Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EDUKASI DAN MEMFASILITASI ALAT PENGANGKUT SAMPAH

(GEROBAK) UNTUK MENGATASI MASALAH SAMPAH

DI KAMPUNG NELAYAN OESAPA

OLEH

ANGELINE MIHA RADJA

1907010259

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021

1
PENGESAHAN PKM-M PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan : “Edukasi Dan Memfasilitasi Alat
Pengangkut Sampah (Gerobak) Untuk
Mengatasi Masalah Sampah Di Kampung
Nelayan Oesapa”

: PKM-M
2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


: Angeline Miha Radja
a. Nama Lengkap
: 1907010259
b. Nim
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
c. Jurusan
: Universitas Nusa Cendana Kupang
d. Perguruan Tinggi
: Perumahan Arauna Mas. TDM 3
e. Alamat Rumah
: 081337690902
Dan
No.telp/HP
: angelinemiharadja@gmail.com

f. Email
4. Anggota Pelaksana
:1
Kegiatan/Penulis
5. Dosen pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Afrona E. L. Takaeb S.KM, MHID
b. NIDN/NIDK
: 19830215 200604 2 001
c. Alamat
:
Rumah dan
:
No.Telp/HP
6. Biaya Kegiatan Total
: Rp. 4.150.000
a. Kemristekdikti
:-
b. Sumber lainnya
:
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 2 Bulan

2
Kupang, 11 Maret 2021
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

(Afrona E. L. Takaeb S.KM, MHID) (Angeline Miha Radja)


NIP. 19830215 200604 2 001 NIM. 1907010259

3
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PKM-M PENGABDIAN MASYARAKAT..........................................3


BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN..........................................7

BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................................8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................................12


DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah adalah (waste)
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang
berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa
sampah merupakan hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna
(Notoatmodjo 1996, h.166).

Berbagai aktivitas dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya


dengan memproduksi makanan minuman dan barang lain dari sumber daya alam. Selain
menghasilkan barang-barang yang akan dikomsusi, aktivitas tersebut juga menghasilkan bahan
buangan yang sudah tidak dibutuhkan oleh manusia. Bahan buangan makin hari makin
bertambah banyak, hal ini erat hubungannya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk di
satu pihak, dan di pihak lain dengan ketersediaan ruang hidup manusia yang relatif tetap
(Chandra 2007, h.111).

Pengumpulan dan pembuangan sampah secara sistematik adalah suatu hal yang baru
pada zaman sekarang, walaupun pembuangan sampah secara terbuka (open dumping) dan
pembakaran sudah dikenal sejak dahulu kala. Karena masalah ini, timbul pemikiran akan adanya
hubungan antara kesehat an dan keadaan lingkungan yang kotor, yang disebabkan karena
pembuangan sampah yang sembarangan. Demikian juga telah terbukti adanya hubungan antara
sampah dan penyakit-penyakit yang ditularkan oleh tikus, lalat, nyamuk. Pembuangan sampah
secara terbuka dan pembakaran adalah cara permulaan dari pengolahan sampah, disamping
digunakan untuk makanan babi serta untuk menutup atau mengisi tempat-tempat yang
rendah/berlubang (Kusnoputranto 1983, h.64).

Data volume sampah di Kota Kupang yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kota Kupang bahwa perkiraan volume sampah per bulan dari produksi
sampah/orang/hari sebanyak 0,5kg x 453,409 jiwa menghasilkan 226,705kg, volume sampah per
bulan dari produksi sampah/orang/bulan sebanyak 226,705kg x 30 hari menghasilkan

5
6,801,135kg, volume sampah per tahun dari produksi sampah/orang/bulan sebanyak 226,705kg x
365 hari menghasilkan 82,747,143kg.

Masyarakat di Kelurahan Kampung Nelayan Oesapa kurang mengetahui cara pengolahan


dan pembuangan sampah dengan baik. Masyarakat di Kampung Nelayan Oesapa membuang
sampahnya begitu saja di atas permukaan tanah. Semua sampah yang dihasilkan oleh aktifitas
masyarakat sehari-hari sampahnya di buang ke tempat sampah yang disediakan di rumah, baik
sampah organik maupun sampah anorganik digabungkan dalam satu tempat sampah. Setelah
beberapa hari sampah yang sudah dikumpulkan tidak membuangnya ke tempat pembuangan
sementara (TPS) tetapi langsung membuangnya ke halaman rumah kemudian dibakar.
Kurangnya fasilitas/sarana alat angkut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
timbulnya sampah tidak dapat terangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kampung
Nelayan Oesapa.

