Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

Interpolasi
Peta Konsep Interpolasi

Interpolasi Linear

Bentuk Umum Interpolasi


Kuadratik

Interpolasi Linear
Interpolasi Interpolasi
Lagrange Interpolasi
Kuadratik

Newton Maju

Selisih Terbagi Newton Mundur


Newton
Newton Terpusat
4.1 Bentuk Interpolasi Umum
Para rekayasawan dan ahli ilmu alam sering bekerja dengan sejumlah
data diskrit (yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel). Data didalam
tabel mungkin diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan, hasil
pengukuran dilaboratorium
Interpolasi merupakan suatu metodeuntuk mencari taksiran titik-titik
tertentupada suatu nilai diantara dua titik tertentu
Dengan menggunakan interpolasiwalaupun kita hanya mengetahui
beberapatitik tertentu maka titik yang lainnya dapatdiperkirakan
keakuratannya bergantung pada berapabanyaknya titik yang diketahui,
makinbanyak titik yang diketahui, maka makint inggi keakuratannya.

Pn(x) = a0 + a1(x-x0) + a2(x-x0)(x-x1)+ a2(x-x0)(x-x1) (x-x2)+ …


+ an(x-x0)(x-x1)…(x-xn-1)

dengan :
x0, x1, x2, x3, …., xn adalah titik-titik pada sumbu X yang di interpolasi
a0, a1, a2, a3, …., an adalah konstanta
x adalah variabel bebas
a. Interpolasi Linear

Interpolasi linear di bentuk oleh dua buah titik. Misalkan diberikan dua titik (x0,
y0) dan (x1, y1), maka interpolasi linear dibentuk dengan mengasumsikan sebuah
fungsi

P1(x) = a0+ a1(x-x0)


Untuk membentuk Interpolasi Linear, di asumsikan sebuah fungsi linear melalui
titik (x0, y0) dan (x1, y1) sebagai berikut.

P1(x) = a0 + a1(x-x0) … (1.1)

Titik (x0, y0) P1 ( x0 )  a0


y0  a0 … (1.2a)

Titik (x1, y1) P1 ( x1 )  a0  a1 ( x1  x0 )


y1  a0  a1 ( x1  x0 ) … (1.2b)

Dari persamaan (1.2a) dan (1.2b) diperoleh

y1  y0  a1 ( x1  x0 )

atau
y1  y0 … (1.3)
a1 
x1  x0
Substitusikan kembali (1.2a) dan (1.3) ke (1.1), sehingga di peroleh interpolasi
linear dalam bentuk

y1  y0
P1 ( x)  y0  ( x  x0 ) … (1.5)
x1  x0
Contoh 1

Misalkan diberikan titik-titik (1, 1) dan (4,2). Tentukan bentuk umum interpolasi
linearnya, dan nilai interpolasi di titik x = 3
Penyelesaian:
Bentuk umum
Dari soal diperoleh informasi x y
x0 = 1, x1 = 4, 1 1
y0 = 1, y1 = 2 x = 3, y = …
4 2

y1  y0
P1 ( x)  y0  ( x  x0 )
x1  x0
Substitusikan :
2 1
P1 ( x)  1  ( x  1)
4 1
1 2
 x
3 3
Untuk x = 3, maka
1 2
P1 (3)  (3) 
3 3
5

3

sehingga untuk x = 3, maka y = 5/3


Contoh 2
Diberikan data dari sebuah percobaan sebagai berikut.

x 0 2 4 6
y 12 16 17 20
Tentukan nilai y untuk x = 3 dengan menggunakan interpolasi linear!
Penyelesaian:
Dua titik yang mengapit x = 3 adalah (2, 16) dan (4,17) sehingga dengan menggunakan
y1  y0
P1 ( x)  y0  ( x  x0 )
x1  x0
diperoleh
18  16
P1 ( x)  16  ( x  2)
42
 x  14
Untuk x = 3, maka
P1 (3)  3  14  17

Jadi, untuk x = 3, maka y = 17


Contoh 3

Diketahui data jumlah penduduk suatu negara X sebagai berikut.

