Anda di halaman 1dari 18

DESAIN INSTRUMEN OBSERVASI

PLP 1

Disusun Oleh :
Nama : Siti Munawira Mahulauw
Nim : 201948021
Sememster : II
Kelas : A
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang Desain Instrumen Observasi dengan lancar. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran PLP I yang
diampu oleh Ibu Nessy Pattimukay M.Pd

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan


masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima
kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan


dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda
baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima
segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..…………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………

1.1 Pengertian…………………………………………………………..………………..
1.2 Tujuan …………………………………………………………………….……….…….

BAB II ISI ……………………………………………………………………………………………..…

2.1. Pengamatan struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah …….


2.2. Karakteristik Peserta didik ……………………………………………………..
2.3. Kegiatan Serimonial, Formal, EKstrakulikuler,Dan kurikuker…
2.4. Praktek pembiasaan dan Kebiasaan Positif Disekolah ………….

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….


3.2 Saran …………………………………………………………………………………..
BAB 
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian

Pengenalan Lapangan Persekolahan I ( PLP ) adalah tahapan pertama dalam


pengenalan lapangan Persekolahan Program sarja pendidikan yang dilaksanakan
pada semester kedua. Program PLP I adalah bentuk pelaksanaan Mata kuliah
Penguatan lapangan Landasan Kependidikan sebgai Tahap Pertama , Setelah PLP I
akan dilanjutkan dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan II ( PLP II ) pada
semester yang lebih tinggi.

1.2 Tujuan

PLP 1 dimaksudkan untuk membangun Landasan Jati diri Pendidikan


Melalui Beberapa bentuk Kegiatan Disekolah Berikut :

1. Pengamatan struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah


2. Karakteristik Peserta didik
3. Kegiatan Serimonial, Formal, EKstrakulikuler,Dan kurikuker
4. Praktek pembiasaan dan Kebiasaan Positif Disekolah
BAB II
ISI

2.1. Pengamatan struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah


Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para
Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah
yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum
yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi sekolah
di Indonesia.

Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah:

 Kepala sekolah

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi
Menetapkan program kerja sekolah,dll

 Komite sekolah

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan
Mengawasi kebijakan sekolah. dll

 Kepala Tata usaha

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
Mengurus administrasi kepegawaian.
Mengurus administrasi kesiswaan.
Menyusun administrasi perlengkapan sekolah. dll.

 Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program
Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/Program
Memantau pelaksanaan Pembelajaran
Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum. dll

 Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )
Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)
Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS
Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa
Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan)
Membina program kegiatan OSIS. dll

 Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/ wali siswa
Membina hubungan sekolah dengan komite sekolah
Melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala sekolah, dll

 Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
Mengkoordinasi pendayagunaan sarana dan prasarana
Menyusun laporan pelaksanaan bidang sarana dan prasarana secara berkala, dll

 Bendahara

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menerima setoran keuangan dari bagian pemungut keuangan
Membukukan keuangan yang diterima baik dari pemungut, bantuan pemerintah atau pihak-
pihak lain yang tidak mengikat
Membuat daftar kebutuhan honorarium/ transport guru dan karyawan
Menerima keuangan untuk keperluan honorarium guru/ karyawan
Membayar honorarium guru dan kayawan, dll

 Koordinator BP

Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :


Menyusun program kerja bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan kejuruan
Memberikan penjelasan kepada calon siswa tentang macam-macam program keahlian yang
ada di sekolah, kemampuan tamatan dan lapangan kerja yang dimasuki
Mengkoordinasi pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan
Mengkoordinasi penyusunan dan pengumpulan data siswa dalam rangka kegiatan bimbingan
dan penyuluhan, dll

2.2. Karakteristik Peserta didik

Karakteristik Fisik dan Motorik Peserta Didik SD

Karakteristik fisik ini mencakup keadaan biologis misalnya otot dan tulang beserta
geraknya.Berikut adalah karakteristik fisik peserta didik Sekolah dasar yang berkembang jenjang
ke jenjangnya;

1. 6 – 7 Tahun (Kelas 1)

 Perkembangan bagian atas lebih cepat dibandingkan bagian bawah. Bagian anggota
badan relatif pendek, dan kepala relatif besar.
 Anak perempuan relatif lebih pendek dan langsing daripada laki-laki.
 Tulang-tulangnya masih lemah
 Masih belum dapat menggunakan kelompok otot-otot kecil
 Mudah sakit dan daya tahan tubuh kurang
 Menulis dengan rapi sesuai batas tulisan
 Jarak pandang yang terbatas
 Berkerja dengan meletakkan kepala diatas meja
 Mengenggam diujung pensil
 Terkadang tegang
 Mulai terjadi pergantian gigi susu
 Selalu bergerak, duduk, istirahat sebentar, lari lagi

