dan sudut
bias ditentukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621 oleh Willebrord
Snell (1591 – 1626), yang dikenal sebagai hukum Snell :
n1sinθ1  n2sinθ2
- Pembiasan cahaya bertanggung jawab pada sejumlah ilusi optik :

Pensil yang terlihat pada pada gelas berisi air

orang yang terlihat berkaki pendek ketika berdiri di dalam air.
 Pembentukan bayangan oleh Cermin dan Lensa

Cermin adalah alat optik yang bersifat memantulkan sebagian besar sinar
datang. Terdapat titik benda dan titik bayangan. Titik Benda adalah titik
potong antara sinar-sinar datang. Titik Bayangan adalah titik potong antara
sinar pantul atau sinar bias

Refleksi Cermin datar : Bila benda real ada di depan cermin datar P. Sifat : Sama
besar, sama jauh, tinggi sama, kedudukan bayangan terbalik

Sinar Pada Cermin Cekung
Sinar Istimewa cermin cekung, yaitu : Sifat bayangan yang dibentuk :

a. Sinar datang yang sejajar dengan 1. Benda di RIII, bayangan nya di


sumbu utama akan dipantulkan ruang RII. Sifat bayangan
melalui titik fokus (F) [1] nyata, terbalik, dan diperkecil
b. Sinar datang yang melalui titik 2. Benda di RII, bayangannya
fokus utama (F) akan dipantulkan di ruang RIII. Sifat bayangan
sejajar sumbu utama nyata, terbalik, diperbesar
[2] 3. Benda di RI, bayangannya
c. Sinar datang yang melalui titik di RIV. Sifat bayangan
lengkung (C) akan maya, tegak, diperbesar
dipantulkan melalui C juga [3]

- Sinar Pada cermin Cembung

Sinar Istimewa cermin cembung, Sifat bayangan yang dibentuk :


yaitu :
1. Selalu Maya
a. Sinar datang sejajar sumbu 2. Tegak
utama dipantulkan seolah-olah 3. Diperkecil
berasal dari titik fokus [1]
b. Sinar datang menuju fokus,
dipantulkan sejajar sumbu utama
[2]
c. Sinar datang menuju jari-jari
C atau pusat kelengkungan,
dipantulkan melalui C juga [3]

 Lensa : Medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias, dimana paling
sedikit satu di antaranya lengkung, sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum sinar
keluar dari lensa. Secara umum ada dua jenis lensa, yaitu lensa konvergen
(mengumpulkan cahaya) dan lensa divergen (menyebarkan cahaya)
- Sinar pada lensa cekung
Sinar Istimewa lensa cekung,
yaitu :
a. Sinar datang sejajar
sumbu utama dibiaskan
seolah-olah berasal dari
F2 [1]
b. Sinar datang menuju F1,
dibiaskan sejajar sumbu
utama [3]
c. Sinar datang melalui titik
pusat lensa tidak
dibelokkan [2]

- Sinar pada lensa cembung

Sinar Istimewa lensa cembung, yaitu :


d. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui F2 [1]
e. Sinar datang melalui F1, dibiaskan sejajar sumbu utama [3]
f. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibelokkan [2]

Noise dan Kebisingan


Bising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki, baik yang berasal dari buatan manusia
maupun kegiatan alam yang dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja. Kebisingan selain
dapat menggangu komunikasi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran,
yang pada akhirnya akan menyebabkan penyakit akibat kerja yaitu Noise Induced Hearing
Loss (NIHL).
Dalam Pasal 1 ayat 8 pada Permenaker No.13 Tahun 2011, dijelaskan bahwa Nilai Ambang
Batas (NAB) adalah standar intensitas rata-rata tertimbang waktu yang dapat diterima pekerja
tanpa mengakibakan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk
waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam perminggu. Dalam pasal 5 Permenaker No.13
tahun 2011 dijelaskan bahwa NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 decibel A (dbA).
SESI 5 – LISTRIK

Efek Amber atau yang disebut dengan listrik statis. Contoh dari Efek Amber:

1) Menyisir Rambut
2) Berjalan di atas karpet nilon
3) Penggaris plastik yang menarik kertas
4) Pakaian berbahan sintesis

Percobaan Benjamin Franklin


Percobaan pada sepasang kaca dan plastik yang di gosokkan dengan kain sutra.

