Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG HIPERTENSI

Disusun Oleh :

Arief Ardianto 616080720006


Dewi Savitri 616080720010
Lis Kartikasari 616080720020
Muhammad Ilham R. R 616080720022
Ridho Akbar 616080720032
Rudy Usmanfah 616080720034
Yogi Novrizal 616080720045

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hipertensi

Sasaran : Keluarga Yang Mengalami Hipertensi

Waktu : 09.45-10.00 WIB (15 Menit)

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Maret 2021

Tempat : Tanjung Uma

A. Latar Belakang
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian kami mengangkat
permasalahan pada lansia yaitu kurangnya pengetahuan lansia terhadap penyakit
degenerative. Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya, seseorang
dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yakni hipertensi primer (esensial) dan
hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti faktor
genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium, dislipidemia, kurangnya aktivitas
fisik, dan defisiensi vitamin D (Dharmeizar, 2012).
Penyakit hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular. Setiap peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10
mmHg tekanan darah diastolik dapat meningkatkan risiko kematian akibat
penyakit jantung iskemik dan strok (Chobanian, dkk., 2003). Terkontrolnya
tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko kematian, penyakit
kardiovaskular, strok, dan gagal jantung. Menjalankan pola hidup sehat
setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan
secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular. Beberapa
pola hidup sehat yang dianjurkan di antaranya penurunan berat badan,
mengurangi asupan garam, olahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti
merokok (Dipiro, dkk., 2011; Soenarta, dkk., 2015).
Maka dari itu peran dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan angka
kesehatan lansia maka memberikan penyuluhan tentang Penyakit Hipertensi agar
lansia tersebut dapat mengetahui apa penyakit hipertensi dan bagaimana cara
mengatasi penyakit hipertensi.
a. Tujuan Instruksi Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi diharapkan lansia mengerti
tentang hipertensi.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapakan keluarga mampu :
1. Memahami Pengertian Hipertensi
2. Memahami Hipertensi
3. Memahami Tanda Dan Gejala Hipertensi
4. Mengetahui Makanan Yang Boleh Di Konsumsi Dan Yang Tidak Boleh
Dikonsumsi
5. Memahami Cara Mengobati Hipertensi
6. Memahami Cara Mencegah Hipertensi
c. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Hipertensi 1. Memahami Pengertian Hipertensi
2. Memahami Hipertensi
3. Memahami Tanda Dan Gejala Hipertensi
4. Mengetahui Makanan Yang Boleh Di
Konsumsi Dan Yang Tidak Boleh
Dikonsumsi
5. Memahami Cara Mengobati Hipertensi
6. Memahami Cara Mencegah Hipertensi
d. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik Kegiatan
Melakukan penyuluhan tentang Hipertensi
2. Sasaran
Keluarga yang Mengalami Hipertensi
e. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan Tanya
jawab.
f. Materi
Terlampir.
g. Media dan alat
Power Point
leaflat
h. Tempat
Batu Merah
i. Waktu pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Maret 2021
Jam : 09.45-10.00 WIB
j. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 5 menit 1. Menjawab salam
1. Membuka 2. Memperhatikan
pertemuan dengan 3. Menyepakati
salam 4. memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan
3. Menyampaikan
kontrak waktu yang
akan digunakan
4. Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
Pelaksanaan 8 menit 1. Menjawab dan
2. 1. Menggali menyampaikan informasi
pengetahuan peserta yang peserta ketahui
mengenai hipertensi 2. Menyimak dan
2. Menjelaskan tentang mendengarkan
pengertian 3. Menyimak dan
hipertensi mendengarkan
3. Menjelaskan 4. Menyimak dan
penyebab hipertensi mendengarkan
4. Menjelaskan tanda 5. Menyimak dan
dan gejala hipertensi mendengarkan
5. Menjelaskan 6. Menyimak dan
makanan yang boleh mendengarkan
dikonsumsi dan
tidak boleh
dikonsumsi
6. Menjelaskan cara
mengobati
hipertensi
7. Menjelaskan cara
mencegah hipertensi
3. Penutup
1. Menyimpulkan 2 menit 1. Memperhatikan
materi penyuluhan 2. Menjawab Pertanyaan
bersama peserta 3. Menjawab Salam
2. Memberikan
evaluasi secara lisan
3. Memberikan salam
penutup

