Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iftina Duta P

NPM : 19025010215

Kelas : Agroteknologi E

UTS FISIOLOGI TANAMAN

JAWABAN

1. A. Perbedaan anabolisme dan katabolisme bisa dilihat dari pembentukan unsurnya yang
memang berbeda. Anabolisme menggabungkan senyawa dari senyawa sederhana hingga
menjadi kompleks. Sementara pada katabolisme, memecahkan unsur senyawa kompleks
menjadi lebih sederhana. Proses yang dihasilkan anabolisme adalah energi yang sangat
penting untuk tubuh. Berbeda dengan katabolisme yang justru melepas energi yang tak
dibutuhkan
B. Penggunaan benih bermutu penting, bagi peningkatan produksi pertanian. benih
unggul harus mempunyai sifat–sifat unggul seperti potensi hasil tinggi, cepat berbuah,
tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres lingkungan dan
sebagainya. Untuk memproduksi benih bermutu harus diperhatikan mulai beberapa aspek
budidaya dari penyiapan lahan sampai panen, antara lain pengaturan jarak tanam,
pemupukan, pengairan, perlindungan  terhadap organisme pengganggu
tanaman, roguing serta pemanenan. “Untuk menghasilkan benih bermutu, budidaya
tanaman diperlakukan berbeda dibanding untuk produksi. Jarak tanam dibuat lebih lebar
agar antar tanaman tidak terjadi kompetisi, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik
jenis, dosis dan konsentrasi, waktu dan frekuensi serta pemupukan agar pertumbuhan
tanaman optimal, dan perlu dilakukan roguing yaitu pembuangan tanaman tipe simpang
atau tanaman yang tidak dikehendaki misalnya gulma, jenis lain, kultivar lain akibat
terjadinya segregasi, mutasi dan lain-lain.
2. A. Ribosom : Organel sel tumbuhan dalam melakukan proses pembentukan protein.
Mitokondria : Organel ini bermanfaat dalam memecah sumber energi dari karbohidrat
kompleks dan gula.
Retikulum (RE) : Menyalurkan bahan genetic antara inti sel (nukelus) dengan sitoplasma.
Nukleus : memiliki peran penting dalam sel tumbuhan dimana mengatur proses
metabolisme seperti pembelahan sel, pertumbuhan sel dan sintesis protein.
Lisosom : menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
B. Membran semipermeabel merupakan suatu jenis membran polimerik biologis atau
sintetik, yang memungkinkan molekul atau ion tertentu untuk melewatinya dengan difusi
atau terkadang melalui proses khusus seperti difusi terfasilitasi, transpor pasif atau
transpor aktif.
3. A. Tekanan Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan
secara tepat keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah
potensial dari suatu sel atau jaringan tumbuhan, maka semakin besar kemampuan
tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah.
Tekanan akar adalah tekanan yang terjadi pada xylem sebagai hasil proses aktif.
Mekanisme tekanan akar dapat ditunjukkan adanya eksudasi cairan pada suatu tanaman
yang dipotong pucuknya
Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput
semipermiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian
yang konsentrasi pelarut (misalnya air) rendah (hipotonis) ke konsentrasi pelarut
(misalnya air) tinggi (hipertonis).
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya zat yang ada dalam pelarut. Zat
ini pada nantinya akan melakukan perpindahan dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian
yang berkonsentrasi rendah.
Imbisisi ini artinya kemampuan dari dinding sel serta plasma sel guna menyerap air yang
berada di luar sel dengan berhubungan pada pengambilan zat tumbuhan.
B. Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun . Gutasi
terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju
penguapan/transpirasi rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya
kelembaban udara.Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang bernama
hidatoda.
Umumnya, gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang
tersusun teratur dan terlihat di pagi hari, hal inilah yang terkadang disalah artikan sebagai
embun.
4. A. Stomata berkaitan erat dengan transpirasi. Transpirasi merupakan proses hilangnya air
dari dalam jaringan tumbuhan melalui kutikula, stomata maupun lentisel. Sebagian besar
transpirasi terjadi melalui stomata, walaupun dapat pula melalui kutikular. Stomata yang
lebih membuka akan meningkatkan konduktivitasnya, sehingga transpirasinya cepat.
Pada tingkat cahaya yang tinggi, stomata tanaman memberikan respons
terhadapkonsentrasi CO2 antar sel yang rendah. Stomata memberikan respons terhadap
cahaya bahkan juga stomata pada daun yang fotosintesisnya diturunkan sampai nol
dengan pemberian zat penghambat (sianazin). pada cahaya rendah konsentrasi CO2 antar
sel dapat menjadi faktor pengendali yang utama pada tingkat cahaya tinggi, respons
langsung terhadap cahaya dapat melebihi kebutuhan CO2 untukfotosintesis dan
menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 antar sel. Naiknya konsentrasi CO2 antar sel
dapat diamati saat cahaya ditingkatkan (karena stomata membuka), yang ternyata
berlawanan sekali dengan yang diperkirakan jika stomata memberikan respons terhadap
cahaya hanya melalui efek fotosintetik dari konsentrasi CO2.
B. Transpirasi berperan penting bagi pertumbuhan tanaman. Seperti kita ketahui bahwa
mineral atau unsur hara yang diserap oleh akar harus dalam bentuk terlarut. Mineral
terlarut tersebut masuk kedalam tubuh tanaman bersama air. Semakin tinggi laju
transpirasi artinya semakin banyak air yang masuk ke tubuh tanaman membawa serta
mineral yang lebih banyak, demikian sebaliknya. Namun tanaman dengan laju transpirasi
yang tinggi rentan mengalami dehidrasi ketika ketersediaan air dalam tanah kurang.
Transpirasi akan mengakibatkan terjadinya tekanan negatif dalam tubuh tanaman
sehingga dampaknya adalah air akan tertarik dari dalam tanah ke akar menuju ke bagian-
bagian atas tanaman. Transpirasi mengontrol suhu tanaman. Suhu tanaman dapat tetap
stabil meskipun sepanjang hari terpapar sinar matahari yang terik. Ketika air berubah dari
fase cair ke fase gas (uap air) maka energi panas akan hilang dan tanaman menjadi
dingin.
C. Pada transpirasi selalu di awali dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga
antar sel yang berada dalam daun. Yangmana terdapat rongga antar sel jaringan bunga
karang yang merupakan suatu rongga besar, sehingga mampu menampung uap air dalam
jumlah yang banyak. Terjadi nya penguapan air ke rongga antar sel yang akan terus
berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel – sel yang
menguapkan air nya kerongga antar sel, tentunya akan mengalami kekurangan air
sehingga potensial air nya akan menurun. Dalam kekurangan ini maka akan terus di isi
oleh air yang berasal dari xilem tulang daun, yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari akar dan seterusnya. Uap air yang
terkumpul pada ronga antar sel akan tetap berada dalam rongga antar sel tersebut, selama
stomata pada epidermis daun tidak membuka. Jika stomata membuka, maka akan ada
penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer jika tekanan uap air di atmosfer
tersebut lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air dari rongga antar sel tersebut
akan keluar pada atmosfer dalam proses tersebut di sebut juga dengan transpirasi. Jadi
syarat utama dalam berlangsungnya transpirasi adalah adanya penguapan air di dalam
daun serta terbukanya stomata.
5. A. Proses ini terjadi di daun hijau, yaitu di sel mesofil. Pada sel mesofil, terdapat
kloroplas dan di dalamnya ada grana. Fotosintesis juga terjadi di batang hijau dan
beberapa bagian bunga. Pada permukaan daun, terdapat setengah juta kloroplas per meter
persegi. Karbon dioksida mencapai kloroplas melalui stomata, sementara air melalui urat
daun. Berikut adalah bagan dari kloroplas beserta organel-organelnya.