Muatan Listrik
Hasil percobaan Benjamin Franklin:

Dua muatan listrik: positif dan negatif

Partikel bermuatan sejenis tolak menolak, dan berlawanan jenis tarik menarik

Hukum Kekekalan Muatan Listrik


Jumlah total muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol.

Muatan Listrik pada Atom


Muatan pada Atom:
1) +1 (Proton)
2) -1 (Elektron)
3) 0 (Neutron)

Muatan terkecil yang pernah diukur yaitu muatan kuantum (elementer) e = 1,60218
-19
x 10 C

Quark Muatan Terkecil


Lebih kecil dari muatan elementer (e) adalah Quark.
Klasifikasi Material
Klasifikasi material berdasarkan kemampuan muatan untuk bergerak:
1) Konduktor
2) Isolator
3) Semikonduktor
4) Superkonduktor

Muatan Induksi
Logam bermuatan positif disentuhkan dengan logam lain yang netral, maka elektron
pada logam netral akan tertarik oleh logam bermuatan positif, serta beberapa akan
pindah.

Elektroskop
Alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya muatan listrik.
Listrik Dinamis
Listrik dinamis membahas tentang muatan yang bergerak. Aliran muatan pada listrik
dinamis adalah elektron yang bergerak karena adanya beda potensial.

Arus Listrik
Jumlah total muatan yang melewati kawat per satuan waktu pada suatu titik.

 Q
I  t
Hukum Ohm
“Aliran arus pada kawat juga bergantung pada hambatan yang diberikan kawat terhadap
aliran electron.”

V IR
V = Beda Potensial (Volt)
I = Arus Listrik (Ampere)
R = Resistansi/Hambatan ()

Nilai Resistansi

Warna Toleransi
Emas 5%
Perak 10%
Tidak 20%
Berwarna

Warna Angka Pengali


Hitam 0 1
Coklat 1 10
2
Merah 2 10
3
Jingga 3 10
4
Kuning 4 10
5
Hijau 5 10
6
Biru 6 10
7
Ungu 7 10
8
Abu-abu 8 10
9
Putih 9 10

Daya Listrik

Kecepatan perubahan energy.
energi yang diubah (W)
Daya(P)  Atau P  QV  IV Q= Muatan Listrik
waktu (t) (C) t

Rangkaian Listrik

1. Kapasitor

Muatan pada kapasitor q = C.V

2. Induktor
 Laju perubahan medan magnetik (dΦ/dt)
 Laju perubahan arus listrik (di/dt)
 µ adalah permeabilitas material inti

3. GGL

 diliat di tempat Voltnya misalkan:


V = ( 26 sin 200t) Volt, maka nya adalah 200.
 Fase rangkaian AC
X X
tan  L C

Hukum Kirchoff I dan II


1.1 Hukum Kirchoff I

1.2 Hukum Kirchoff II


*Jika arah loop yang melewati kutub tegangan positif terelbih dahulu, maka nilai
tegangannnya positif (+) dan sebaliknya.
Bahaya Akibat Pajanan Listrik
1. Bahaya sentuhan langsung
2. Bahaya sentuhan tidak langsung
3. Bahaya kebakaran:
 Listrik statik
 Pembebanan berlebih
 Perlengkapan tidak standar
 Isolasi yang gagal
 Sambungan tidak sempurna

Akibat Sengatan Arus Listrik


o Arus searah (DC): perubahan elektrolit
o Arus Bolak-balik (AC)
 Kejang otot
 Berkeringat
 Kerusakan Jaringan
 Vertrikel Fibrilasi
 Meninggal
SESI 6 – RADIASI NON-PENGION
Konsep Dasar Magnetisme dan Elektromagnetik

Magnet

 Material magnet merupakan suatu benda atau bahan yang mempunyai


daya tarik terhadap benda yang mempuyai unsur logam atau besi di
sekelilingnya.
 Fenomena magnet pertama kali diamati sekitar 2500 tahun yang lalu,
dimana ditemukan “batu-batu” di dekat kota kuno Magnesia, Yang
dapat saling tarik-menarik. Selanjutnya, batu itu disebut sebagai
“batu magnet” yang saat ini disebut sebagai “magnet permanen”.

Material Magnet
1. Diagmanetisme = material secara umum & sangat lemah. Contoh: manusia.
2. Paramagnetisme = material yang mengandung unsur transisi, lantanida, dan aktinida
3. Feromagnetisme = besi, nikel serta senyawa campuran unsur ini. Contoh: Magnet
permanen.

Kutub Magnet
 Setiap magnet memiliki dua kutub, yang dinamakan kutub utara dan kutub selatan.
 Bila kedua kutub berlawanan saling berhadapan maka akan terjadi gaya tarik
menarik. Sedangkan bila kedua kutub sejenis dihadapkan maka akan terjadi tolak

menolak.

Gaya antar Kutub Magnet


 Secara matematis, besarnya gaya antar kutub magnet:

 Keterangan:
o F : Gaya antarkutub
o : Kekuatan kutub pertama & kedua

o r : jarak antara kedua kutub


o k : konstanta (Wb/Am)

Medan Magnet

 Garis medan magnet bergerak dari kutub utara menuju kutub selatan.

Perbandingan antara Medan Magnet dan Medan Listrik

Gaya Listrik Gaya Magnet


Bekerja searah medan listrik Bekerja arah tegak lurus medan magnet

Bekerja pada partikel bermuatan yang diam Bekerja pada partikel bermuatan yang
atau bergerak bergerak
Bekerja memindahkan partikel Tidak bekerja untuk memindahkan partikel

Hukum Faraday
 Menyatakan bahwa medan magnet yang bervariasi terhadap waktu dapat
menghasilkan sumber medan listrik.

Hukum Ampere
 Menyatakan bahwa medan listrik yang bervariasi terhadap waktu dapat
menghasilakan sumber medan magnet.

Persamaan Maxwell
 Interaksi antara medan listrik dan medan magnet dapat diringkas dalam 4 persamaan
  Q   dΦ
 E  dA  ε 0   d l   dt B
B
     dΦ 
B d A  0
  d l  μ 0 ic  ε 0 dt E 
B

Maxwell.
Energi Elektromagnetik
 Hasil umum dari persamaan Maxwell adalah setiap muatan yang dipercepat akan

memancarkan energi elektromagnetik.

Gelombang Elektromagnetik
 Dalam elektromagnetisme, medan magnet dan medan listrik dapat saling menopang,
sehingga membentuk gelombang elektromagnetik, yang dapat menyebar di ruang
hampa.
 Sifat-sifat gelombang elektromagnetik:
o Gelombang transversal, dengan vektor E dan B saling tegak lurus arah
perambatan gelombang. E dan B juga saling tegak lurus.
o Arah perambatan adalah perkalian vektor.
o Gelombang merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan yang tidak
berubah
o Tidak seperti gelombang transversal lain, gelombang elektromagnet tidak
memerlukan medium untuk merambat.
Eksperimen Heinrich Hertz
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang makroskopis pertama kali
dihasilkan di sebuah laboratorium tahun 1887 oleh fisikawan Jerman Heinrich Hertz. Sebagai
sumber gelombang digunakan rangkaian L-C.
Kecepatan Cahaya
 Hertz menemukan bahwa kecepatan gelombang yang dihasilkan berkaitan dengan
panjang gelombang dan frekuensi, yaitu v = f, dengan kecepatan yang sama dengan
cahaya.

Dampak Pajanan Magnet dan Elektromagnetik terhadap Tubuh


 Manusia dapat terpajan magnet dan elektromagnetik melalui radiasi.
 Pancaran energi melalui suatu materi dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik dari sumber radiasi.
 Bentuk radiasi dibagi menjadi dua, yaitu radiasi pengion dan radiasi non pengion.

Radiasi Non Pengion


 Merupakan radiasi yang tidak menyebabkan proses ionisasi jika berinteraksi dengan
materi.
 Radiasi ini berasal dari spektrum elektromagnetik dengan panjang gelombang besar
dan energi rendah.
 Secara fisika, radiasi non-pengion mengacu pada radiasi elektromagnetik dengan
energi lebih kecil dari 10 eV.
 Terdiri dari:

1. Radiasi Optik: UV, cahaya tampak & infrared


2. Radiasi elektromagnetik radio frekuensi
Radiasi Optik

(a). Sinar Ultraviolet


 Memiliki panjang gelombang 100nm—400nm.
 Sinar ini memiliki energi yang rendah dan bersumber dari matahari yang sampai ke
bumi serta buatan manusia (misalnya indescent/lampu halogen tungsten, lampu neon,
dan laser UV/excimer laser).
 Terdiri dari tiga macam, yaitu.
o Sinar UV-C
Memiliki panjang gelombang 100nm—280nm dan berbahaya bagi manusia.
Sinar UV-C tidak sampai ke bumi karena diabsorpsi oleh ozon.

o SInar UV-B

Memiliki panjang gelombang 280nm—320nm.Sinar UV-B sampai ke bumi


dan diserap oleh epidermis manusia. Dapat menyebabkan kesan terbakar
apabila terkena kulit.
o Sinar UV-A

Memiliki panjang gelombang 320nm—400nm.


Berasal dari matahari dan diserap oleh dermis manusia. Apabila terpapar
secara terus-menerus dapat mengakibatkan penuaan serta keriput.
 Sinar ultraviolet dimanfaatkan untuk:
o Sterilisasi dalam kedokteran
o Mengubah kolesterol menjadi vitamin D
o Meningkatkan kebugaran pernapasan
 Sinar ultraviolet memiliki beberapa dampak, yaitu.
o Menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel kulit.
o Pajanan UV pada mata diserap fotoreseptor dan dapat merusak jaringan.
o Mempercepat penuaan lapisan mata dan katarak.
 Beberapa efek sinar UV di antaranya.

(b). Cahaya Tampak


 Memiliki panjang gelombang 400nm—750nm.
 Cahaya ini bersumber dari benda bertemperatur tinggi dan aliran listrik yang melewati
gas.
 Dapat diukur dengan beberapa besaran, misalnya intensitas (Candel), rate of flow
(lumen, lux), dan iluminasi (foot-candle).
 Pada pekerjaan, tingkat pencahayaan tergantung pada pencahayaan.

 Dapat menimbulkan:
o Efek sensasi terang.
o Kecelakaan karena mata merasa silau dan tidak dapat melakukan penyesuaian
dengan cahaya tersebut.
o Sakit serta kelelahan mata

(c) Cahaya Infrared

 Memiliki panjang gelombang 750nm – 3000m.


 Bersumber dari benda yang dipanaskan, atom berotasi & bervibrasi  gelombang
panas, bila suhu dinaikkan  tampak cahaya.
 Mudah diabsorpsi oleh warna muda atau tua.
 Sinar Infrared dapat menimbulkan:
o Rasa hangat dan panas pada kulit, tergantung intensitas radiasi.
o Diabsorpsi sempurna oleh kulit :5 – 3000 m.
o Luka bakar pada kulit: 0,75 – 15 m
o Kerusakan kornea, iris, retina dan menjadi katarak

(d) Gelombang Mikro dan Radio

 Gelombang ini berada pada frekuensi 10 – 300.000 MHz.


 Berasal dari vibrasi melalui Kristal, misalnya antenna TV, Transmitter FM,
transmitter Radar.
 Dapat menimbulkan:
o Rasa panas, suhu badan naik.
o Gelombang dengan frekuensi rendah namun memiliki eksposur yang lama
dapat dengan mudah menembus kulit serta otot.
o Masuk lewat bawah kulit
o Masuk lewat otot, katarak

SESI 7 – RADIASI PENGION


Model Atom
 Dalton (1803) : menemukan atom
 J.J Thomson (1897) : menemukan elektron. Model atomnya dianalogikan seperti roti
kismis, dimana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar
elektron bagaikan kismis yang terdapat dalam roti kismis.
 Ernest Rutherford (1911) : Bagian inti atom bermuatan positif yang dikelilingi muatan
elektron.
 Niels Bohr (1913) : sama seperti yang dilukiskan rutherford, namun menurut bohr
elektron berkeliling dalam orbit. Setiap orbit memiliki energi yang berbeda. Semakin
kedalam energinya besar, sebaliknya. Elektron dalam gerakannya mengelilingi inti
hanya mungkin memiliki momentum sebesar L= n(h/2π).
h = konstanta plank
n = lintasan orbit ke berapa
Elektron bergerak dalam lintasan stastioner tanpa memancarkan energi. Elektron
dapat pindah ke lintasan lain.