Tahun 1960 1970 1980 1990


Jumlah penduduk 179 203 241 283
(juta)

Tentukan jumlah penduduk pada tahun 1968 dan 1971 dengan menggunakan
bentuk umum interpolasi linear!
Penyelesaian:
Berdasarkan tabel di atas, terdapat tiga titik. Oleh karena interpolasi linear
menggunakan dua titik, maka kita akan memilih 2 titik dari tiga titik yang tersedia.

y1  y0
Rumus umum yang digunakan : P1 ( x)  y0  ( x  x0 )
x1  x0
Untuk1968, maka dua titik yang digunakan adalah titik yang mengapit 1968, yaitu
1960 dan 1970, sehingga titik-titiknya
x0 = 1960, y0 = 179
x1 = 1970, y1 = 203 x0 x1
Tahun 1960 1970 1980 1990
Jumlah penduduk (juta) 179 203 241 283
y0 y1

203  179
P1 ( x)  179  ( x  1960)
1970  1960
 2,4 x  4525
Untuk x = 1968, maka

P1 (1968)  2,4(1968)  4525


 198,2
Jadi, untuk tahun 1968, maka jumlah penduduk negara X sebesar 198,2 juta.
Untuk1971, maka dua titik yang digunakan adalah titik yang mengapit 1971, yaitu
1970 dan 1980, sehingga titik-titiknya

x0 = 1970, y0 = 203
x1 = 1980, y1 = 241
x0 x1
Tahun 1960 1970 1980 1990
Jumlah penduduk (juta) 179 203 241 283
y0 y1
241  203
P1 ( x)  203  ( x  1970)
1980  1970
 3,8 x  7283
Untuk x = 1971, maka
P1 (1971)  3,8(1971)  7283
 206,8

Jadi, untuk tahun 1971, maka jumlah penduduk negara X sebesar 206,8 juta.
b. Interpolasi Kuadratik

Interpolasi linear di bentuk oleh dua buah titik. Misalkan diberikan dua titik (x0,
y0), (x1, y1), dan (x2, y2) maka interpolasi linear dibentuk dengan mengasumsikan
sebuah fungsi

P2(x) = a0 + a1(x-x0) + a2(x-x0)(x-x1)


Untuk membentuk Interpolasi Linear, di asumsikan sebuah fungsi linear melalui
titik (x0, y0) dan (x1, y1) sebagai berikut.
P2(x) = a0 + a1(x-x0) + a2(x-x0)(x-x1) … (1.7)

Titik (x0, y0) P2 ( x0 )  a0


y0  a0 … (1.8a)

Titik (x1, y1) P2 ( x1 )  a0  a1 ( x1  x0 )


y1  a0  a1 ( x1  x0 ) … (1.8b)

Titik (x2, y2) P2 ( x2 )  a0  a1 ( x2  x0 )  a2 ( x2  x0 )( x2  x1 )


y2  a0  a1 ( x2  x0 )  a2 ( x2  x0 )( x2  x1 ) … (1.8c)

Dari (1.8a), maka (1.8b) menjadi

y1  y0  a1 ( x  x0 )
Sehingga diperoleh a1
y1  y0 … (1.9a)
a1 
x  x0
Dari (1.8a) dan (1.9a), maka 18.c menjadi

y1  y0
y2  y0  ( x2  x0 )  a2 ( x2  x0 )( x2  x1 )
x1  x0
atau
y 2  y0 y y
 1 0
( x  x ) x1  x0 … (1.9b)
a2  2 0
( x2  x1 )

Dengan menggunakan (1.8a), (1.9a), dan (1.9b), maka interpolasi kuadratik (1.7) menjadi

y2  y1 y1  y0

y y ( x  x ) x1  x0
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 1 ( x  x0 )( x  x1 ) … (1.10)
x1  x0 ( x2  x0 )
Interpolasi kuadratik menggunakan tiga titik.
- Jika terdapat kurang tiga titik (x0, y0) dan (x2, y2), maka interpolasi
kuadratik tidak dapat di bentuk.

- Jika terdapat tiga titik (x0, y0), (x1,y1) dan (x2, y2), maka interpolasi
kuadratik menggunakan semua titik-titiknya

- Jika terdapat lebih dari tiga titik (x0, y0), (x1,y1), (x2, y2), … (xn, yn) maka
interpolasi kuadratik menggunakan 3 titik yang dipilih. Titik-titik yang dipilih
merupakan titik yang mengapit nilai yang akan di cari.

Misalnya diberikan 5 titik (0, 10), (2, 30), (4, 31), (6, 39), (8, 42).

x y
0 10
x =1 y =…. Jika kita akan menghitung nilai y di x
2 30 = 1, maka kita membetuk 1
4 31 interpolasi kuadratik dengan titik2 :
(0,10), (2,30), dan (4, 31)
6 39
8 42
x y Perhatikan gambar di samping!
0 10 Terdapat 2 kelompok titik yang mengapit nilai 2,1,
sehingga akan terbentuk 2 interpolasi kuadratik
2 30
x =2,1 y =….
4 31 Jika kita akan menghitung nilai y di x = 2,1, maka kita
membetuk 2 buah interpolasi kuadratik dengan
6 39
titik2 :
8 42 a. (0,10), (2,30), dan (4, 31) --- titik pada garis biru
b. (2,30), (4,31) dan (6, 39)--- titik pada garis coklat
Contoh 2
Diberikan data dari sebuah percobaan sebagai berikut.

