Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT BAHASA

DOSEN PENGAMPU: I
WAYAN RASNA, M.PD.

DISUSUN OLEH;

BAYYAZID RAY SANUSI NIM. 1912011023


I MADE SUJANA NIM. 1912011022

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat limpahan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ perencanaan pembelajaran berbicara
”dengan tepat waktu.semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadikan sumbangan pemikiran kepada pembaca.untuk itu penulis menyampaikan
penghargaan dan pengucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.penulis sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna untuk itu kepada
pembaca,penulis memohon masukan demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini
untuk selanjutnya dan megharapkan kritik serta saran yang dapat membangun dari para
pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.

Singaraja, 31 Agustus 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1Latar Belakang...........................................................................................1
1.2Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3Tujuan........................................................................................................2
1.4Manfaat......................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 filsafat bahasa zaman romawi...................................................................3
2.2 filsafat bahasa zaman abad pertengahan...................................................3
PENUTUP.....................................................................................................4
3.1 Kesimpulan...............................................................................................4
3.2 Saran.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan manusia baik secara lisan maupun
tulisan. tanpa bahasa tidak akan terjadi komunikasi dan transformasi pengetahuan sehingga
manusia selalu berada dalam keterbelakangan. lazimnya dalam sebuah komunikasi, bahasa
merupakan alat sentral untuk menyampaikan sebuah pesan dan memahami maksudnya.
Begitu juga dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, bahasa menjadi salah satu sarana ilmiah
dalam berfikir sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang logis. Pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan tidak terlepas dari peran bahasa didalamnya, apalagi dalam perkembangan
filsafat. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena hubungan antara bahasa dan filsafat telah
berjalan lama, yaitu semenjak zaman Yunani kuno, zaman romawi kuno, zaman
pertenagahan, zaman renaisains,sampai lingusitik modern.

Dalam hal ini,terdapat hubungan timbal balik antara bahasa dan filsafat.
Pertama,bahasa menjadi subjek atau alat dalam menganalisis, memecahkan, dan menjelaskan
problema-problema dan konsep-konsep filosofis sehingga filsafat dapat berkembang. Kedua,
bahasa menjadi objek material, yaitu menjadi pembahasan dalam filsafat sehingga
perkembangan bahasa semakin meningkat. Dalam sejarah perkembanganya dalam dunia
filsafat, bahasa di penuhi dengan berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik
penyelelidikan yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan
membingungkan terutama bagi para pemula. Namun sebenernya semua itu akan menambah
wawasan kita terhadap bidang kajian filsafat dan bahasa. Maka pada kesempatan kali ini kita
akan membicarakan perkembangan, aliran, serta pemahaman para filsuf pada zaman romawi
dan zaman pertengahan mengenai bahasa.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini, yaitu :

1. Bagaimana perkembangan filsafat bahasa zaman romawi?

2. Bagaimana pekembangan filsafat bahasa zaman pertengahan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana filsafat bahasa zaman romawi.

2. Untuk mengetahui bagaimana filsafat bahasa zaman pertengahan

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:

1. Bagi penulis, dengan menyelesaikan makalah ini, penulis memiliki pengalaman dalam
menulis makalah yang baik dan benar, yang akan di perlukan dalam menulis makalah-
makalah untuk kedepannya. Serta penulis akan memperoleh pengalaman mencari
materi dari sumber-sumber yang terpercaya. Tidak hanya itu penulis juga bisa
menambah ilmu dengan membaca materi dari sumber yang terpercaya, sehingga
menambah wawasan bagi penulis.

2. Bagi pembaca, diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai perkembagan


bahasa zaman romawi dan zaman pertengahan serta tokoh tokoh pada zaman itu yang
menaruh perhatian terhadap bahasa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Filsafat Bahasa Zaman Romawi


Zaman romawi kuno merupakan peradaban yang memilki andil besar dalam
perkembangan berbaga bidang ilmu seperti bahasa, agama, tata kemasyarakatan,
teknologi, hukum, politik, ketatanegaraan, tata cara berperang, kesenian, kesusastraan,
arsitektur, dan ilmu teknik Zaman Modern. Perkembangan ilmu bahasa di era romawi
kuno lebih memfokuskan diri pada penelitian objek gramatikal pada bahasa latin dan
tokoh tokoh yang terkenal dalam era ini adalah Varro dan Priscia. Menurut kaelan
Karya besar kedua filsof tersebut terfokuskan pada peletakan dasar-dasar dalam
bidang etimologi, morfologi, yaitu tentang partes orationis dan oratio yang lazimnya
disebut sintaksis (dalam Iqbal,2010:37).

a. Varro

Varro merupakan filsof bahasa yang masih memperdebatkan masih analogi dan
anomali (diyan & dina,2019:16). Dalam bukunya yang berjudul De Lengua
Latina berjilid 25 menjelaskan konsep Etimologi, Morfologi dan Sintaksis.
Etimologi merupakan cabang ilmu lingustik yang menyelidiki asal usul kata
beserta artinya. Morfologi adalah cabang dari ilmu linguistik yang mengkaji kata
dan pembentukanya. Sedangkan sintaksis merupapakn cabang ilmu linguistik
yang mengkaji tentang tatabahasa di antaranya struktur-struktur frase, klausa, dan
kalimat. Selain itu varro juga membagi kelas kata menjadi empat bagian: kata
benda, kata kerja, partisipel, dan adverbium.

b. Priscia.

Presia merupakan seorang filsof tata bahasa latin yang paling berpengaruh
dizamanya. Dalam bukunya instituones gramatica presia menjelasakan tata bahasa
latin dengan lengkap beserta teori bahasa yang di jadikan tonggak utama
pembicaraan bahasa secara tradisonal. Dalam buku ini presia menggunakan
semantik atau makna sebagai norma utama pembahasan bahasa. Presia juga
menggunakan konsep fonologi, morfologi dan sintaksis.

Fonologi dalam buku presia lebih bahas literaratue yang mana membicarakan
bagian terkecil dari bunyi yang dapat di tuliskan. Bunyi tersebut dapat di bedakan
menjadi empat jenis yaitu vox articula yaitu bunyi yang diucapkan untuk
membedakan makna, vox marticulata yaitu bunyi yang tidak ditunjukkan untuk
membedakan makna, sedangkan vox literetta yaitu bunyi yang dapat di tuliskan
baik articula dan marticula. Kemudian yang terakhir vox illiterate yaitu bunyi
yang tak dapat di tuliskan. sama halnya dengan varro, presia juga membagi
delapan kelas kata, yaitu: nomen (kata benda dan kata sifat), verbum (kata yang
menyatakan atau yang di kenai perbuatan), partisipum (kata yang berdevirasi
verbum), pronomen (kata yang mengantikan nomen), adverbium (atribut verbum),
preapositio ( kata depan), introjectio (kata yang menyatakan perasaan, sikap, atau
pikiran), dan conjuction (kata hubung).

2.2 Filsafat Bahasa Zaman Pertengahan

Zaman abad pertengahan adalah masa keemasan filosof kristiani, terutama kaum
Patristic dan Skolastik, sehingga wacana filosofis juga akrab dengan teologia.
Perkembangan filsafat bahasa pada zaman ini menuju pada dua arah, yakni
:pertama, dengan ditentukannya gramatika sebagai pilar pendidikan latin sebagai
titik sentral dalam khasanah pendidikan; kedua, analisis filosofis diungkapkan
melalui bahasa ( Iqbal, 2010:38).

a. Thomas aquinas

Tokoh filsuf pada masa ini yang menaruh perhatian terhadap bahasa dalam
mengklarifikasikan konsep filosofis terutama dalam kaitannya dengan religi
adalah Thomas Aquinas. Metode analitika bahasa yang digunakan adalah analogi
dan metaphor. Dalam analoginya Thomas menggunakan analisis bahasa melalui
penalaran logis untuk mengangkat wacana teologis ke taraf ilmiah filosofis
sehingga terjadi perpaduan hubungan horizontal antara Tuhan dan ciptaan Nya
dengan hubungan vertikal antara ciptaan dengan Tuhannya. Setelah menggunakan
analogi Thomas mengembangkan konsepnya melalui metaphor. Melalui ungkapan
metaforis persoalan-persoalan teologi dapat diklarifikasikan secara ilmiah
filosofis. Hal ini dapat dilakukan dengan sendirinya melalui kelenturan bahasa.
Dalam karyanya Summa Theologiae diungkapkan bahwa “tangan Tuhan
menciptakan keajaiban”. Yang dimaksud dengan tangan dalam pengertian harfiah
adalah mengacu pada anggota badan manusia. akan tetapi pada konteks ini tangan
Tuhan dimaksud adalah kekuatan atau kekuasaan Tuhan. Dengan melalui
ungkapan bahasa metaforis ini, Thomas mampu mengungkap makna spiritual
teologis ke dataran ilmiah filsofis sekaligus menghilangkan kekaburan ungkapan
teologis. dasar-dasar yang mendukung perkembanganya ilmu bahasa pada zaman
abad pertengahan ini antara lain konsep pemikiran kaum modiste yang
menekankan ilmu semantic, dan konsep bahasa spekalutiva. Konsep itu adalah
bahwa kata pada hakikatnya secara langsung mewakili benda yang
ditunjukkannya (Kaelan, 1998: 43–53).

