Iva Tambahan
Iva Tambahan
Abstract
The Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) test is a practical and cheaper way to prevent
cervical cancer. One way to influence attitude in VIA test is health education based on the
movie. The purpose of this study was to determine the effect of health education based on
the movie on the attitude,of women in VIA test. The study conducted at 2014. The study
design was nonrandomized within group design. The sampling technique was consecutive
sampling technique on 60 respondents. The data analysis employed bivariable analysis with
wilcoxon test. This study shows there was a significant positive effect of the health education
based on the movie on the mother’s attitude (P<0.05) with median and range attitude
score increasing from 44.23 (19.23-75) to 78.85(25-94.23). This study concludes that there
is significant positive effect of the health education based on the movie on attitude.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Poltekkes Kemenkes Bandung, Jl. Sederhana No.2 Bandung
Email: mulyatisri66@yahoo.com
KEMAS 11 (1) (2015) 16-24
17
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
perlu untuk memeriksakan diri. memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar
Salah satu upaya untuk menciptakan sampel dihitung berdasarkan rumus besar
perilaku masyarakat yang kondusif untuk sampel yaitu:
kesehatan adalah melalui pendidikan
kesehatan yaitu kegiatan untuk meningkatkan n= Za X S²
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. d
Pendidikan kesehatan yang telah dilakukan Keterangan:
pada program tes IVA di Kabupaten Karawang Za = Deviat baku alfa
pada umumnya adalah metode ceramah tanya S = Simpang baku variabel yang diteliti
jawab dengan media lembar balik. Penelitian d = Presisi
di 12 Puskesmas Kabupaten Karawang pada
tahun 2009 yang bertujuan untuk mengevaluasi Kesalahan tipe I ditetapkan 5%, hipotesis
program tes IVA dari tahun 2007 sampai dua arah, maka Zα = 1,65 (taraf kepercayaan
dengan 2008 memberikan rekomendasi agar 95%). Simpang baku ditetapkan berdasarkan
media pendidikan kesehatan lebih ditingkatkan penelitian sebelumnya (Krawczyk, 2012).
untuk meningkatkan cakupan program tes IVA Simpang baku yang ditetapkan adalah 4
(Ghazali, 2009). dan presisi adalah 1. Berdasarkan hasil
Pada pendidikan kesehatan masyarakat penghitungan didapatkan jumlah sampel
dikenal media pendidikan di antaranya minimal sebesar 44 orang. Pada penelitian ini
film. Film merupakan media audiovisual jumlah sampel ditingkatkan menjadi 60 orang.
yang sangat efektif sebab karakteristik film Program tes IVA telah dikembangkan di
yang dapat menyajikan gambar bergerak 20 Puskesmas di wilayah Kabupaten Karawang
disamping suara yang menyertainya yang dapat atau di 19 Kecamatan. Pada penelitian ini dipilih
mempengaruhi sikap seseorang (Nurseto, Kecamatan dengan cakupan IVA terendah
2011). Hasil Penelitian menunjukan hasil bahwa yaitu Kecamatan Batu Jaya sebanyak 30 orang
pemberian pendidikan kesehatan melalui dan Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten
media audiovisual dapat mempengaruhi sikap Karawang sebanyak 30 orang. Sampel dipilih
terhadap program kesehatan (Poureslami, secara consecutive sampling, sampel dipilih
2007). Berdasarkan latar belakang penelitian yang memenuhi kriteria penelitian sampai
tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang jumlah sampel terpenuhi. Kriteria inklusi pada
pengaruh positif pendidikan kesehatan melalui penelitian ini adalah WUS usia 15-50 tahun,
film terhadap sikap ibu menjalani deteksi dini sudah menikah, belum menopause, belum
kanker serviks dengan tes IVA di Kabupaten pernah menjalani tes IVA atau tes Pap Smear,
Karawang. Penelitian yang serupa dengan belum pernah menjalani histerektomi total
penelitian ini adalah penelitian mengenai (pengangkatan rahim total), bersedia menjadi
pendidikan kesehatan pada kelompok ibu PKK subjek penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi
(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dalam penelitian ini adalah diketahui menderita
meningkatkan pemahaman masyarakat untuk kanker serviks.
