Anda di halaman 1dari 15

Tugas Agama Islam

Ekonomi dan Zakat

Nama : Candra Widian

NIM : 1102194055

Kelas : EL-43-03

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

TELKOM UNIVERSITY

2020
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ekonomi dan Zakat
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada pendidikan agama islam dan etika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang ekonomi dan zakat bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Mahrus As’ad, M.Ag.


selaku dosen pada pendidikan agama islam dan etika yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 EKONOMI

1.1.2 ZAKAT

1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 EKONOMI

1.1 Pengertian Ekonomi

2.1.2 Ekonomi mikro dan makro

2.2 ZAKAT

2.2.1 Pengertian Zakat

2.2.2Tujuan zakat

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 EKONOMI MENURUT ISLAM

3.2 EKONOMI SYARIAH

3.3 PENGERTIAN ZAKAT


3.4 MACAM MACAM ZAKAT

BAB KESIMPULAN dan PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas


manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος
(nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

1.1.2 ZAKAT

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan
suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah
menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Pada
delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan
shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang
rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah
badaniyah zakat dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat juga salah
satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan
puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan al-Qur'an dan as-
Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan
yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. bagaimana pandangan ekonomi menurut islam?


2. Bagaimana system ekonomi syariah?
3. apa pengertian zakat?
4. Apa saja macam-macam zakat?
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 EKONOMI

2.1.1 Pengertian Ekonomi

Asal kata dari Ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani Oikos
atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan
kata lain ekonomi adalah semua hal yang menyangkut dengan
perikehidupan dalam rumah tangga. Kata rumah tangga bukan hanya
sekedar mengarah pada satu keluarga tetapi yang lebih luas yaitu
rumah tangga bangsa, negara dan dunia (Putong, 2013). Menurut P.A
Samuelson dalam buku Putong (2013:3) ilmu ekonomi adalah suatu
studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa
datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. Menurut
Sadono Sukirno dalam buku Putong (2013:3) ilmu ekonomi
menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak
penggunaan sumber - sumber daya. Menurut Mankiw dalam buku
Putong (2013:4) ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat
mengelola sumber daya yang selalu terbatas atau langka. Ilmu
ekonomi pada dasarnya adalah ilmu sosial, Karena manusia dan
perilaku akan kebutuhannya yang menjadi objek penelitiannya. Ilmu
ekonomi terbagi dalam dua bagian besar yaitu Ilmu Ekonomi Mikro
dan Ilmu Ekonomi Makro.
2.1.2 Ekonomi mikro dan makro

Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang


dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor
input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro meneliti
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang
akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya

 Pengertian Makro Ekonomi Pengertian ilmu ekonomi makro


menurut Putong (2013:273) merupakan bagian dari ilmu ekonomi
yang pada khususnya mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah
untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijkan
ekonomi. Ekonomi makro lebih terfokus pada perilaku ekonomi secara
keseluruhan.

2.2 ZAKAT

2.2.1 Pengertian Zakat

Menurut bahasa zakat artinya tumbuh dan berkembang, atau


menyucikan karena zakat akan mengembangkan pahala pelakunya dan
membersihkannya dari dosa. Menurut syariat, zakat ialah hak wajib
dari harta tertentu pada waktu tertentu. Sedangkan zakat menurut
istilah, definisi zakat dalam kajian fikih, sebagaimana ditulis oleh
beberapa fuqoha’ (ahli fikih), tercatat beberapa redaksi yang memiliki
maksud yang relatif sama. Di antara definisi yang dikemukakan oleh
para fuqoha’ adalah: Menurut Asy-Syaukani, zakat adalah pemberian
sebagian harta yang telah mencapai nishab kepada orang fakir dan
sebagainya dan tidak mempunyai sifat yang dapat dicegah syara’
untuk mentasharufkan kepadanya.2 Menurut Sayyid Sabiq, zakat
adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang
untuk fakir miskin. Dinamakan zakat, karena dengan mengeluarkan
zakat di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,
pembersihan jiwa dari sifat kikir bagi orang kaya atau menghilangkan
rasa iri hati orang-orang miskin dan memupuknya dengan berbagai
kebajikan.3 Menurut Elsi Kartika Sari, Zakat adalah nama suatu
ibadah wajib yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar
tertentu dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak
menerimanya menurut yang ditentukan syariat Islam.4 Menurut
Ahmad Rofiq, zakat adalah ibadah dan kewajiban sosial bagi para
aghniya’ (hartawan) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal
(nishab) dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk
mewujudkan pemerataan keadilan dalam ekonomi. Menurut Umar bin
al-khathab, zakat disyariatkan untuk merubah mereka yang semula
mustahik (penerima) zakat menjadi muzakki (pemberi / pembayar
zakat).5 Menurut Didin Hafidhudin, zakat adalah bagian dari harta
dengan persyaratan tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada
pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya
dengan persyaratan tertentu pula.6 Dari beberapa pengertian di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa zakat merupakan harta umat
untuk umat, dari orang yang wajib zakat.

