Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah wirausaha/wiraswasta/enterpreuneurship merupakan istilah yang
relative baru. Istilah ini pada awalnya diperkenalkan oleh Schumpeter yang
melihat bahwa keseluruhan proses dari perubahan ekonomi tergantung pada
orang yang membuatnya terjadi. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta
yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil
resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha
dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Wiraswasta tidak
memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus
berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Geoffrey G. Meredith (2004:50) dalam bukunya yang berjudul
“Kewirausahaan Teori dan Praktek” yang dialih bahasa oleh Andre
Asparsayogi, mengemukakan bahwa : “Para wirausaha adalah orang-orang
yang mempunyai kemampuan melihat kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses”.
Berdasarkan definisi diatas, wirausaha merupakan orang-orang yang
memiliki kemampuan secara intuisi dalam melihat dan mengelola setiap
peluang yang ada, yaitu kesempatan usaha yang dimanfaatkannya untuk
meraih keuntungan menuju kesuksesan. Dan wirausaha merupakan pejuang
yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha.
Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-
sifat kewira-swastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk
mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam
menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan
sendiri atau kemandiriannya.
2

Kewirausahaan juga merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian menanggung
risiko. Hal inilah yang menarik perhatian kami, sehingga pada pembuatan
makalah ini kami mengambil judul “Sifat-sifat Yang Perlu Dimiliki
Wirausaha”

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Sifat-sifat apa sajakah yang harus di miliki seorang wirausaha?
2. Bagaimanakah semangat dan kepribadian seorang wirausahawan yan
memacunya untuk bias menjadi sukses?

C. Tujuan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah kewirausahaan di atas maka kami
dapat merumuskan manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini dapat membantu mahasiswa di dalam memahami
kewirausahaaan dan dapat mengetahui konsep /proses/cara
mengimplementasikan dalam praktik bisnis yang beretika.
2. Bagi Dosen
Penulisan makalah ini dapat membantu dosen dalam proses belajar
mengajar mengenai kewirausahaan sehingga memudahkan mahasiswanya
untuk memahami apa yang telah dijelaskan dosen.
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat yang harus dimiliki Wirausaha


Sifat–sifat yang harus dimiliki dalam berwirausaha pada prinsipnya
adalah sifat atau dasar atau watak manusia sesuai dengan Fitrah manusia
sendiri, yakni:
1. Percaya diri
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada
orang lain, dia memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, obyektif dan
kritis.Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain,
tetapi ia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan
sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat
sosialnya tinggi, mau menolong orng lain, dan yang paling tinggi ialah
kedekatannya dengan khaliq sang pencipta, Allah SWT. Diharapkan
wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara
mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil


Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestaasi kemudian.
Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil
prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu memikirkan prestise lebih
dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. Berbagai
motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan
prestise. Kita akan mampu bekerja keras, energic, tanpa malu dilihat
teman, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.

3. Pengambilan resiko
Dalam wirausaha penuh dengan tantangan dan resiko, seperti
persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun
semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika
4

perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam


segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

4. Kepemimpinan
Kepemimpinan memang ada dalm diri masing-masing individu.
Namun sekarang ini, sifat kepemimipinan sudah banyak dipelajari dan
dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam
menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin.
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsif.

5. Keorisinilan
Orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang
dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain,
tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan
untuk melaksanakan sesuatu. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan
tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam
pelaksanaan tugasnya. kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas
ini akan sanngat menunjang kemajuan bisnisnya.

6. Berorientasi ke masa depan


Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan,
apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai. Sebab sebuah usaha
bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu
faktor kuntinuitas harus dijaga dan pkitangan harus ditujukan jauh ke
depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang
matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

7. Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas
dalam pelaksanaan tugasnya. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk
5

membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan


baru antara unsur, data, variable yang sudah ada sebelumnya.

8. Sifat Jujur
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha dan
masyarakat sehingga proses dalam berwirausaha akan mudah mendapat
dukungan dari berbagi pihak. Sifat jujur juga akan membawa berkah bagi
usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau curang akan
membawa kecelakaan.

9. Cara Pengambilan Keputusan


Menurut ahli kedokteran mutakhir terdapat perbedaan signifikan
antara fungsi otak kiri atau fungsi otak kanan. Otak kiri berfungsi
menganalisa atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa
didahului suatu argumentasi. Otak kiri dan otak kanan senantiasa
dilakukan secara bersama-sama. Setiap orang akan berbeda tekanan
pemakaian kedua otak itu. Fungsi otak kiri lah yang bekerja apabila kita
membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau
penyusunan tujuan dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian
kiri tubuh manusia dan bersifat holistik, imajinatif, non-verbal, dan
artistik. Apabila kita mengingat kembali wajah orang, perasaan indahnya
musik, atau membayangkan sesuatu, berarti kita memfungsikan otak
sebelah kanan.
Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung didominasi
oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif
seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indera ke enam.