k. Struktur
Moderator : Muhammad Ilham
Penyaji : Dewi Savitri
Notulen : Lis Kartikasari
Fasilitator : Arief Ardianto dan Rudy Usmanfah,
Observer : Yogi Novrizal dan Ridho Akbar
l. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan topic
4) Menjelaskan kontrak waktu
b. Pada kegiatan inti
1) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atau penjelasan
yang tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan pada penyaji untuk menjawab pertanyaan
dari audiens
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup penyuluhan
2) Mengucapkan salam
2. Penyaji
a. Mempresentasikan materi penyuluhan
b. Menanggapi pertanyaan dari audiens
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
d. Mencatat pertanyaan audiens
e. Mencatat ringkasan materi
4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
5. Dokumentasi
a. Mengambil gambar pada saat penyuluhan berlangsung
b. Mengambil absensi peserta
m. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan selama proses penyuluhan dan pada akhir dari
proses penyuluhan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan evaluasi
struktur, proses dan hasil.
A. Evaluasi Struktur
1. Klien mensepakati kontrak yag telah dibuat dan bersedia
mendengarkan penyuluhan
2. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah disepakati
3. Peran serta fungsi masing-masing sesuai dengan apa yang telah
direncanakan
B. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2. Klien berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir
3. Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai rencana.
C. Evaluasi Hasil
1. Keluarga dapat menyebutkan tentang pengertian hipertensi
2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab hipertensi
3. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Keluarga dapat menyebutkan dan membedakan makanan yang boleh
dimakan di konsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
5. Keluarga dapat menyebutkan cara mengobati hipertensi
6. Keluarga dapat menyebutkan cara mencegah hieprtensi
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi
tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90
mmHg (Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi
adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya.
2. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Ardiansyah M.,
2012) :
1) Hipertensi primer (esensial) Hipertensi primer adalah hipertensi esensial
atau hiperetnsi yang 90% tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi
esensial diantaranya :
a. Genetik Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi
lebih tinggi mendapatkan penyakit hipertensi.
b. Jenis kelamin dan usia Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang
telah menopause berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi. 12
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
c. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak. Konsumsi
garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan kandungan
lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
d. Berat badan obesitas Berat badan yang 25% melebihi berat badan
ideal sering dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol Merokok dan
konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan berkembangnya
hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang terkandung dalam
keduanya.
3. Tanda dan gejala hipertensi

Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016),


tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :

a. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan
tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi
arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak
teratur.
b. Gejala yang lazim Seing dikatakan bahwa gejala terlazim yang
menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataanya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :

a) Mengeluh sakit kepala, pusing


b) Lemas, kelelahan

c) Sesak nafas

d) Gelisah

e) Mual

f) Muntah

g) Epistaksis

h) Kesadaran menurun

4. Makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh di konsumsi


a. Makanan yang boleh dikonsumsi
1) Sumber karbohidrat seperti nasi, ubi, terigu, mie tawar,
2) Sumber protein nabati seperti tahu, tempe dam kacang-kacangan
3) Sumber vitamin (buah dan sayuran)
b. Makanan yang tidak boleh atau dibatasi
1) Garam dapur
2) Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
3) Makanan yang tinggi lemak
4) Minuman kopi, bercarbon atau mengandung soda
5. Cara mengobati hipertensi
a. Periksa kesehatan secara rutin di tenaga kesehatan terdekat dan ikut
anjuran dokter
b. Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
c. Tetap makan makanan bergizi
d. Upayakan aktivitas yang aman
e. Hindari asap rokok dan alcohol
6. Cara mencegah hipertensi
Penerapan pola hidup sehat seperti konsumsi makanan bernutrisi, olahraga
teratur, tidak merokok, dan menghindari minuman keras.
a. Makanan
Untuk menurunkan tekanan darah, kunsumsilah makanan rendah
lemak dan kaya akan serat seperti roti gandum dan beras merah. Selain itu,
buah dan sayuran yang tinggi kandungan seratnya juga dapat membantu
menurunkan tekanan darah.Usahakan untuk mengkonsumsi buah dan
sayuran secukupnya.Kurangi konsumsi garam di dalam
makanan.Usahakan untuk makan kurangi 6 gram garam per hari, yaitu
sekitar 1 sendok the.Garam dapat meningkatkan tekanan darah.
b. Berat Badan
Mengurangi berat badan hanya beberapa kilo akan membuat
perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Jantung akan bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh
ketika memiliki berat badan yang berlebih. Resiko tekanan darah tinggi
akan meningkat.
c. Olahraga
Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta
pembuluh darah dalam kondisi baik, olahraga, dan beraktvitas secara
teratur perlu dilakukan. Hidup aktif juga bisa bisa membantu menurunkan
berat badan.
d. Minuman keras
Risiko tekanan darah akan meningkat jika mengkonsumsi minuman
keras terlalu sering dan berlebihan, tapi dengan mengikuti rekomendasi
yang ada, maka risiko tersebut bisa dikurangi. Perhatikan bahwa :
a) Pria tidak disarankan minum lebih dari 3-4 unit ( 2 hingga 2,5 kaleng
bir berkadar alcohol 4,7%) per harinya.
b) Wanita tidak dsarankan minum lebih dari 2-3 unit ( maksimal 2 kaleng
bir berkadar alcohol 4,7%) per harinya.
e. Merokok
Seperti halnya tekanan darah tinggi, merokok bisa membuat arteri
menyempit.Merokok tidak menyebabkan tekanan darah tinggi secara
langsung, tapi membuat berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan
stroke.
f. Kafein
Kurangi konsumsi minuman seperti kopi, the, cola, dan minuman
berenergi lain yang mengandung banyak kafein. Yang lebih penting,
sebaiknya sumber cairan tidak hanya berasal dari minuman di atas.Karena
minum lebih dari empat cangkir kopi sehari bisa meningkatkan risiko
tekanan darah.The dan kopi tetap bisa menjadi bagian diet yang
berimbang.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular edisi 2.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi. Jakarta : Rineka Cipta

Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta: DIVA Press

Anda mungkin juga menyukai