Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI

UJIAN PRAKTIK KIMIA


SMA BUDYA WACANA YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun oleh :
Margaretha Tri Susanti, S.Si.

SMA Budya Wacana Yogyakarta


2021
I. PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan
materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Ilmu kimia disebut juga central
science karena peranannya yang sangat penting di antara ilmu pengetahuan lainnya.
Salah satu kompetensi dalam ilmu kimia sebagai bahan kajian sains adalah kerja
ilmiah yang meliputi penyelidikan/penelitian, komunikasi ilmiah, pengembangan
kreativitas dan pemecahan masalah serta sikap dan nilai ilmiah. Dengan demikian dapat
dikatakan pula bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh karena
itu, laboratorium dengan memanfaatkan bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari sangat
membantu siswa dalam mempelajari ilmu kimia. Untuk siswa SMA, eksperimen akan
membantu memahami konsep-konsep kimia, membuktikan berbagai konsep dan
melakukan penelitian sederhana.
Penelitian mengarahkan siswa untuk menggali pengetahuan yang berkaitan dengan
alam atau produk teknologi melalui analisis untuk merencanakan, mengumpulkan,
mengolah dan menafsirkan data, mengkomunikasikan kesimpulan serta menilai rencana
prosedural dan hasilnya. Untuk itu, dalam rangka penguasaan konsep dan proses sains
kimia tersebut maka perlu diadakan kegiatan percobaan, pengamatan, penugasan dan
pertanyaan serta keterampilan proses. Dengan demikian, melalui ujian praktik ini
diharapkan dapat membekali siswa dengan kompetensi yang memadai agar menjadi
peserta aktif dalam masyarakat.

II. TUJUAN
Siswa memiliki kompetensi yang memadai baik kemampuan konseptual maupun
kemampuan prosedural.

III. WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan ujian praktik kimia dilakukan dengan praktikum sederhana :
Waktu : Senin, 1 Februari 2021 – Jumat, 12 Februari 2021
Tempat : rumah masing-masing
dengan mengumpulkan Video praktikum dan Laporan resmi via email
gethasant.mts@gmail.com dan proses penilaian dilakukan pada :
Hari, tanggal : Senin, 15 Februari 2021
Pukul : 07.30 – 08.50 WIB

IV. PENILAIAN

Skor Perolehan
Nilai Unjuk Kerja di Video= x 10
Skor Maksimum
Ketentuan Video :
1. Durasi video tidak ditentukan.
2. Format isi video :
 Bagian pembuka : Logo SMA Budya Wacana
 Judul praktikum dan identitas praktikan
 Alat dan Bahan
 Proses Praktikum
 Pemaparan singkat dan Kesimpulan

Skor Perolehan
Nilai Laporan Resmi= x 10
Skor Maksimum
Format Laporan Resmi Praktikum Kimia

I. Judul
II. Tujuan Percobaan
III. Dasar Teori
IV. Alat dan Bahan
V. Cara Kerja
VI. Hasil Pengamatan
VII. Analisis Data dan Pembahasan
VIII. Kesimpulan
IX. Daftar Pustaka

Ketentuan : diketik, font : Times New Roman 12


Format Halaman Depan (cover):

Laporan Resmi Ujian Praktikum Kimia

JUDUL

Disusun Oleh :
Nama :
Kelas :

Laboratorium Kimia
SMA BUDYA WACANA
YOGYAKARTA
2021

Nilai Laporan Resmi + Nilai Unjuk Kerja Video


Nilai Akhir Ujian Praktik =
2

V. LAMPIRAN
Materi Ujian Praktik :
1. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi (Konsentrasi)
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi (Suhu)
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi (Luas permukaan)
5. Indikator Asam Basa (Alami)

VI. PENUTUP
Demikian spesifikasi ujian praktik kimia ini dibuat sebagai dasar melakukan kegiatan ujian
praktik.
Yogyakarta, 29 Januari 2021
Mengetahui
Kepala SMA Budya Wacana Yogyakarta, Guru Mata Pelajaran,

Dra. Wahyu Sriharini Margaretha Tri Susanti, S.Si.