mencegah penyakit kanker serviks (Sugiarsi, Penelitian ini menggunakan desain
2011). Akan tetapi pada penelitian tersebut nonrandomized control trial dengan rancangan
pendidikan kesehatan yang dilakukan tidak nonrandomized within group design atau pre-
melalui film sehingga terdapat perbedaan post test one group untuk mencari pengaruh
antara penelitian ini dengan penelitian tersebut atau efek perlakuan. Rancangan ini hanya
yaitu pada variabel yang diteliti. menggunakan satu kelompok subjek dan
pengukuran dilakukan sebelum dan setelah
Metode perlakuan. Setiap responden penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada menjadi kontrol terhadap dirinya sendiri. Pada
bulan September 2014 s/d Desember 2014 penelitian ini responden diberikan pendidikan
di Kecamatan Batujaya dan Rengasdengklok kesehatan melalui film secara berkelompok
Kabupaten Karawang. Sampel pada penelitian pada minggu pertama dan kedua, selain itu
ini adalah WUS di Kabupaten Karawang yang masing-masing responden juga diberikan DVD
18
KEMAS 11 (1) (2015) 16-24
dari film tersebut. Pengukuran sikap ibu sebagai dengan metode analitik Kolmogorov-Smirnov
variabel terikat diukur sebelum perlakuan karena jumlah sampel lebih dari 50. Jika hasil uji
(pretest) pada minggu pertama. Pengukuran normalitas diperoleh P>0,05 maka sebaran data
posttest sikap dilakukan pada minggu kedua. disebut normal. Analisis bivariat untuk menguji
Instrumen pada penelitian ini berupa pengaruh perlakuan yang telah diberikan yaitu
kuesioner dan film. Kuesioner yang diberikan pengaruh pendidikan kesehatan melalui film
secara langsung oleh peneliti. Kuesioner terhadap sikap ibu pada tes IVA menggunakan
yang dipakai untuk pengukuran sikap adalah uji T berpasangan jika data berdistribusi
kuesioner yang diadaptasi dari penelitian normal atau uji wilcoxon jika data berdistribusi
Myriam Leyva yang berdasarkan TRA yang tidak normal. Pengolahan data tersebut dengan
terdiri dari 13 pernyataan (Leyva, 2006). menggunakan SPSS Versi 12.
Kuisioner telah diuji validitas dan reabilitas
pada 30 responden. Sedangkan. Instrumen Hasil dan Pembahasan
untuk mengukur keikutsertaan pelayanan IVA Berdasarkan tabel satu terlihat bahwa
dengan menggunakan lembar observasi catatan pada penelitian ini sebagian besar responden
pelayanan tes IVA. Pengujian validitas dan yaitu setengah dari kelompok responden
reabilitas kuisioner dilakukan pada 30 orang Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Responden
responden di Kecamatan Klari Kabupaten
Karakteristik n=60 (%)
Karawang.
1. Umur
Film yang digunakan pada penelitian
Median (Rentang)* 29,50 (18-48)
ini adalah film yang berisi film cerita dan
15-29 tahun 30 (50,0%)
animasi yang dibuat dengan mengacu pada
30-50 tahun 30 (50,0%)
buku Panduan Kanker Serviks dari Kemenkes
2. Pendidikan
RI Tahun 2009. Pengujian validitas isi film
SD 44 (73,3%)
pada penelitian ini telah dilakukan dengan
SMP 12 (20,0%)
cara konsultasi isi film kepada Kepala Bagian
≥ SMA 4 (6,7%)
Penyakit Tidak Menular di Dinas Kesehatan
3. Pekerjaan
Kabupaten Karawang.
Tidak Bekerja 56 (93,3%)
Pada penelitian ini rancangan analisis
Bekerja 4 (6,7%)
data yang dilakukan dengan menggunakan
4. Paritas
bantuan program komputerisasi meliputi
0-2 36 (60%)
analisis deskriptif (analisis univariat) dan
≥3 24 (40%)
bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk
mendeskripsikan karakteristik masing-masing Sumber : Data Primer
variabel yang diteliti. Pada penelitian ini
analisis dilakukan untuk mendeskripsikan tiap berumur 30-50 tahun, hampir duapertiga
variabel yang diukur meliputi variabel bebas dari kelompok responden memiliki tingkat
dan variabel terikat. Ukuran statistik yang akan
pendidikan SD, hampir seluruh responden
digunakan pada penelitian ini adalah distribusimerupakan ibu yang tidak bekerja dan lebih
frekuensi dan proporsi masing-masing dari setengah kelompok responden memiliki
variabel yang diteliti. Sikap responden diukur paritas 0-2.
berdasarkan skor sikap yang ditansformasikan Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai
menjadi skala interval berdasarkan rumus median dan rentang dari skor sikap setelah
skala 100. Normalitas distribusi data dianalisis
perlakuan menjadi lebih tinggi daripada sebelum
Tabel 2. Perbandingan Skor Sikap Pada Tes IVA Sebelum dan Setelah perlakuan (n=60).
Variabel Sebelum perlakuan Sesudah Perlakuan Nilai P Peningkatan
(n = 60) (n = 60) (%)
Skor sikap
Median (Rentang) 44,23 (19,23-75) 78,85 (25-94,23) <0,01* 78,27%**
19
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
20
KEMAS 11 (1) (2015) 16-24
pada bagaimana seseorang berhadapan dengan signifikan jika proses perolehan informasi
objek tersebut. Menurut Fishbein sikap adalah melalui indera pendengaran dan penglihatan
respon afektif atau penilaian positif-negatif (visualisasi). Menurut penelitian, indera paling
seseorang terhadap suatu objek. Sikap berasal banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam
dari keyakinan terhadap perilaku (behavioral otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai
beliefs) dan evaluasi seseorang terhadap 87% dari pengetahuan manusia diperoleh
konsekuensi yang akan ditanggung (Montano, melalui mata. Kurang lebih 13% sampai 25%
2008). dari pengetahuan diperoleh melalui indera lain.
Pada penelitian ini telah dilakukan Informasi merupakan kondisi pertama untuk
pemberian pendidikan kesehatan pada suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu
responden. Upaya tersebut sesuai dengan teori timbul perasaan positif atau negatif terhadap
yang menyebutkan bahwa salah satu upaya objek dan menimbulkan kecenderungan untuk
yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi bertingkahlaku tertentu maka terjadilah sikap
sikap ibu pada perilaku kesehatan adalah (Notoatmodjo, 2007). Hal ini sesuai dengan hasil
melalui pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, penelitian Musfiroh (2014), yang menyatakan
2007). Hasil analisis menunjukan bahwa bahwa tindakan pemberian pendidikan
pemberian pendidikan kesehatan melalui kesehatan dapat memperjelas informasi
film berpengaruh terhadap sikap ibu pada tes sehingga akhirnya dapat meningkatkan sikap
IVA. Setelah diberikan pendidikan kesehatan positif seseorang.
melalui film, median skor sikap responden Selain film dapat mempermudah
meningkat dari 44,23 menjadi 78,85. Persentase penyerapan informasi, film sebagai media
peningkatan menunjukan terjadi peningkatan pembelajaran juga dapat berfungsi afektif
sebesar 78,27%. Hasil uji statistik menunjukan yaitu dapat menggugah perasaan, emosi dan
terdapat perbedaan bermakna antara sebelum tingkat penerimaan atau penolakan responden
pemberian pendidikan kesehatan melalui film terhadap sesuatu. Pada penelitian ini film
dan setelah pemberian pendidikan kesehatan berisi kejadian yang dapat menggugah perasaan
melalui film (P<0,05). Berdasarkan hasil penonton misalnya dengan ditampilkannya
penelitian tersebut dapat diasumsikan bahwa tokoh yang memiliki penyakit kanker leher
pemberian pendidikan kesehatan melalui film rahim, dan tokoh yang memiliki hasil tes IVA
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap positif sehingga membuat responden sedih dan
ibu pada tes IVA. Hasil penelitian tersebut merasa takut jika mengalami hal yang serupa
sesuai dengan penelitian Lestari Handayani dengan kejadian pada film yang ditontonnya.
yang menunjukan hasil bahwa terdapat Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
pengaruh yang signifikan dari pendidikan bahwa isi pesan pada film dapat berpengaruh
kesehatan melalui media audiovisual terhadap secara signifikan terhadap perasaan, emosi,
perubahan sikap seseorang (nilai p<0,05). Pada tingkat penerimaan atau penolakan terhadap
penelitian tersebut menyatakan bahwa media informasi yang diberikan (Nurseto, 2011).
audiovisual merupakan media yang efektif Film pada penelitian ini memperlihatkan
yang dapat meningkatkan sikap seseorang latar belakang yang sama dengan latar
(Handayani, 2010). belakang responden misalnya lingkungan
Media audiovisual merupakan media tempat tinggal, pekerjaan, paritas, dan alasan
yang efektif karena media audiovisual dapat masyarakat di lokasi penelitian yang tidak mau
memberikan informasi secara jelas melalui ikutserta pada tes IVA. Lingkungan tempat
gambar dan suara. Hal ini sejalan dengan tinggal responden merupakan lingkungan
teori yang menyebutkan bahwa film sebagai dengan geografis pesawahan karena Kabupaten
suatu media audiovisual memungkinkan Karawang merupakan salah satu Kabupaten
sinyal audio dapat dikombinasikan dengan Agraris dengan sebagian besar pekerjaan
gambar bergerak. Film dapat mempermudah penduduknya adalah petani. Rata-rata paritas
penerimaan informasi. tingkat retensi (daya penduduk adalah 2-3 anak sesuai dengan angka
serap dan daya ingat) peserta didik terhadap dengan angka Total Fertility Rate Kabupaten
materi pembelajaran dapat meningkat secara Karawang. Selain itu latar belakang film ini
21
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
juga disesuaikan dengan hasil wawancara dari dalam pandangannya. Melalui film responden
Kepala Bagian Penyakit tidak menular Dinas dapat dapat memperoleh informasi dari
Kesehatan Kabupaten Karawang pada saat ahli-ahli atau spesialis dengan alat perekam
study pendahuluan penelitian yaitu salah satu (Nurseto, 2011). Hal ini sesuai dengan situasi
faktor yang mengakibatkan ibu tidak menjalani yang terjadi pada saat penelitian dilakukan,
tes IVA diantaranya adalah adanya sikap yang setelah responden mengikuti alur cerita pada
kurang baik seperti malu untuk memeriksakan film, responden tertarik untuk mendengar
diri, merasa tidak perlu memeriksakan diri penjelasan narasumber sehingga dapat
dan merasa tes IVA tidak penting. Hal ini meningkatkan sikap responden terhadap tes
sesuai dengan teori menyebutkan bahwa IVA.
