Dosen Pengampu :
Yanita Listianasari, S. Gz
Disusun Oleh:
Mellyana Tanjung
P2.06.31.1.19.018
Tn. X, umur 25 tahun, TB 159 cm BB 40 kg, pekerjaan guru SMA, diagnosa TB paru. Pasien
dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk-batuk disertai sputum lebih dari 1 bulan,
terkadang batuk disertai darah. Pasien merupakan perokok aktif, menghabiskan 3 – 4
bungkus rokok dalam sehari. Dalam 1 bulan terakhir nafsu makan menurun dan sering tidak
mau makan.
Data klinis pasien: TD 100/70 mmHg, nadi 98x/menit, suhu 36,7oC, respirasi 20x/menit.
Pasien mengalami batuk yang disertai sputum, nafsu makan menurun, mual, nyeri pada perut.
Hasil foto thorax: spondilitis tuberkulosa. Hasil pemeriksaan biokimia: Hb 10 g/dl, leukosit
5.220/mm3 , trombosit 284 rb/mm3 . Hasil recall 24 jam: energi 1000 Kkal, protein 25 gram,
lemak 22 gram, KH 175 gram. Buat NCP nya !
A. SKRINING GIZI
Parameter
1. Skor IMT Skor
IMT > 20 (Obesitas > 30) = 0
IMT 18,5 - 20 = 1
IMT < 18,5 = 2 (2)
Hasil
0 : Risiko rendah; ulangi skrining setiap 7 hari.
(Mellyana Tanjung)
Dietisien / Ahli Gizi Ruangan
B. PATOFISIOLOGIS
Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil M. Tuberculosis melalui udara ke
paru-paru. Bakteri menyebar melalui jalan napas, menempel pada bronkus atau alveolus
untuk memperbanyak diri. Perkembangan M. Tuberculosis juga dapat menjangkau
sampai ke area lain dari paru-paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe
dan aliran darah kebagian tubuh lain (ginjal, tulang, dan korteks serebri) dan area lain dari
paru-paru (lobus atas). Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh memberikan respon dengan
melakukan rekasi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan
bakteri). Sementara limfosit spesifik-tuberkulosis menghancurkan (melisiskan) basil dan
jaringan normal. Reaksi ini mengakibatkan peningkatan metabolisme tubuh yang
menyebabkan suhu tubuh meningkat (demam), terakumulasinya eksudat dalam alveoli
yang menyebabkan bronkopneumonia, dan produksi sputum yang menyebabkan
akumulasi jalan napas terganggu. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu
setelah terpapar bakteri.
Interaksi antara M. Tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh pada masa awal infeksi
membentuk sebuah massa jaringan baru yang disebut granuloma. Granuloma terdiri atas
gumpalan basil hidup dan mati yang dikekelingi oleh makrofag seperti dinding.
Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian tengah
dari massa tersebut disebut ghon tubercle. Materi yang terdiri atas magrofag dan bakteri
menjadi nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang penampakannya seperti keju
(necrotizing caseosa). Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan
kolagen, kemudian bakteri menjadi non-aktif.
Setelah infeksi awal, jika respon sistem imun tidak adekuat maka penyakit akan
menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksi ulang atau
bakteri yang sebelumnya tidak aktif menjadi aktif. Pada kasus ini, ghon tubercle
mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necrotizing caseosa di dalam bronkus.
Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi sembuh dan membentuk jaringan parut. Paru-
paru yang terinfeksi kemudian meradang, mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia,
membentuk tuberkel, dan seterusnya. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan
sendirinya. Proses ini berjalan terus dan basil terus di fagosit atau berkembang biak di
dalam sel. Magrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian
bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan
10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel
epiteloid dan fibroblast akan menimbulkan respon berbeda, kemudian pada akhirnya akan
membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel.
Sumber:
1. Sari, A.M, dkk. 2014. Makalah Patologi Tuberculosis Paru. Jakarta: Akademi
Keperawatan Fatmawati.
Penggunaan obat TB dapat juga mengganggu utilisasi zat gizi. Beberapa obat
yang umum digunakan oleh penderita TB seperti isonized (INH), rifampicin,
ethambutol, dan pyrazinamide memiliki interaksi yang erat dengan makanan.
Sumber:
1. http://web.rshs.or.id/gizi-buruk-versus-penyakit-tb/
D. ASESMEN GIZI
Riwayat medis :
Pasien dibawa ke Tidak ada gejala TB Gejala TB paru
rumah sakit paru
dengan keluhan
batuk-batuk
disertai sputum
lebih dari 1
bulan, terkadang
batuk disertai
darah.