x 0 2 4 6
y 12 16 17 20
Tentukan nilai y untuk
a. x = 1 b. x = 3
Penyelesaian:
a. Untuk x = 1, maka kumpulan titik yang digunakan hanya : (0,12), (2,16), (4, 17)
sehingga hanya menghasilkan satu interpolasi kuadratik.

x0 x1 x2
x 0 2 4 6
y 12 16 17 20
y0 y1 y2
y2  y1 y y
 1 0
y y ( x  x ) ( x1  x0 )
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 1 ( x  x0 )( x  x1 )
x1  x0 ( x2  x0 )
Substitusikan (0,12), (2,16), (4, 17) maka diperoleh

17  16 16  12

16  12
P2 ( x)  12  ( x  0)  4  2 2  0 ( x  0)( x  2)
20 42
1 2
 12  2 x  2 ( x)( x  2)
2
3 7
  x 2  x  12
4 2

Untuk x = 1, maka 3 7
P2 (1)   (1) 2  (1)  12
4 2
59
  14,75
4
Jadi, untuk x = 3, maka y = 14,75
b. Untuk x = 3, maka kumpulan titik yang mengapit/memuat 3 adalah:
(0,12), (2,16), (4, 17), dan (2,16), (4, 17), (6, 20), sehingga hanya menghasilkan
dua interpolasi kuadratik.
x0 x1 x2
Interpolasi x 0 2 4 6 x0 = 0, y0 = 12
Kuadratik pertama x1 = 2, y1 = 16
y 12 16 17 20
x2 = 4, y2 = 17
y0 y1 y2

x0 x1 x2
x0 = 2, y0 = 16
Interpolasi x 0 2 4 6
x1 = 4, y1 = 17
Kuadratik kedua y 12 16 17 20 x2= 6, y2 = 20
y0 y1 y2
Contoh 4
Diketahui data jumlah penduduk suatu negara X sebagai berikut.

Tahun 1960 1970 1980 1990


Jumlah penduduk 179 203 241 283
(juta)

Dengan menggunakan bentuk umum interpolasi kuadratik, tentukan jumlah


penduduk pada tahun :
a. 1968 b. 1971
Penyelesaian:
a. 1968
Interpolasi kuadratik di x = 1968, maka titik2 yang mengapit nilai 1968 hanya (1960,
179) (1970, 203), dan (1980, 241). Oleh karena itu, ada satu interpolasi kuadratik
yang terbentuk:
Tahun 1960 1970 1980 1990
Jumlah penduduk 179 203 241 283
(juta)
Titik-titik yang digunakan adalah (1960, 179) (1970, 203), dan (1980, 241).
Selanjutnya dengan menggunakan rumus interpolasi kuadratik bentuk umum dan
mensustitusikan titik-titik tersebut, diperoleh
y2  y1 y1  y0

y y ( x  x ) x1  x0
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 1 ( x  x0 )( x  x1 )
x1  x0 ( x2  x0 )

283  203 203  179



203  179 (1980  1970) 1970  1960
P2 ( x)  179  ( x  1960)  ( x  1960)( x  1970)
1970  1960 (1980  1960)
 0,07 x 2  272,7 x  265759

Untuk x = 1968 diperoleh

P2 (1968)  0,07(1968) 2  272,7(1968)  265759


 197,08

Jadi, di tahun 1968 penduduk negara berjumlah 197,08 juta jiwa.


a. 1971
Interpolasi kuadratik di x = 1971, maka titik2 yang mengapit nilai 1971 adalah
(1960, 179) (1970, 203), (1980, 241) dan (1970, 203), (1980, 241), (1990, 283)
Oleh karena itu, ada dua interpolasi kuadratik yang terbentuk:

Tahun 1960 1970 1980 1990 Titik-titik yang untuk


Jumlah penduduk 179 203 241 283 iterpolasi pertama
(juta)

x = 1971, y = ???

Tahun 1960 1970 1980 1990 Titik-titik untuk


Jumlah penduduk 179 203 241 283 iterpolasi kedua
(juta)
Bentuk Interpolasi I
Berdasarkan soal titik-titik yang digunakan :
x0 =1960, y0 = 179
x1 = 1970, y1 = 203,
x2 = 1980, y2 = 241
Dengan menggunakan rumus
y2  y1 y y
 1 0
y y ( x  x ) ( x1  x0 )
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 1 ( x  x0 )( x  x1 )
x1  x0 ( x2  x0 )

Maka diperoleh
283  203 203  179

203  179 (1980  1970) 1970  1960
P2 ( x)  179  ( x  1960)  ( x  1960)( x  1970)
1970  1960 (1980  1960)
 0,07 x 2  272,7 x  265759