2.2.2Tujuan zakat

Ajaran islam menjadikan zakat sebagai ibadah maliah


ijtima’iyah yang mempunyai sasaran sosial untuk membangun satu
sistem ekonomi yang mempunyai tujuan kesejahteraan dunia dan
akhirat. Tujuan di syari’atkan zakat adaah sebagi berikut:11

a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari


kesulitan hidup dan penderitaan.

b. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh orang yang


berutang, ibnu sabil, dan mustahiq lainnya.

c. Membina tali persaudaraan sesama umat Islam.

d. Menghilangkan sifat kikir dari pemilik harta.


BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 EKONOMI MENURUT ISLAM

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah –


masalah ekonomi yang disandarkan berdasarkan nilai – nilai dalam islam.
Didalam konsep ekonomi Para Cendekiawan muslim berakar pada hukum
Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi. Al-Quran dan hadits
Nabi sebagai penuntun kaum muslimin yang memiliki daya jangkau dan daya
atur yang Universal. Artinya, meliputi segenap aspek kehidupan umat
manusia dan selalu ideal untuk masa lalu, kini, dan yang akan datang. Salah
satu bukti didalam kehidupan yang aktual Misalnya, daya jangkau dan daya
aturnya didalam bidang perekonomian umat manusia.

Dalam ilmu ekonomi dan ilmu lainnya tidak luput dari kajian islam,
bertujuan menuntun agar manusia berada dijalan yang lurus (shirat al
mustaqim). Ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan.
Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia merupakan hasil
akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor – faktor lain,
seperti moral, sosial, demografi, dan politik. Kegiatan ekonomi merupakan
anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Sebagai bukti bahwa Allah SWT
berfirman, “kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”. (QS. An –
Naba’ : 11). Dan diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah SAW.
mengemukakan, “Berusahalah untuk memperoleh kehidupan dengan cara
yang halal, merupakan suatu kewajiban sesudah kewajiban sembayang”
(Muhammad Nejatullah Siddiqi, 1991:13)

Ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntunan kehidupan.


Para cendekiawan menganggap kesejahteraan umat manusia merupakan hasil
akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor – faktor lain,
seperti moral, sosial, demografi, dan politik.

3.2 EKONOMI SYARIAH

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang


mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-
nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari
kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State).
Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam
menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan
melarang penumpukan kekayaan.Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam
merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi
ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.

3.3 PENGERTIAN ZAKAT

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah


(Ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar’, adalah tanaman tumbuh dan
bertambah jika diberkati.[1] Kata ini juga sering dikemukakan untuk
makna thaharah (suci) Allah SWT. berfirman:

‫زَ َّكهَا‬ ‫ َم ْن‬ ‫اَ ْفلَ َح‬ ‫قَ ْد‬


Artinya:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS. Asy
Syams [91]: 9).
Sedangkan arti zakat menurut istilah syari’at Islam ialah sebagian
harta benda yang wajib diberikan orang-orang yang tertentu dengan beberapa
syarat, atau kadar harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang yang
berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula.[2]
Adapun tentang zakat telah dijelaskan dalam al-Qur’an firman Allah Surah at-
Taubah ayat 103 yang artinya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka . . .” (QS. at-Taubah [9]: 103).
Maksud dari ayat diatas adalah dengan zakat itu mereka menjadi
bersih dari kekikiran dan dari berlebih-lebihan dalam mencintai harta benda
atau zakat itu akan menyucikan orang yang mengeluarkannya dan akan
menumbuhkan pahalanya.

3.4 MACAM MACAM ZAKAT

Zakat terbagi atas dua tipe yakni:

·         Zakat Fitrah,
Adalah zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram
makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. 

·         Zakat Maal (Zakat Harta )


Adalah zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam jangka satu
tahun sekali yang sudah memenuhi nishab mencakup hasil perniagaan,
pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing tipe memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri. 
BAB 4

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu'amalah adalah suatu sistem
yang baikkarena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT. Namunakhir-akhir ini menjadi compicated disebabkan karena terikut dengan
rentak dan carahidup serta pendidikan Barat yang mengabaikan aspek yang paling
penting kepadamanusia yaitu pembangunan manusia hakiki berdasarkan paradigma
Tauhid bagi menuju pengiktirafan Allah SWT bagi mencapai Al-Falah (kemenangan
dan kejayaan) dan bukansemata-mata bangunan yang barangkali di diami oleh
manusia-manusia yang tertandus jiwa dan akhlaqnya.

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah).


Sedangkan menurut istilah zakat adalah penyerahan atau penunaian hak yang wajib
yang terdapat di dalam harta untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak.
Zakat terbagi dua yaitu zakat Fitrah dan zakat Maal (Zakat Harta)
      Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada
bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang
ada di daerah bersangkutan. 
           Zakat Maal (Zakat Harta ) adalah zakat kekayaan yang harus dikeluarkan
dalam jangka satu tahun sekali yang sudah memenuhi nishab mencakup hasil
perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing tipe memiliki perhitungannya
sendiri-sendiri. 
DAFTAR PUSTAKA

http://wardahcheche.blogspot.com/2014/01/makalah-zakat.html

http://eprints.walisongo.ac.id/5935/3/BAB%20II.pdf

https://docplayer.info/30196900-Bab-2-landasan-teori-2-1-teori-ekonomi-2-2-pengertian-
makro-ekonomi.html

https://www.academia.edu/34781197/MAKALAH_EKONOMI_ISLAM.docx

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah

Anda mungkin juga menyukai