10. Visi Masa Depan


Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal
hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan
pencerminan komitmen, kompetensi, konsistensi.
6

B. Konsep 10 D dari Bygrave


Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang
biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D sebagai karakteristik sifat-sifat
yang harus dimiliki kewirausahaan, yaitu:
1. Dream (Mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya
terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting
adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tersebut.

2. Decisiveness (Ketegasan)
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan
faktor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.

3. Doers (Pelaku)
Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang
dapat di manfaatkan.Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan,
mereka melaksanakannya secepat mungkin.

4. Determination (Determinasi)
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia
dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.

5. Dedication (Dedikasi)
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.

6. Devotion (Pengabdian)
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang
mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual
produk yang ditawarkannya.
7

7. Details (Cermat)
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan faktor-faktor
kritis. Dia tidak akan mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat
menghambat kegiatan usahanya.

8. Destiny (Nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yng hendak dicapainya dan mereka ingin bertanggung jawab atas nasib
mereka sendiri daripada bergantung kepada seorang atasan.

9. Dollars (Uang)
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya
bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya.

10. Distribute (Distribusi)


Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya terhadap orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

Menurut Scarborough dan Zimmerer mengemukakan delapan


karakteristik wirausaha meliputi:
1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seorang yang memiliki rasa tanggung jawab
akan selalu mawas diri.
2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat,
artinya ia selalu mengindari risiko yang rendah dan menghindari risiko
yang tinggi.
3) Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan
dirinya untuk berhasil.
4) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik
yang segera.
8

5) High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginanya demi masa depan yang lebih baik.
6) Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan
berwawasan jauh ke depan.
7) Skilll at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8) Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi dengan
uang (Suryana, 2001:8)

C. Sifat yang harus dihindari oleh wirausaha


Beberapa sifat yang harus dihindari oleh seorang wirausaha adalah
sebagai berikut:
1. Selalu membuat alasan
Pada dasarnya apa yang kita lakukan saat ini, adalah gambaran hasil
di kemudian hari. Jangan pernah menyalahkan orang lain atau membuat
alasan atas kegagalan yang terjadi pada hidup kita. Karena semua yang
terjadi berdasarkan pilihan diri kita sendiri. Pada akhirnya diri kita
sendirilah yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Lihat situasi
tersebut dan perbaiki dengan lebih bijak.

2. Berfokus pada hal negatif


Dalam hidup kita tidak dapat menghindari untuk melakukan hal yang
buruk. Tanpa kita sadaripun kita akan tetap melakukan sesuatu hal yang
salah, karena memang sifat alamiah manusia itu sendiri. Namun sebisa
mungkin kita tidak berfokus pada sesuatu yang negatif. Seperti yang
sudah kami jelaskan di atas, sesuatu yang kita lakukan saat ini adalah
gambaran hasil di kemudian hari.
Jadi jika kita selalu berfokus pada hal yang negatif, maka bisa
dipastikan hasil dikemudian haripun akan menjadi hal yang negatif.
Karena sesuatu yang buruk tidak bisa kita hindari, maka mulai saat ini
9

tetaplah berfokus pada suatu kebaikan agar hasil dikemudian haripun


akan menjadi baik bagi hidup kita.

3. Takut pada kegagalan


Banyak orang yang menyatakan bahwa kegagalan berbanding lurus
dengan kesuksesan. Oleh karena itu jika kita memutuskan untuk sukses
maka kita harus mencari cara agar gagal. Memang terdengarnya konyol
tapi inilah fakta yang sebenarnya. Semakin banyak kegagalan yang kita
lakukan maka semakin besar kemungkinan sukses itu kita dapatkan.
Jika kita sebagai pengusaha maka mulai saat ini, beranikan diri untuk
tidak takut pada kegagalan. Ingatlah kegagalan bukan suatu momok
yang menakutkan. Ialah sahabat yang akan mengajarkan kita nilai-nilai
keberhasilan di kemudian hari.

