Anda di halaman 1dari 5

Sejarah dan Perkembangan Partai Politik di Benua Afrika

 Sejarah Partai Politik di Benua Afrika

Sejarah partai-partai politik Afrika mungkin sudah berlangsung sejak


lama Jika dilihat dari asal mula pertama muncul di benua itu, (The Ture Whig
Party) yang didirikan di Liberia pada tahun 1860. Pada tahun 1945,
diwilayah yang masih sebagian besar berada di bawah pemerintahan kolonial,
kurang dari selusin partai telah didirikan oleh segelintir kelompok elit Afrika
sebagai ungkapan terorganisir tuntutan politik eformasi sistem kolonial, untuk
mendapatkan akses ke pemerintah kolonial dan mempengaruhi kebijakan
kolonial. Setelah kemerdekaan negara Afrika dan selama periode yang segera
mendahuluinya, partai-partai mulai berkembang.

Pada tahun 1945-1968, sebanyak 143 partai politik telah muncul


dibenua ini dan menjadi kendaraan penting mobilisasi pemilih nasional yang
pada akhirnya diberi hak pilih dan pembentukan pemerintahan pasca
kemerdekaan untuk pertama kali. Sistem multipartai segara terbukti dan
berakar buruk bagi benua ini. Tidak berselang lama akhirnya sistem ini
kemudian berakhir lama. Dengan cara yang berbeda, sebagian negara Afrika
memilih untuk menggantinya dengan sistem partai dominan atau bahkan
partai tunggal.1 Dengan beberapa tahun kemudian, bentuk pemerintahan
otoriter yang berlalu nyaris ke seluruh benua. Dengan beberapa variasinya
diantaranya:

• Pemerintahan rezim militer.

• Pemerintahan rezim partai tunggal.

• Pemerintahan multipartai.

• Pemerintahan berbasis rasial.


1
Shaheen Mozaffar, “Introduction” , Party Politics, vol. 11, No. 4, 395.

1
Politik multipartai hanya di pertahankan di Botswana, Gambia dan
Mauritius, juga di Senegal Zimbabwe selama tahun 1970 dan 1980. Namun
ini paling sering terjadi di bawah naungan partai dominan dengan watak
nonkomperatif.

1. Kenya, Zambia dan Republik Kongo

Ada beberapa kisah menarik dari keberhasilan dan kegagalan dari partai
politik di 3 negara Afrika diantaranya Kenya, Zambia dan Republik Kongo,
layak pula untuk di tengok. Karakteristik perkembangan dan kejatuhan partai
politik utama yang berlangsung di negara-negara ini, sejak kemerdekaan
tahun 1960 sampai pertengahan 1990. Ke 3 negara tersebut memperoleh
kemerdekaan dalam periode waktu yang sama. Republik Kongo memperoleh
kemerdekaan dari Belgia pada tahun 1960, Kenya mendapatkan kemerdekaan
dari Inggris pada tahun 1963 sedangkan Zambia juga mendapatkan
kemerdekaan dari Inggris tahun 1964.

Zembia relatif kaya dibandingkan dengan yang lainnya, terutama pada


produksi tembaga mereka. Namun seperti dikoloni lain Zambia sebagai besar
telah di keluarkan dari sumber daya sosial dan ekonomi. Sedangkan di Kenya
perkembangan partai politik dilarang pada tahun 1960, organisasi politik
hanya bisa dilakukan ditingkat kabupaten. Untuk pemilihan 1961 masih di
bawah pemerintahan kolonial Inggris, 2 partai besar tersebut adalah KANU
dan KADU. Karena keadaan kedua partai politik yang pada dasarnya adalah
koalisi longgar dari partai politik tingkat kabupaten dan lokal. Di Kenya
sendiri dihadapi dengan situasi yang serupa namun lebih ekstrim. Pemerintah
kolonial di Belgia lebih terpusat dan pragmatis di bandingkan kolonial Inggris
zembia dan kenya.