b. Mazhab Modistae

Kaum Modistae menaruh perhatian terhadap pemikiran hakikat bahasa secara


tekun mereka mengembangkan dan nama Mostae muncul karena ucapan mereka
yang dikenal dengan ‘De modis Significandi’. Dalam konsep pemikiran kaum
Modistae ini unsur semantik mendapat perhatian yang utama dan digunakan pula
dalam penyebutan definisi-definisi bentuk-bentuk bahasa.

c. Konsep Bahasa Spekulativa

Konsep bahasa spekulativa adalah merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal


bahasa Latin seperti yang dirumuskan oleh Priscia dan Donatus ke dalam filsafat
Skolastik. Tugas dari konsep bahasa spekulativa adalah untuk menemukan
prinsip-prinsip tempat kata-kata sebagai sebuah tanda dihubungkan pada satu
pihak dengan intelek manusia dan pada pihak lain dihubungkan kepada benda
yang ditunjuk atau yang diwakilinya. Disimpulkan pula bahwa prinsip-prinsip
bersifat universal dan konstan.

Kaum spekulativa berdasarkan filsafat metafisik mereka ingin mendeskripsikan


bahwa semua bahasa mempunyai kesamaan jenis kata dan kategori-kategori
gramatikal lainnya. Seorang tokoh yang terkenal pada masa itu yaitu Peter Helias
yang secara garis besar doktrin Priscia akan tetapi ia selalu memberikan komentar
berdasarkan logika Aristoteles, dan logika ini dipakai sebagai dasar kaidah
penuturan bahasa yang benar dalam zaman itu. Parera, 1983:59 (dalam Cahyani,
2013:22).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Zaman romawi kuno merupakan peradaban yang memilki andil besar dalam
perkembangan berbaga bidang ilmu seperti bahasa, agama, tata kemasyarakatan,
teknologi, hukum, politik, ketatanegaraan, tata cara berperang, kesenian,
kesusastraan, arsitektur, dan ilmu teknik Zaman Modern. Pada zaman romawi
tersebut tokoh yang mempunyai andil besar dalam perkembangan filsafat bahasa
adalah varro dan priscia. Sedangkan di zaman abad pertengahan adalah tokoh
yang paling berpengaruh yakni Thomas aquines, kaum modista dan konsep bahasa
latin yang di kemukakan oleh pricia dan donates kedalam filsafat skolastik. Di
zaman pertengahan ini juga merupakan masa keemasan filosof kristiani, terutama
kaum Patristic dan Skolastik, sehingga wacana filosofis juga akrab dengan
teologia. Perkembangan filsafat bahasa pada zaman ini menuju pada dua arah,
yakni :pertama, dengan ditentukannya gramatika sebagai pilar pendidikan latin
sebagai titik sentral dalam khasanah pendidikan; kedua, analisis filosofis
diungkapkan melalui bahasa.

3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari sempurna maka penulis mengharapkan saran yang
membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah
selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Iqbal. 2010. Peranan Filsafat dalam Mengembangkan Linguistik. eco-


entrepreneur.trunojoyo.ac.id
Amir.2010.peranan bahasa dalam perkembangan filsafat.
Ejournal.Unida.Gontor.Ac.Id

Diyan & Dina.2019. perkembangan kajian linguistik: bidang tata


bahasa. guepedia

Anda mungkin juga menyukai