4. Mencari cara mudah dan aman


Mengambil jalan yang mudah dan aman bukanlah sifat dari suatu
kesuksesan. Kita harus berani menghadapi tantangan demi tantangan,
hambatan demi hambatan. Kita perlu mendorong diri sendiri untuk
menghadapi tantangan tersebut, tinggikan impian dan target kita.
Fokus pada kemampuan maksimum yang ada di diri kita dan
tanamkan dalam hati bahwa kita mempunyai kemampuan yang besar
untuk terus bertumbuh, jangan mengucilkan diri sendiri sehingga kita
menjadi pesimis terhadap masa depan.

5. Menyalahkan diri sendiri


Jangan selalu menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada
hidup kita, menghukum diri sendiri sama dengan menyakiti diri secara
fisik. Belajar untuk menangani diri sendiri dan mengendalikan emosi
kita ketika menghadapi situasi sulit yang tidak menguntungkan.
Jangan pernah tenggelam dalam memori yang membuat kita
merasa lebih terpuruk. Saat kita dikhianati, dikucilkan dan di anggap
10

gagal, senantiasa untuk terus bangkit dan optimis pada keputusan yang
sudah kita ambil.

6. Tidak bersyukur
Manusia senantiasa tidak memilki kata puas dalam setiap
pencapaiannya, tidak bisa disalahkan karena itu sifat alamiah kita.
Namun sebisa mungkin kita tetap bersyukur atas pencapaian saat ini.
Walaupun menurut kita dan orang lain belum termasuk dalam kategori
sukses, namun kita sudah membuktikannya untuk terus bertumbuh dan
hal ini patut untuk disyukuri.
Kita lihat betapa banyak orang yang tidak bersyukur ketika sudah
mencapai kata sukses atau pencapaian financial tertentu. Hal ini
membuat mereka gelisah dan tidak nyaman atas hidup yang sudah
dijalaninya. Jadi sekecil apapun pencapaian yang sudah kita lakukan,
maka kita patut bersyukur karena hal ini akan menjaga emosional dan
spiritual kita tetap positif dan kita dapat bertumbuh lagi dengan lebih
baik.

7. Hanya memikirkan kebutuhan sendiri


Poin ini bukan berarti kita tidak boleh berfokus pada kebutuhan
kita sendiri, tapi ada baiknya kita memikirkan dan berfokus juga pada
kebutuhan orang lain di sekitar kita.
Jangan memaksakan kehendak diri sendiri dan bersifat egois,
karena cepat atau lambat sifat ini akan memberikan kerugian bagi bisnis
ataupun diri kita sendiri. Selain itu sifat ini bukanlah penkita kesuksesan.
Jadi bagaimana kita mendapatkan tujuan kita jika kita hanya berfokus
pada kebutuhan diri sendiri.

8. Mudah menyerah
Menyerah bukanlah sifat seseorang yang sukses, bagaimana bisa mereka
mendapatkan kesuksesan jika mereka menyerah terhadap apa yang
dijalaninya. Tantangan dan hambatan memang tidak bisa dielakkan,
11

tetapi itu bukan suatu penghalang untuk terberjalan mencapai target


utama kita.
Sekali lagi kesuksesan memiliki definisi yang berbeda-beda, kesuksesan
secara financial. Kesuksesan di dalam membangun keluarga dan
kesuksesan membangun hubungan semua ini memilki tujuan satu yaitu
sukses. Ketika kita bertekad untuk sukses sesuai dengan apa yang kita
targetkan maka buang jauh-jauh kata menyerah dan terus melangkah
menggapai kesuksesan yang kita impikan.
12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke depan,
berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative
masalah dan pemecahannya. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang
harus dimiliki oleh wirausahawan dalam memenuhi kebutuhan usahanya
secara realistis. Sifat-sifat yang ada dimakalah adalah sifat dasar manusia
yang harus dikembangkan dan selalu dipertahankan agar dalam
berwirausaha mendapatkan kesuksesan dan keberkahan. “Akhirnya marilah
kita merujuk ayat Al Qur’an :Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah
Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri (QS. Ar Ra’du ayat 11).”

B. Saran
Demikian makalah ini kami sajikan, semoga dapat bermanfaat. Kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah sangat kami harapkan.
13

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, Kewirausahaaan, Bandung, Alfabeta, Cet. 17, 2011

https://ryanrichmaster.wordpress.com/2014/08/20/sifat-sifat-yang-harus-dimiliki-
oleh-wirausaha/
http://ikafrinka.blogspot.co.id/2013/01/makalah-kewirausahaan-sifat-sifat-
yang.html
http://izzul107.blogspot.co.id/2011/07/indikasi-kelemahan-wirausahawan.html
https://yudiradityatama.wordpress.com/2014/11/12/makalah-sifat-sifat-yang-
perlu-dimiliki-wirausaha/

Anda mungkin juga menyukai