2. 8 Tahun (Kelas 2)

 Pandangan dekat dan jauh sama kuat


 Berkerja tergesa-gesa agar cepat selesai
 Penuh energi, perlu dilepaskan dengan kegiatan di luar ruangan

3. 9 Tahun (Kelas 3)

 Koordinasi mata dan tangan meningkat


 Proporsional bentuk tubuh yang tidak baik dapat terjadi
 Gigi yang tetap mulai nampak
 Meningkat dalam koordinasi gerak
 Daya tahan bertambah
 Adanya perbedaan individu mulai nyata dan terang antara laki-laki dan perempuan
 Timbulnya kecelakaan banyak disebabkan mobilitas pada masa ini
 Tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya (memaksa)
 Banyak mengeluh pada tubuhnya
 Tinggi laki-laki dan perempuan kurang lebih sama.

4. 10 Tahun (Kelas 4)

 Tulisan tangan cenderung tidak rapi (jika dibandingkan dengan usia 9 th)
 Berat badan bertambah kurang lebih 3,5 kg.
 Anak perempuan mengalami lonjakan pertumbuhan tulang, tidak seimbang dengan
pertumbuhan otot sehingga gerak kurang terkoordinasi.

5. 11 Tahun (Kelas 5)

 Otot kaki dan lengan berkembang


 Laki-laki suka pertandingan kasar dan keras
 Kekuatan otot-otot tidak selalu sejalan dengan pertumbuhannya
 Keterampilan dengan gerakan lebih cepat, rumit, dan kompleks seperti orang dewasa.
 Koordinasi gerak perempuan sudah baik, tanda pubertas perempuan/
 Keadaan jasmani terlihat kuat
 Perkembangan paru-paru hampir sempurna
 Terlihat perbedaan nyata antara laki-laki dan perempuan

6. 12 Tahun (Kelas 6)

 Pertumbuhan tinggi badan perempuan melambat, laki‐laki memulai lonjakan


pertumbuhan.
 Dorongan pertumbuhan, tanda pubertas laki-laki.

Karakteristik Intelektual Peserta Didik SD


Pada umur 6 sampai 7 Tahun, atau kelas 1 SD mereka memasuki masa  praoperasional. Pada
masa peserta didik memiliki pemikiran yang lebih simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran
operasiaonal dan lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.

Pada umur 8 sampai 10 Tahun memasuki masa operational konkret. Pada masa ini peserta didik
mampu menyusun, menggabungkan, memisahkan, membagi, menderetkan, dan melipat.
Penggunaan logika mereka sudah memadai. Tahap ini telah memahami operasi logis dengan
bantuan benda konkrit.

Di umur 11 – 12 Tahun memasuki tahap operasi formal dimana peserta didik mampu berfikir
tingkat tinggi, seperti berfikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, mampu
berfikir secara abstrak dan secara reflektif, serta mampu memecahkan berbagai masalah.  Mereka
mampu untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari
informasi yang tersedia

Berikut secara khusus menurut jenjang kelas;

1. Kelas 1 SD

 Pemikiran masih statis


 Belum dapat berfikir abstrak
 Kemampuan persepsi waktu

2. Kelas 2 SD

 Suka kegiatan kelompok


 Suka menghasilkan sesuatu
 Sering berkerja dengan keras/kuat
 Mulai mahir dalam ketrampilan dasar
 Mulai merasakan kemampuan ketrampilannya.

3. Kelas 3 SD

 Senang menghasilkan sesuatu dan mengoreksi diri sendiri


 Mulai mengenal dunia yg lebih luas
 Sedikit berimajiasi
 Rasa ingin tahu
 Mampu beradaptasi dengan beberapa kondisi yang dihadapinya
 Bermasalah dengan kondisi abstrak, angka-angka yang banyak, periode waktu dan ruang

4. Kelas 4 SD

 Daya ingat cukup bagus


 Kemampuan pada hal yang abstrak mulai meningkat
 Menyukai aturan dan hal-hal yang masuk akal
 Mengklasifikasi dan mengumpulkan hal-hal yang disukai , suka menyusun
 Mampu kosentrasi dgn baik, bisa membaca dalam waktu yg relatif lama
 Menjadi orang yang mampu menyelesaiakan masalah dengan baik

5. Kelas 5 SD

 Mampu merefleksikan atau memperbaiki tugas berikutnya


 Dapat berfikir abstrak
 Dapat membaangun dan memodifikasi aturan
 Memusatkan perhatian pada pengembangan bakat dan memandang dunia dari berbagai
segi
 Suka berargumentasi

6. Kelas 6 SD

 Kemampuan memahami hal yang abstrak meningkat


 Muncul kemampuan pada ketrampilan tertentu
 Dapat dan akan melihat dua sisi dari sebuah argumen

Karakteristik Sosial Peserta Didik SD


1. Kelas 1 SD

 Suka menyendiri dan tertutup.


