Pemerikasaan Penunjang Nyeri Punggung Bawah - Refarat
Pemerikasaan Penunjang Nyeri Punggung Bawah - Refarat
Oleh
Pujima K.K Hutagalung
(2015-83-050)
Pembimbing
dr. Semuel Wagiu Sp. S
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Referat dengan judul “Pemeriksaan
Penunjang Pada Nyeri Pinggang”. Referat ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan Neuro.
Penyusunan Referat ini dapat diselesaikan dengan baik karena adanya bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
dr. Semuel Wagiu, Sp. S, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,
pikiran, dan tenaga untuk membantu penulis dalam menyelesaikan Referat ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Referat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi perbaikan penulisan Referat ini ke depannya. Semoga laporan Referat dapat
memberikan manfaat ilmiah bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) adalah suatu sindrom berupa nyeri di
daerah lumbosakral pada tulang belakang yang dapat disebabkan oleh inflamasi,
degeneratif,keganasan, kelainan genikologi,trauma dan gangguan metabolik.Nyeri
punggung bawah ini menjadi penyebab nomor satu kecacatan di dunia, dan
mempengaruhi sekitar seperlima populasi global. Prevalensi nyeri punggung bawah
bervariasi mencapai 85% pada populasi umum. Prevalensi pada wanita lebih besar dari
pada pria, dengan 70% nyeri punggung dialami oleh usia dewasa.
Nyeri ini terjadi akibat aktivitas manusia sehari-hari, seperti posisi angkat
jinjing, mendorong,jongkok, membungkuk, berlari, melompat, mengejan, duduk,
berdiri, dan sebagainya. Nyeri hilang-timbul dan tidak menimbulkan kerusakan
permanen apapun. Nyeri pinggang terjadi akibat gangguan muskuloskeletal (suatu
kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf, tendon, dan tulang
belakang). Penyebab paling umum pada nyeri punggung adalah myofascial, yaitu nyeri
muskuloskeletal yang disebabkan oleh titik pemicu nyeri di otot atau tendon. Myofascial
mempengaruhi hingga 95% orang dan juga telah ditemukan menjadi penyebab utama
nyeri pada 85% pasien nyeri punggung .
3
ke sendi sacroiliac hingga ke ekstremitas bawah. Nyeri punggung bawah (Low Back
Pain/LBP) merupakan masalah kesehatan yang sangat umum dan menjadi penyebab
utama kecacatan, serta seringkali dianggap remeh oleh sebagian besar masyarakat.1
Data WHO tahun 2013 menunjukan 33% penduduk di negara berkembang memiliki
nyeri persisten. Di Inggris sekitar 17,3 juta orang pernah mengalami nyeri punggung
dan dari jumlah tersebut sekitar 1,1 juta orang mengalami kelumpuhan yang diakibatkan
oleh nyeri punggung.
Data epidemiologi mengenai LBP di Indonesia belum ada, namun insiden
berdasarkan kunjungan pasien beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 3-
17%.2 Berdasarkan The Global Burden of Disease 2010, dari 291 penyakit yang diteliti,
LBP merupakan penyumbang terbesar kecacatan global, yang diukur melalui years
lived with disability (YLD), serta menduduki peringkat keenam dari total beban secara
keseluruhan, yang diukur dengan the disability adjusted life year (DALY).1,3
LBP sangat mengganggu kualitas hidup dan kinerja kerja, dan merupakan
alasan paling umum untuk konsultasi medis.1,4 LBP memang tidak mengakibatkan
kematian, namun menyebabkan individu menjadi tidak produktif sehingga beban
ekonomi menjadi sangat besar bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah.4,5
Meskipun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi seperti postur kerja, suasana hati
depresi, obesitas, tinggi badan atau usia, penyebab timbulnya nyeri punggung bawah
tetap tidak jelas dan diagnosis sulit dibuat.1 Mengingat begitu banyak penyebabnya
keluhan nyeri pinggang, maka diperlukan pendekatan diagnosa yang rasional dan efektif
dalam biaya, untuk bisa memberikan penanganan yang rasional dan efektif. Dokter tidak
akan memberikan pemeriksaan penunjang dan penanganan berlebihan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah yaitu didaerah lumbal atau lumbosakral.6 Nyeri yang dirasakan
dapat berupah nyeri, terbakar, menusuk, tajam atau tumpul, berbatas tegas, atau tidak
jelas dengan intensitas mulai dari ringan hingga parah. Nyeri bisa mulai tiba-tiba atau
sebagai nyeri punggung bawah yang tidak terkait dengan patologi spesifik yang
spondylitis, fraktur, proses inflamasi, sindrom radikuler atau sindrom cauda equina).
Low back pain mempengaruhi siapa saja, dari jenis kelamin apapun, ras atau latar
2.2 Epidemiologi
Sekitar 75-85% setiap individu akan mengalami low back pain seumur hidup
mereka. Beberapa studi epidemiologi tidak menjelaskan antara tipe-tipe nyeri pada
low back pain. Setiap tahunnya prevalensi low back pain diestimasikan sekitar 15%-
20% di Amerika Serikat dan 25-45% berada di Eropa. Secara alami low back pain
akan sembuh sekitar 2-4 minggu, tetapi sebagai pengingat, lebih dari 90% yang
sembuh sekitar 12 minggu.1,2 Pada suatu survei yang dilakukan oleh Saskatchewan
5
Health and Back Pain Survey, didapatkan hasil standarisasi umur dan jenis kelamin
pada insidensi nyeri leher adalah sekitar 14,6% (insidensi low back pain sekitar
26,8%).1,2
punggung dimana pada back pain disability menunjukan peningkatan yang stabil dari
kasus kejadian back pain disability yang berbeda kasusnya yang terjadi antara tahun
1978 dan 1992 dimana kasus peningkatannya hanya sekitar 54,6%. Di Jerman pada
ketidakhadiran dalam waktu kerja per individu. Dimana jumlah rata-rata hari
ketidakhadiran dikarenakan episode low back pain yang tertinggi adalah 18,2 hari.
Saat ini di negara Jerman dan negara lainnya, tren peningkatan ketidakhadiran dalam
dunia kerja dalam beberapa dekade ini telah berhenti dengan jumlah kejadian yang
1. Laboratorium
6
c. Ureum, creatinin
d. elektrolit
f. Faktor rematoid
g. Urinalisa
h. LCS
7
2. Pemeriksaan Radiologis (atas indikasi):7
tabel 1.
Tabel 1.1. Pemeriksaan Laboratorium dan radiologis untuk nyeri punggung bawah
dengan keadaan khusus
8
Tabel 2. Indikasi untuk pemeriksaan Radiologi pada keluhan Nyeri Punggung bawah
Indications for Radiographs in the Patient with Acute Low Back Pain
9
Gambar 1. Gambaran foto polos spondylolisthesis
10
Pada foto oblique evaluasi dari elemen posterior lumbar
vertebrae seperti lamina, pedicle, the facet joints, dan
intervertebral foramina dapat dilakukan meski tidak terlalu
penting. Foto oblique biasa digunakan untuk memvisualisasikan
foramina L5 sisi kanan dan kiri karena pada foto lateral tidak
terlihat dengan baik. Pasien dengan posisi miring 30-45 derajat
articular process dan facet joints akan tampak seperti “Scottie
dogs”.8
c. CT-mielografi
Computerized tomography (CT) dapat menunjukkan struktur jaringan lunak yang tidak
dapat dilihat pada rontgen konvensional, seperti ruptur diskus, stenosis spinal, atau
tumor.9
11
d. BMD
e. MRI Pemeriksaan neurofisiologi (atas indikasi) :
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tornografi Scan (CT scan)
direkomendasikan pada pasien dengan kondisi yang serius atau defisit neurologis yang
progresif, seperti infeksi tulang, cauda equina syndrome atau kanker dengan
penyempitan vertebra. Pada kondisi tersebut keterlambatan dalam diagnosis dapat
mengakibatkan dampak yang buruk.10
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nyeri pinggang adalah suatu sindrom berupa nyeri di daerah lumbosakral pada
tulang belakang yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab. Nyeri ini terjadi akibat
aktivitas manusia sehari-hari, seperti posisi angkat jinjing, mendorong,jongkok,
membungkuk, berlari, melompat, mengejan, duduk, berdiri, dan sebagainya. Nyeri
hilang-timbul dan tidak menimbulkan kerusakan permanen apapun. Nyeri pinggang
terjadi akibat gangguan muskuloskeletal (suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi,
ligamen, otot, saraf, tendon, dan tulang belakang). Penyebab paling umum pada nyeri
punggung adalah myofascial, yaitu nyeri muskuloskeletal yang disebabkan oleh titik
pemicu nyeri di otot atau tendon. Myofascial mempengaruhi hingga 95% orang dan juga
telah ditemukan menjadi penyebab utama nyeri pada 85% pasien nyeri punggung .
3.2 Saran
LBP sangat mengganggu kualitas hidup dan kinerja kerja, dan dapat
menyebabkan kecacatan. LBP memang tidak mengakibatkan kematian, namun
13
menyebabkan individu menjadi tidak produktif sehingga beban ekonomi menjadi
sangat besar bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah.Sehingga diperlukan
pendekatan diagnosa yang rasional dan efektif dalam biaya, untuk bisa memberikan
penanganan yang rasional dan efektif.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Duthey Beatrice. Low Back Pain. Priority Medicines for Europe and the World
Dengana Keluhan Low Back Pain ( LBP ) Pada Pekerja Pengrajin Batik Tulis Di
2018;7(2).
4. Arwinno LD. Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Penjahit Garmen. Higeia J
1954;98(31):2171–4.
15
9. Yuliana. Low Back Pain dalam Cermin Dunia Kedokteran vol 38 nomor 4.
Jakarta. 2011
10. Allegri M, Montella S, Salici F, Valente A, Marchesini M, Compagnone C, et al.
Mechanisms of low back pain: A guide for diagnosis and therapy [version 1;
16