LAMPIRAN 1
SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2020/2021
1
Standar Kompetensi Lulusan :
Siswa mampu membedakan daya hantar listrik berbagai larutan melalui perancangan dan
pelaksanaan percobaan

Materi :
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Indikator :
Siswa dapat merangkai alat uji elektrolit sederhana dengan bahan-bahan yang dapat
dipersiapkan secara individu dan mengelompokkan larutan yang ada di rumah ke dalam
larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I. TUJUAN
Merangkai alat uji elektrolit dan menguji daya hantar listrik berbagai larutan dalam
air

II. DASAR TEORI


Larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
Penggunaan istilah larutan umumnya digunakan untuk larutan dalam fase cair. Air
sering dan banyak digunakan sebagai pelarut, sehingga air disebut sebagai pelarut
universal. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari larutan karena larutan
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. Salah satunya, penggunaan minuman
isotonik yang dimanfaatkan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat
beraktivitas. Cairan tubuh berkaitan dengan mineral yang larut di dalamnya. Selain
itu juga, aki kendaraan yang masih memanfaatkan air aki, sebagai elektrolit yang
mampu menghidupkan mesin kendaraan.
Daya hantar listrik suatu zat secara sederhana dapat diuji dengan perangkat
uji elektrolit. Michael Faraday adalah orang pertama kali yang memberi istilah
elektrode dan elektrolit. Elektrode yang berupa unsur padat (grafit, tembaga, platina)
yang dihubungkan langsung dengan sumber arus listrik dan bola lampu pijar dapat
membentuk suatu alat uji elektrolit.

III. ALAT DAN BAHAN :


Alat :
1. Gelas plastik
2. Elektroda karbon/besi/tembaga
3. Baterai ± 6-9 volt
4. Lampu 1 watt (lampu senter)
5. Kabel ± 1 m
Bahan :
1. Air mineral/air kran
2. 5 bahan cair rumah tangga

IV. CARA KERJA


1. Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik
2. Memasukkan 50 mL air mineral/air kran ke dalam gelas kimia, kemudian uji
daya hantarnya.
3. Membersihkan elektroda dengan air dan mengeringkan.
4. Dengan cara yang sama, menguji daya hantar larutan lain yang tersedia di rumah

V. HASIL PENGAMATAN

Lampu Elektroda
Ada Ada
No Larutan Menyala Menyal Tidak Tidak ada
gelembung gelembung
terang a redup menyala gelembung
banyak sedikit
1
2
3
4
5
6

VI. PERTANYAAN
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2. Berdasarkan hasil percobaan, kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam
larutan elektrolit dan non elektrolit!
3. Jelaskan mengapa suatu larutan dapat menghantarkan listrik!

SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK


SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2020/2021
2
Standar Kompetensi Lulusan :
Siswa mampu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Materi :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


(Konsentrasi)

I. TUJUAN
Menyediki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan rancangan
percobaan menggunakan bahan dalam kehidupan sehari-hari

II. DASAR TEORI


Laju reaksi untuk pereaksi yang sama dipengaruhi konsentrasi pereaksi yang
digunakan, suhu reaksi, luas permukaan bidang sentuh dan ada tidaknya katalis yang
digunakan.
Peningkatan konsentrasi pereaksi menyebabkan jumlah partikel bertambah dan
menyebabkan tumbukan antarpartikel lebih sering terjadi. Banyaknya tumbukan
memungkinkan tumbukan yang berhasil akan bertambah sehingga laju reaksi
meningkat.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Botol kaca
2. Balon
3. Gelas
4. Sendok
Bahan :
1. Larutan asam cuka
2. Soda kue

IV. CARA KERJA


1. Variasi konsentrasi dapat berupa pengenceran asam cuka ataupun jumlah soda
kue yang ditambahkan. Lakukan uji pendahuluan jika perlu, berikut ini
disampaikan cara kerja jika dilakukan pengenceran asam cuka.
2. Buatlah 3 variasi pengenceran asam cuka 25% yang ada di pasaran
menggunakan takaran sendok di gelas.
3. Masukkan ke dalam botol 1 untuk asam cuka varian 1, botol 2 untuk asam cuka
varian 2, botol 3 untuk asam cuka varian 3, masing-masing dengan volume yang
sama.
4. Masukkan 3 sendok soda kue ke dalam tiga balon berukuran sama kemudian
pasangkan mulut balon ke mulut masing-masing botol kaca yang sudah
disiapkan (jangan mencampurkan soda kue dengan larutan asam cuka terlebih
dahulu)
5. Campurkan soda kue ke dalam masing-masing botol dan bersamaan dengan itu,
catat waktunya dengan menggunakan stopwatch
6. Hentikan stopwatch ketika balon sudah berdiri atau telah mengembang.
7. Amati dan cata waktunya untuk masing-masing botol.
8. Bandingkan kecepatan balon berdiri pada botol 1, 2 dan 3.
V. HASIL PENGAMATAN

Percobaa Perbandingan Pengenceran Waktu yang diperlukan Laju (1/t)


n botol balon untuk berdiri (detik)
ke- Asam cuka Air

1
2
3

VI. PERTANYAAN
1. Apakah hipotesis awal Anda, mengenai konsentrasi terhadap laju reaksi terbukti
setelah dilakukan eksperimen?
2. Tuliskan reaksi antara asam cuka (CH3COOH) dengan soda kue (NaHCO3)!
3. Dari eksperimen yang dilakukan, bagaimana pengaruh perubahan konsentrasi
terhadap laju reaksi? Jelaskan!

SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK


SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2020/2021
3

Standar Kompetensi Lulusan :


Siswa mampu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Materi :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


(Suhu)

I. TUJUAN
Menyediki pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan rancangan percobaan
menggunakan bahan dalam kehidupan sehari-hari

II. DASAR TEORI


Laju reaksi untuk pereaksi yang sama dipengaruhi konsentrasi pereaksi yang
digunakan, suhu reaksi, luas permukaan bidang sentuh dan ada tidaknya katalis yang
digunakan.
Peningkatan suhu pereaksi menyebabkan energi gerak partikel bertambah
sehingga tumbukan lebih sering terjadi dan disertai dengan energi yang lebih tinggi.
Jika frekuensi tumbukan semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan
efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas
2. Sendok
Bahan :
1. Garam/serbuk penyegar
2. Air panas
3. Air dingin
4. Air biasa

IV. CARA KERJA


1. Dengan volume yang sama, masukkan air panas ke gelas 1, air dingin ke gelas 2,
dan air biasa ke gelas 3
2. Tambahkan masing-masing 1 sendok makan garam ke dalam gelas masing-
masing.
3. Amati apa yang terjadi, catat waktu yang diperlukan untuk garam dapat larut
dalam gelas masing-masing

V. HASIL PENGAMATAN

Percobaa Kondisi Gelas Waktu yang Laju (1/t)


n gelas diperlukan untuk
ke- garam larut
1 Air dingin + garam halus
2 Air biasa + garam halus
3 Air panas + garam halus

VI. PERTANYAAN
1. Apakah hipotesis awal Anda, mengenai suhu terhadap laju reaksi terbukti setelah
dilakukan eksperimen?
2. Dari eksperimen yang dilakukan, bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap
laju reaksi? Jelaskan!
3. Jelaskan bagaimana hubungan pengaruh suhu dengan energi kinetik partikel
pereaksi!

SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK


SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2020/2021
4

Standar Kompetensi Lulusan :


Siswa mampu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Materi :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


(Luas Permukaan)

I. TUJUAN
Menyediki pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan rancangan
percobaan menggunakan bahan dalam kehidupan sehari-hari

II. DASAR TEORI


Laju reaksi untuk pereaksi yang sama dipengaruhi konsentrasi pereaksi yang
digunakan, suhu reaksi, luas permukaan bidang sentuh dan ada tidaknya katalis yang
digunakan.
Untuk senyawa yang berwujud padat, semakin besar luas permukaan
permukaannya, maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini terjadi karena semakin
besar luas permukaannya, kemungkinan partikel-partikel untuk bertemu dan bereaksi
akan semakin besar, sehingga menyebabkan lajunya semakin cepat.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas
2. Sendok
Bahan :
1. Garam kasar dan halus/tablet vitamin C effervescent
2. Air biasa

IV. CARA KERJA


1. Dengan volume yang sama, masukkan air biasa ke dalam 2 gelas yang berbeda.
2. Pada gelas 1, masukkan 1 sendok garam kasar (tablet vitamin C)
3. Pada gelas 2, masukkan 1 sendok garam halus (tablet vitamin C yang sudah
dihaluskan)
4. Amati apa yang terjadi, catat waktu yang diperlukan untuk garam/vitamin C
dapat larut dalam gelas masing-masing

V. HASIL PENGAMATAN

Percobaa Kondisi Gelas Waktu yang Laju (1/t)


n gelas diperlukan untuk
ke- garam larut
1 Air biasa + garam kasar
2 Air biasa + garam halus

VI. PERTANYAAN
1. Apakah hipotesis awal Anda, mengenai luas permukaan terhadap laju reaksi
terbukti setelah dilakukan eksperimen?
2. Dari eksperimen yang dilakukan, bagaimana pengaruh perubahan luas permukaan
terhadap laju reaksi? Jelaskan!
3. Jelaskan bagaimana hubungan pengaruh luas permukaan dengan laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan!