 Membutuhkan penguatan terus menerus (aman & teratur)
 Merasa tidak banyak orang yang menyukainya (berubah)
 Percaya pada guru untuk membantunya
 Sensitif pada perasaan orang Kadang suka mengadu
 Tidak suka melakukan kesalahan
 Kuat perasaan suka dan tidak suka
 Menjaga kerapian meja dan lingkungan

2. Kelas 2 SD

 Persifat sangat baik, penuh dengan humor


 Suka berkerjasama
 Resisten (bertahan); membuat alasan dengan cepat ketika membuat kesalahan
 Lebih suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis
 Bermasalah dengan atauran dan batasan-batasan
 Kelompok pertemanan lebih banyak dari usia 7 Tahun
 Llebih terbuka dan siap pengalaman baru dan teman baru.

3. Kelas 3 SD
 Sangat tinggi dalam kompetitif
 Menyadari kelebihan dan kelemahan, minat dan pilihan
 Tidak sabar
 Sering merasa khawatir, cemas
 Membuka jarak dengan orang lain
 Sering mengeluh; masalah persamaan
 Melihat orang dewasa secara tidak konsisten & sebagai kontrol
 Kritis
 Sering marah dan berubah-ubah emosinya
 Individualistik
 Menjadi lebih mandiri dan mandiri.
 Kegiatan di luar rumah semakin penting bagi mereka, dan mereka cenderung khawatir
tentang pendapat teman daripada anggota keluarga.

4. Kelas 4 SD

 Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama.


 Gemar pada lingkungan sosial.
 Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial.
 Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika.
 Senang dengan diri mereka sendiri dan dunianya sendiri.
 Mereka ingin bekerja sama dan menyenangkan orang tua dan guru.
 Anak-anak seusia ini semakin pandai bergaul dengan orang lain.
 Mereka penuh kasih sayang, dapat diandalkan, dan mudah beradaptasi.

5. Kelas 5 SD

 Peka, emosinya tidak stabil


 Berseberangan pendapat
 Senang berada diluar rumah
 Selalu mengikuti kata hati, kasar dan kurang peduli
 Suka berargumentasi
 Kesulitan membuat keputusan
 Memahami keadaan dirinya
 Emosional
 Mudah masuk/keluar dari kelompoknya
 Jengkel terhadap orang dewasa dan membenci diberitahu apa yang harus dilakukan.
 Mereka bisa murung dan sering membesar-besarkan masalah atau situasi mereka.

6. Kelas 6 SD

 Mulai tampak kepribadian orang dewasa


 Antusias dan tidak malu-malu
 Berinisiatif untuk kegiatannya sendiri
 Empati
 Peduli pada dirinya dan sangat pengertian
 Dapat membuat tujuan yang nyata dalam waktu singkat
 Muncul rasa aman terhadap dirinya
 Teman sebaya lebih penting dari pada guru

Karakteristik Moral Peserta Didik SD


1. Kelas Rendah (Kelas 1 – 3 SD)

 Suka memuji diri sendiri


 Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu tugas maka tugas itu dianggapnya tidaklah
penting.
 Sering membandingkan dirinya dengan anak lain.
 Meremehkan anak yang lain.

2. Kelas Tinggi (Kelas 4 – 6 SD)

 Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari.


 Ingintahu, ingin belajar dan realistis.
 Timbul minat dengan pelajaran-pelajaran khusus.
 Memandang nilai sebagai ukuran yang tepat terhadap prestasi belajarnya.
 Membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama dengan peraturannya sendiri.
 Berusaha terlihat baik oleh orang lain.

Karakteristik Kultural Spiritual Peserta Didik SD


1. 6 – 11 Tahun (Kelas 1 sampai kelas 5 SD)

 Berfikir logis dan mengatur dunia dengan kategori-kategori barunya sendiri.


 Berusaha mengambil makna dari tradisi masyarakat sekitar.
 Menginterpretasikan sesuatu yang abstrak secara konkret.

2. 12 Tahun keatas (Kelas 6 SD dan selanjutnya)

 Memaknai simbol-simbol dan berusaha mengetahui kebenarannya.


 Melakukan kritik atas ajaran-ajaran yang dianutnya.
 Mulai menjalani pengalaman ajaran yang dianutnya melalui simbol dan kegiatan
keagamaan.

Karakteristik Emosional Peserta Didik SD


1. 6 – 11 Tahun (Kelas 1 sampai kelas 5 SD)
 Emosi anak akan semakin matang dan tentunya mulai pandai dalam mengendalikan diri.
 Fokus dan perhatian mereka mulai pada hal-hal yang bersifat eksternal.
 Anak mulai memahami hal apa yang mereka inginkan.
 Muncul rasa empati pada orang lainnya.
 Mengenali rasa malu serta bangga.