Untuk x = 1971 diperoleh


P2 (1971)  0,07(1971) 2  272,7(1968)  265759
 206,17
Jadi, Interpolasi kuadratik untuk tahun1968, penduduk negara berjumlah 206,17
juta jiwa.
Bentuk Interpolasi II
Berdasarkan soal titik-titik yang digunakan :
x0 = 1970, y0 = 203
x1 = 1980, y1 = 241
x2 = 1990, y2 = 283
Dengan menggunakan rumus
y2  y1 y y
 1 0
y y ( x  x ) ( x1  x0 )
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 1 ( x  x0 )( x  x1 )
x1  x0 ( x2  x0 )
Maka diperoleh
283  241 241  203

241  203 (1990  1980) 1980  1970
P2 ( x)  203  ( x  1970)  ( x  1970)( x  1980)
1980  1970 (1990  1970)
 0,02 x 2  75,2 x  70729
Untuk x = 1971 diperoleh

P2 (1971)  (0,02)(1971) 2  (75,2)(1971)  70729


 206,62
4.2 Interpolasi Lagrange
a. Interpolasi Linear
Interpolasi linear di bentuk oleh dua buah titik. Misalkan diberikan
dua titik (x0, y0) dan (x1, y1), maka interpolasi linear dibentuk dengan
mengasumsikan sebuah fungsi
Perhatikan kembali interpolasi linear dalam bentuk

y1  y0
P1 ( x)  y0  ( x  x0 )
x1  x0 … (2.1)

Persamaan (2.1) di ubah menjadi

( x0  x1 )  ( x  x0 ) ( x  x0 ) 
P1 ( x)  y0   y1  y0 
( x0  x1 )  ( x1  x0 ) ( x0  x1 ) 
x0 x1  ( x  x0 ) x x0 
 y0  y0   y1  y0  y0 
( x0  x1 ) ( x0  x1 )  ( x1  x0 ) ( x0  x1 ) ( x0  x1 ) 
x x1 ( x  x0 )
 y0  y0  y1
( x0  x1 ) ( x0  x1 ) ( x1  x0 )

( x  x1 ) ( x  x0 )
P1 ( x)  y0  y1 … (2.2)
( x0  x1 ) ( x1  x0 )
atau
P1 ( x)  y0 L0 ( x)  y1L1 ( x)

dengan
( x  x1 ) ( x  x0 )
L0 ( x)  , L1 ( x) 
( x0  x1 ) ( x1  x0 )
Contoh 2.1

Misalkan diberikan titik-titik (1, 1) dan (4,2). Tentukan interpolasi Lagrange linear, dan
nilai interpolasi di titik x = 3
Penyelesaian:

Dari soal diperoleh informasi x y


x0 = 1, y0 = 1 1 1
x1 = 4, y1 = 2 x = 3, y = …
4 2

( x  x1 ) ( x  x0 )
P1 ( x)  y0  y1
( x0  x1 ) ( x1  x0 )
Substitusikan :
x4 x 1
P1 ( x)  (1)  (2)
1 4 4 1
1 2
 x Bentuk Interpolasi Lagrange Linear
3 3
Untuk x = 3, maka
1 2
P1 (3)  (3)   1,6667
3 3
b. Interpolasi Kuadratik

Perhatikan kembali interpolasi kuadratik dalam bentuk

y 2  y0 y y
 1 0
y y ( x  x ) x1  x0
P2 ( x)  y0  1 0 ( x  x0 )  2 0 ( x  x0 )( x  x1 )
x1  x0 ( x2  x1 )

Dengan menggunakan manipulasi aljabar, diperoleh

( x  x1 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x1 )
P2 ( x)  y0  y1  y2
( x0  x1 )( x0  x2 ) ( x1  x0 )( x1  x2 ) ( x2  x0 )( x2  x1 )
atau
P2 ( x)  y0 L0 ( x)  y1L1 ( x)  y2 L2 ( x)
dengan

( x  x1 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x2 ) ( x  x0 )( x  x1 )
L0 ( x)  , L1 ( x)  , L2 ( x) 
( x0  x1 )( x0  x2 ) ( x1  x0 )( x1  x2 ) ( x2  x0 )( x2  x1 )
c. Interpolasi Pangkat Tinggi

Pn ( x)  y0 L0 ( x)  y1L1 ( x)  y2 L2 ( x)    yn Ln ( x)

dengan
( x  x0 )( x  x1 )( x  x2 ) ( x  xk 1 )( x  xk 1 ) ( x  xn )
Lk ( x) 
( xk  x0 )( xk  x1 )( xk  x2 ) ( xk  xk 1 )( xk  xk 1 ) ( xk  xn )

Galat

f ( n1) ( ( x))
E ( x  x0 )( x  x1 )( x  x2 )  ( x  xn )
(n  1)!

Anda mungkin juga menyukai