B.

Fotolisis merupakan salah satu tahapan dalam proses fotosintesis. Pada peristiwa fotolisis
ini terjadi pemecahan senyawa kimia berupa air (H2O) dengan bantuan sinar matahari
atau foton. Reaksi fotolisis yaitu terjadi ketika, cahaya matahari diserap oleh daun disebut
foton. Foton tersebut akan membentuk molekul-molekul klorofil. Kemudian terjadi
benturan atau tabrakan antara foton dengan klorofil yang menyebabkan elektron aton
klorofil berpindah dari orbit dalam ke orbit luar yang menjauh dari inti. Dengan
demikian, atom klorofil telah mengikat energi atau dalam keadaan tereksitasi. Aton yang
tereksitasi ini akan menjadi lebih berenergi. Namun, efek sampingnya adalah atom ini
keadaannya menjadi tidak stabil, sehingga akan segera melepaskan energi tersebut untuk
menstabilkan kondisi atomnya.

Nah, ketika pelepasan energi oleh atom klorofil yang tereksitasi inilah teradi proses
pemecahan air.

C. Klorofil A merupakan warna atau pigmen hijau yang bertugas untuk melakukan
penyerapan cahaya dan menyediakan energi untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
Fungsi dari klorofil A adalah sebagai donor elektron primer dalam rantai transpor
elektron fotosintesis.
Rumus : C₅₅H₇₂O₅N₄Mg
Klorofil B adalah pigmen fotosintesis aksesori yang ada pada tanaman dan ganggang
hijau. Fungsi dari klorofil B untuk mengumpulkan cahaya dan diteruskan ke klorofil A
untuk proses fotosintesis.
Rumus : C₅₅H₇0O6N₄Mg

Anda mungkin juga menyukai