Muhamad Iqbal Algusyairi - MakalahUAS PEKL
Muhamad Iqbal Algusyairi - MakalahUAS PEKL
(Sebagai tugas Ujian Akhir Semester 1 mata kuliah Pendidikan Etika dan
Kearifan Lokal)
Oleh:
i
Muhamad Iqbal Algusyairi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................3
2.1 Pengertian Kecurangan dan Laporan Keuangan..........................................3
2.2 Pengertian Etika Profesi dan Good Corporate Governance...........................4
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................7
3.1 Gambaran Umum Perusahaan........................................................................7
3.2 Uraian Kasus....................................................................................................7
3.3 Korelasi Fraud dengan Etika Profesi Akuntan..............................................9
3.4 Korelasi Fraud dengan Good Corporate Governance...................................10
BAB IV PENUTUP........................................................................................................11
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
4.2 Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penyusunan laporan keuangan yang dimanipulasi ini tentunya akan
menimbulkan kerugian terhadap berbagai pihak seperti investor, pemerintah,
karyawan, masyarakat, dan bahkan perusahaan itu sendiri. Terlebih lagi, jika
perusahan yang melakukan manipulasi ini adalah perusahaan yang telah go-
public, akan sangat merugikan para shareholder.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
3. Pembenaran atau Rationalize
Pembenaran atau Rationalize ini terjadi setelah fraud dilakukan.
Pembenaran ini adalah sebagai bentuk pembelaan diri atas kesalahan
yang dilakukan dengan menjadikan kesalahan tersebut merupakan
tindakan yang wajar.
Kecurangan pada umumnya sangat sulit ditemukan karena disembunyikan.
Pelaku akan melakukan kecurangan karena merasa yakin hasil perbuatannya
tidak akan ditemukan. [ CITATION Lus09 \l 1057 ]
Etika profesi akuntan adalah suatu pedoman perilaku dan bertindak bagi
seorang akuntan. Sebagaimana akuntan bertanggung jawab untuk
memberikan informasi kepada berbagai pihak, maka etika profesi akuntan
wajib dimiliki oleh setiap akuntan agar pihak pemakai informasi tidak
dirugikan. Prinsip etika profesi akuntan adalah sebagai berikut.
4
Akuntan memiliki kewajiban untuk senantiasa bertindak sebagai
garda terdepan dalam pelayanan terhadap publik, menghormati
kepercayaan publik, serta menunjukkan profesionalitas.
c. Integritas
Seorang akuntan yang profesional pastinya memiliki tingkat
kepercayaan publik yang tinggi. Oleh karena itu, seorang akuntan
harus senantiasa meningkatkan integritas dan tanggung jawab
profesinya.
d. Objektivitas
Dalam memenuhi kewajibannya, seorang akuntan harus
mengesampingkan kepentingan selain kepentingan profesinya untuk
menjaga objektivitas.
e. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Seorang akuntan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang
dibutuhkan serta melaksanakan profesinya dengan tekun dan penuh
kehati-hatian. Seorang akuntan juga diwajibkan untuk terus
mempertahankan pengetahuan dan keterampilannya secara
profesional agar pengguna jasa akuntan dapat memperoleh manfaat
maksimal.
f. Kerahasiaan
Setiap akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi kliennya
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai dan
mengungkapkan informasi tanpa persetujuan klien, kecuali ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
g. Perilaku profesional
Setiap akuntan harus menjauhi segala tindakan yang dapat
mencoreng nama baik serta konsisten dengan reputasi profesi yang
baik.
h. Standar teknis
Setiap anggota akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya
sesuai dengan prosedur standar teknis dan profesional yang telah
ditetapkan sesuai dengan keahliannya dan dilakukan dengan kehati-
5
hatian. Setiap akuntan wajib melaksanakan tugas dari penerima jasa
selama tugas tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
objektivitas.
6
BAB III
PEMBAHASAN
PT Hanson Internasional Tbk pada tahun 2016, ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan telah melakukan manipulasi laporan keuangan yang menyebabkan
akun pendapatan pada Laporan Keuangan Tahunan 2016 overstated sebesar
7
Rp 613 Miliar. Dilansir dari Kompas.com, dalam pemeriksaan OJK,
ditemukan kecurangan akuntansi terkait penjualan kavling siap bangun
dengan nilai gross sebesar Rp 732 Miliar. yang menyebabkan pendapatan
meningkat tajam pada LKT 2016.
8
3.3 Korelasi Fraud dengan Etika Profesi Akuntan
Etika Profesi Akuntan yang mengatur tentang sistem perilaku dan tindakan
seorang akuntan memiliki kedudukan penting dalam profesi akuntan. Jika
seorang akuntan diibaratkan sebagai kelompok masyarakat, maka etika
profesi akuntansi diibaratkan sebagai norma yang mengatur batasan-batasan
9
tindakan kelompok masyarakat tersebut. Oleh karena itu, penting bagi
seorang akuntan untuk mengedepankan etika profesi akuntan sebagai
pedoman profesinya. Dengan mengutamakan etika profesi akuntan dalam
bertindak, maka kejadian seperti kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan
tentu dapat dihindarkan dan diminimalisir.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam hal ini, sebagai pengekang tindakan seorang akuntan, etika profesi
akuntan memiliki artian penting dalam menjaga integritas dan
profesionalisme aktivitas keuangan perusahaan. Selain itu, wujud hubungan
antara para stakeholder yang ditunjukkan dalam prinsip Good Corporate
Governance juga berperan penting sebagai pengawas tindakan dalam
perusahaan. Oleh karena itu, agar terhindar dari tindakan fraud, penting bagi
sebuah perusahaan untuk mengedepankan kedua aspek ini dalam setiap
aktivitasnya.
4.2 Saran
Setelah mengetahui manfaat dari Etika Profesi Akuntan dan Good Corporate
Governance sebagai pelindung dari kemungkinan terjadinya tindakan fraud,
maka sudah sepatutnya bagi masyarakat yang memiliki usaha untuk
mengimplementasikan kedua aspek tersebut secara maksimal.
11
Mahasiswa juga dapat berperan dengan cara memperdalam pengetahuannya
terkait dua aspek tersebut dengan niat tulus dan turut serta berlatih
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan
di masa depan, melalui generasi saat ini, kejadian kecurangan (fraud) dapat
dikurangi dengan maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
Idris, Muhammad. 2020. “Jejak Hitam PT Hanson Internasional, Manipulasi
Laporan Keuangan 2016”.
https://money.kompas.com/read/2020/01/15/160600526/jejak-hitam-pt-hanson-
international-manipulasi-laporan-keuangan-2016?page=all. Diakses pada 2
Januari 2021 pukul 13.00.
Syafina, Dea Chadiza. 2020. “Lika-Liku Bisnis Hanson Internasional, Biang
Keladi Kasus Jiwasraya”. https://tirto.id/lika-liku-bisnis-hanson-international-
biang-keladi-kasus-jiwasraya-esPm. Diakses pada 2 Januari 2021 pukul 13.40.
13