Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PROYEK PERBAIKAN

JALAN MENUJU PANTAI WATU KODOK


BERDASARKAN TEORI ANALISIS EMPIRIS

Penyusun: Ferry Rhamadhan

Diro Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta


ferrykarya.com
A. Permasalahan
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pendapatan
negara. Pariwisata juga dapat menjadi penentu dan katalisator dalam pengembangan
sektor yang lain di dalam kehidupan bernegara [ CITATION Oka00 \l 1033 ]. Saat ini,
banyak negara berlomba-lomba mengembangkan industry pariwisata ini. Hal ini dapat
dilihat dari maraknya program pengembangan kepariwisataan di masing masing
negara, misalnya Thailand dengan tagline “Amazing Thailand”. Hal seperti ini akan
mengakibatkan industry di bidang pariwisata semakin kompetitif senhingga penting
untuk membuat pariwisata memiliki daya saing dengan negara negara yang lainnya
[ CITATION Fai12 \l 1033 ].
Dibandingkan dengan negara-negara lainnya, pariwisata di Indonesia masih
kurang dilirik sebagai daerah tujuan wisata oleh tamu tamu manca negara. Padahal
Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar dibandingkan negara lainnya.
Kekayaan alam dan budaya yang sangat melimpah sangat mendukung dalam proses
kegiatan sustainable tourism di Indonesia. Sayangnya, di lapangan, sektor pariwisata
masih belum termaksimalkan dengan baik.
Objek dan daya Tarik wisata seyogjanya harus dikembangkan dengan baik
karena pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal,
regional, atau ruang lingkup nasional suatu negara sangat erat kaitannya dengan
pengembangunan daerah tersebut. Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan
mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial, dan
budaya. Namun, jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik,
justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan
merugikan masyarakat. Berkembangnya suatu kawasan wisata tidak terlepas dari
usaha-usaha yang dilakukan melalui kerjasama para stakeholder kepariwisataan,
masyarakat, dan pemerintah.
[ CITATION Kar12 \l 1033 ] menyatakan bahwa: “Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan suatu daya tarik wisata yang potensial harus dilakukan
penelitian, inventarisasi dan evaluasi sebelum fasilitas wisata dikembangkan. Hal ini
penting agar perkembangan daya tarik wisata yang ada dapat sesuai dengan keinginan
pasar potensial dan untuk menentukan pengembangan yang tepat dan sesuai”
Salah satu wilayah yang memiliki daya tarik wisata yang paling cukup besar
adalah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai Watu Kodok yang terletak di
Kelor Kidul, Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul ini banyak menyimpan potensi
wisata. Pemandangan yang cukup indah membuat wisatawan ingin berkunjung
kesana. Namun, terdapat kekurangan fasilitas yang ada di pantai Watu Kodok
tersebut. Tidak adanya infrastruktur dan kelemahan sumber daya manusia, banyak
menyebabkan masyarakat lokal tidak mampu mengelola objek dan atraksi wisata
tersebut secara optimal. Akibatnya, pengelolaan pariwisata tidak merata dan tingkat
pertumbuhan pariwisata di kawasan itu masih rendah. Lemahnya manajemen
pariwisata di kawasan ini menyebabkan kurang termanfaatkan dan terkelolanya
potensi pariwisata di kawasan tersebut. Kondisi ini diperburuk rendahnya fasilitas
penunjang pariwisata yang terbangun dan terbatasnya sarana transportasi, termasuk
hubungan jalur transportasi yang terbatas.
Infrastruktur jalan yang menuju lokasi wisata Pantai Watu Kodok masih dalam
kondisi rusak. Fakta dilapangan minimnya prasarana dan sarana di Pantai Watu
Kodok merupakan salah satu titik masalah yang harus diselesaiakan pemerintah
karena dengan didukungnya prasarana dan sarana maka mutu sumber daya manusia,
