Dalam QS. Al-Nisa’ ayat 4-6 ada beberapa hal penting yang dapat kita ketahui dan
simpulkan, diantaranya:
Munasabah ayat
Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu
telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka
janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan
mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung)
dosa yang nyata? Dan bagaimana kamu akan mengambil kembali, padahal kamu
telah bergaul satu sama lain (sebagai suami istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah
mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu. (QS. Al-Nisa’: 20-
21).
Jika dalam surat Al-Nisa’ ayat ke 4 menjelaskan tentang kewajiban seorang lelaki
menyerahkan mahar kepada seorang wanita, Maka didalam surat Al-Nisa’ ayat 20-21
menjelaskan tentang Mitsaqan Ghalizon (perjanjian yang kuat) atau bisa diartikan
sebagai akad nikah yang mana mempunyai keterkaitan dengan apa yg telah dibahas
sebelumnya yaitu tentang penyerahan mahar.
Makna ijmali