Oleh karena itu saya bertujuan melakukan dan pemberdayaan dengan mengadakan dan
menfasilitasi alat pengangkutan sampah rumah tangga yaitu gerobak kepada beberapa tokoh
masyarakat yang mau bersedia membantu mengangkut sampah rumah tangga ke tempat
pembungan sementara agar masyarakat di Kampung Nelayan Oesapa bisa membuang sampah
rumah tangga ke tempat pembungan sampah sementara (TPS) secara mudah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka saya akan melakukan “Edukasi Dan Memfasilitasi Alat

Pengangkut Sampah (Gerobak) Untuk Mengatasi Masalah Sampah Di Kampung Nelayan


Oesapa”

6
BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Oesapa adalah salah satu Kelurahan yang ada Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Dengan jumlah penduduk sekitar 76 573,00,  19 287 Rumah Tangga. Sebagian besar
penduduk yang tinggal di daerah pesisir di Kelurahan Oesapa bekerja sebagai nelayan sehingga
daerah tersebut disebut sebagai kampung nelayan.

a. Kondisi Lingkungan
Kondisi permukiman kampung nelayan tersebut di lapangan terlihat secara nyata
lingkungannya sudah dikelola dengan baik, sehingga menimbulkan kesan bersih. Tetapi
yang menjadi masalah di kampung nelayan adalah pengelolaan sampah yang kurang baik
oleh masyarakat.
b. Kondisi Sosial
Masyarakat di Kampung Nelayan Oesapa memiliki sikap gotong royong dan
kekeluargaan yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat saat mereka menjalankan kegiatan
keseharian mereka menjala ikan.
c. Permasalahan
Kurangnya fasilitas/sarana alat angkut menyebabkan timbulnya sampah tidak
dapat terangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kampung Nelayan Oesapa.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Wawancara dan observasi dilakukan pada masyarakat di  RT 33, Kelurahan


Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Kampung Nelayan Oesapa. seperti
Kepala Desa, Ketua RT & RW, dan Warga sekitar untuk melihat dan mengetahui
kondisi lingkungan secara langsung serta permasalahan sampah di Kampung
Nelayan Oesapa
2. Konsultasi dan kerjasama dengan pihak Kelurahan Oesapa dan ketua RT 33
berkaitan dengan pelaksanaan program.
3. Pelaksanaan Program
Program edukasi dan pembuatan alat pengangkut sampah akan dilakukan meliputi
beberapa tahapan:
a. Edukasi
Edukasi yang diberikan kepada warga di Kampung Nelayan Oesapa yaitu
dampak yang akan di timbulkan akibat menumpukan dan pembuangan
sampah sembarangan, manfaat tidak membuang sampah sembarangan dan
cara pengolahan sampah menjadi barang material yang memiliki nilai
ekonomis atau dapat mengubah sampah agar menjadi material atau barang
yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup dan penggunaan kembali
barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk
agar dapat diisi ulang atau digunakan kembali. Seperti tas belanja katun
yang menggantikan tas plastik, mengganti pembelian minuman kemasan
dengan membawa tempat minum sendiri.
Langkah-langkah pelaksanaan program :
1) Sebelum melakukan edukasi, dilakukan pendekatan dan meminta
bantuan terlebih dahulu dengan pihak pemerintah yaitu RT, RW
setempat untuk mengumumkan akan ada edukasi terkait masalah
sampah dan meminta kesediaan masyarakat untuk mengikuti edukasi
ini.

8
2) Didata terlebih dahulu masyarakat yang akan mengikuti proses
edukasi. Data tersebut meliputi nama, umur, pendidikan/ pekerjaan,
serta letak rumah. Data terkait pendidikan sangat diperlukan agar kita
mampu menyesuaikan dengan media edukasi yang akan dilakukan.
3) Penyusunan materi edukasi yang lebih menekankan kepada dampak
dari membuang sampah sembarangan dan bagaimana memanfaatkan
sampah sebagai bahan materil yang bias di pakai. Materi edukasi ini
akan dituangkan ke dalam bentuk poster sebagai media dalam
melakukan edukasi.
4) Penentuan jadwal edukasi di setiap rumah
b. Memfasilitasi Alat Pengangkut Sampah (Gerobak sampah)
Akan di fasilitasi 3 alat pengangkut sampah (gerobak) yang akan dipakai
untuk mengangkut sampah rumah tangga menuju tempat pembuangan
sementara(TPS). Tujuan difasilitasinya alat ini agar bias memudahkan
masyarakat dari setiap rumah tangga membuang sampah dari ruma-rumah
ke tempat pembuangan sementara (TPS) sehingga tidak terjadi
penumpukkan sampah dan kotornya lingkungan tempat tinggal. Alat
pengangkut sampah (gerobak) maka akan diberikan kepada 3 orang warga
yang bersedia mengangkut sampah rumah tangga setiap minggunya dan
nanti akan di bayar oleh setiap rumah tangga yang sampahnya akan
dibuang.
Langkah pelaksanaan program memfasilitasi alat pengangkut sampah
(gerobak):
1) Menyiapkan alat pengangkut sampah
2) Mendata orang-orang yang bersedia mengangkut sampah di
Kampung Nelayan Oesapa
3) Membagi gerobak kepada 3 orang yang sudah brsedia
4) Berkordinasi dengan pihak RT dan RW untuk mengawasi ketiga
orang yang sudah bersedia mengangkut sampah rumah tangga,
apakah mereka rutin menjalankan tugasnya atau tidak

9
4. Evaluasi
a. Jenis evaluasi:
Evaluasi yang dilakukan terhadap program yang dijalankan adalah Evaluasi
hasil dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan dari program yang
dijalankan.
b. Tujuan evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk tingkat keberhasilan dari program yang telah
dijalankan.
c. Waktu evaluasi
Evaluasi akan dilakukan saat minggu ke 3 april sampai minggu ke 4 Mei.
d. Bagaimana evaluasi akan dilakukan
Evaluasi akan dilakukan berdasarkan Kriteria-kriteria tertentu :
1) Kriteria Evaluasi program edukasi:
a) Masyarakat mendapatkan materi penyuluhan
b) Masyarakat mendapatkan edukasi tentang pengolahan
sampah dan penggunaan kembali barang bekas pakai,
memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk agar
dapat diisi ulang atau digunakan kembali.
c) Masyarakat memiliki motivasi untuk mau mengolah sampah
dan penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk agar dapat diisi ulang
atau digunakan kembali.
2) Kriteria Evaluasi berdasarkan fasilitas alat mengangkut sampah
(gerobak):
a) Ada 3 orang yang sudah dipilih dan di fasilitasi alat
pengangkut sampah
b) Ketiga orang tersebut melakukan tugasnya setiap minggu
c) Sampah rumah tangga tidak berserahkan lagi tetapi selalu
dibuang pada tempat pembuangan sementara(TPS)

10
e. Orang yang melakukan evaluasi
Yang akan melakukan evaluasi adalah saya sendiri
f. Sasaran dari evaluasi
a) Masyarakat yang dilakukan edukasi
b) 3 petugas yang dipilih untuk mengangkut sampah
g. Sustainibilitty dari program yang ada
Sustainibilitty merupakan keberlangsungan dari suatu program yang
dilakukan secara terus-menerus. Berdasarkan program yang kami lakukan
maka keberlangungan yang diharapkan yaitu berkurangnya sampah rumah
tangga yang berserakan dan dengan penggunaan kembali barang bekas
pakai serta pengolah sampah menjadi material yang bernilai diharapkan bias
menekan tingginya sampah di Kampung Nelayan Oesapa. Selain itu juga
diharapkan agar gerobak diberikan dapat di manfaatkan secara baik agar
bias membantu memudahkan masyarakat di Kampung Nelayan Oesapa
membuang sampah ke TPS.

11
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya Kegiatan


Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-M

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Jenis Perlengkapan 1.500.000
2 Bahan Habis Pakai 1.500.000
3 Perjalanan 650.000
4 Lain-Lain 500.000
JUMLAH 4.150.000

4.2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Harga Satuan


Volume Nilai (Rp)
Perlengkapan (Rp)
Gerobak
3 500.000 1.500.000
Sampah
SUB TOTAL 1.500.000

Bahan Habis Harga Satuan


Volume Nilai (Rp)
Pakai (Rp)
Snack 100 10.000 1.000.000
Air mineral 100 5.000 500.000
SUB TOTAL 1.500.000

Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)

12
(Rp)
Keperluan
Koordinasi 5 50.000 250.000
Mitra
Keperluan
Pembelian 4 100.000 400.000
Barang
SUB TOTAL 650.000

4.3 Jadwal Kegiatan

N Bulan April Bulan Mei


Jenis Kegiatan
o 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap persiapan
 Observasi
 Konsultasi dan
kerja sama
dengan pihak
RT dan RW
2 Tahap pelaksaan
 Edukasi
 Pemberian
fasilitas alat
mengangkut
sampah(geroba)
4 Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Naatonis, R. M. (2010). E SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PROGRAM PASCASARJANA


MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA.
13
Tarigan, L. B. (2019). Pengelolaan Limbah Pada Sentra Pedagang Makanan Jajanan Di Kota
Kupang. 3(1).

Sayrani, L. P., & Tamunu, L. M. (2020). Kewargaan dan Kolaborasi Pemecahan Masalah
Publik : Studi Isu Sampah di Kota Kupang. Timorese Journal of Public Health, 2(1), 1–13.
https://doi.org/10.35508/tjph.v2i1.2191

14

Anda mungkin juga menyukai