Konsep Fisika Radiasi


 Massa dan Muatan

 Nuklida
Nuklida adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu jenis inti atom.
Penulisan nuklida:
Z = nomor atom, A
zX
X = simbol atom dan
A nomor massa

Peluruhan Spontan dari Nuklida


1. Peluruhan alfa
2. Peluruhan beta: perubahan proton menjadi neutron
3. Peluruhan gamma: nuklida yang dalam keadaan tereksitasi

 Inti dan Radioaktivitas


Susunan inti
- Chadwilk (1932) menemukan neutron
- A=Z+N
Dengan : Z = jumlah proton,
N=jumlah neutron (A-Z)
A = nomor atom/massa
- jumlah elektron dan proton samaa
- Inti atom dpt dinyatakan
- Isotop : unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama, tetapi memiliki
massa atom berbeda.

Jenis Radiasi Pengion


Inti Radioaktif
- Becquerel (1896) : menemukan senyawa uranium yg memancarkan sinar tak
tampak yang dapat menembus bahan yg tidak tembus cahaya
- Marie Curie (1896) : Inti uranium dan banyak unsur lain bersifat memancarkan
salah satu partikel alfa, beta, atau gamma
Sinar Alfa
- Dipancarkan oleh sebuah inti terdiri dari 4 buah nukleon (2proton dan 2 neutron)
- Merupakan inti helium
- Daya tembus sangat kecil (energi 5,3 MeV)
- mengalami pembelokan

Sinar Beta
- terbentuk dari suatu inti nucleon, dapat elektron bermuatan negatif, elektron
positif, atau elektron capture
- energi berkisar 0,01-3 MeV
- daya tembus seratus kali lebih jauh dari alfa
- massa partikel beta sangat kecil
Sinar Gamma
- terbentuk dari hsil disintegrasi inti atom
- inti atom yang mengalami fisi akan memancarkan sinar alfa kemudian akan
membentuk inti baru dgn tingkat energi yang ttinggi. Ketika proses ke tingkat
energi ysng lebih rendah akan memancarkan sinar gamma
- daya tembus besarr
- merupakan gelombang elektromagnetik
Sinar Alfa dan Beta dapat dibelokkan ketika mereka diberi magnet karena mereka
memiliki muatan Alfa(+) dan Beta (-)

 Waktu Paruh (T1/2)


Selang waktu yang dibutuhkan agar aktivitas suatu radioaktif menjadi separuhnya

A   12  .A0
n

Setiap radionuklida memiliki waktu paruh yang unik dan tetap


Dampak radiasi pengion

 Ionisasi : penguraian elektron dari inti atom. Elektron yg dikeluarkan dapat bebas atau
mengikat atom netral lain membentuk ion negatif. Proses ionisasi pd jaringan tubuh
akan mengalami kelainan atau kerusakan sel tubuh.
 Jenis Radiasi:
- Tdk menimbulkan ionisasi :
1. Sinar ungu ultra
2. Sinar merah ultra
3. Gelombang ultrasonik
- Menimbulkan ionisasi :
1. Alfa 3. Gamma
2. Beta 4. Sinar X
Efek radiasi pengion

 Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yg dirasakan oleh


keturunan dr individu yg terkena paparan radiasi

 Efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh indiidu yg


terpapar radiasi

 Berdasarkan terlihatnya waktu efek somatik :


- Efek segara : sudah terlihat dalam waktu singkat setelah
terpapar radiasi seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel
darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai
mingguan pasca radiasi
- Efek tertunda : yang tidak terlihat secara langsung
 Ditinjau dari dosis radiasi, efek radiasi dibedakan :
- Efek deterministik : disebabkan karena kematian sel
sehingga mengubah fungsi jaringan, terjadi karena dosis
yang diterima diatas dosis ambang (threshold dose)
- Efel stokastik : terjadi akibat paparan radiasi dengan dosis
yg menyebabkan terjadinya perubahan pada sel (setiap
orang beda-beda dosisnya)

 Efek radiasi lain


o Berdasarkan distribusi pajanan: efek eksterna dan interna
o Berdasarkan sumber radiasi: efek pajanan lokal dan efek seluruh tubuh (SRA)
o Berdasarkan dosisi radiasi: efek stokastik dan deterministik

Anda mungkin juga menyukai