dan produktifitas masyarakat di Pantai Watu Kodok menjadi lebih baik. [ CITATION
Ken98 \l 1033 ] memaparkan bahwa terdapat lima fungsi utama pemerintahan, antara
lain adalah pertama, sebagai penyedia layanan, yaitu fungsi-fungsi pemerintah yang
berkaitan dengan penyediaan pelayanan yang berorientasi pada lingkungan dan
masyarakatnya. Kedua, fungsi pengaturan, yaitu fungsi yang berkaitan dengan
perumusan dan penegakan peraturan peraturan peraturan. Ketiga, fungsi
pembangunan, yaitu fungsi yang berkaitan dengan keterlibatan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi. Keempat, fungsi perwakilan yaitu mewakili masyarakat di luar
wilayah mereka. Kelima, fungsi koordinasi, yaitu berkaitan dengan peran pemerintah
dalam pengkoordinasian, perencanaan, investasi dan tata guna lahan.
Kebutuhan wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam atau keunikan objek
wisata melainkan memerlukan sarana dan prasarana wisata seperti akomodasi (sarana
kebersihan, kesahatan, kemanan, komunikasi, tempat hiburan, hotel/ penginapan,
restoran, dan toko cindera mata), transportasi (jalan alternatif, aspal, hotmik dan jalan
setapak), kendaraan (angkutan umum, becak, ojeg dan sepeda) dan lain-lain (mushola,
tempat parkir, MCK dan shetler).
[ CITATION RGS00 \l 1033 ] , mendefinisikan sarana prasarana pariwisata sebagai berikut:
Prasarana (infratructure) adalah semua hasil kontruksi fisik, baik yang ada di atas
maupun di bawah tanah, diperlukan sebagai prasyarat untuk pembangunan,
diantaranya dapat berupa pembangkit tenaga listrik, fasilitas kesehatan, dan
pelabuhan. Sarana (suprastucture) adalah segala sesuatu yang dibangun dengan
memanfaatkan prasarana. Sarana tersebut merupakan kebutuhan penting bagi para
wisatawan. Apabila tersedia dengan baik, para wisatawan akan merasa nyaman dalam
melakukan berbagai aktifitas lainnya.
Selain itu,[ CITATION OZT97 \l 1033 ] mengungkapkan bahwa , prasarana transportasi
mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu untuk mengarahkan
pembangunan di daerah perkotaan; dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia
dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut.
Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di atas, peran pertama sering digunakan
oleh perencana pengembang wilayah untuk dapat mengembangkan wilayahnya sesuai
dengan rencana. Misalnya saja akan dikembangkan suatu wilayah baru dimana pada
wilayah tersebut tidak akan pernah ada peminatnya bila wilayah tersebut tidak
disediakan sistem prasarana transportasi. Sehingga pada kondisi tersebut, parsarana
transportasi akan menjadi penting untuk aksesibilitas menuju wilayah tersebut dan
akan berdampak pada tingginya minat masyarakat untuk menjalankan kegiatan
ekonomi. Hal ini merupakan penjelasan peran prasarana transportasi yang kedua,
yaitu untuk mendukung pergerakan manusia dan barang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan perbaikan jalan?
2. Untuk apa perbaikan jalan tersebut dilakukan?
3. Sejauh mana efektifitas kunjungan dengan adanya perbaikan jalan tersebut?
Daftar Pustaka
Davey, K. J. (1998). Pembiayaan pemerintah daerah, Praktek-Praktek Internasional dan
Relevansinya Bagi Dunia Kerja. Jakarta: UI Press.

Soekadijo, R. (2000). Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai Systemic Linkage.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tamin, O. Z. (1997). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Jurusan Teknik


Sipil Institut Teknologi Bandung.

Widyasmi, K. (2012). Strategi Pengelolaan Pariwisata Bahari di Kecamatan Bayah


Kabupaten Lebak. Serang: UNTIRTA.

Yoeti, O. A. (2000). Ekowisata Pariwisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup.


Jakarta: Perca.

Zahari, F. (2012). Mengapa Perencanaan Pariwisata itu Penting. The Planners ePortfolio, 4.

Anda mungkin juga menyukai