Anda di halaman 1dari 4

KURIKULUM PENDIDIKAN PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.

Ketut Suryaningsih, 1912011012


Prodi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pendidikan Ganesha
suryaningsih@undiksha.ac.id

I. Pendahuluan
Pendidikan adalah hal yang sangat-sangat dianggap penting di dunia, karena dunia
butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang lebih maju
dan lebih baik. Seiring berjalannya waktu, tentu setiap hal yang ada disemesta ini akan
berubah, entah itu berkembang ataupun menjadi punah, sama halnya seperti pendidikan,
seiring berjalannya waktu pendidikan akan terus berkembang mengikuti alur perjalanan
waktu dan zaman. Pendidikan tidak hanya berkubang pada ilmu pengetahuan dan skill.
Pendidikan juga mampu menuntun manusia menjadi manusia yang lebih baik, karena
pendidikan juga menanamkan nilai-nilai moral yang dapat membawa manusia mempunyai
budi pekerti yang luhur. Terlepas dari semua hal tersebut pendidikan tidak akan pernah lepas
dengan yang namanya kurikulum. Kurikulum menjadi suatu kausal, bahwa jika wujudnya
baik, maka output dari suatu pendidikan akan baik pula. Demikian sebaliknya. Jika seperti
itu, maka posisi kurikulum tidak boleh tidak, harus dipersiapkan secara matang (Ach, 2013).
Kurikulum pendidikan sangat penting bagi sebuat pendidikan karena peran kurikulum
tersebut yang cukup penting.
Kini dunia sudah memijak dan mengenal yang namanya Era Revolusi Industri 4.0.
Era Revolusi Industri 4.0 membawa dampak yang tidak sederhana. Ia berdampak pada
seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk dalam hal pendidikan. Era ini ditandai dengan
semakin sentralnya peran teknologi cyber dalam kehidupan manusia. Maka tak heran jika
dalam dunia pendidikan muncul istilah “Pendidikan 4.0”. Pendidikan 4.0 (Education 4.0)
adalah istilah umum digunakan oleh para ahli pendidikan untuk menggambarkan berbagai
cara untuk mngintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam
pembelajaran (Sigit, 2019). Untuk menhadapi era revolusi indrustri 4.0 pendidikan dituntut
mampu menggunakan teknologi sebagai media dan sarana untuk membantu agar proses ajar
mengajar berjalan dengan baik dengan teknologi yang menjadi pendukungnya guna meraih
hasih yang maksimal.
II. Pembahasan
2. 1. Era Revolusi Indrusti 4.0
Perkembangan teknologi dan digital telah mengambil alih perhatian dunia. Era
revolusi 4.0 tidak hanya memberikan dampak pada perekonomian saja, tertapi juga
memberikn dampak yang besar pada nunia pendidikan. Semakin pesatnya
perkembangan teknologi yang terjadi dalam era revolusi industri 4.0. Rancangan
kurikulum dan metode pendidikan pun harus dapat menyesuaikan dengan iklim
bisnis yang terus berkembang, jasa pendidikan dan bisnis industri juga sangat cepat
perkembangannya, dan semakin kompetitif yang harus mengikuti perkembangan
teknologi dan informasi. Perubahan yang terjadi dalam era revolusi industri juga
sangat berpengaruh pada karakter manusia.
Dengan semakin meningkatnya laju teknologi tentu akan menuntut pengajar
dalam mampu menggunakan teknologi sebagai salah satu media dalam proses
belajar. Hal tersebut dilakukan guna mengikutu alur dari era revolusi 4.0 dimana
teknologi digunakan dengan semaksimal mungki pada segala aspek bidang
kehidupan manusia. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 merupakan integrasi
pemanfaatan internet dengan ini diharapkan dunia pendidikan mampu
memanfaatkan kecangihan teknologi dan informasi. (Maemunah, 2018)
2. 2. Kurikulum Pada Era Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui
rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan
konektivitas manusia dan mesin (Prasetyo & Trisyanti, 2018) dalam (Eko, 2012).
Dengan mengubah sistem kurikulum dengan mengikuti perkembangan dari era
revolusi industri 4.0 akan membawa pendidikan dan kurikulum pendidikan agar
menjadi lebih baik dan melahirkan sumberdaya manusia yang lebih baik juga.
Kurikulum pendidikan dituntut untuk mengikuti era revolisi 4.0 guna agar dapat
memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang pada proses ajar mengajar.
Peningkatan kualitas SDM termasuk dalam 10 point program making indoensia 4.0
yang di canangkan oleh pemerintah. Salah satu programnya adalah menyelaraskan
kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang (Eko,
2012). Di era revolusi industri 4.0 diperlukan suatu keterampilan yang dapat
mengantarkan sesorang untuk sukses dalam kehidupannya. Keterampilan tersebut
adalah keterampilan 4C yaitu keterampilan Critical Thinking, Communication,
Creative Thinking, dan Collaboration, pada (Putu Arnyana, n.d.). Kreatif adalah
bagaimana kita dapat menciptakan sesuatu yang unik. Berpikir kritis merupakan
suatu proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti
memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan
melakukan penelitian ilmiah. komunikasi adalah proses pertukaran bahasa yang
berlangsung dalam dunia manusia. Oleh sebab itu komunikasi selalu melibatkan
manusia baik dalam konteks intrapersonal, kelompok maupun massa. kolaboratif
adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam suatu kelompok untuk
membangun pengetahuan dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui
interaksi sosial di bawah bimbingan pendidik baik di dalam maupun di luar kelas,
sehingga terjadi pembelajaran yang penuh makna dan siswa akan saling menghargai
kontribusi semua anggota kelompok. Kualitas pendidikan harus ditingkatakan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk memiliki mengembangkan
keterampilan peserta didik dalam berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis
dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi
(communication), dan berkolaborasi (collaboration) atau yang biasa disebut dengan
4C, pada (Septikasari & Frasandy, 2018). Karena kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi global menjadi kompetensi penting dalam
memasuki kehidupan di era revolusi idustri 4.0 ini, pada (Agus, 2017). Maka
kurikulum pendidikan harus mampu menuntut sekolah agar peserta didik dapat
menghadapai arus perkembangan globalisasi dengan cara menyesuakan kurikulum
pendidikan akan sangat membantu bagi dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0
ini.

III. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dudah diuraika di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan sangat pending bagi dunia karena untuk yang membangun dunia yang lebih
baik, maju, dan berkembang pesat dunia membutuhkan orang-orang yang berpendidikan,
kreatif, mempunyai budi yang luhur, dan gigih, serta pantang yang namanya menyerah.
Untuk menemukan pendidikan yang baik tentu kurikulum pendidikan itu sendiri juga
harus baik, mengikuti perkembangan zaman, dan inovatif. Di era revolusi industri 4.0,
kurikulum pendidikan dituntut untuk memanfaatkan teknologi sebagai media belajar
agar mempermudah proses pembelajaran serta mampu memanfaatkan teknologi yang
kian hari kian meningkat dengan pesat.
Daftar Pustaka

Ach, N. M. (2013). KARAKTERISTIK DAN ORIENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN


ISLAM Ach. Nurholis Majid. 1–8.
Agus, S. (2017). MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIF,
KOLABORATIF, KOMUNIKATIF SISWA MELALUI PROSES
PEMBELAJARAN. Вестник Росздравнадзора, 4, 9–15.
Eko, R. (2012). ANALISIS PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0. Center for American Progress, 1. Retrieved from
https://www.academia.edu/38353914/Analisis_Pendidikan_Indonesia_di_Era_Rev
olusi_Industri_4.0.pdf
Maemunah. (2018). Kebijakan pendidikan pada era revolusi industri 4.0. Prosiding
Seminar Nasional Pengambdian 2018 Univeristas Muslim Nusantara Al-
Washliyah, (September), 1–8.
Putu Arnyana, I. B. (n.d.). PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI 4C(COMMUNICATION, COLLABORATION, CRITICAL
THINKING DANCREATIVE THINKING) UNTUKMENYONGSONG ERA ABAD
21.
Septikasari, R., & Frasandy, R. N. (2018). Keterampilan 4C Abad 21 dalam
Pembelajaran Pendidikan Dasar. Tarbiyah Al-Awlad, VIII(2), 112–122.
Sigit, P. (2019). Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam Di Era 4.0. CBJIS : Cross-
Border Journal of Islamic Studies, 1(2), 57–69.
https://doi.org/10.37567/siln.v1i2.90

Anda mungkin juga menyukai