AD/Antropometri TB 159 cm BBI = (TB (cm) – BB tidak ideal
BB 40 kg 100) – 10%
= (159 – 100) – 10%
= 53 kg
Sumber :
Depkes RI, 2011
Pagana, Pagana dan
Pagana 2002
Nilai Normal Test
Laboratorium RSUD
Dr. Soetomo
Surabaya
https://pdfcoffee.com/
menu-tktp-pdf-
free.html
PD/Clinis Fisik Klinis :
TD 100/70 TD normal : 120/80 Tekanan darah
mmHg mmHg rendah
Nadi 98x/menit Nadi : 60-100x/menit Nadi normal
Suhu 36,7ºC Suhu : 36,5 – 37,5ºC Suhu normal
Respirasi Respirasi normal : 12 Respirasi normal
20x/menit. - 20x /menit Hasil foto thorax :
Hasil foto Hasil foto thorax : spondylitis
thorax : tidak ada infeksi pada tuberkulosa
spondylitis tulang belakang (infeksi pada
tuberkulosa tulang belakang)
(infeksi pada
tulang belakang)
Sumber :
Depkes RI, 2011
Pagana, Pagana dan
Pagana 2002
Nilai Normal Test
Laboratorium RSUD
Dr. Soetomo
Surabaya
E. Masalah Gizi
1. Status gizi kurang/underweight (BB tidak ideal)
2. Nilai lab menunjukkan kondisi abnormalitas (Hb rendah)
3. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan gejala TB paru, adanya penurunan nafsu
makan, mual dan nyeri pada perut.
4. Inadekuat oral intake.
F. Diagnosis Gizi
1. Domain asupan
a) NI-2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya penurunan nafsu
makan, mual dan nyeri pada perut, ditandai dengan asupan energy 1000 kkal,
protein 25 gram, lemak 22 gram, dan karbohidrat 175 gram.
b) NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi, berkaitan dengan gejala TB paru
ditandai dengan kadar Hb rendah (Hb 10 g/dl)
2. Domain klinis
a) NC-3.1 Underweight berkaitan dengan pola makan yang tidak tepat ditandai
dengan IMT 15,8 kg/m 2
3. Domain perilaku
a) NB-2.5 Kualitas hidup yang buruk berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai kesehatan ditandai dengan pasien merupakan perokok aktif mampu
menghabiskan 3-4 bungkus rokok dalam satu hari.
G. INTERVENSI GIZI
1. Preskripsi Diet
a) Jenis diet : Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
b) Tujuan diet :
1) Memberikan makanan yang adekuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien
2) Meningkatkan status gizi secara bertahap sesuai keadaan dan kondisi
pasien
3) Memberikan edukasi dan konseling gizi sesuai dengan diet yang diberikan
2. Nutrition Delivery
a) Prinsip dan Syarat diet
Energy tinggi, yaitu 40-45 kkal/kgBB
Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kgBB
Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energy (protein dan lemak)
Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan
gizi yang dianjurkan
Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna (makanan lunak)
Frekuensi makan 3x makan utama dan 3x selingan porsi kecil tapi sering
Route melalui oral
Sumber : Persagi, Asdi, 2020, Penuntun diet dan terapi Gizi
60 % X ENERGI
- Karbohidrat =
4
60 % X 2.553,24
=
4
= 382,986 gr
- Kebutuhan :
a. Energi : 2.553,24 Kkal
b. Protein : 95,74 gr
c. Lemak : 56,73gr
d. Karbohidrat : 414,90 gr
d) Standar Makanan
Penuka Lema
No Bahan Makanan Energi Protein Karbohidrat
r k
1 Karbohidrat 5 875 20 - 200
Protein Hewani Rendah
2 2 100 14 4 -
Lemak
Protein Hewani Lemak
2 150 14 10 -
Sedang
3 Protein Nabati 4 300 20 12 28
4 Sayuran B 4 100 4 - 20
5 Buah 4 200 - - 48
6 Susu Rendah Lemak 3 375 21 18 30
7 Minyak 4 200 - 20 -
8 Gula 2 1/2 125 - - 30
Jumlah 2.425 93 64 356
Toleransi (-10%) 2.297,9 86,1 63,8 354,7
Toleransi (+10%) 2.808,5 105,3 78 431,2
Toleransi 10%
Waktu % Jumlah
Pagi 20 20% x 2.553,24 = 510,648 Kkal
Snack 10 10% x 2.553,24 = 255,324 Kkal
Siang 30 30% x 2.553,24 = 765,972 Kkal
Snack 10 10% x 2.553,24 = 255,324 Kkal
Malam 20 20% x 2.553,24 = 510,648 Kkal
Snack 10 10% x 2.553,24 = 255,324 kkal
Penukar
Golongan Bahan Makanan
Pagi Snack Siang Snack Malam Snack
Karbohidrat 1 1 1 1 1 -
Protein Rendah lemak Rendah 1 - 1 - - -
Protein Rendah lemak Sedang 1 - - 1/2 1 -
Protein Nabati 1 1 1 1 - -
Sayuran B 1 - 1 - 2 -
Buah 1 1 - 1 - 1
Susu Rendah Lemak - 1/2 1 1/2 - 1
Minyak 1 - 2 - 1 -
Gula - - 1 1 - 1/2
g) Konseling (C)
1) Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku gizi
sehingga tercapai pemenuhan asupan gizi yang optimal
2) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
3) Materi :
- Penjelasan tentang bahaya merokok
- Penjelasan tentang pentingnya makan 3 kali sehari
- Penjelasan tentang gaya hidup sehat dan gizi seimbang
- Penjelasan tentang penyakit TB paru
4) Metode : Ceramah, diskusi (Tanya jawab)
5) Media : Lembar balik, leaflet dan brosur
h) Edukasi (E)
1) Tujuan : Memberikan penjelasan dan pemahaman terkait
penatalaksanaan diet tinggi energy dan protein untuk masalah gizi pasien.
2) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
3) Materi :
- Penjelasan mengenai diet TETP
- Memberikan penjelasan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
4) Metode : Ceramah
5) Media : Lembar balik, leaflet dan brosur
j) Menu Sehari
Energ
Bahan Pors Bera Pr L KH
Waktu Menu URT i
Makanan i t (g) (g) (g) (g)
(kkal)
Nasi Tim Nasi Tim 1 1 gls 200 175 4 - 40
1 ptg
Makan Pepes Ikan Ikan 1 sdg 40 50 7 2 -
Pagi 2 prg
Oseng Tempe Tempe 1 sdg 50 75 5 3 7
Minyak kedelai 1 1 sdt 5 50 - 5 -
Sayur Bayam Bayam 1/2 1/2 gls 50 12,5 0,5 - 2,5
Jagung Muda 1/2 1/2 gls 50 12,5 0,5 - 2,5
1 bh
Buah Pisang Pisang 1 kcl 50 50 - - 12
JUMLAH 375 17 10 64
4 bh
Milksahke Biskuit 1 bsr 40 175 4 - 40
Snack Pagi Biskuit susu kedelai
bubuk 1 2 sdm 25 75 5 3 7
Kurma 1 3 bh 15 50 - - 12
Susu sapi 1/2 1/2 gls 100 62,5 3,5 3 5
12,
JUMLAH 362,5 5 6 64
Nasi Tim Nasi Tim 1 1 gls 200 175 4 - 40
Tumis Suir 1 ptg
Ayam Ayam tanpa kulit 1 sdg 40 50 7 2 -
Minyak zaitun 1 1 sdt 5 50 - 5 -
1 bj
Sayur Bening Tahu 1 bsr 110 75 5 3 7
Makan Wortel 1 1gls 100 25 1 - 5
Siang 1/2 bh
Alpukat 1 bsr 60 50 - 5 -
Yogurt susu
Smoothie penuh 1 1 gls 200 125 7 6 10
Alpukat Gula 1 1 sdm 13 50 - - 12
JUMLAH 600 24 21 74
Stup Makaroni 1 1/2 gls 50 175 4 - 40
Snack Sore Makaroni Telur Ayam 1/2 1 btr 55 75 7 5 -
kacang merah
segar 1 2 sdm 20 75 5 3 7
1 bh
Jus Pepaya Pepaya 1 kcl 110 50 - - 12
susu sapi 1/2 1/2 gls 100 62,5 3,5 3 5
gula 1 1 sdm 13 50 - - 12
19,
JUMLAH 437,5 5 11 76
Makan Nasi Tim Nasi Tim 1 1 gls 200 175 4 - 40
Malam Brokoli 2 2 gls 200 50 2 - 10
Tumis Hati 1 bh
Ayam Hati Ayam 1 sdg 30 75 7 5 -
Minyak zaitun 1 1 sdt 5 50 - 5 -
JUMLAH 350 13 10 50
Snack 1 bj
Malam Jambu Biji 1 bsr 100 50 - - 12
Jus Jambu Biji Susu Sapi 1 1 gls 200 125 7 6 10
1/2
Gula 1/2 sdm 6,5 25 - - 6
JUMLAH 300 7 6 28
JUMLAH KESELURUHAN 2.425 93 64 356
k) Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi