Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ZAHRATUL LAILI

NIM. : B1D018308
KELAS : 5C2

Pengukuran Produksi Protein Mikroba Pada


ternak Ruminansia Dengan Metode Derivat
Purin"
Derivat purin merupakan hasil metabolisme dari basa purin dalam tubuh
ternak. Setiap spesies maupun bangsa ternak memiliki kecenderungan
melakukan proses metabolisme yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
faktor genetis ternak tersebut yang berbeda. Tak terkecuali ternak ruminansia
yang ada di Indonesia.

• Sederhana, tidak invasif


– Pengkuran derivat purin dalam urine
• Asumsi:
– Kandungan purin dalam pakan ruminansia sangat kecil dan
seluruhnya didegradasi di rumen.
– semua asam nukleat yang mencapai usus halus berasal dari
mikroba.
Protein adalah salah satu nutrien yang penting bagi ternak
ruminansia. Kebutuhan proteindigunakan untuk pertumbuhan sel
atau jaringan,membentuk enzim, hormon serta proses metabolik
lainnya.Jumlah dan penggantian ‘pool’ protein pada tubuh ternak
sangat mempengaruhi produksi ternak tersebut.
Protein yang masuk ke dalam intestinum berasal dari protein pakan
yang tidak terdegradasi di dalamrumen dan protein yang berasal
darimikroba rumen. Sekitar 60% sumber protein bagi ternak
ruminansia berasal dari protein mikroba, yang pertumbuhan dan
perkembangannya dikendalikan oleh ketersediaan energi, kerangka
karbon, nitrogen, mineral dan nutrien lainnya . Protein mikroba
mengandung80% asam amino dengan kecernaan nyata di dalam
intestinum sekitar 80%, sedangkan protein pakan yang tidak
terdegradasi oleh mikroba rumen mempunyai kecernaan yang
bervariasi 50 – 90%, tergantung dari jenis bahan pakan
Evaluasisintesis protein mikroba rumen dapat dilakukan dengan
menggunakan substansi perunutspesifik yang dimiliki oleh mikroba
(RNA, DNA,DAPA), radioisotop dan metode pengukuran derivat purin
yang diekskresikan ternak lewat urine. Dari ketiga cara evaluasi
sintesis protein di atas, devirat purin adalah metode yang paling
sederhana dan mudah pelaksanaannya, karena hanya memerlukan
pengukuran urine yang diekskersikan oleh ternak, sedangkan metode
lain tidak sederhana karena membutuhkan ternak yang berfistula
dan diperlukan pengukuran laju aliran digesta.
Metode untuk mengestimasi suplai N mikroba yaitu dengan
mengukur derivat purin (DP) yang diekskresikan melalui urin,
terdapat korelasi antara absorbsi protein mikrobia dengan asam
nukleat, sehingga jumlah protein mikrobia yang diabsorbsi dapat
diestimasi dari DP yang diekskresikan melalui urin yaitu hypoxanthin,
xanthin, asam urat dan allantoin.
prinsip pengukuran Derivat Purin adalah sebagian besar asam
nukleat yang meninggalkan rumen berasal dari mikrobia rumen.
Asam nukleat mikrobia selanjutnya dicerna dalam usus halus
(kecernaannya sekitar 83 %) dan hanya sebagian kecil purin yang
diabsorbsi dan digunakan oleh ternak, sedangkan sebagian besar
dikonversi menjadi hypoxanthin, xanthin, asam urat dan allantoin
yang diekskresikan melalui urin.penggunaan derivat purin dalam urin
untuk mengestimasi protein mikroba mempunyai akurasi yang relatif
baik.

Purin = bagian dari Asam Nukleat


Asam Nukleat
• Basa Pirimidin
-Sitosin, timin dan urasil.
• Basa Purin
-Adenin dan guanin.
• Adenin, guanin, timin dan sitosin = penyusun struktur double helix
dari DNA.
• Senyawa organik yang memiliki berat molekuk tinggi (20000 -
>12 juta)
• Berperan sangat penting pada makhluk hidup:
– sebagai penyimpan materi genetik
– sintesis protein berdasarkan informasi genetik
• Bila dihidrolisis menghasilkan:
– Senyawa nitrogen (purine dan pirimidin)
– Pentosa (ribosa atau deoxyribosa)
– Asam fosfat
• Basa Purin
– Adenin dan Guanin
Basa purin tidak dapat dimusnahkan sehingga dapat di gunakan
sebagai pelacak (marker).
Metabolisme basa purin
Metabolisme basa purin
DAFTAR PUSTAKA

Djouvinov DS, Todorov NA. 1994. Influence of dry matter and


passage ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀rate on microbial protein synthesis in the
rumen of sheep ⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀ and its estimation by canulation and a non-
invasive ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ method. Anim Feed Sci and Technol 48:289-304.
Orskov ER. 1992. Protein Nutrition in Ruminants. Academic Press Inc.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀San Diego.

Yusiati, L. M. 2005. Pengembangan metode estimasi sintesis protein


⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀mikrobia rumen menggunakan ekskresi derivat purin
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀dalam urin berbagai ternak ruminansia Indonesia.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Disertasi. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada,
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai