YTE3 Ym Yw OWFm ZDDH OTY1 MTU5 ZGFL MZ QX ZGEz YTBk MM MZ NWRJ OWNk OQ
YTE3 Ym Yw OWFm ZDDH OTY1 MTU5 ZGFL MZ QX ZGEz YTBk MM MZ NWRJ OWNk OQ
OLEH :
ANDY SETIAWAN
D111 12 902
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
TUGAS AKHIR
OLEH :
ANDY SETIAWAN
D111 12 902
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
i
ii
Abstrak
Cappa bungaya merupakan terminal yang terletak di Kabupaten Gowa tepatnya di
Jl. Poros Pallangga. Penyebab kemacetan yang terjadi disepanjang jalan sekitar Terminal
Cappa Bungaya adalah aktifitas warga yang sangat tinggi dan juga tidak tertatanya dengan
baik guna lahan di sekitar Terminal Cappa Bungaya Kabupaten Gowa. Pada penelitian ini,
pengambilan data di peroleh dengan melakukan survey selama 2 hari di 4 lokasi berbeda sekitar
Terminal Cappa Bungaya seperti survey volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, dan data
geometri jalan. Selain itu, data pendukung di peroleh dari instansi terkait. Dari hasil Penelitian
diperoleh volume kendaraan yang tercatat untuk lokasi pertama adalah yang terpadat, kelas
hambatan samping pada lokasi pertama dan kedua adalah rendah, derajat kejenuhan pada
lokasi pertama lebih tinggi di bandingkan lokasi kedua, perhitungan kecepatan kendaraan
untuk lokasi pertama yaitu 14 km/jam dan lokasi kedua adalah 21 km/jam, analisa
kepadatan untuk lokasi pertama kepadatan kendaraan 150,67 km/jam dan pada lokasi kedua
83,5 km/jam, dan segi tingkat pelayanan lokasi pertama dan kedua pengamatan tergolong
dalam kategori B yang artinya arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh
kondisi lalu lintas. Sedangkan Pada lokasi ketiga kendaraan masuk didominasi dari arah
Takalar – Gowa sebanyak 1.199 kendaraan, kendaraan ringan sebanyak 1.294, kendaraan
berat 24, dan sepeda motor sebanyak 178 kendaraan tanpa dilewati kendaraan tak bermotor
dan lokasi keempat kendaraan keluar didominasi menuju arah Gowa – Makassar sebanyak
1.196 kendaraan, kendaraan ringan sebanyak 1293, kendaraan berat 24, dan sepeda motor
sebanyak 179 tanpa dilewati kendaraan tak bermotor.
Kata Kunci: Terminal Cappa bungaya, Volume dan kecepatan lalu lintas, dan
Tingkat Pelayanan Jalan.
Cappa Bungaya is Terminal located in the Gowa District precisely on the road
Poros Pallangga. Causing congestion that occurs along the way around Terminal Cappa
Bungaya is the activity of the citizens is very high and also not well organized with the
surrounding land around Terminal Cappa Bungaya. In this research, data collection was
obtained by conducting 2 day survey in 4 different locations around the Terminal Cappa
Bungaya such as traffic volume survey, traffic speeds, and road geometry data. Other than
that, supporting data obtained from related institutions. From the results of this study
obtained the volume of vehicles recorded for the first location is the densest, the side barrier
class at the first and second location is low, the degree of saturation in the first location is
higher than second location, the vehicle speed calculation for the first location is 14 km/h
and the second location is 21 km/h, density analysis for the first location of vehicle density
150,67 km/h and at second location 83,5 km/h, and in terms of service level of first and
second location observations belonging to category B which mean stable flow, but the
speed of operation began to be limited by traffic conditions. While at the third location of
vehicles dominated form Takalar-Gowa as much as 1.199 vehicles, light vehicles as much
as 1.294, high vehicles 24, and motorcycle as much 178 vehicles without passing non-
motorized vehicles and at the fourth location vehicle exit dominated to Gowa-Makassar as
much 1.196 vehicles, light vehicles as much as 1.293, high vehicles 24, and motorcycle as
much 179 without passing non-motorized vehicles.
Key Words : Terminal Cappa bungaya, Volume and Speed Traffic, and Level Of
Service.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil Alamin, segala puji bagi ALLAH SWT karena berkat
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kinerja Lalu Lintas di Jalan Sekitar
Terminal Cappa Bungaya Gowa” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin.
Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad
SAW sebagai suri tauladan untuk seluruh manusia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya Tugas Akhir ini adalah
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi - tingginya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta Hamid, S.pd dan Hasmah Hamid yang tiada henti -
hentinya memberikan perhatian, kasih sayang, dorongan, motivasi, dan
iringan doa yang tulus serta memberikan bantuan baik moril maupun materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah. Kepada
adik-adik saya Aswin Azhar Abdullah dan Nur Ainun Azzahrah yang telah
membantu dalam penyusunan Tugas Akhir, juga untuk almarhumah Mentari
Puspita Dewi di surga serta seluruh keluarga besar terima kasih atas motivasi
yang tak pernah henti dan perhatian yang sangat besar yang telah diberikan
serta bantuan dan doanya selama penulis menyelesaikan kuliah.
2. Bapak Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si., M.Eng,Sc., Ph.D., selaku
Pembimbing I dan Bapak Ir. H. Mukhtar Gani, M.Si., selaku Pembimbing II.
Terima kasih atas keikhlasannya meluangkan waktu, memberikan petunjuk,
saran, tenaga dan pemikirannya sejak awal perencanaan penelitian hingga
selesainya penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Bapak DR. Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MS, ME., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Prof. DR. Ir. Muhammad Arsyad Thaha, MT., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
iv
5. Bapak Ir. Dantje Runtulalo, MT., selaku Penasehat Akademik selalu
meluangkan waktunya memberikan arahan dalam menyusun mata kuliah
setiap semester
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin yang
dengan ikhlas membagikan ilmunya kepada penulis selama duduk dibangku
kuliah.
7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Hasanuddin.
8. Bapak kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa serta seluruh staf dan
karyawan
9. Nurul Zakinah, S.ked, yang tak pernah lepas mendoakan saya, memberikan
semangat dan tekanan demi terselesaikanya Tugas Akhir ini.
10. Adwian Jaya Putra, Muh Fitran Ananto Akbar, Iqbal Arsyad Arfan, Winner
Julio Dembong, Epafras Dudung Massora, dan Ajiz Muhammad Khaerul
yang selalu menemani suka duka dalam bangku kuliah.
11. Muhammad Nur Faydil ST, terima kasih untuk selalu meluangkan waktunya
memberikan arahan, kritik dan saran sampai selesainya Tugas Akhir ini.
12. Shindy Rima Putri ST, Sabrina Harahap ST, Tenri Pattawari ST, Andi Besse
Woddi Akbar ST dan Asraf menjadi sahabat serta penyemangat penulis
sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
13. Teman – teman surveyor yang telah meluangkan waktunya
14. Teman - teman angkatan 2012 Jurusan Teknik Sipil yang turut memberikan
semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini, senang bisa dipertemukan
dengan kalian semua.
v
Akhir kata penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun besar harapan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknik sipil.
Penulis,
ANDY SETIAWAN
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR NOTASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................3
1.4 Batasan Masalah.............................................................................3
1.5 Manfaat Penulisan ..........................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Arus Lalu-Lintas ......................................................6
2.1.1 Volume Lalu-Lintas ...........................................................7
2.1.2 Kecepatan ...........................................................................9
2.1.3 Kepadatan .........................................................................10
2.1.4 Spacing dan Headway ......................................................10
2.1.5 Lane Occupancy ...............................................................11
2.1.6 Clearenca dan Gap ..........................................................11
2.2 Kapasitas jalan .............................................................................11
2.3 Kecepatan Arus Bebas .................................................................12
2.4 Karakteristik Kendaraan...............................................................13
2.5 Komposisi Lalu Lintas .................................................................14
vii
2.6 Cara Mencari Nilai emp ..............................................................15
2.6.1 Basis Kapasitas ...............................................................15
2.6.2 Basis Kecepatan ..............................................................16
2.7 Analisis Dampak Lalu-Lintas ......................................................17
2.7.1 Definisi Analisis Dampak Lalu-Lintas ............................17
viii
4.4.7 Analisis Kecepatan dan Waktu Tempuh ........................39
4.4.8 Analisis Kepadatan ........................................................39
4.4.9 Analisis Tingkat Pelayanan (LOS) ...............................40
4.5 Analisis Lokasi Kedua Pengamatan ............................................41
4.5.1 Analisis Volume Lalu-Lintas ........................................41
4.5.2 Analisis Hambatan Samping ..........................................44
4.5.3 Analisis Kecepatan Arus Bebas .....................................44
4.5.4 Analisis Kapasitas Ruas Jalan ........................................46
4.5.5 Analisis Derajat Kejenuhan ..........................................47
4.5.6 Analisis Kecepatan Kendaraan Rata-rata.......................47
4.5.7 Analisis Kecepatan dan Waktu Tempuh ........................48
4.5.8 Analisis Kepadatan ........................................................48
4.5.9 Analisis Tingkat Pelayanan (LOS) ................................49
4.6 Analisis Lokasi Ketiga Pengamatan ............................................50
4.6.1 Analisis Volume Lalu Lintas ........................................50
4.6.2 Analisis Kendaraan Masuk ............................................53
4.7 Analisis Lokasi Keempat Pengamatan .........................................56
4.7.1 Analisis Volume Lalu Lintas ........................................56
4.7.2 Analisis Kendaraan Keluar ............................................59
4.8 Hasil Analisis ...............................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Terjadinya pergerakan atau lalu lintas diawali dari adanya suatu guna lahan
di perkotaan, seperti perumahan, perdagangan dan jasa, fasilitas sosial, industri dan
lain-lain. Secara fisik, terdapat hubungan antara tata guna lahan yang satu dengan
yang lain. Masyarakat akan melakukukan pergerakan (mobilisasi) dari tata guna
lahan yang satu ke tata guna lahan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap
harinya. Setiap guna lahan/kegiatan akan membangkitkan pergerakan dan menarik
pergerakan yang berbeda-beda tergantung pada jenis tata guna lahannya. Makin
tinggi penggunaan lahan tersebut, makin tinggi juga pergerakan yang dihasilkan
(Tamin, 1997).
Perubahan guna lahan dari lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun
atau perubahan lahan terbangun menjadi lahan terbangun yang semakin tinggi
intensitasnya (seperti perumahan menjadi perkantoran, pertokoan, pabrik) akan
menghasilkan pergerakan baru (bangkitan dan tarikan) dan akan mempengaruhi
kinerja jaringan jalan. Apabila pergerakan tersebut tidak dapat diakomodasi dengan
baik oleh infrastruktur yang tersedia, tentu akan menimbulkan suatu permasalahan
transportasi seperti kemacetan dan tundaan lalu lintas. Pesatnya perkembangan atau
pertumbuhan kota mengakibatkan munculnya berbagai kegiatan beraneka ragam
dan apabila tumbuh dan tak terkendali, dapat berdampak pada salah satunya
gangguan lalu lintas (Miro, 1997).
1
penduduk Kabupaten Gowa pada tahun 2014 sebanyak 652.941 jiwa, atau sekitar
8,41persen dari jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Selatan
2
tersebut menjadi masalah utama arus lalu lintas di sekitar Terminal Cappa Bungaya
Kabupaten Gowa.
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam dan menuangkan dalam tulisan ilmiah, berupa tugas akhir dengan judul
:
3
• Lokasi pengambilan data dilakukan di sekitar Terminal Cappa Bungaya
Kabupaten Gowa
• Pengambilan data survey dilakukan menggunakan teknik Participant
Observation.
• Pengambilan data dengan mengamati secara langsung.
• Survey volume dan pergerakan lalu lintas dilaksanakan pada tanggal 19
November 2016 dan 22 November 2016 yaitu pada hari senin dan sabtu.
• Data yang di tampilkan atau di analisis merupakan Peak Hour atau volume puncak
dari 2 hari survey
4
secara singkat komposisi masing-masing bab yang ada pada
penulisan tugas akhir ini.
BAB III METODE PENELITIAN, Dalam bab ini berisi metode yang
digunakan untuk memenuhi data-data serta uraian singkat tentang
analisis yang dilakukan terhadap hasil pengolahan data.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa cara yang dipakai para ahli lalu lintas untuk mendefinisikan
arus lalu lintas, tetapi ukuran dasar yang sering digunakan adalah konsentrasi
aliran dan kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun istilah
aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan mengandung pengertian
jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang diukur dalam satu interval
waktu tertentu. Konsentrasi dianggap sebagai jumlah kendaraan pada suatu
panjang jalan tertentu, tetapi konsentrasi ini kadang-kadang menunjukkan
kerapatan (kepadatan).
6
II.1.1 Volume Lalu Lintas (q)
Pada umunya kendaraan pada suatu ruas jalan terdiri dari berbagai
komposisi kendaraan, sehingga volume lalu lintas menjadi lebih praktis jika
dinyatakan dalam jenis kendaraan standart, yaitu mobil penumpang, sehingga
dikenal istilah satuan mobil penumpang (smp). Untuk mendapatkan volume
dalam smp, maka diperlukan faktor konversi dari berbagai macam kendaraan
menjadi mobil penumpang, yaitu faktor ekivalensi mobil penumpang atau emp
(ekivalensi mobil penumpang).
7
c. Volume berdasarkan waktu pengamatan survei lalu lintas, seperti 5 menit, 15
menit, 1 jam.
d. Rate of flow atau flow rate adalah volume yang diperoleh dari pengamatan
yang lebih kecil dari satu jam, akan tetapi kemudian dikonversikan menjadi
volume 1 jam secara linear.
e. Peak hour factor (PHF) adalah perbandingan volume satu jam penuh dengan
puncak dari flow rate pada jam tersebut, sehingga PHF dapat dihitung dengan
rumus berikut:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 1 𝑗𝑎𝑚
PHF = …………………………………. (2-1)
𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒
Pada penelitian ini yang digunakan adalah besaran arus (flow) yang lebih
spesifik untuk hubungan masing-masing penggal jalan yang ditinjau dengan
kecepatan dan kerapatan pada periode waktu tertentu.
8
1 𝑛1
V= 𝑡𝑖 = ∑𝑛 …………………………………. (2-2)
∑𝑛
𝑖 = 1𝑛 𝑖 = 1𝑡𝑖
keterangan :
V = kecepatan tempuh rata-rata atau kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
l = panjang ruas jalan (km)
ti = waktu tempuh dari kendaraan i untuk melalui pajang jalan l (jam)
n = jumlah waktu tempu yang diamati
9
keterangan :
K = kepadatan
n = jumlah kendaraan pada l
l = panjang ruas jalan
Lane occupancy (tingkat hunian lajur) adalah salah satu ukuran yang
digunakan dalam pengawasan jalan tol. Lane occupancy dapat juga dinyatakan
sebagai perbandingan waktu ketika kenderaan ada di lokasi pengamatan pada
lajur lalu lintas terhadap waktu pengambilan sampel.
10
II.1.6. Clearance (c) dan Gap (g)
11
2 Kapasitas mungkin adalah jalan yang sebenarnya diartikan sebagai
jumlah kendaraan maksimum yang masih mungkin untuk melewati suatu
ruas jalan dalam periode waktu tertentu pada kondisi jalan raya dan lalu
lintas yang umum.
1. Faktor jalan, seperti lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, ada median
atau tidak, kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan, trotoar
dan lain-lain.
2. Faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur,
dan gangguan lalu lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, gangguan
samping, dan lain - lain.
12
daya angkut.
Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, Nilai arus lalu
lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas
dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan
total) diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunakan
ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe
kendaraan berikut :
• Kendaraan ringan (LV) mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan
jeep.
• Kendaraan berat (HV) truk dan bus.
• Sepeda Motor (MC).
13
Tabel 2.3. Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan
Keterangan:
HV : kendaraan berat : kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari
3,50 m, biasanya beroda lebih dari 4 (termasuk bus, truk 2 as, truk
3 as dan truk kombinasi)
MC : Sepeda motor : kendaraan bermotor beroda dua atau tiga
Metode penghitungan emp dengan basis kapasitas yang dikutip dalam Tesis
Murtiono ES (2002) yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi
penelitian dari hasil survey didapat dari berbagai kombinasi moda transportasi.
Dengan berbagai kombinasi ini dapat dicari nilai ekivalensi mobil penumpang
14
dari becak motor dengan regresi linear berganda yang diformulakan sebagai
berikut:
keterangan :
Q = besarnya arus lalu lintas (smp/jam)
b = koefisien
qlv = jumlah kendaraan ringan
qhv = jumlah kendaraan berat
qmc = jumlah sepeda motor
qbck = jumlah becak motor
Dari persamaan tersebut maka koefisien yang dihasilkan pada setiap jenis
kendaraan adalah merupakan nilai emp dari jenis kendaraan tersebut.
Metode penghitungan emp dengan basis kecepatan yang dikutip dalam Tesis
Koeswandono, Windarto (2007). Untuk mencari emp dengan basis kecepatan
adalah dengan mengetahui hubungan kecepatan (v) dan volume lalu lintas (q)
dengan menggunakan regrsi multi linier.
15
keterangan :
V = kecepatan rata-rata (km/jam)
a = kecepatan arus bebas (km/jam)
b = koefisien
qlv = jumlah kendaraan ringan
qhv = jumlah kendaraan berat
qmc = jumlah sepeda motor
qbck = jumlah becak
bi
empi = b1 ………………………………………. (2-8)
keterangan :
bi = koefisien jenis kendaraan i
b1 = koefisien mobil penumpang (lv)
Analisis dampak lalu lintas adalah suatu studi khusus yang dilakukan untuk
menilai pengaruh yang dapat mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan pada
ruas dan/atau persimpangan jalan yang diakibatkan oleh lalu lintas jalan yang
dibangkitkan suatu kegiatan dan/atau usaha pada suatu kawasan tertentu. (Pedoman
Analisis dampak lalu lintas jalan akibat pengembangan kawasan di perkotaan,
Departemen PU).
16
II.7.1. Definisi Analisis Dampak Lalu Lintas
Definisi analisis dampak lalu - lintas sebagai suatu studi khusus dari
dibangunnya suatu fasilitas gedung dan penggunaan lahan lainnya terhadap sistem
transportasi kota, khususnya jaringan jalan di sekitar lokasi gedung. Analisis
dampak lalu - lintas pada dasarnya merupakan analisis pengaruh pengembangan
tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu - lintas disekitarnya yang
diakibatkan oleh bangkitan lalu - lintas yang baru, lalu - lintas yang beralih, dan
oleh kendaraan keluar masuk dari / ke lahan tersebut (Dikun dan Arif 1993).
1. Tahap konstruksi / pembangunan. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan lalu -
lintas akibat angkutan material dan mobilisasi alat berat yang membebani ruas
jalan pada rute material;
2. Tahap pasca konstruksi / saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan
lalu - lintas dari pengunjung, pegawai dan penjual jasa transportasi yang akan
membebani ruas-ruas jalan tertentu, serta timbulnya bangkitan parker kendaraan.
17
Analisis dampak lalu - lintas harus merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan proses perencanaan, evaluasi rancang bangun dan
pemberian ijin. Untuk itu diperlukan dasar peraturan formal yang mewajibkan
pemilik melakukan analisis dampak lalu lintas sebelum pembangunan dimulai. Di
dalam analisis dampak lalu lintas, perkiraan banyaknya lalu - lintas yang
dibangkitkan oleh fasilitas tersebut merupakan hal yang mutlak penting untuk
dilakukan. Termasuk dalam proses analisis dampak lalu - lintas adalah
dilakukannya pendekatan manajemen lalu lintas yang dirancang untuk menghadapi
dampak dari perjalanan terbangkitkan terhadap jaringan jalan yang ada (Dikun
1993).
a) Elemen Bangkitan / Tarikan Perjalanan, yang dipengaruhi oleh faktor tipe dan
kelas peruntukan, intensitas serta lokasi bangkitan.
b) Elemen Kinerja Jaringan Ruas Jalan, yang mencakup kinerja ruas jalan dan
persimpangan.
Besar - kecilnya dampak kegiatan terhadap lalu lintas dipengaruhi oleh hal – hal
sebagai berikut:
18
c) Tingkat kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan yang ada.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata
penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti
cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek
penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Adapun pengertian penelitian
adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara
sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Program kerja yang dilakuka dalam penelitian ini disajikan dalam alir
dibawah ini:
20
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA
SELESA
21
III.3 Tahap Studi Pustaka
III.4 Persiapan
22
diidentifikasi untuk kondisi saat ini, disertai dengan ukuran kuantitatifnya yang
menggambarkan tingkat signifikasinya dan dapat juga disertai dengan penjelasan
sebab-sebab terjadinya. Pada umumnya ada beberapa faktor utama yang perlu
diperhatikan, antara lain :
a. Prasarana/sarana transportasi.
b. Sistem Operasi.
c. Pola dan intensitas pergerakan.
d. Pola dan distribusi aktifitas.
e. Organisasi dan kelembagaan.
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan seluruh data mentah
yang akan digunakan dalam analisis dan evaluasi terhadap kinerja jalan Poros
Pallangga atau Terminal Cappa Bungaya Kabupaten Gowa. Pada dasarnya tahap
ini merupakan tahap yang paling banyak membutuhkan sumber daya, baik sumber
daya manusia, dana, maupun waktu. Keberadaan dan kualitas sumber daya yang
ada akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pengumpulan data.
Oleh karena itu diperlukan suatu perhatian dan perencanaan yang cermat
dalam pengumpulan data tersebut sehingga penggunaan dari sumber daya dapat
efektif dan efisien.
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pengumpulan data ini antara
lain identifikasi jenis dan tipe data yang diperlukan, perumusan metodologi
pengumpulan data, dan pelaksanaan pengumpulan data.
23
III.6.1 Identifikasi Jenis Data
24
III.6.3 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Berdasarkan sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu data
primer dan data sekunder :
a) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui
pengamatan kemudian dicatat. Data primer tersebut dapat menjadi data
sekunder kalau digunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan
penelitian yang bersangkutan.
1. Volume Kendaraan
Survey Volume lalu-lintas dilakukan selama 2 hari yakni hari senin
mewakili hari kerja dan hari sabtu mewakili hari libur pada tanggal 19
November 2016 dan 22 November 2016. Pencatatan arus lalu-lintas
kendaraan dilaksanakan selama 12 jam, yakni pada pukul 06.00 – 18.00
Survey volume lalu-lintas terdiri dari 10 surveyor. Terdapat 4 titik
pencatatan atau tempat survey di sekitar area Terminal Cappa Bungaya
Kabupaten Gowa, dimana di tempatkan 2 surveyor pada tiap titiknya.
2. Survey Kecepatan
Survey kecepatan pada tiap lokasi pengamatan. Kendaraan yang di survey
adalah kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), dan sepeda motor
(MC). Survey ini di lakukan dengan metode kecepatan rata-rata ruang. Di
setiap ruas jalan di tentukan titik-titik pengambilan data. Selanjutnya
surveyor mencatat waktu tempuh sample kendaraan per 15 menit selama
satu jam pada saat jam puncak di setiap periode. Pada survey kecepatan di
perlukan alat-alat untuk menunjang kinerja yag di butuhkan.
3. Mengukur Geometrik
Mengukur geometrik jalan yang meliputi pengukuran lebar jalan, lebar bahu
jalan dan pengamatan kondisi jalan tersebut.
25
b) Data sekunder adalah perolehan data yang dilakukan dengan meminta data dan
informasi yang diperlukan pada instansi dan lembaga yang terkait. Data
sekunder ini meliputi :
1. Peta Lokasi
2. Data penduduk
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian Ruas Jalan Poros Pallangga atau area sekitar
Terminal Cappa Bungayya Kabupaten Gowa
26
III.8 Penentuan Waktu Penelitian
27
III.9 Ringkasan Prosedur Penelitian
LANGKAH C: KAPASITAS
C-1 : Kapasitas dasar
C-2 : Faktor penyesuaian untuk lebar jalur lalu-lintas
C-3 : Faktor penyesuaian untuk pemisahan arah
C-4 : Faktor penyesuaian untuk kondisi hambatan samping
C-5 : Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
C-6 : Kapasitas untuk kondisi lapangan
Akhir Analisa
28
BAB IV
Karena merupakan area transportasi darat maka terminal ini sering dilewati
oleh kendaraan-kendaraan berat maupun kendaraan-kendaraan kecil pada saat
kegiatan sehari-harinya. Pada waktu-waktu tertentu sering terjadi kemacetan
diakibatkan oleh banyaknya kendaraan-kendaraan yang parkir di badan-badan
jalan.
29
Tabel 4.1 Identifikasi Segmen Jalan Poros Pallangga
No Uraian Keterangan
1 Kota Kabupaten Gowa
2 Ukuran Kota Kecil
3 Tipe Daerah Komersial
4 Panjang Segmen 100 M
5 Kelas Jalan Arteri Sekunder
6 Periode Waktu Analisa Jam Puncak
Dari Tabel 4.1 ditunjukkan bahwa Kabupaten Gowa adalah daerah yang
tergolong besar karena memiliki luas wilayah 1.883,32 km2dengan jumlah
penduduk sebanyak 652.941 jiwa dengan kepadatan 346,7 jiwa/km2. Jalan di
sekitar Terminal Cappa Bungayya Kabupaten Gowa merupakan daerah
komersial sebab jalan ini terletak pada kompleks perkantoran, pertokoan,
dan permukiman.
30
Tabel 4.2 Kondisi geometric segmen jalan di sekitar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa
Survey volume lalu lintas dilakukan selama 2 hari pada saat jam kerja yakni
hari senin mewakili hari kerja dan hari sabtu mewakili hari libur pada tanggal 19
November 2016 dan 22 November 2016 selama 12 jam yaitu 06.00 – 18.00 WITA.
Data kemudian dikelompokkan dalam rentan waktu setiap 15 menit untuk tiap
kendaraan. Kendaraan dibagi dalam beberapa kategori yaitu :
31
IV.4 Analisis Lokasi Pertama
Lokasi
Pengamatan 1
Selama 12 jam pelaksanaan survey dimulai pada pukul 06.00 – 18.00 WITA
pada tanggal 19 November 2016 dan 22 November 2016, lokasi pertama survey
ruas jalan Poros Pallangga dilewati oleh 37.577 kendaraan dengan klasifikasi :
32
• Sepeda Motor (Motorcycle - MC) sebanyak 28.026 kendaraan
• Kendaraan Ringan (Light Vehicles - LV) sebanyak 7299 kendaraan
• Kendaraan Berat (Heavy Vehicles - HV) sebanyak 1298 kendaraan
• Kendaraan tak bermotor (UnMotorizhed - UM) sebanyak 954 kendaraan
6000
Volume Kendaraan
5000
(Kend/Jam)
4000
3000
2000
1000
0
Periode (Pukul)
LV hv MC UM
Terlihat pada Gambar 4.2 pada ruas jalan Poros Pallangga di lokasi pertama
pencatatan didominasi oleh Sepeda Motor. Volume sepeda motor tertiggi terjadi
pada pagi hari pada pukul 07.00 – 08.00 WITA yaitu sebanyak 5877 kendaraan
yang melintasi lokasi pencatatan. Dapat dimaklumi bahwa jam-jam ini merupakan
jam beraktivitas bagi semua kalangan. Sedangkan Volume sepeda motor terendah
terjadi pada pukul 16.00 – 17.00 WITA yaitu sebanyak 1165 kendaraan.
33
sebanyak 740 kendaraan dan terendah terjadi pada siang hari pada pukul 12.00 –
13.00 WITA yakni sebanyak 413 kendaraan.
Volume puncak untuk kendaraan berat terjadi pada pagi hari pada pukul
09.00 – 10.00 WITA yakni sebanyak 157 kendaraan yang melewati lokasi pertama
pencatatan. Sementara itu untuk kendaraan tak bermotor seperti becak, gerobak,
becak motor, dan sepeda tercatat terbanyak pada pukul 07.00 – 08.00 WITA
sebanyak 159 kendaraan tak bermotor. Total Volume kendaraan yang melintasi
lokasi pencatatan pertama selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini.
6000
(Kend/Jam)
5000
4000
3000
2000
1000
0
Periode (Pukul)
Dari hasil surey volume lalu lintas lokasi pertama diperoleh jam puncak
pada pagi hari terjadi pada pukul 07.00 - 08.00 WITA.
34
Selanjutnya volume puncak kendaraan dikalibrasi kedalam smp/jam dengan
factor emp 1,0 untuk kendaraan ringan (LV), 1,2 untuk kendaraan berat (HV), dan
0,25 untuk sepeda motor (MC).
Total frekuensi bobot kejadian pada lokasi pengamata pertama adalah 255.6
35
Perhitungan kecepatan arus bebas di ruas jalan sekitar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa dibagi tiap lokasi pengamatan.Analisis perhitungan
kecepatan arus bebas selegkapnya sebagai berikut.
FV0 = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan untuk jalan empat-lajur
terbagi (4/2 D) 51 km/jam (Tabel B-1 : 1, MKJI, 1997, Hal 5-44)
FVW = penyesuain kecepatan untuk lebar jalan adalah -4 km/jam (Tabel B-2 : 1,
MKJI, 1997, Hal 5-45)
FFVSF = faktor penyesuain kondisi hambatan samping adalah 1,00 (Tabel B-3 : 1,
MKJI, 1997, Hal 5-46)
FFVCS = faktor penyesuain kecepatan untuk ukuran kota adalah 0,93 (Tabel B-4 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-48)
= 43,71 km/jam
Faktor Penyesuaian
FV0 FVW (FV0 + FVW) FV
FFVSF FFVCS
51 -4 47 1,00 0,93 43,71
36
IV.4.4 Analisis Kapasitas Ruas Jalan
FCW =Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur arus lalu-lintas adalah 0,91
(Tabel C-2 : 1, MKJI, 1997, Hal 5-51)
FCSP = Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah adalah 1,0 (Tabel C-3 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-52)
FCCS =Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota adalah 0,90 (Tabel C-5 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-55)
= 4766,58 smp/jam
37
Langkah-langkah perhitungan kapasitas lokasi pertama bila ditabelkan
dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.
𝑄
D=
𝐶
Q = 2109,25 smp/jam
C = 4766,58 smp/jam
𝑄 2109,25
D= = = 0,45 smp/jam
𝐶 4766,58
Sampel kecepatan yang diambil per lima belas menit dirata-ratakan. Survey
kecepatan dilakukan di tiap lokasi pengamatan di ruas jalan sekitar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa. Sampel pada jam puncak volume lalu-lintas yaitu pada
pagi dan sore hari. Berikut ini adalah hasil perhitungan kecepatan rata-rata tiap
lokasi.
38
Tabel 4.7 Kecepatan Kendaraan Rata-Rata Pada Jam Puncak Lokasi Pertama
Kecepatan (Km/Jam)
Waktu LV HV MC
16.00 - 06.15 19.65 16.03 29.53
16.15 - 16.30 23.72 22.39 29.22
16.30 - 16.45 5.61 5.37 9.19
16.45 - 17.00 5.29 7.25 11.11
Total 54.26 51.05 79.05
Rata - rata 13.57 12.76 19.76
Kepadatan adalah jumlah kendaraan yang bergerak pada suatu ruas jalan
tertentu. Kepadatan suatu ruas jalan akan mempengaruhi kinerja ruas jalan tersebut.
Kepadatan dapat dihitung dengan rumus :
39
Tabel 4.8 Perhitungan Kepadatan Ruas Lokasi Pertama
Kecepatan Kepadatan
Jenis Arus Kendaraan
No Kendaraan Kendaraan
Kendaraan
(smp/jam) (km/jam) (km/jam)
1 LV 532 14 38
2 HV 108 14 7,72
3 MC 1469,25 14 104,95
TOTAL 2109,25 14 150,67
LOS (Level of Service) atau tingkat pelayanan jalan adalah salah satu
metode yang digunakan untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator dari
kemacetan.Suatu jalan dikategorikan mengalami kemacetan apabila hasil
perhitungan LOS menghasilkan nilai mendekati 1.
V = 2109,25 smp/jam
C = 4766,58 smp/jam
2109,25
LOS = = 0,4425080456 ( B )
4766,58
40
IV.5 Analisis Lokasi Kedua
Lokasi
Pengamatan 2
41
• Sepeda Motor (Motorcycle - MC) sebanyak 24007 kendaraan
• Kendaraan Ringan (Light Vehicles - LV) sebanyak 6617 kendaraan
• Kendaraan Berat (Heavy Vehicles - HV) sebanyak 1132 kendaraan
• Kendaraan tak bermotor (UnMotorizhed - UM) sebanyak 729 kendaraan
4000
3500
Volume Kendaraan
3000
(Kend/Jam)
2500
2000
1500
1000
500
0
Periode (Pukul)
LV HV MC UM
Terlihat pada Gambar 4.5 pada ruas jalan Poros Pallangga di lokasi kedua
pencatatan didominasi oleh Sepeda Motor. Volume sepeda motor tertiggi terjadi
pada sore hari pada pukul 17.00 – 18.00 WITA yaitu sebanyak 3565 kendaraan
yang melintasi lokasi pencatatan. Dapat dimaklumi bahwa jam-jam ini merupakan
arus balik setelah beraktivitas seharian. Sedangkan Volume sepeda motor terendah
terjadi pada pukul 06.00 – 07.00 WITA yaitu sebanyak 1374 kendaraan.
42
Untuk kendaraan ringan, volume kendaraan tampak stabil sepanjang
harinya tidak terjadi lonjakan drastis dari waktu ke waktu, tertinggi terjadi pada sore
hari pada pukul 16.00 – 17.00 WITA yakni sebanyak 739 kendaraan dan terendah
terjadi pada pagi hari pada pukul 06.00 – 07.00 WITA yakni sebanyak 265
kendaraan.
Volume puncak untuk kendaraan berat terjadi pada sore hari pada pukul
16.00 – 17.00 WITA yakni sebanyak 159 kendaraan yang melewati lokasi kedua
pencatatan. Sementara itu untuk kendaraan tak bermotor seperti becak, gerobak,
becak motor, dan sepeda tercatat terbanyak pada pukul 17.00 – 18.00 WITA
sebanyak 92 kendaraan tak bermotor. Total Volume kendaraan yang melintasi
lokasi pencatatan pertama selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut ini.
4000
(Kend/Jam)
3000
2000
1000
0
Periode (Pukul)
Dari hasil surey volume lalu lintas lokasi kedua diperoleh jam puncak pada
sore hari pada pukul 17.00 - 18.00 WITA
43
Selanjutnya volume puncak kendaraan dikalibrasi kedalam smp/jam dengan
factor emp 1,0 untuk kendaraan ringan (LV), 1,2 untuk kendaraan berat (HV), dan
0,25 untuk sepeda motor (MC).
Total frekuensi bobot kejadian pada lokasi pengamata kedua adalah 243.9
44
FV = (FV0 + FVW) × FFVSF × FFVCS
FV0 = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan untuk jalan empat-lajur tak
terbagi (4/2 UD) 51 km/jam (Tabel B-1 : 1, MKJI, 1997, Hal 5-44)
FVW = penyesuain kecepatan untuk lebar jalan adalah -4 km/jam (Tabel B-2 : 1,
MKJI, 1997, Hal 5-45)
FFVSF = faktor penyesuain kondisi hambatan samping adalah 1,00 (Tabel B-3 : 1,
MKJI, 1997, Hal 5-46)
FFVCS = faktor penyesuain kecepatan untuk ukuran kota adalah 0,93 (Tabel B-4 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-48)
= 43,71 km/jam
Faktor Penyesuaian
FV0 FVW (FV0 + FVW) FV
FFVSF FFVCS
51 -4 47 1,00 0,93 43,71
45
IV.5.4 Analisis Kapasitas Ruas Jalan
FCW =Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur arus lalu-lintas adalah 0,91
(Tabel C-2 : 1, MKJI, 1997, Hal 5-51)
FCSP = Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah adalah 1,0 (Tabel C-3 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-52)
FCSF =Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping adalah 0,97 (Tabel
C-4 : 1, MKJI, 1997, Hal 5-53)
FCCS =Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota adalah 0,90 (Tabel C-5 :
1, MKJI, 1997, Hal 5-55)
46
= 4766,58 smp/jam
𝑄
D=
𝐶
Q = 1753,45 smp/jam
C = 4766,58 smp/jam
𝑄 1753,45
D= = = 0,37 smp/jam
𝐶 4766,58
Sampel kecepatan yang diambil per lima belas menit dirata-ratakan. Survey
kecepatan dilakukan di tiap lokasi pengamatan di ruas jalan sekitar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa. Sampel pada jam puncak volume lalu-lintas yaitu pada
pagi dan sore hari. Berikut ini adalah hasil perhitungan kecepatan rata-rata tiap
lokasi.
47
Tabel 4.13 Kecepatan Kendaraan Rata-Rata Pada Jam Puncak Lokasi Kedua
Kecepatan (Km/Jam)
Waktu
LV HV MC
16.00 - 06.15 23.36 20.58 25.93
16.15 - 16.30 22.61 22.27 25.28
16.30 - 16.45 25.82 17.01 24.78
16.45 - 17.00 13.65 11.33 11.86
Total 85.43 71.19 87.85
Rata - rata 21.36 17.8 21.96
Perhitungan kecepatan dan waktu tempuh dilokasi kedua dibagi menjdi dua
bagian, yakni kecepatan dan waktu tepuh dengan metode MKJI 1997, serta
kecepatan dan waktu tempuh dilapangan berdasarkan hasil survey.
Kepadatan adalah jumlah kendaraan yang bergerak pada suatu ruas jalan
tertentu. Kepadatan suatu ruas jalan akan mempengaruhi kinerja ruas jalan tersebut.
Kepadatan dapat dihitung dengan rumus :
48
Flow = Speed × density
Kecepatan Kepadatan
Jenis Arus Kendaraan
N0 Kendaraan Kendaraan
Kendaraan
(smp/jam) (km/jam) (smp/jam)
1 LV 711 21 33,86
2 HV 151,2 21 7,2
3 MC 891,25 21 42,44
TOTAL 1753,45 21 83,5
LOS (Level of Service) atau tingkat pelayanan jalan adalah salah satu
metode yang digunakan untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator dari
kemacetan.Suatu jalan dikategorikan mengalami kemacetan apabila hasil
perhitungan LOS menghasilkan nilai mendekati 1.
V = 1753,45 smp/jam
C = 4766,58 smp/jam
1753,45
LOS = = 0,3678633318 ( B )
4766,58
49
IV.6 Analisis Lokasi Ketiga
Selama 12 jam pelaksanaan survey dimulai pada pukul 06.00 – 18.00 WITA
pada tanggal 19 November 2016 dan 22 November 2016, lokasi ketiga survey ruas
jalan masuk Terminal Cappa Bungayya Kabupaten Gowa dilewati oleh 1496
kendaraan dengan klasifikasi :
50
• Kendaraan tak bermotor (UnMotorizhed - UM) sebanyak 0 kendaraan
250
Volume Kendaraan
200
(Kend/Jam)
150
100
50
Periode (Pukul)
lv HV MC UM
Terlihat pada Grafik 4.5 pada ruas jalan masuk Terminal Cappa Bungayya
Kabupaten Gowa di lokasi ketiga pencatatan didominasi oleh Kendaraan Ringan
(Light Vehicles - LV). Volume kendaraan ringan tertiggi terjadi pada pagi hari pada
pukul 09.00 – 10.00 WITA yaitu sebanyak 1294 kendaraan yang melintasi lokasi
pencatatan. Sedangkan Volume kendaraan ringan terendah terjadi pada pukul
11.00 – 12.00 WITA tidak satupun kendaraan melintasi lokasi pencatatan.
51
Volume puncak untuk kendaraan berat terjadi pada pagi hari pada pukul
09.00 – 10.00 WITA yakni sebanyak 5 kendaraan yang melewati lokasi ketiga
pencatatan. Sementara itu untuk kendaraan tak bermotor seperti becak, gerobak,
becak motor, dan sepeda tidak satupun tercatat melewati lokasi. Total Volume
kendaraan yang melintasi lokasi pencatatan ketiga selengkapnya dapat dilihat pada
Grafik 4.6 berikut ini.
300
250
(Kend/Jam)
200
150
100
50
0
Periode (Pukul)
Dari hasil survey volume lalu lintas lokasi ketiga diperoleh jam puncak pada
pagi hari terjadi pada pukul 09.00 - 10.00 WITA.
52
IV.6.1 Analisis Kendaraan Masuk
Kendaraan masuk di survei dari dua arah pengamatan yaitu arah Makassar
– Gowa dan arah Takalar – Gowa. Kendaraan juga di amati berdasarkan klasifikasi
kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda motor (MC), dan kendaraan
tak bermotor (UM). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini :
Dari tabel 4.15 di atas dapat diamati bahwa tak satupun kendaraan tak
bermotor (UM) masuk melalui lokasi pencatatan. Kendaraan masuk terbanyak
terjadi pada pukul 09.00 – 10.00 sebanyak 268 kendaraan , 246 untuk kendaraan
ringan (LV), 5 untuk kendaraan berat (HV), dan 17 untuk sepeda motor (MC).
Kendaraan masuk di dominasi dari arah Takalar – Gowa yaitu sebanyak 1.199
kendaraan, 1.112 untuk kendaraan ringan (LV) dan 87 untuk sepeda motor (MC),
tak satupun kendaraan berat (HV) masuk melalui lokasi pencatatan dari arah
Takalar – Gowa. Sedangkan untuk kendaraan masuk dari arah Makassar – Gowa
hanya 297 kendaraan, 182 kendaraan ringan (LV), 24 kendaraan berat (HV), dan
91 sepeda motor (MC).
53
Volume Kendaraan (Kendaraan)
Volume Kendaraan (Kendaraan)
0
50
100
150
200
250
0
5
10
15
20
25
30
35
Grafik 4.8
06.00-07.00 06.00-07.00
07.00-08.00 07.00-08.00
08.00-09.00 08.00-09.00
09.00-10.00 09.00-10.00
10.00-11.00 10.00-11.00
LV
LV
11.00-12.00 11.00-12.00
HV
12.00-13.00 HV 12.00-13.00
Takalar - Gowa
Interval Waktu
Makassar - Gowa
Interval Waktu
MC
MC
13.00-14.00 13.00-14.00
UM
UM
14.00-15.00 14.00-15.00
16.00-17.00 16.00-17.00
17.00-18.00
17.00-18.00
54
Pada grafik 4.7 dan grafik 4.8 dapat dilihat dengan jelas persebaran
kendaraan masuk yang melalui lokasi pencatatan ketiga. Tidak satupun kendaraan
berat (HV) masuk dari arah Takalar – Gowa. Kendaraan berat (HV) masuk
sebanyak 24 dari arah Makassar – Gowa dengan jumlah terbanyak pada pukul 09.00
– 10.00 sebanyak 5 kendaraan. Kendaraan ringan (LV) masuk sebanyak 1.294
kendaraan dengan 1.112 dari arah Takalar – Gowa dan 182 dari arah Makassar –
Gowa. Kendaraan ringan (LV) terbanyak masuk dari arah Takalar – Gowa pada
pukul 09.00 – 10.00 sebanyak 231 kendaraan, sedangkan dari arah Makassar –
Gowa terbanyak 33 kendaraan pada pukul 07.00 – 08.00. Untuk sepeda motor (MC)
masuk sebanyak 178 kendaraan dengan persebaran 87 dari arah Takalar – Gowa
dan 91 dari arah Makassar – Gowa. Terbanyak masuk dari arah Takalar – Gowa
pada pukul 12.00 – 13.00 sebanyak 14 kendaraan sedangkan dari arah Makassar –
Gowa pada pukul 07.00 – 08.00 dan 16.00 – 17.00 sebanyak 13 kendaraan.
55
IV.7 Analisis Lokasi Keempat
56
Berdasarkan hasil survey , diperoleh jumlah volume lalu lintas tertinggi
terjadi pada hari senin. Volume kendaraan di segmen jalan keluar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa khususnya yang melewati lokasi keempat dapat dilihat
pada Grafik 4.9 berikut ini.
250
Volume Kendaraan
200
(Kend/Jam)
150
100
50
Periode (Pukul)
LV HV MC UM
Terlihat pada Grafik 4.9 pada ruas jalan keluar Terminal Cappa Bungayya
Kabupaten Gowa di lokasi keempat pencatatan didominasi oleh Kendaraan Ringan
(Light Vehicles - LV). Volume kendaraan ringan tertiggi terjadi pada pagi hari pada
pukul 09.00 – 10.00 WITA yaitu sebanyak 1293 kendaraan yang melintasi lokasi
pencatatan. Sedangkan Volume kendaraan ringan terendah terjadi pada pukul
14.00 – 16.00 WITA yaitu sebanyak 50 kendaraan.
57
– 07.00 WITA, 12.00-13.00 WITA, dan 15.00-16.00 WITA yakni sebanyak 12
kendaraan.
Volume puncak untuk kendaraan berat terjadi pada pagi hari pada pukul
10.00 – 11.00 WITA yakni sebanyak 5 kendaraan yang melewati lokasi keempat
pencatatan. Sementara itu untuk kendaraan tak bermotor seperti becak, gerobak,
becak motor, dan sepeda tidak satupun tercatat melewati lokasi. Total Volume
kendaraan yang melintasi lokasi pencatatan keempat selengkapnya dapat dilihat
pada Grafik 4.10 berikut ini.
250
(Kend/Jam)
200
150
100
50
Periode (Pukul)
Dari hasil survey volume lalu lintas lokasi keempat diperoleh jam puncak
pada pagi hari terjadi pada pukul 09.00 - 10.00 WITA
58
IV.7.1 Analisis Kendaraan Keluar
Kendaraan keluar di survei dari dua arah pengamatan yaitu arah Gowa –
Makassar dan Gowa - Takalar. Kendaraan juga di amati berdasarkan klasifikasi
kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda motor (MC), dan kendaraan
tak bermotor (UM). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini :
Dari tabel 4.16 di atas dapat di amati bahwa tidak satupun kendaraan tak
bermotor (UM) keluar melewati lokasi pencatatan keempat. Kendaraan keluar
terbanyak terjadi pada pukul 09.00 – 10.00 sebanyak 260 kendaraan, 240 untuk
kendaraan ringan (LV), 3 untuk kendaraan berat (HV), dan 17 untuk sepeda motor
(MC). Kendaraan keluar didominasi menuju arah Gowa – Makassar yaitu
sebanyak 1.196 kendaraan, 1.063 kendaraan ringan (LV), 24 kendaraan berat
(HV), dan 109 untuk sepeda motor (MC). Sedangkan untuk kendaraan keluar
menuju arah Gowa – Takalar hanya 300 kendaraan, 230 kendaraan ringan (LV)
dan 70 sepeda motor (MC).
59
Volume Kendaraan (Kendaraan)
Volume Kendaraan (Kendaraan)
0
50
100
150
200
250
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Grafik 4.12
Grafik 4.11
06.00-07.00 06.00-07.00
07.00-08.00 07.00-08.00
08.00-09.00 08.00-09.00
09.00-10.00 09.00-10.00
10.00-11.00 10.00-11.00
LV
LV
11.00-12.00 11.00-12.00
HV
12.00-13.00 HV 12.00-13.00
Gowa - Takalar
Interval Waktu
Interval Waktu
Gowa - Makassar
MC
MC
13.00-14.00 13.00-14.00
UM
14.00-15.00
UM
14.00-15.00
15.00-16.00
15.00-16.00
16.00-17.00
16.00-17.00
17.00-18.00
17.00-18.00
60
Pada grafik 4.11 dan grafik 4.12 dapat di lihat dengan jelas perbedaan
kendaraan keluar yang melewati lokasi pencatatan keempat, tidak satupun
kendaraan berat (HV) keluar menuju arah Gowa – Takalar, kendaraan keluar
sebanyak 24 kendaraan menuju arah Gowa – Makassar dengan jumlah terbanyak
pada pukul 10.00 – 11.00 sebanyak 5 kendaraan. Kendaraan ringan (LV) keluar
sebanyak 1.293 kendaraan dengan 230 menuju arah Gowa – takalar dan 1.063
menuju Gowa – Makassar. Kendaraan ringan (LV) terbanyak keluar menuju arah
Gowa – Makassar terjadi pada pukul 09.00 – 10.00 sebanyak 232 kendaraan,
sedangkan menuju arah Gowa – Takalar terbanyak pada pukul 17.00 – 18.00
sebanyak 41 kendaraan. Untuk sepeda motor (MC) keluar sebanyak 179
kendaraan dengan persebaran 70 menuju arah Gowa – Takalar dan 109 menuju
arah Gowa – Makassar. Terbanyak keluar menuju arah Gowa – Takalar pada
pukul 16.00 – 17.00 sebanyak 11 kendaraan sedangkan menuju arah Gowa –
Makassar pada pukul 13.00 – 14.00 sebanyak 16 kendaraan.
61
IV.8. Hasil Analisis
Analisis ruas jalan pada ruas jalan sekitar Terminal Cappa Bungayya
Kabupaten Gowa dilakukan untuk mengetahui derajat kejenuhan pada tiap-tiap
lokasi pengamatan. Hal tersebut perlu dilakukan karena derajat kejenuhan masing-
masing ruas sangat mempengaruhi kinerja lalu – lintas.
Analisa awal dari data lalu – lintas ini adalah berupa analisis terhadap hasil
survey. Metoda analisis yang digunakan adalah dengan metoda MKJI. Analisis ini
lebih kepada evaluasi dari kondisi lalu – lintas eksisting dengan menggunakan
parameter-parameter kinerja tertentu.
Kondisi jalan pada tiap-tiap lokasi pengamatan cukup baik, hal ini
menyebabkan para pengemudi merasa nyaman untuk memacu dalam kecepatan
tinggi.
62
rata-rata pada lokasi kedua pengamatan adalah 21 km/jam. Total frekuensi bobot
hambatan samping pada lokasi kedua adalah 243,9 (Rendah, mkji 1997). Untuk
tingkat pelayanan lokasi kedua pengamatan berada dalam kategori B, yang artinya
arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas.
Tabel 4.18 Perbandingan Kondisi Lalu Lintas Lokasi ketiga dan Keempat
63
Untuk klasifikasi kendaraan tiap lokasi pengamatan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Lokasi
Pengamatan 1
64
Catatan dan Perbaikan Lokasi Pengamatan Pertama :
65
Lokasi
Pengamatan 2
LV = 6.617 MC = 24.007
HV = 1.132 UM = 729 C
Jl. Poros Pallangga
66
Catatan dan Perbaikan Lokasi Pengamatan Kedua :
67
Jl. Poros Pallangga
Masuk Terminal
LV = 1.294
Lokasi
HV = 24
MC = 178 A
Pengamatan 3 UM = 0
68
Catatan dan Perbaikan Lokasi Pengamatan Ketiga :
69
Jl. Poros Pallangga
Keluar Terminal
LV = 1.293
Lokasi
HV = 24
MC = 179 A
UM = 0
Pengamatan 4
70
Catatan dan Perbaikan Lokasi Pengamatan Keempat
71
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari data hasil survey, analisis, dan perhitungan dapat di ambil
beberapa kesimpulan mengenai kinerja ruas jalan di sekitar Terminal Cappa
Bungayya Kabupaten Gowa:
1. Volume kendaraan yang tercatat untuk lokasi pertama adalah yang terpadat.
2. Berdasarkanhasil survey yang telah di analisis, kelas hambatan samping
pada lokasi pertama dan kedua adalah Rendah.
3. Derajat kejenuhan pada lokasi pertama lebih tinggi di bandingkan lokasi
kedua.
4. Perhitungan kecepatan kendaraan berdasarkan hasil survey untuk lokasi
pertama yaitu 14 km/jam dan lokasi kedua adalah 21 km/jam.
5. Dari analisa kepadatan didapatkan bahwa untuk lokasi pertama lebih tinggi
dibandingkan lokasi kedua. Pada lokasi pertama kepadatan kendaraan
150,67 km/jam dan pada lokasi kedua 83,5 km/jam.
6. Dari segitingkat pelayanan, lokasi pertama dan kedua pengamatan tergolong
dalam kategori B yang artinya arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas
7. Pada lokasi ketiga kendaraan masuk didominasi dari arah Takalar – Gowa
sebanyak 1.199 kendaraan
8. Pada lokasi keempat kendaraan keluar didominasi menuju arah Gowa –
Makassar sebanyak 1.196 kendaraan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas penulis
mencoba memberikan beberapa saran. Adapun saran-saran tersebut antara lain:
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan Terminal
Cappa Bungayya Kabupaten Gowa
72
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai ketersediaan lahan parkir
di sekitar Terminal seperti di pertokoan, kantor, dan sekolah agar tidak
memenuhi badan jalan saat berhenti/parkir.
3. Kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini dapat menjadi perbaikan
pada penelitian selanjutnya.
73
DAFTAR PUSTAKA
Tamin Ofzar Z., 2000, ’’Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”, Edisi II,
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
LAMPIRAN I
Tabel I.1 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 60 Menit Lokasi Pertama
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
2
14.00-15.00 649 105 1612 61
Tabel I.2 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 60 Menit Lokasi Kedua
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
3
14.00-15.00 685 148 1769 58
Tabel I.3 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 60 Menit Lokasi Ketiga
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
06.00-07.00 79 3 14 0
07.00-08.00 166 2 25 0
08.00-09.00 233 4 17 0
09.00-10.00 246 5 17 0
10.00-11.00 197 3 13 0
11.00-12.00 63 0 13 0
12.00-13.00 51 1 15 0
13.00-14.00 55 3 13 0
4
14.00-15.00 51 1 13 0
15.00-16.00 49 0 12 0
16.00-17.00 53 2 13 0
17.00-18.00 51 0 13 0
Tabel I.4 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 60 Menit Lokasi Keempat
