SDR. A
Ruang Anyelir
RSUD Ambarawa
Disusun Oleh :
I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama : Sdr. A
Alamat : Getas 01/01 Kauman Lor Pabelan Kab. Semarang
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggan Masuk : 1 Oktober 2018 Jam : 10.38
Diagnosa Medis :
No. CM : 151119-2018
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5⁰C
RR : 21x/menit
S : 36ºC
2. Pola Nutrisi
Sebelum di RS
Klien mengatakan makan 3x/hari satu porsi habis dengan komposisi nasi, sayur
tahu, tempe, telor terkadang ayam. Minum 1500 ml/hari.
Selama di RS
Klien mengatakan kurangnya nafsu makan klien makan 3x/hari porsi ½ tidak
habis dengan komposisi makanan bubur sayuran, buah. Minum 1700 ml/hari.
Anthopometri:
TB:165 cm
BB:55kg
Biokimia:
Hemoglobin 10,4
Clinis:
Konjungtiva tidak pucat,turgor kulit baik.
Diet:
Bubur Kasar
3. Pola Akifitas
Sebelum di RS
Pasien mengatakan setiap hari beraktivitas seperti bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Selama di RS
Pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur, badan terasa lemas.Pasien
memerlukan bantuan keluarga untuk melakukan suatu kegiatan yang di perlukan
4. Pola Eliminasi
Sebelum di RS
BAB : Klien mengatakan 1x/hari setiap pagi tidak mengalami kesulitan dengan
konsistensi lembek.
BAK : Setiap 2 jam/hari klien BAK dengan warna urine kuning jernih, tidak ada
kesulitan ketika BAK.
Selama di RS
BAB : Klien BAB dengan menggunakan bantuan alat pispot dengan konsistensi
lembek.
BAK : Klien terpasaang kateter.
6. Pola Peran
Sebelum di RS
Pasien menjalin hubungan baik dengan keluarganya termasuk orang tua, adik
kandungnya.
Selama di RS
Pasien mengatakan hubungan baik dengan keluarganya tetapi berkurangnya waktu
bersama orang tua, adiknya karena pasien sedang di rawat.
2. Kesadaran
4. Kepala
Kontribusi Rambut
Rambut terlihat bersih, hitam, tidak rontok, tidak ada benjolan, tidak ada bekas
luka, bentuk kepala simetris.
Kelainan
Klien tidak memiliki kelainan dibagian kepala.
5. Mata
Keadaan mata klien normal, mata kanan dan kiri terlihat simetris, tidak edema
disekitar mata. Konjungtiva tidak pucat, dapat membuka mata secara spontan, dapat
membaca pada jarak normal 25-30 c, pandangan tidak kabur.
6. Hidung
Hidung klien terlihat normal, simetris tidak ada pembengkakan, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada secret.
7. Telinga
Telinga klien terlihat normal, telinga kanan dan kiri simetris, bentuk daun
telinga normal, tidak terdapat serumen, kebersihan telinga baik, fungsi pendengaran baik.
9. Leher
Klien menggunakan penyangga leher/ cervical colla, tidak ada penonjolan, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
10. Payudara
tidak di kaji
11. Dada
Jantung
I : Detak Jantung tidak tampak
P : Teraba palpasi pada daerah jantung garis mid klavikula teraba
lembut ketukan jantung.
P : Jantung suara peka, tidak ada kesan pembesaran jantung.
A : Bunyi jantung relugar.
Paru
I : Dada terlihat simetris kiri dan kanan, pergerakan dada sama,
tidak ada penonjolan rusuk.
P : Normal tulang rusuk lengkap, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas serta edema atau masa.
P : Suara paru saat perkusi sonor
A : Bunyi fesikular
12. Abdomen
I : Bentuk perut datar, tidak ada pembesaran hepar yang ditandai dengan
perut uncit, tidak ada pembuluh darah yang menonjol pada abdomen.
A : Bising usus terdengar 10x/menit.
P : Bunyi yang dihasilkan timpani.
P : Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen.
13. Punggung
Punggung klien terlihat normal, tidak terjadi benjolan dan pembengkakan.
14. Genetalia dan Anus
Tidak dikaji.
15. Extremitas
Atas : Klien menggunakan penyangga tangan. Terdapat luka dibagian
tangan kanan. Tangan susah digerakkan. Terpasang infus RL dibagian kiri.
P:nyeri pada tangan kanan dan kaki kanan
Q:Nyeri seperti tertusuk- tusuk
R:tangan kanan dan kaki kanan
S:8
T:sewaktu-waktu
Bawah : Klien menggunakan penyangga kaki. Terdapat luka
dikaki bagian kanan. Kaki tidak bisa digerakkan.