pendidikan kesehatan yang menampilkan Pada penelitian ini film berisi tambahan
gambaran latar belakang yang serupa akan informasi berupa film animasi selain film cerita
membuat responden lebih tertarik dan merasa untuk menambah kejelasan informasi mengenai
mengalaminya. Pengalaman pribadi yang kanker serviks dan pentingnya tes IVA. Film
serupa dapat mempengaruhi sikap seseorang dapat mengkongkritkan konsep-konsep yang
karena meninggalkan kesan yang kuat dan abstrak dan dapat menghadirkan objek-objek
melibatkan faktor emosional (Notoatmodjo, yang sukar didapat pada lingkungan belajar.
2007). Hal ini sesuai dengan respon responden Dengan adanya animasi maka konsep tentang
pada saat pemberian pendidikan kesehatan kanker serviks yang masih abstrak dapat
melalui film, responden merasa tertarik dan menjadi lebih nyata. Pada saat penelitian
menonton film tersebut sampai selesai karena dilakukan responden pada kelompok yang
merasa cerita film sesuai dengan pengalaman diberikan pendidikan kesehatan melalui film
yang dialami oleh responden, selain itu pada terlihat lebih serius memperhatikan penjelasan
saat diskusi responden aktif bertanya karena yang diberikan melalui animasi setelah mereka
ketertarikan mereka terhadap cerita film yang menonton cerita film. Hal ini sejalan pula
serupa dengan pengalaman pribadi, responden dengan hasil penelitian Saguni (2006), yang
merasa takut cerita pada film dapat terjadi pada menyatakan bahwa proses belajar mengajar
mereka. dengan menggunakan narasi dan animasi
Kelebihan dari pendidikan kesehatan merupakan media yang menarik dan terbukti
melalui film lainnya adalah film dapat diberikan cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
berulang-ulang dengan durasi yang pendek. Sesuai pula dengan hasil penelitian Hubeis
Media ini membuat pendidikan kesehatan (2007) dan Ambarwati (2014), yang menyatakan
lebih menarik dan tidak monoton. Pada bahwa unsur kemasan video yang menampilkan
penelitian ini film diberikan dengan durasi banyak gambar dan warna dapat memperjelas
waktu 15 menit, sesuai dengan hasil penelitian informasi dan mempermudah penghayatan
Hubeis (2007), yang menyatakan bahwa durasi seseorang terhadap informasi tersebut. Oleh
video sekitar 15 menit merupakan media yang karena itu, kejelasan informasi yang diberikan
efektif. Hal tersebut dapat membuat responden melalui film dapat meningkatkan sikap ibu
pada kelompok yang diberikan pendidikan pada tes IVA.
kesehatan melalui film tidak mudah bosan Penelitian ini memiliki keterbatasan
dan tertarik untuk memperhatikan informasi penelitian yaitu penelitian ini menggunakan
yang diberikan. Selain itu pada penelitian ini desain pre-post test one group sehingga peneliti
film berisi penjelasan dari narasumber ahli tidak dapat membandingkan hasil pendidikan
dan testimoni dari ibu yang telah melakukan kesehatan antara kelompok responden yang
tes IVA untuk memberikan pengaruh kepada diberikan pendidikan kesehatan melalui film
sikap ibu. Hal ini sesuai dengan teori yang dan kelompok responden yang tidak diberikan
menyebutkan bahwa sikap dapat terbentuk pendidikan kesehatan melalui film. Selain itu
melalui bermacam-macam cara antara lain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
melalui peniruan pada orang lain, dan melalui sehingga tidak dapat menggali faktor sikap dan
sugesti yang diakibatkan dari pengaruh orang niat secara lebih mendalam lagi. Penelitian ini
lain atau sesuatu yang mempunyai wibawa juga tidak mengukur faktor lain yang dapat
22
KEMAS 11 (1) (2015) 16-24
23
Sri Mulyati, dkk / Pengaruh Media Film Terhadap Sikap Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks
24