SPESIFIKASI UJIAN PRAKTIK


SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2020/2021
5
Standar Kompetensi Lulusan
Siswa mampu menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari
bahan alam melalui percobaan

Materi :
Asam Basa (Indikator Asam Basa)

Indikator :
Dengan memanfaatkan bahan alam sekitar, siswa dapat membuat indikator asam basa dari
bahan-bahan alami dan menentukan trayek perubahan warna indikator asam basa

ASAM BASA (INDIKATOR ASAM BASA)

I. TUJUAN
Memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan indikator (secara kasar)

II. DASAR TEORI


Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal zat yang bersifat asam dari
rasanya, begitu juga zat yang bersifat basa selain dari rasa juga karena bersifat licin.
Kita dapat menemukan rasa asam dalam buah-buahan, asam cuka dapur, vitamin C
dan sebagainya, sedangkan sifat basa dapat kita temukan misalnya pada sabun cuci,
pembersih lantai, deterjen dan deodoran dari sifatnya yang terasa licin. Ada cara
yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam basa suatu zat yaitu
indikator asam basa.
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memiliki warna berbeda jika
ditambahkan ke dalam larutan yang bersifat asam atau basa. Ada bermacam-macam
indikator asam basa yaitu kertas lakmus, indikator universal, phenolptalein, metil
merah, bromtimol biru, metil oranye dan sebagainya. Indikator-indikator tersebut
adalah indikator buatan.
Indikator asam basa dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan sehingga dinamakan
indikator alami, contohnya : bunga sepatu, kunyit, buah bit, kubis ungu, bunga
mawar merah dan lain-lain.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. wadah penumbuk
2. gelas plastik
3. sendok
Bahan :
1. bunga sepatu merah
2. kunyit
3. air mineral/air kran
4. jeruk nipis/cuka
5. kapur/air sabun
6. 3 bahan yang akan diuji

IV. CARA KERJA


Kegiatan 1 : Pembuatan Indikator Alami
1. Mengambil beberapa helai mahkota bunga sepatu berwarna merah dengan
beberapa mL air dalam lumpang/wadah penumbuk. Saring kemudian masukkan
ke dalam gelas plastik.
2. Siapkan wadah uji/pallet sebagai tempat uji perubahan warna.
3. Masukkan beberapa tetes jeruk nipis ke dalam wadah pertama kemudian
teteskan ekstrak bunga sepatu. Aduk, amati dan catat hasilnya sebagai standar
warna asam.
4. Masukkan beberapa tetes air kapur/sabun dalam wadah kedua kemudian
teteskan ekstrak bunga sepatu. Aduk, amati dan catat hasilnya sebagai standar
warna basa.
5. Ulangi lagkah 1-4 untuk kunyit.
6. Pilihlah 1 indikator bahan alam yang sudah diuji tadi untuk digunakan menguji
sifat asam basa bahan cair yang ada di rumah

Kegiatan 2 : Pengujian Cairan


1. Sediakan indikator bahan alam yang akan digunakan untuk indikator asam basa.
2. Siapkan 3 wadah/pallet, yang berisi 3 bahan cairan yang berbeda.
3. Masukkan beberapa tetes indikator asam basa alami ke dalam masing-masing 3
bahan uji, amati dan catat setiap perubahan yang tejadi.

V. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Perubahan Warna Ekstrak Bahan Alam


No Nama bahan Warna ekstrak Warna ekstrak bahan alam setelah ditambah
alami bahan alam Air jeruk nipis Air kapur
1
2

Tabel 2. Perkiraan Sifat Asam Basa Berbagai Larutan

No Larutan/zat Warna larutan dari tiap indikator Perkiraan Sifat


cair Asam Basa
1 Larutan A
2 Larutan B
3 Larutan C

VI. PERTANYAAN
1. Dari pengujian dengan air bunga yang manakah yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa yang baik? Jelaskan jawabanmu!
2. Dari pengujian berbagai larutan, tentukan sifat asam basanya berdasarkan
perubahan warna indikator yang terjadi. Jelaskan jawabanmu!

Anda mungkin juga menyukai