S:8
T:sewaktu-waktu
16. Kulit
Turgor kulit baik, warna kulit normal, keadaan kulit baik.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan 2/10/2018
Hematologi
Darah lengkap
Hemoglobin 10.4 13.2-17.3 g/dL
Leukosit 12.9 3.5-10.6 ribu
Eritrosit 3.42 4.4-5.8 juta
Hematokrit 31.8 40-52 %
Trombosit 207 150-400 ribu
MCV 83.2 82-98 iL
MCH 30.3 27-32 PB
MCHC 32.5 32-37 g/dL
RDW 13.6 10-16 %
MPV 9.9 7-11 miroM3
Limfosit 0.42 1.0-4.5 10^3/mikro
Monosit 0.46 0.2-1.0 10^3/mikro
Eosinofil 0.00 0.04-0.8 10^3/mikro
Basofil 0.05 0-0.2 10^3/mikro
Neutrofil 11.93 1.8-7.5 10^3/mikro
Limfosit % 3.3 25-40 %
Monosit % 3.6 2-8 %
Eusinofil % 0.0 2-4 %
Basofil % 0.4 0-1 %
Neutrofil % 97.7 50-70 %
PCT 0.205 0.2-0.5 %
PDW 11.8 10-18 %
PTT 12.7 9.3-11.4 Detik
INR 1.22 Detik
APTT 31.4 24.5-32.8 Detik
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 162 74-105 mg/gL
SGOT 235 0-50 u/L
SGPT 176 0-50 iu/L
Ureum 46.0 10-50 mg/dL
Serologi
HbsAg Non reaktif Non reaktif -
2. RONTGEN
Ter
3. THERAPI
infuse IVFD RL 20 tpm
Injeksi ketorolac 3x30mg
Injeksi ranitidine 2x150mg
Injeksi piracetam 2x3gr
Injeksi citycolyn 2x 500mg
Injeksi metyl 2x125mg
Injeksi asam tranexamat 2x 100mg
Injeksi ondansentron 3x 4mg
VI. ANALISA DATA
DO :
Konjungtiva tidak pucat.
Pasien nampak lemah
Pengukuran TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36⁰C
RR : 21x/menit
S : 36ºC
VII. PRIORITAS DIAGNOSA
Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera fisik (fraktur) yang ditandai dengan pasien
mengatakan mual, pasien mengatakan kepala terasa pusing, pasien mengatakan nyeri
diseluruh tubuh. Konjungtiva tidak pucat, keadaan umum pasien nampak lemah dengan
pemeriksaan fisik
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36⁰C
RR : 21x/menit
S : 36ºC
P:nyeri pada tangan kanan dan kaki kanan
Q:Nyeri seperti tertusuk- tusuk
R:tangan kanan dan kaki kanan
S:8
T:sewaktu-waktu
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
RS :
17.00 Memonitor tanda- Pasien mengatakan
tanda vital bersedia diukur TTV nya,
pasien mengeluh masih
sedikit pusing
RO :
Hasil pengukuran TTV
TD : 120/80
mmHg
N : 80x/menit
S : 36⁰C
RR : 21x/menit
S : 36ºC
18.00 Melalukan
pengkajian nyeri RS:
yang komprehensif. Pasien mengatakan kaki
dan tangan nya terasa
nyeri
P:nyeri pada tangan
kanan dan kaki kanan
Q:Nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R:tangan kanan dan kaki
kanan
S:8
T:sewaktu-waktu
RO:
Terlihat pasien kesakitan,
muka pucat, tampak
keringat dingin
19.00 Memastikan
perawatan analgesik RS:
bagi pasien Pasien mengatakan
bersedia untuk diberikan
obat obatan atau injeksi
lewat selang infuse untuk
mengurangi rasa nyeri
RO:
Obat Ranitidine 2x 1
amp telah masuk melalui
selang infuse dengan
lancar
Rabu,3 Menggunakan
Oktober strategi terapeutik RS: Risya
2018 untuk mengetahui Pasien mengatakan kaki
21.00 pengalaman nyeri ,tangan,leher nya terasa
nyeri dan susah di
gerakan
RO:
Terlihat pasien dan
keluarga sangat antusias
untuk menceritakan dan
mendiskusikan
pengalaman nyeri yang
dialami dan di rasakan
oleh pasien
Selasa,2 1 S : Diah
Oktober Pasien mengatakan mual.
2018 Pasien mengatakan kepala terasa
20.00 pusing.
Pasien mengatakan nyeri diseluruh
tubuh.
O :
Konjungtiva anemis.
Pasien nampak lemah
Pengukuran TTV
TD : 82/68 mmHg
N : 94 x/menit
S : 36.5⁰C
RR : 20x/menit
P:nyeri pada tangan kanan dan kaki kanan
Q:Nyeri seperti tertusuk- tusuk
R:tangan kanan dan kaki kanan
S:8
T:sewaktu-waktu
A :
Masalah nyeri belum teratasi shela
P : Lanjutkan Interverensi manajemen
nyeri,monitor TTV ,Pemberian obat analgesik
S :
Pasien mengatakan sudah tidak mual
Kamis,4 lagi
Oktober Pasien mengatakan kepalanya masih
2018 pusing.
14.00 Pasien mengatakan nyeri diseluruh
tubuh tyerutama pada bagian
leher,kaki kanan dan tangan kanan
O :
Konjungtiva anemis.
Pasien nampak lemah
Hasil pengukuran TTV
TD :120/60mmHg
N :90x/menit
S :36⁰C
RR :22x/menit
P:nyeri pada tangan kanan dan kaki kanan
Q:Nyeri seperti tertusuk- tusuk
R:tangan kanan dan kaki kanan
S:4
T:sewaktu-waktu
A :
Masalah nyeri belum teratasi
P :
Lanjutkan Interverensi manajemen
nyeri,monitor Keadaan Umum dan
TTV,pemberian obat analgesic,mengajarkan
teknik relaksasi nyeri atau distraksi nyeri