Anda di halaman 1dari 4

A.

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian Malaysia

Tahun 2020 memang bukan tahun yang baik bagi perekonomian global.
Pandemi covid-19 atau virus corona, menjadi pemicu  kejatuhan ekonomi global ke jurang
resesi.Penyebaran virus yang cepat membuat banyak negara melakukan isolasi diri bahkan
melakukan penguncian (lockdown). Kebijakan ini membuat aktivitas ekonomi banyak yang
terhenti, khususnya di kuartal kedua tahun 2020 ini ketika virus corona menyebar ke
seluruh dunia.

Hal ini tentu saja menyebabkan indikator-indikator ekonomi seperti tingkat


pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) yang biasanya digunakan untuk mengukur
seberapa pesat pertumbuhan ekonomi di suatu negara, tingkat pengangguran, tingkat inflasi,
dan angka PMI manufaktur menjadi kurang cantik.

Pada periode ini banyak negara yang terpaksa jatuh ke jurang resesi yang biasanya
ditandakan oleh terkontraksinya GDP suatu negara secara Year on Year (YoY) selama dua
periode berturut-turut.

Pandemi Covid-19 sudah memperburuk kondisi ekonomi Malaysia. Bahkan, lebih


berat dari krisis ekonomi 1998 dan 2009. Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia anjlok
hingga 17,1% pada kuartal kedua tahun 2020. Menurut Departemen Statistik, ini adalah
performa ekonomi terburuk Malaysia sejak krisis finansial pada tahun 1998. Bahkan,
gubernur Bank Sentral Malaysia, Nor Shamsiah Yunus, mengatakan pada konferensi pers
bahwa sektor yang terkena dampak paling parah adalah pariwisata, manufaktur, dan investasi.
"Meskipun ekonomi telah terkena dampak sangat parah, pembukaan kembali (aktvitas bisnis)
secara bertahap sejak 4 Mei memberikan sedikit kelegaan dan beberapa tanda pemulihan,"
ungkapnya seperti dikutip dari Channel News Asia.

Posisi lockdown di Malaysia saat ini sudah sangat berdampak terhadap perekonomian.
Masih banyak pertentangan dengan adanya lockdown ini. Bagi masyarakat yang sadar
lockdown sangat diperlukan dengan alasan keselamatan. Namun, tidak sedikit yang
menggerutu dengan adanya lockdown dikarenakan ekonomi menjadi sangat terhambat.
Banyak orang tua yang mengeluhkan tidak bisa menafkahi anaknya bahkan untuk makan pun
sebagian masyarakat mengalami kesusahan. Banyak masyarakat yang menderita dengan
adanya himbauan lockdown oleh pemerintah.
Banyak dampak yang dirasakan negara Malaysia terutama pada perekonomiannya.
Diantaranya yakni sebagai berikut:

Dampak Negatif

1. Impor pada Juni menyusut 5,6 persen dari tahun sebelumnya, melambat dari
penurunan 30,4 persen yang tercatat di bulan sebelumnya. Analis memperkirakan
penurunan 10 persen.Neraca perdagangan Malaysia melebar ke level tertinggi
historis 20,9 miliar ringgit atau 4,92 miliar dolar Amerika Serikat bulan lalu.
Angka itu surplus 10,4 miliar ringgit pada Mei.

2. Paket stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia didapatkan dengan


cara berhutang tingkat hutang yang tinggi. Tidak menutup kemungkinan, setelah
pandemi ini selesai Malaysia akan menghadapi krisis.
3. Pemerintah Malaysia memperkirakan kerugian ekonomi yang diderita akibat
lockdown mencapai 2,4 miliar ringgit (atau sekitar Rp 8,5 triliun) setiap harinya
akibat tutupnya aktivitas bisnis.
4. Bank Negara Malaysia memprediksi ekonomi Malaysia akan menyusut 2 persen
atau menjadi sekitar 0,5 persen pada tahun ini. Hal itu dikarenakan adanya
pandemi corona yang bisa membawa ekonominya ke level terburuk selama lebih
dari 1 dekade terakhir.
5. Perjalanan bisnis Malaysia selama sebulan terakhir ikut berdampak, khususnya
pada sektor perdagangan dan pariwisata.
6. Parah buruh dibayar dengan upah yang rendah sehingga banyak masyarakat yang
kurang sejahtera
7. PDB Malaysia anjlok hingga 17,1% pada kuartal kedua tahun 2020. Menurut
Departemen Statistik, ini adalah performa ekonomi terburuk Malaysia sejak krisis
finansial pada tahun 1998

Dampak Positif

1. Saat pandemi, ekspor malaysia tumbuh 8,8 persen. Data pemerintah Malaysia
mencatat, ekspor Malaysia pada Juni naik 8,8 persen dari tahun lalu. Peningkatan
terjadi karena kinerja optimistis pada sektor manufaktur dan pertanian.
2. Pemerintah Malaysia mengeluarkan paket stimulus, bantuan langsung untuk
masyarakat dna bisnis dengan total MYR 35 miliar. Meski begitu, ini bukan bantuan
yang sifatnya jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Kompas.com. (2020,April 26). Malaysia Perkirakan Kerugian Capai Rp 8,5


Triliun Per Hari akibat Lockdown. Diakses pada 27 Desember 2020 (18.11).
https://money.kompas.com/read/2020/04/26/050000526/malaysia-perkirakan-kerugian-capai-
rp-8-5-triliun-per-hari-akibat-lockdown

Republika.co.id. (2020, Juli 29). Saat Pandemi Ekspor Malaysia tumbuh 8,8
persen. Diakses pada 27 Desember 2020 (17.58)
https://republika.co.id/berita/qe6fyn370/saat-pandemi-ekspor-malaysia-tumbuh-88-persen
%2017.58

Cnbcindonesia.com. (2020, Agustus 21). Dihantam Corona, Ekonomi Negra


mana di ASEAN Paling Tangguh?. Diakses pada 27 Desember 2020 (17.27).
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200821141920-17-181140/dihantam-corona-
ekonomi-negara-mana-di-asean-paling-tangguh

Kontan.co.id. (2020, Agustus 14). Ekonomi Malaysia Anjlok, Menteri


Keuangan : Pemulihan Tergantung Kondisi Pandemi. Diakses pada 27 Desember 2020
(17.24). https://internasional.kontan.co.id/news/ekonomi-malaysia-anjlok-menteri-keuangan-
pemulihan-tergantung-kondisi-pandemi

Republika.co.id. (2020, April 18). Pandemi Covid-19 perburuk Ekonomi


Malaysia. Diakses pada 27 Desember 2020 (17.32).
https://republika.co.id/berita/q8xma6368/pandemi-covid19-perburuk-ekonomi-malaysia

Anda mungkin juga menyukai