2. 12 Tahun (Kelas 6 SD)

 Mereka akan merasa malu, bersalah


 Menjadi pribadi inferior dan mender.

2.3Kegiatan Serimonial, Formal, EKstrakulikuler,Dan


kurikuker
1. kegiatan serimonial

Kegiatan seremonial adalah kegitan formal yang bersifat upacara


- Contoh kegiatanya seperti :
1). Upacara 17 Agustus yng dilaksanakan setiap tanggal 17 agustus untuk
memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
2). Upacara hari pendidikan Nasional
dilaksanakan setiap tanggal 02 mei untuk memperingati hari pendidikan Nasional. dll

2. Kegiatan Rutin

kegitan rutin berupa Intrakulikuler, kokulikuler, ekstrakulikuler

1). Kegiatan Intrakurikuler


 Kegiatan Intrakuriluler adalah kegiatan utama persekolah yang dilakukan
dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur
program. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik dalam jam-jam
pelajaran setiap hari. Kegiatan intrakurikuler ini dilakukan untuk mencapai
tujuan minimal setiap mata pelajaran/ bidang studi yang tergolong inti
maupun khusus.
2). Kegiatan Kokurikuler
 Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih
memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari
dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah
menghindari terjadinya pengulangan dan ketumpang-tindihan antara mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Selain itu, juga perlu
dijaga agar para siswa tidak "overdosis" karena semua  guru memberi tugas
dalam waktu yang bersamaan, sehingga siswa menanggun beban yang
sangat berat. Oleh karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru
merupakan hal perlu dilakukan.
 3). Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau
sikap dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah
dipelajari siswa dalam mata pelajaran program inti dan pilihan. Kegiatan
ekstrakurikuler dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat siswa,
serta kondisi lingkungan dan sosial budaya.
2.4 Praktek pembiasaan dan Kebiasaan Positif Disekolah
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku
yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran
yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-
sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.
Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara
terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan
pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram
dan Keteladanan.
1.    Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus
menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin
adalah sebagai berikut :
a.    Berdoa sebelum memulai kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk
membiasakan peserta didik berdoa sebelum memulia segala aktifitas.
Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi
dimana pada setiap pagi dengan petugas yang terjadwal
b.    Membaca Asmaul Husna Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta
didik untuk berdzikir, mengingat nama – nama Allah. Kegiatan ini
dilaksanakan secara terpusat dari ruang insformasi dengan petugas yang
terjadwal.
c.    Hormat Bendera Merah Putih Kegiatan ini bertujuan untuk
menanamkan jiwa nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada peserta
didik. Bendera Merah Putih telah dipasang di masing – masing kelas dan
aba – aba dipimpin oleh petugas yang terjadwal.
2.    Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh
waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara
spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap
terpuji lainnya.
Contoh: a.    Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada
guru, karyawan dan sesama siswa
b.    Membiasakan bersikap sopan santun
c.    Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
d.    Membiasakan antre
e.    Membiasakan menghargai pendapat orang lain
f.    Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
. 3.    Kegiatan Terprogram Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang
dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau
jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya
membiasakan siswa dan personil sekolah aktif dalam melaksanakan
kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.
Contoh :
a.    Kegiatan Class Meeting
b.    Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
c.    Kegiatan Karyawisata
d.    Kegiatan Lomba Mata Pelajaran, seperti olimpiade matematika,
pesona fisika, lomba mading, dll
e.    Kegiatan Pentas Seni Akhir Tahun (PESAT)
f.    Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran (KATP)

4.    Kegiatan Keteladanan


Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
yang dapat dijadikan contoh (idola)
Contoh: a.    Membiasakan berpakaian rapi
b.    Mebiasakan datang tepat waktu
c.    Membiasakan berbahasa dengan baik
d.    Membiasakan rajin membaca
e.    Membiasakan bersikap ramah

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengenalan Lapangan Persekolahan I ( PLP ) adalah tahapan


pertama dalam pengenalan lapangan Persekolahan Program sarja
pendidikan yang dilaksanakan pada semester kedua,
PLP 1 dimaksudkan untuk membangun Landasan Jati diri
Pendidikan Melalui Beberapa bentuk Kegiatan Disekolah Seperti :
Pengamatan struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah ,
Karakteristik Peserta didik ,
Kegiatan Serimonial, Formal, EKstrakulikuler,Dan kurikuker,
Praktek pembiasaan dan Kebiasaan Positif Disekolah

3.2. SARAN

Dari hasil Materi yang saya buat saya berharap sekolah dapat
mewujudkan visi misi sesuai dengan apa yang diharpakan agar
terwujud suasana belajar yang lebih baik lagi sesuai dengan apa
yang diharpkan.

Anda mungkin juga menyukai