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
06.00-07.00 73 0 12 0
07.00-08.00 165 4 18 0
08.00-09.00 233 4 18 0
09.00-10.00 240 3 17 0
10.00-11.00 202 5 14 0
11.00-12.00 65 1 16 0
12.00-13.00 51 0 12 0
13.00-14.00 58 3 16 0
5
14.00-15.00 50 2 18 0
15.00-16.00 50 0 12 0
16.00-17.00 52 0 13 0
17.00-18.00 54 2 13 0
LAMPIRAN II
Tabel II.1 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 15 Menit Lokasi Pertama
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
6
08.15-08.30 151 34 1089 19
12.45-13.00 80 26 297 11
7
13.30-13.45 185 26 413 14
8
Tabel II.2 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 15 Menit Lokasi Kedua
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
06.00-06.15 71 10 297 2
06.15-06.30 52 12 349 7
06.30-06.45 81 14 342 11
06.45-07.00 61 9 386 6
07.00-07.15 99 11 406 9
07.15-07.30 88 10 446 11
07.30-07.45 78 15 347 10
9
09.00-09.15 125 21 423 20
10.45-11.00 93 29 319 10
11.00-11.15 99 12 471 18
10
14.15-14.30 165 45 415 15
Tabel II.3 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 15 Menit Lokasi Ketiga
11
Volume Kendaraan
Waktu Lurus
LV HV MC UM
06.00-06.15 13 0 3 0
06.15-06.30 12 0 3 0
06.30-06.45 15 2 3 0
06.45-07.00 39 1 5 0
07.00-07.15 37 1 10 0
07.15-07.30 44 0 5 0
07.30-07.45 44 0 6 0
07.45-08.00 41 1 4 0
08.00-08.15 53 1 7 0
08.15-08.30 67 1 4 0
08.30-08.45 60 1 3 0
08.45-09.00 53 1 3 0
09.00-09.15 62 2 4 0
09.15-09.30 61 1 4 0
09.30-09.45 68 1 4 0
09.45-10.00 55 1 5 0
10.00-10.15 38 0 3 0
10.15-10.30 59 1 3 0
10.30-10.45 62 2 3 0
10.45-11.00 38 0 4 0
11.00-11.15 18 0 3 0
12
11.15-11.30 13 0 4 0
11.30-11.45 13 0 3 0
11.45-12.00 19 0 3 0
12.00-12.15 14 0 4 0
12.15-12.30 12 0 4 0
12.30-12.45 13 1 3 0
12.45-13.00 12 0 4 0
13.00-13.15 13 0 3 0
13.15-13.30 14 1 3 0
13.30-13.45 15 1 4 0
13.45-14.00 13 1 3 0
14.00-14.15 12 0 4 0
14.15-14.30 13 0 3 0
14.30-14.45 13 1 3 0
14.45-15.00 13 0 3 0
15.00-15.15 12 0 3 0
15.15-15.30 12 0 3 0
15.30-15.45 13 0 3 0
15.45-16.00 12 0 3 0
16.00-16.15 14 1 3 0
16.15-16.30 12 0 4 0
16.30-16.45 14 1 3 0
16.45-17.00 13 0 3 0
17.00-17.15 12 0 3 0
13
17.15-17.30 13 0 3 0
17.30-17.45 13 0 4 0
17.45-18.00 13 0 3 0
Tabel II.4 Tabel Volume Lalu Lintas Periode 15 Menit Lokasi Keempat
Volume Kendaraan
Waktu
Lurus
14
LV HV MC UM
06.00-06.15 13 0 3 0
06.15-06.30 12 0 3 0
06.30-06.45 15 1 3 0
06.45-07.00 39 1 3 0
07.00-07.15 37 1 4 0
07.15-07.30 44 2 4 0
07.30-07.45 44 1 6 0
07.45-08.00 41 1 4 0
08.00-08.15 53 0 8 0
08.15-08.30 67 1 3 0
08.30-08.45 60 1 4 0
08.45-09.00 53 0 3 0
09.00-09.15 62 0 3 0
09.15-09.30 61 0 3 0
09.30-09.45 68 1 6 0
09.45-10.00 55 2 5 0
10.00-10.15 38 1 4 0
10.15-10.30 59 1 3 0
10.30-10.45 62 1 3 0
10.45-11.00 38 2 4 0
11.00-11.15 18 0 4 0
11.15-11.30 13 0 3 0
11.30-11.45 13 0 5 0
15
11.45-12.00 19 0 4 0
12.00-12.15 14 0 3 0
12.15-12.30 12 0 3 0
12.30-12.45 13 1 3 0
12.45-13.00 12 0 3 0
13.00-13.15 13 1 3 0
13.15-13.30 14 1 3 0
13.30-13.45 15 0 5 0
13.45-14.00 13 1 5 0
14.00-14.15 12 1 7 0
14.15-14.30 13 1 5 0
14.30-14.45 13 1 3 0
14.45-15.00 13 1 3 0
15.00-15.15 12 1 3 0
15.15-15.30 12 2 3 0
15.30-15.45 13 0 3 0
15.45-16.00 12 0 3 0
16.00-16.15 14 1 3 0
16.15-16.30 12 0 4 0
16.30-16.45 14 1 3 0
16.45-17.00 13 0 3 0
17.00-17.15 12 0 3 0
17.15-17.30 13 0 3 0
17.30-17.45 13 0 4 0
16
17.45-18.00 13 0 3 0
LAMPIRAN III
Tabel III.1 Tabel Total Volume Lalu-Lintas Lokasi Pertama
07.00-08.00 6658
Volume
Waktu
Kendaraan 08.00-09.00 4814
09.00-10.00 3363
06.00-07.00 4024
10.00-11.00 2649
17
11.00-12.00 2489 15.00-16.00 2261
14.00-15.00 2427
11.00-12.00 2393
Volume
Waktu
Kendaraan 12.00-13.00 2405
13.00-14.00 2299
06.00-07.00 1710
14.00-15.00 2660
07.00-08.00 2174
15.00-16.00 3254
08.00-09.00 2305
16.00-17.00 4328
09.00-10.00 2208
17.00-18.00 4494
10.00-11.00 2255
Volume
Waktu
Kendaraan
06.00-07.00 96
07.00-08.00 193
08.00-09.00 254
18
09.00-10.00 268
10.00-11.00 213
11.00-12.00 76
12.00-13.00 67
13.00-14.00 71
14.00-15.00 65
15.00-16.00 61
16.00-17.00 68
17.00-18.00 64
19
Tabel III.4 Tabel Total Volume Lalu-Lintas Lokasi Keempat
06.00-07.00 85
07.00-08.00 187
08.00-09.00 255
09.00-10.00 260
10.00-11.00 221
11.00-12.00 82
12.00-13.00 63
13.00-14.00 77
14.00-15.00 70
15.00-16.00 62
16.00-17.00 65
17.00-18.00 69
LAMPIRAN IV
Tabel IV.1 Data Volume Hambatan Samping Lokasi Pertama
20
No Tipe Kejadian Hambatan Samping Frekuensi
LAMPIRAN V
Tabel V.1 Penentuan Kelas Hambatan Samping (MKJI, 1997)
Jumlah berbobot
Kelas Kode kejadian per 200 m Kondisi
Hambatan per jam (dua sisi)
21
Samping
(SFC)
Tabel V.2 Penentuan emp untuk jalan perkotaan tak terbagi (MKJI,
1997)
Arus lalu-lintas
total dua arah
emp
Tipe jalan:
MC
Jalan tak terbagi
Lebar jalur lalu-lintas WC(m)
≤6 >6
HV
Dua-lajur tak-terbagi 0 1,3 0,5 0,40
(kend/jam)
(2/2 UD) ≥ 1800 1,2 0,35 0,25
Empat-lajur tak-terbagi 0 1,3 0,40
22
Tabel V.3 Penentuan emp untuk jalan perkotaan terbagi (MKJI, 1997)
Tipe jalan: Jalan satu arah dan Arus lalu lintas emp
jalan terbagi perlajur
(kend/jam)
HV MC
dan
Tiga-lajur satu-arah (3/1) 0 1,3 0,40
Empat-lajur terbagi (4/2D) ≥ 1050 1,2 0,25
dan
23
LAMPIRAN VI
Tabel VI.1 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVO)
Untuk Jalan Perkotaan (MKJI, 1997)
Kecepatan Arus
Tabel VI.2 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur
Lalu-lintas (FVW) Untuk Jalan Perkotaan (MKJI, 1997)
24
Lebar jalur lalu-lintas efektif
(m)
3,25 -2
Empat-lajur tak-terbagi Per lajur
3,50 0
3,75 2
3,00 -4
4,00 4
3,25 -2
3,75 2
5
4,00 -9,5
4
6 -3
7 0
10 6
25
Empat-lajur terbagi Sangat rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
0,1-0,5 0,93
0,5-1,0 0,95
1,0-3,0 1,00
26
LAMPIRAN VII
Tabel VII.1 Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan (CO) (MKJI, 1997)
Tipe jalan
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
27
Empat-lajur tak- Per lajur
terbagi
3,00 0,91
3,25 0,95
3,75
5 1,05
0,56
4,00
6 1,09
0,87
7 1,00
10 1,29
Pemisahan Dua-lajur
FC 2/2
arah SP %-% 1,00
50-50 11
0,97
55-45 0,94
60-40 0,91
65-35 0,88 1,34
70-30
SP
28
VL 0,96 0,98 1,01 1,03
(MKJI, 1997)
29
LAMPIRAN VIII
30
VIII.3. Foto Lokasi Pengamatan Keempat
31
32