2. Partai politik dan demokrasi konstitusional

Di bagian ini merujuk pada 4 negara Afrika yang menawarkan beberapa


wawasan yang berbeda mengenai keterkaitan antara demokrasi konstitusional
dan partai politik. Terutama,setelah gelombang ketiga demostrasi yang

2
melanda Afrika setelah tahun 1989. Partai politik telah di perdebatkan sebagai
perlengkapan yang sangat di perlukan oleh negara-negara demokrasi modern,
meskipun formasi dan perkembangan mereka tidak berjalan dengan lancar.
Konstitusi di negara-negara Afrika secara sederhana mengandung ketentuan
untuk keberadaan dan legitimasi partai-partai tersebut.

Oleh karena itu konstitusi baru biasanya menandai transisi dari rezim
otoriter atau dominan pertahanan ke rezim baru atau kembali lagi ke
demostrasi multi partai, untuk menetapkan nada bagi pemerintahan yang
demokratis atau menetapkan peraturan keterlibatan untuk semua aktor politik.
Pemilu multi partai akan menimbulkan demostrasi konstitusional dan
konstitusionalisme. Namun terdapat perbedaan adaptasi teori dalam praktik,
yang timbul dari perbedaan latarbelakang, politik sosial budaya, prosedur
pembuatan konstitusi dan struktur konstitusional dan institusional dengan
berbagai negara.2

 Perkembangan Partai Politik di Benua Afrika

Secara keseluruhan, corak pemerintahan di negara-negara benua Afrika


menunjukkan peningkatan pesat mengenai demokrasi dari tahun 1989-1995, dan
diikuti oleh stagnasi (tidak dapat dilaksanakannya aktivitas pemerintah, sebagai
akibat dari kebuntuan atau gejolak politik). Meskipun pola akhir transisi secara
keseluruhan, diketahui bahwa di semua negara berjalan dengan rute yang tidak
sama, mulai dari demokratisasi radikal hingga otoritarianisme. Hingga pada tahun
2011, di kawasan Afrika terdapat 9 negara demokrasi, 23 negara non-demokrasi,
dan 16 negara tidak dapat dikategorikan sebagai negara demokrasi, karena semua
berasal dari proses yang bertahan dalam kurun waktu 20 tahun. Sekitar 90%
negara yang demokratis pada tahun 1995 masih tetap demokratis hingga tahun
2011, 75% berikutnya mengalami interupsi (penyelaan pembicaraan atau pidato)
sehingga menimbulkan adanya demokrasi yang tidak utuh. Dan secara

2
Stephen Ndegwa, "kenya : Third Time Lucky", Journal of Democraty, vol 14. No 3 (2003), 147.

3
keseluruhan, 68% adanya perubahan demokrasi di seluruh benua terjadi antara
tahun 1989 hingga 1995. Pada akhirnya, di tahun 2013 sebagian besar negara-
negara benua Afrika ditandai dengan pergantian partai pemerintah ke partai
oposisi.3 Nigeria, Ghana, dan Benin memenuhi kategori tersebut, karena telah
melibatkan transisi "top down", dimana rezim militer pertahanan menyerahkan
kekuasaan kepada kepemimpinan sipil. Sementara itu, Senegal (Kelompok etnis)
yang selalu memiliki pemerintahan pimpinan sipil, berubah menjadi pihak ketiga
yang dominan diktator menjadi multi-partai.4

Partai politik telah diperdebatkan sebagai perlengkapan yang sangat


diperlukan di negara-negara demokrasi modern, meskipun formulasi serta
perkembangan tidak dapat berjalan secara bersamaan.5 Demokrasi membutuhkan
partai politik kuat dan berkelanjutan dengan kapasitas dapat mewakili warga
negara dan memberikan pilihan kebijakan dimana dapat menunjukkan
kemampuan mereka dalam mengatur sebuah kepentingan publik.6 Konstitusi di
negara-negara benua Afrika secara sederhana, mengandung ketentuan untuk
keberadaan serta legitimasi dari partai-partai tersebut. Namun, pengalaman dan
praktik demokrasi konstitusional di sebagian besar negara Afrika sub-sahara,
seperti : Nigeria, Benin, Ghana, dan Senegal, telah berhasil menunjukkan beragam
hasil, terutama dampak dari partai politik dalam proses demokratisasi, praktik
demokrasi, dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, sebuah konstitusi baru
biasanya ditandai dengan transisi dari rezim otoriter atau dominan pertahanan ke
rezim baru atau kembali lagi ke demokrasi multi-partai, untuk menetapkan
pemerintahan yang demokratis atau penetapan peraturan keterlibatan untuk
semua aktor publik.7 Pemilu multi-partai akan menimbulkan demokrasi

3
Sebastian Elischer, Political Parties in Africa : Ethnicity and Party Formation (Cambridge:
Cambridge Univercity Press, 2013), 22-27.
4
Giovanni M. Carbone, Political Parties and Party Systems in Africa : Themes and Research
Perspective, World Political Review, Vol. 3, No. 3 (2007): 1-10.
5
Shaheen Moazaffar dan James R. Scarrit, The Puzzle African Party Systems, Party Politics, Vol.
11, No. 4 (2005): 400.
6
Kenneth Janda, Political Parties and Democracy in Theoretical and Practical Perspectives :
Adopting Party Law (Washington: The National Democratic Institute for Internasional Affairs).
7
Michele Brandt, Jill Cottrell, Yash Shai, and Anthony Regan, Constitution Making and Reform :
Options for the Process (Interpeace), 13-14.

4
konstitusional, dan pada akhirnya konstitusionalisme. 8 Namun, terdapat perbedaan
adaptasi teori ini dalam praktik yang timbul dari perbedaan latar belakang politik-
sosial-budaya, prosedur pembuatan konstitusi serta struktur konstitusional dan
institusional di berbagai negara.9

Terlepas dari faktor-faktor umum yg memulai transisi demokrasi menuju


demokrasi konstitusional multi-partai di seluruh benua Afrika, sistem partai
nasional menunjukkan karakteristik yang berbeda karena sistem partai politik
yang muncul di era demokratisasi ini sangat bervariasi. Variasi dalam sistem
partai di Afrika dapat dicirikan oleh beberapa partai nasional yang bersaing untuk
mendapatkan kekuasaan di semua tingkat, seperti Ghana, Senegal, dan Afrika
Selatan. Pada sisi lain, terdapat hal-hal yang di personalisasi, partikular, dan
terbatas secara geografis di negara-negara seperti Benin, Nigeria dan Zambia
dengan sistem partai politik yang sangat terfragmentasi dan hanya mewakili
wilayah atau kepentingan etnis tertentu. Secara akademik, hal ini memiliki
implikasi besar terhadap partisipasi warga, representasi, mobilitas,
pertanggungjawaban serta pembuatan kebijakan pemerintah. Dalam praktik,
partai-partai oposisi tidak dapat menjadi pesaing partai dominan, karena kontrol
Undang-undang dan keuangan, pengendalian pengadilan, represi pasukan
keamanan, tingginya tingkat buta huruf pemilih, dan tingginya insiden kekerasan
di setiap pemilu.10 Dalam sebuah analisis empiris terhadap sistem kepartaian yang
kontras di Benin, dan Senegal, akibat dominasi atau kelemahan pejabat otoriter
untuk mengendalikan dinamika transisi melalui pengaruh peraturan-peraturan
formal, identitas kolektif, dan norma-norma dalam organisasi.

8
Charles Manga Fombad, Constitutional Reforms and Constitutionalism in Africa : Reflections
On Some Current Challenges and Future Prospect, Buffalo Law Review, Vol. 3, No. 9 (2007),
1009-1010.
9
Joe Clare, Democratization and International Conflicts : The Impact of Institutional Legacies,
Journal Peace Research, Vol. 44, No. 3 (2007), 259-276.
10
A. K. Oladipupo, Democratic Waves in West Africa : Nigeria and Ghana as a Case in View,
Afro Asian Juornal of Social Science, Vol. 2, No. 2 (2011).

Anda mungkin juga menyukai